Anda di halaman 1dari 8

RSUD Pambalah Batung

Amuntai
Tujuan

Populasi Target
Isi Standar
a. Uraian Standar

b. Pengertian

c. Gejala dan Tanda

Diagnosis & Tatalaksana Infeksi Dengue pada Anak


Memberikan panduan mengenai penegakan diagnosis,
penatalaksanaan, infeksi dengue pada anak.
Membantu para dokter, perawat penanggung jawab, dan bagian
administrasi rumah sakit dalam melakukan audit klinik
Pasien anak (usia0-18 tahun) yang dicurigai menderita infeksi
Dengue
Standar ini berisi petunjuk untuk menegakan diagnosis, mulai
dari anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panunjang,
sampai dengan tatalaksana yang diberikan untuk infeksi
Dengue pada anak.
Diagnosis meliputi anamesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Penyakit ini dapat menyerang semua usia, dapat
mengakibatkan kematian terutama pada anak, serta sering
menimbulkan kejadian luar biasa/wabah. Akhir-akhir ini kasus
infeksi dengue pada bayi semakin meningkat. Meskipun
kematian tertinggi pada usia antara 9-15tahun.
Penegakan diagnosis dan tataksana yang tepat akan
menurunkan komplikasi serta kematian pasien.
Gejala :
Anak perlu mungkin menderita infeksi dengue bila :
Anak tinggal atau kembali dari daerah endemis dengue yang
mengalami demam mendadak tinggi, dapat mencapai 40C,
selama 2-7 hari ditambah 2 gejala atau tanda dibawah ini :
Mual, muntah
Dijumpai facial flust
Nyeri kepala, belakang bola mata, otot (mialgia) atau nyeri
sendi(artalgia)
Manifestasi perdarahan : epistaksis, muntah atau berak
darah, perdarahan gusi, atau pemeriksaan Rumple Leede
Positif
Leukopenia
Ditemukan adanya tanda peringatan.
Tanda peringatan infeksi dengue berupa :
Nyeri perut
Muntah persisten
Akumulasi cairan (Asites atau Epulsi pleura)

Perdarahan Mukosa
Letargi atau gelisah
Pembesaran hati > 2 cm
Laboratorium : peningkatan hematokrit bersamaan dengan
penurunan jumah trombosit secara cepat
Tabel I. Klasifikasi infeksi dengue (WHO2011)
DD/DBD Deraja Tanda dan
Laboratorium
t
gejala
Demam
Demam
Leukopenia
dengue
dengan 2
( leukosis 5000
gejala atau
sel/mm3)
tanda berikut Trombositopenia
ini :
( trombosit <
Nyeri
150.000 sel/mm3)
kepala/pusi Peningkatan Hct
(5%-10%)
ng
Tidak ada bukti
Nyeri
kehilangan plasma
dibelakang
bola mata
Nyeri otot
Nyeri sendi/
tulang
Ruam
Manifestasi
perdarahan
Tidak ada
bukti
kebocoran
plasma
DBD
I
Demam dan Trombositopenia
manifestasi
(trombosit
perdarahan
<100.000
(RL(+)) dan
sel/mm3)
ada bukti
Hct meningkat
kebocoran
20%
plasma
DBD
II
Seperti pada
Trombositopenia
DBD derajar
(trombosit
1, ditambah
<10.000
perdarahan
sel/mm3)
spontan

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Kriteria diagnosis
f. Diganosis
g. Diagnosis Banding

Hct meningkat
20%
DBD/DS III
Seperti pada
Trombositopenia
S
DBD derajat I
(trombosit
dan II,
<10.000
ditambah
sel/mm3)
kegagalan
Hct meningkat
sirkulasi (nadi
20%
lemah,tekana
n nadi
menyempit
(20 mmHg),
hipotensi,
gelisan
DBD/DS IV
Seperti pada
Trombositopenia
S
DBD derajat
(trombosit
III, ditamah
<100.000
profound
sel/mm3)
shock
Hct Menigkat
(tekanan
20%
darah tidak
dapat
terdeteksi)
1. Pemeriksaan darah rutin (hemoglobin, hematokrit,
leukosist dan trombosit) serta hitung jenis leukosit.
2. Antigen NS1
3. IgG dan IgM dengue
4. SGOT dan SGPT*
5. Gula darah sewaktu*
6. Foto dada dalam posisi right lateral decubitus*
7. AGD dan elektrolit (natrium, kalium, klorida dan kalsium)
8. PT dan APTT*
9. Lumbal pungsi*
1. Sesuai dengan anamesis
2. Sesuai dengan pemeriksaan fisik
3. Sesuai dengan pemeriksaan penunjang
Demam Dengue (ICD 10:A90)
Demam Berdarah Dengue (ICD 10: A91)
1. Infeksi virus lainnya seperti campak, rubelle, damam
chikungunya
2. Leprospirosis, malaria dan demam tifoid
3. ITP, leukemia, anemia aplastik

