TINJAUAN PUSTAKA
A. RISIKO KEHAMILAN
Risiko kehamilan adalah suatu kondisi pada ibu hamil yang terdapat
gangguan pada kehamilan yang berakibat pada ibu maupun janin yang
dikandungnya.4
Ibu hamil digolongkan dalam faktor risiko menurut karakteristik
ibu.Menurut Muslihatun meliputi :
Faktor risiko tinggi yang bekerja selama hamil atau keadaan yang
dapat merangsang kehamilan
- Kebiasaan ibu. Misalnya merokok, alkohol, kecanduan obat.
- Penyakit yang mempengaruhi kehamilan.Misalnya hipertensi,
gestosis-toksemia gravidarum.
banyak
terjadi
perkawinan,
kehamilan
dan
Anemia
Terjadi karena kurangnya konsumsi zat gizi. Terutama
konsumsi zat besi (Fe).
8
Prematur
Fetal distress
Asfiksia neonatorum
Penyebabnya karena gizi kurang, anemia, hipertensi,
gangguan oksigenasi plasenta.
BBLR
Ibu yang hamil berusia dibawah 20 tahun berisiko
terjadinya BBLR 1,50 2 kali lebih besar dibandingkan ibu
hamil berusia 20 35 tahun.
Abortus spontan.
Still birth.
Partus macet.
Perdarahan antepartum.
Penyebab yang paling banyak adalah plasenta previa.17,18,19
b.
Persalinan
tidak
lancar,
sehingga
memerlukan
8) Keluaran Perinatal :
a) BBLR.
b) Asfiksia Neonatorum.
c) Kematian Perinatal.7,17,20
d. Jarak kehamilan terlalu dekat (< 2 tahun)
Menurut BKKBN, jarak kehamilan yang paling tepat adalah 2
tahun atau lebih. Jarak kehamilan
11
semakin
lama
uterus
semakin
lemah
sehingga
risiko
untuk
mengalami
penyulit
dalam
12
(OR=1.4,95%CI
1.1-2.1);
preeklamsia
dengan
yang
mengalami
persalinan
24
pervaginam.
Perdarahan.7
2) Abortus
Berakhirnya kehamilan sebelum berusia 20 minggu atau janin
tidak dapat hidup diluar kandungan. Abortus terjadi pada ibu
hamil sebanyak 10-15%. Komplikasi abortus adalah perdarahan
dan infeksi. Perdarahan dapat menyebabkan anemia, sedangkan
infeksi dapat menyebabkan sepsis sehingga menyebabkan
kematian ibu.25
13
3) Uri manual
Uri manual, yaitu: tindakan pengeluaran plasenta dari rongga
rahim dengan menggunakan tangan. Tindakan ini dilakukan
pada keadaan bila:
kemungkinan
mengalami
robekan
jaringan
parut
Anemia
Ibu hamil dengan anemia memiliki risiko lebih besar
melahirkan
bayi
dengan
Berat
Bayi
Lahir
Rendah
15
Diabetes Mellitus
Penyakit dimana tubuh tidak bisa menghasilkan insulin dalam
jumlah cukup, atau tubuh kurang bisa memaksimalkan
penggunaan insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan
oleh pankreas untuk mengubah glukosa menjadi energi.31
Diabetes gestasional, atau diabetes yang terjadi pada saat
kehamilan dapat menyebabkan presentasi abnormal, plasenta
previa, olygohydroamnion, dan persalinan dengan cara sesar.32
Peneltian menunjukkan bahwa wanita berusia lebih dari 35
tahun, memiliki risiko dua kali lebih besar dari pada wanita
berusia 20-35 tahun. Ibu hamil dengan diabetes gestasional
akan menghasilkan janin yang lebih besar, sehingga risiko
bedah sesar meningkat dan mempengaruhi kesehatan janin
maupun ibunya.33
Sebaiknya ibu hamil dengan diabetes menjaga pola makan, olah
raga teratur dan menjaga agar kadar gula darah normal.32
16
Ibu
yang
mengalami
riwayat
preeklamsia
i) Toksoplasmosis
Toksoplasmosis penularannya melalui makanan mentah atau
kurang masak, yang tercemar kotoran kucing yang terinfeksi.