h. Penataksanaan

4. Sepsis atau meningitis bila mengalami demam disertai


syok
Fase Febris:
Pada fase febris awal, cukup sulit membedakan antara Demam
Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Penanganan pada fase
ini sama, yaitu dengan memberikan obat simtomatik dan
suportif sebagai berikut :
Istirahat
Paracetamol diberikan 10-15mg/KgBB/kali (tidak lebih dari
5kali dalam 24jam)
Pemberian obat asam salisilat/asetosal dan ibu propen
merupakan kontra indikasi, karena dapat menyebabkan
gastritis dan atau perdarahan komplikasi yang paling serius
padda anak adalah sindroma Reye (ensefalofati).
Jangan berikan antibiotika
Dianjurkan untuk memberikan rehidrasi oral pada pasien
seperti pada dehidrasi sedang karena muntah dan demam
tinggi.
Makan harus tetap diberikan sesuai selera.
Jika sebelum hari ke 3 sudah muncul tabda peringatan
segera bawa ke fasilitas kesehatan.
Fase Afebris
Demam Dengue
Kebanyakan pasien akan sembuh tanpa komplikasi.
Penataksanaan yang harus diberikan adalah :
Istirahat
Pemeriksaan hematokrit/jumlah trombisit tiap 6-12 jam
Rehidrasi per oral
Semua pasien infeksi Dengue harus diamati secara ketat
tanpa kompliksinya setidaknya sampai 2x24 jam setelah
demam turun, karena komplikasi sering muncul pada fase
tersebut. Bila dalam 2 hari bebas demam tidak ditemukan
komplikasi, tidak perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut.
Demam Berdarah Dengue Derajat I dan II
Semua kasus harus dirawat inap
Lakukan pengamatan adanya tanda-tanda ruam, perdarahan,
hematom atau ekimosis sampai 2 hari bebas demam.
Dorong penderita untuk minum lebih banyak (oralit, jus
buah dll)
Berikan cairan kristaloid intravena (iv) ( Ringer Laktat/RL

atau Ringer Asetat/RA) dimulai dengan 5-7 ml/kg/jam


selama 2-4 jam
Paracetamol jika demam tinggi (suhu > 38,5C)
Pemeriksaam hematokrit/ tanda vital/ jumlah urin dilakukan
setelah 4 jam pemberian cairan iv
Bila keadaan membaik turunkan cairan iv menjadi 3-5
ml/kg/jam selama 2-4 jam
Bila keadaan selanjutnya tetap baik, lanjutkan cairan iv
dengan dosis 2-3 ml/kg/jam, pantau Hct setiap 6-8 jam dan
kemudian cairan iv dihentikan tidak melebihi 48 jam
Bila keadaan tidak membaik (hematokrit dan nadi
naik,tekanan nadu < 20mmHg. Jumlah urin turun), naikan
cairan iv menjadi 10ml/kg/jam (selama 1 jam), bila
membaik dalam 1 jam, turunkan cairan iv menjadi 5-7
ml/kg/jam dan selanjutnya 3ml/kg/jam sesuai perbaikan
klinis.
Demam Berdarah Dengue Derajat III
Semua kasus dirawat inap
Pada waktu pasien masuk rumah sakit, segera periksa
hematokrit, jumlah trombosit dan tanda vital untuk menilai
keadaan pasien
Segera berikan cairan iv (Ringer Laktat/RL atau Ringer
Asetat/RA) sebanyak 10ml/kg/jam dlam 1 jam
Beri oksigen 1-2 L/menit dengan kanul nasal
Periksa uang hematokrit, tanda vital dan jumlah urin setiap
jam
Bila terdapat tanda perbaikan, turunkan cairan iv tiap jam
dari 10ml/kg/jam menjadi 5-7 ml/kg/jam selama 1-2 jam
dan selanjutnya2-3 ml/kg/jam selma 2-4 jam sesuai dengan
perbaikan klinis sehingga dapat dipertahankan selama 24-48
jam
Bila tidak ada perbekalan setelah pemberikan cairan
10ml/kg/jam dalam 1 jam naikan cairan menjadi 20ml/kg
bolus secepatnya (10-15 menit)
Bila pasien telah diberi cairan iv sebanyak 20ml/kg bolus
secepatnya dan tidak ada perbaikan, pemeriksaan ulang
hematokrit
Bila hematokrit naik, ganti cairan kristaloid iv dengan
koloid ( haes 6%, Hemacel atau Dekstram) sebanyak 10-20
ml/kg/jam
Bila ada perbaikan ganti cairan dengan kristaloid 5-