Bahaya yang dapat terjadi:
17
18
Payudara mengecil
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan janin mati dalam rahim,
yaitu:
Gangguan pembekuan darah ibu, disebabkan dari jaringan-jaringan
mati yang masuk ke dalam darah ibu.7
5) Kehamilan lebih bulan/serotous
Kehamilan lebih bulan atau kehamilan postterm adalah kehamilan
yang berlangsung sampai 42 minggu atau lebih, dihitung dari haid
pertama haid terakhir menurut rumus Naegl dengan haid rata-rata
28 hari.34
Persalinan yang dianjurkan adalah persalinan induksi. Bila keadaan
janin baik maka tunda pengakhiran kehamilan selama 1 minggu
dan lakukan tes tanpa tekanan selama 3 hari. Bila hasilnya positif,
maka segera lakukan seksio sesarea.31
19
20
dari
laboratorium
dengan
proteinuria
2+,
oliguria,
21
22
23
minum
alkohol,
pecandu
narkotika
yang
C. PERSALINAN
1. Definisi
Persalinan merupakan proses pengeluaran konsepsi yang sudah cukup
bulan 37-42 minggu melalui jalan lahir.4
2.
24
uterine
contraction),
his
terlalu
lemah
dan
hidrosefalus),
kelainan
presentasi
atau
letak
D. CARA PERSALINAN
Cara persalinan adalah beberapa metode yang dipilih oleh ibu yang
melakukan persalinan ataupun oleh tenaga kesehatan yang menanganinya.9
Menurut Mochtar, persalinan dapat dibagi berdasarkan beberapa
kategori.Menurut cara persalinannya dibagi atas:
1. Persalinan normal, yaitu proses lahirnya bayi pada LBK dengan tenaga
ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi,
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan ini dikenal juga
degan persalinan spontan.
2. Persalinan abnormal, yaitu persalinan pervaginam dengan bantuan
alat-alat atau melalui dinding perut dengan cara operasi caesarea.10
Pembagian persalinan menurut cara persalinannya antara lain:
1. Persalinan normal (Spontan)
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang mampu
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar, Letak Belakang
Kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi. Umumnya berlangsung kurang dari 24
jam. Persalinan ini dikenal juga degan persalinan spontan.10
Menurut Farer persalinan normal adalah:
Terjadi
pada
kehamilan
aterm.
(bukan
prematur
bukan
postmatur).
26
a.
Kala I
Pembukaan jalan lahir, sampai janin dapat keluar.41 Perubahan
serviks progresif dari 0 10 cm. Pada primigravida 1 13 jam.
Pada multigravida sampai 7 jam.31
a) Fase laten
Fase saat dimulainya kontraksi, pembukaan awal, kemudian
pembukaan
27
b) Fase aktif
Periode awal pembukaan menjadi lengkap. Dari 3 4 cm,
hingga 10 cm. Berlangsung selama 6 .Fase aktif dibagi
menjadi 3 fase yaitu:
b. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap, 10 cm sampai bayi lahir.
Proses persalinan ini biasanya berlangsung 2 jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida. Tahap mekanisme
Kala II:
a) Enggagement
Diameter bipartial kepala janin melewati pintu atas panggul.
b) Penurunan
Gerakan bagian presentasi melewati panggul.Penurunan
terjadi akibat adanya tiga tekanan, yaitu tekanan cairan
amnion, tekanan diafragma dan otot-otot abdomen, dan
tekanan langsung kontraksi fundus pada janin.
c) Fleksi
Setelah kepala turun tertahan oleh serviks, panggul, dalam
keadaan normal fleksi terjadi, dan dagu didekatkan ke dada
janin.
d) Putaran paksi dalam
Kepala janin masuk ke pintu atas dan masuk ke panggul
sejati pada posisi oksipitotransversa.
28
e) Ekstensi
Pada saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan
defleksi ke arah anterior oleh perineum. Dimulai dari
oksiput
melewati
permukaan
bawah
simfisis
pubis,
29
2. Persalinan Abnormal
Persalinan abnormal, dibagi menjadi persalinan pervaginam dengan
bantuan alat-alat dan persalinan melalui dinding perut dengan cara
operasi caesarea.10
a. Persalinan Pervaginam dengan bantuan alat
Persalinan pervaginam dengan bantuan alat termasuk dalam
obstetrik operatif atau operative vaginal delivery. Cara persalinan
ini dapat dilakukan dengan ekstraksi vakum dan forcep. Secara
keseluruhan syarat dan indikasi ektraksi vakum sama dengan
forcep.Indikasi pada ibu antara lain, cedera atau gangguan paru,
penyakit neurologis tertentu, kelelahan, atau persalinan kala II
yang berkepanjangan. Indikasi janin antara lain, prolaps tali pusat,
pemisahan plasenta prematur, dan pola frekuensi denyut jantung
janin yang tidak menyakinkan.44
1) Ekstraksi vakum
Metode persalinan dengan memasang mangkuk (cup) vakum
ke kepala janin dan ada tekanan negatif. Vakum esktraksi
dilakukan jika ketuban sudah pecah, presentasi vertex dan
tidak ada disproporsi sefalopelvis.22
b) Kontraindikasinya adalah:
30
Janin preterm.
mengakibatkan
persalinan,
berupa
komplikasi
perluasan
selama
episiotomi
atau
kepla
bayi,
antara
lain:
retinal
dalam
kepala
(intracranial
31
a)
Kala II memanjang.54
b) Komplikasi
(1) Ibu
Ruptur uteri.
Kolpoporheksis.
Infeksi simfisis.
32
(2) Janin
Cephalohematoma.8
Indikasi
(1) Indikasi ibu
Panggul sempit.
Preeklampsia / hipertensi.
presentasi ganda.
Gawat janin.39
Partus lama
33
b) Kontra indikasi
(1) Infeksi intra uterin
(2) Syok / anemia berat yang belum diatasi
(3) Janin mati
(4) Kelainan kongenital berat.39
Komplikasi
(1) Infeksi pueperal
Infeksi dapat bersifat ringan, seperti kenaikan suhu dalam
beberapa hari selama masa nifas. Infeksi dapat pula bersifat
berat seperti peritonitis, sepsis dan sebagainya. Bahaya
infeksi dapat diperkecil dengan pemberian antibiotika.
(2) Perdarahan postpartum
Perdarahan bisa terjadi pada saat pembedahan, jika cabangcabang ateria uteri ikut terbuka, atau karena atonia uteri.
(3) Kerusakan vesika urinaria dan ureter
Kandung kemih letaknya pada dinding rahim,sehingga saaat
seksio sesaerea, kemungkinan terpotong, atau tergores.
(4) Tromboembolik (bekuan darah di kaki)
Terjadi karena organ dalam panggul yang kadang sampai ke
paru-paru.
(5) Kelainan obstetrik
Nyeri kronik, infertilitas, obstruksi usus, plasenta abnormal,
dan ruptur uteri.
34
jaringan
parut
simtomatik
pada
kehamilan
35
E. FAKTOR
RISIKO
YANG
BERPENGARUH
PADA
CARA
PERSALINAN
Faktor risiko yang berpengaruh terhadap persalinan
a. Faktor Ibu yaitu meliputi:
b) Usia ibu
Risiko terjadi gangguan kesehatan lebih besar pada wanita usia
muda. Pada usia remaja ini, berisiko mengalami penyulit pada
saat hamil dan melahirkan. Karena kurangnya pengalaman serta
informasi.17 Serta alat reproduksi belum matang seperti panggul
36
pertama
komplikasi
kali
karena
(primipara)
kurangnya
lebih
berisiko
informasi
dan
terjadinya
pengalaman
persalinan yang kurang. Hal ini biasa terjadi pada kehamilan yang
pertama. Paritas yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan
dinding
menyebabkan
pembuluh
gangguan
nutrisi
darah
pada
uterus.