7ml/kg/jam
Bila tidak ada perbaikan dan hematokrit turun dari kadar
awal, berikan tranfusi darah segar (fresh whole blood)
sebanyak 10ml/kg atau PRC sebanyak 5-10 ml/kg, dan
dievaluasi respon klinis. Perimbangkan pemberian tranfusi
jika masih dijumpai perdarahan.
Bila terdapat perbaikan ganti cairan dengan kristaloid dan
turunkan bertahap sesuai perbaikan klinis
Demam berdarah Dengue Derajat IV
berikan terapi cairan kristaloid (Ringer Laktat/RL atau
Ringer Asetat/RA) atau koloid ( Haes 6%, Hemacel atau
Dextran) IV 20 ml/kg bolus secepatnya
berikan terapi oksigen 1 L/menit dengan kanul nasal
bila syok berlanjut, berikan koloid ( Haes 6%, Hemacel atau
Dextran) sebanyak 10-20 ml/kg/jam
periksa Hct, bila tidak ada perbakan klinis atau Hct
meningkat ulang pemberian koloid 10-20 ml/kg dalam 1
Jam
bila tidak ada perbaikan dan hematokrit terus menurun, atau
bila terjadi perahan berat, berikan transfusi darah segar
(fresh whole blood) sebanyak 10 ml/kg atau PRC sebanyak
5-10 ml/kg, dan dievaluasi respon klinis.
Perimbangkan pemberian transfusi lanjutkan jika masih
dijumpai perdarahan
Lakukan pemeriksaan analisis gas darah, hematokrit,
elektrolit, gula darah untuk menilai kemungkinan aanya
ABCS (A=Asidosis, B=Bleeding/perdarahan, C=Calcium,
Glukosa/gula darah)
Bila didapatkan hipokalsemia, diberikan kalsium glukonat
dengan dosis 1mg/kg BB dilarutkan dua kali, diberikan
secara intravena perlahan-lahan (apabila diperlukan dapat
diulang setiap 6 jam), dosis maksimal 10ml.
Bila didapatkan hipoglikemia harus segera dikoreksi dengan
larutkan glukosa dengan dosis glukosa 0,5-1 g/kg BB
diberikan secara bolus
Bila terdapat perbaikan ganti cairan dengan kristaloid dan
turunkan bertahap sesuai perbiakan klinis.
Amati tanda vital setiap 30-60 menit
Edukasi :
1. Tira baring
2. Pengobatan uatama adalah cairan

3. Monitor tanda kegawatan


4. Melaksanakan upaya pencegahan 3M (menguras, menutup
dan mengubur
5. Identivikasi gejala serupa pada lingkungan rumah
6. Formulir pelaporan kasus DBD ke Dinas Kesehatan untuk
diberikan ke RT/RW tempar tinggal pasien

i. Komplikasi

j. Prognosis

k. Daftar pustaka

Penderita dinyatakan sembuh bila :