Sehingga
kehamilan,
dan
Aghamohammadi
dan
Nooritajer
di
Iran
37
atau
lebih.
Jarak
kehamilan
yang
pendek
akan
Seseorang
yang
memiliki
pendidikan
tinggi
38
d. Sosial ekonomi
Status ekonomi merupakan salah satu faktor lingkungan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi persalinan. Status
ekonomi akan mempengaruhi asupan gizi pada saat ibu hamil,
dan selanjutnya akan berdampak pada kondisi kehamilan dan
pada faktor kekuatan ibu selama proses persalinan (power).Ibu
dengan status ekonomi rendah cenderung mengalami persalinan
dengan bantuan alat (persalinan tindakan).
Menurut Muhammad zulfikar, status ekonomi rendah pada ibu
hamil
berhubungan
secara
signifikan
dengan
prevalensi
tindakan
dan
pelayanan
yang
tepat
untuk
menanganinya.8
6.
Faktor Gizi
a.
Tinggi badan
Wanita primipara risiko rendah di Western Australia yang
merupakan faktor risiko untuk seksio sesarea darurat dan juga
tindakan pervaginam salah satunya adalah tinggi badan pendek (<
145 cm).11
b. Status gizi/IMT
Status gizi merupakan hal yang sangat berpengaruh pada
kehamilan. Kehamilan yang kekurangan gizi akan berakibat
buruk pada janinnya. Seperti ibu yang mengalami anemia akan
menurunkan suplai oksigen ke janin. Sehingga menganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu yang mempunyai
status gizi kurang memiliki risiko 5,4 kali lebih besar
40
Weight Gain
(lb)
(Prepregnant BMI)
(Total lb)
Rate (lb/Wk)
24-40
1,25
25-35
1,00
Overweight (26,1-29,0)
15-25
0,70
15
0,50
Turn Gestation
35-45
1,50
41
< 17
17-18,5
Kurus
18,5-25,0
Normal
>25,0-27,0
Gemuk
>27,0
terhadap
fetal
makrosomia
dimana
hal
tersebut
untuk
persalinan
pervaginam
dengan
bantuan
42
penelitian
Yuli
Kusumawati,
Ibu
yang
anemia
43
44
tenaga
penolong
persalinan.51
Jarak
membatasi
menurut
penelitian
45
46
F. KERANGKA TEORI
Faktor Gizi
Faktor Ibu
Tinggi Badan
Pendidikan
Status Gizi
Sosial ekonomi
Jarak kehamilan
Kadar Hb
Paritas
Usia
Pemeriksaaan
antenatal
Risiko/kondisi
kehamilan
Komplikasi
Eklamsia
Partus macet
Ruptur uteri
Perdarahan
infeksi
Faktor Kesehatan
Power/Kekuatan His
Tekanan darah
Penyakit infeksi dan
parasit
Passage/jalan lahir
Penyakit kronik
Cara
persalinan
normal/tinda
kan
Passager/Bayi
Riwayat komplikasi
obstetrik
Faktor
Lingkungan
Berat janin
Letak janin
kelainan
Penolong persalinan
Tempat
tinggal/jarak
Cara
datang/Ruju
kan
47
Morbiditas/morta
litas
G. KERANGKA KONSEP
Risiko
Kehamilan
Usia
Cara Persalinan
Jarak
kehamilan
Tempat
tinggal/asal
daerah
H. HIPOTESIS
1. Hipotesis Mayor
Ada hubungan antara risiko kehamilan, usia, jarak kehamilan, dan
tempat tinggal/asal daerah dengan cara persalinan.
2. Hipotesis Minor
a. Ada hubungan antara risiko kehamilan dengan cara persalinan.
b. Ada hubungan antara usia dengan cara persalinan.
c. Ada hubungan antara jarak kehamilan dengan cara persalinan.
d. Ada hubungan antara tempat tinggal/asal daerah dengan cara
persalinan.
48