1. Bebas demam 24 jam tanpa antipiretik
2. Hemodinamik stabil
3. Kembalinya nafsu makan
4. Perbaikan klinis
5. Produksi urin cukup
6. Tidak ditemukan distresndari efulsi pleura dan tidak
ditemukan asites
7. Trombosit > 50.000/mm3, hematokrit stabil
8. Tidak ada bukti perdarahan baik internal maupun eksternal
9. Tidak muntah, tidak ada nyeri perut
10. Dua hari pasca syok
11. Mulai timbul ruam penyembuhan
Fase Febris :
Kejang demam
Dehidrasi
Ensefalopathi
Fase Kritis :
Syok hipovvolemik
Perdarahan
Ensefalopati
Fase Penyembuuhan :
Overload cairan
DIC
Demam Dengue : baik
Demam Berdarah Dengue :
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad sanationam : bonam
Quo ad fungsionam : bonam
1. WHO. Dengue For Diagnostik, treatment, prevention and
control. 209 : 1-146
2. Guideliness for treatment of Dengue Fever / Dengue
Haemorrhagic Fever in small hosptals. WHO Regional
Office for South East Asia, New Delhi, 2011
3. Word Health Organization-South East Asia Regional Office.
Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of

Tim Penyusun

Dengue Hemorrhagic Fever. India : WHO. 2011.p.1-67


Dr Ida Safitri L, SpA
DR Ratni Indrawanti, SpA
Dr Eggi Arguni, PhD, SpA

Anda mungkin juga menyukai

  • Metode KB
    Metode KB
    Dokumen2 halaman
    Metode KB
    Dixtrysan P
    Belum ada peringkat
  • Case VER PRINT
    Case VER PRINT
    Dokumen21 halaman
    Case VER PRINT
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Case VER
    Case VER
    Dokumen21 halaman
    Case VER
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Trauma Thorak
    Trauma Thorak
    Dokumen14 halaman
    Trauma Thorak
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Leaflet RSPB
    Leaflet RSPB
    Dokumen3 halaman
    Leaflet RSPB
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • TUGAS PROTAP Bokong
    TUGAS PROTAP Bokong
    Dokumen6 halaman
    TUGAS PROTAP Bokong
    novialbar
    Belum ada peringkat
  • Protap Anak DHF
    Protap Anak DHF
    Dokumen8 halaman
    Protap Anak DHF
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Dokumen6 halaman
    TUBERKULOSIS
    Arlyn Dian Yuni
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan Ascariasis
    Penyuluhan Ascariasis
    Dokumen10 halaman
    Penyuluhan Ascariasis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • PENYULUHAN Kespro
    PENYULUHAN Kespro
    Dokumen27 halaman
    PENYULUHAN Kespro
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Myocardial Infarct
    Myocardial Infarct
    Dokumen8 halaman
    Myocardial Infarct
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Konjuntivitis
    Konjuntivitis
    Dokumen13 halaman
    Konjuntivitis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Dokumen6 halaman
    TUBERKULOSIS
    Arlyn Dian Yuni
    Belum ada peringkat
  • DM
    DM
    Dokumen14 halaman
    DM
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Konjuntivitis
    Konjuntivitis
    Dokumen13 halaman
    Konjuntivitis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Konjuntivitis
    Konjuntivitis
    Dokumen13 halaman
    Konjuntivitis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Pterygium
    Pterygium
    Dokumen9 halaman
    Pterygium
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Follow Up Tetanus
    Follow Up Tetanus
    Dokumen11 halaman
    Follow Up Tetanus
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Menular Seksual
    Infeksi Menular Seksual
    Dokumen25 halaman
    Infeksi Menular Seksual
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Makalah IUFD
    Makalah IUFD
    Dokumen11 halaman
    Makalah IUFD
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Leptospirosis
    Leptospirosis
    Dokumen13 halaman
    Leptospirosis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • IMA
    IMA
    Dokumen46 halaman
    IMA
    Dina Rasmita
    Belum ada peringkat
  • Makalah IUFD
    Makalah IUFD
    Dokumen11 halaman
    Makalah IUFD
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Sistem Endokrin I
    Anatomi Sistem Endokrin I
    Dokumen16 halaman
    Anatomi Sistem Endokrin I
    Gilang Aab
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia Heberferik
    Skizofrenia Heberferik
    Dokumen20 halaman
    Skizofrenia Heberferik
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • PSMBA Anemia
    PSMBA Anemia
    Dokumen35 halaman
    PSMBA Anemia
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Muhammad Luthfi Adrianz
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Parasit 1
    Presentasi Parasit 1
    Dokumen11 halaman
    Presentasi Parasit 1
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    Belum ada peringkat