Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A UMUR 22
TAHUN P1A0 DENGAN POSTPARTUM BLUES
DI RB DR. JOHAN SURAKARTA
Disusun oleh:
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny.A
Umur 22 Tahun P1A0 Dengan Postpartum Blues Di RB Dr. Johan Surakarta.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Yunia Renny.A, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Dian Andriani, Amd.Keb selaku Kepala Bidang medis RB Dr. Johan
Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam melakukan
Studi Kasus.
5. Ny. A yang bersedia mejadi responden dalam pengambilan studi kasus.
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,.............................2015
Penulis
xi + 77 halaman+ 13 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Di Indonesia, diperkirakan insiden depresi postpartum sekitar
10-15% dari perempuan yang melahirkan. Sedangkan, untuk angka kejadian
postpartum blues di Indonesia antara 50-70%. Hasil penelitian Setyowati dan
Riska pada tahun 2006 di RSU Dr.Soetomo Surabaya mengidentifikasi bahwa
dari 31 orang ibu postpartum, terdapat 17 orang (54,84%) yang mengalami
postpartum blues.Berdasarkan Studi Pendahuluan dari 108 pasien, didapatkan 3
orang (2,7%) ibu nifas dengan kasus hipertensi, 4 orang (3,7%) ibu nifas dengan
bendungan ASI, dan 4 orang (3,7%) ibu nifas dengan kasus postpartum blues.
Tujuan Studi Kasus : Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
postpartum blues dengan menggunakan pendekatan 7 langkah manajemen
kebidanan menurut Hellen Varney.
Metodologi Penelitian : Jenis studi kasus yang digunakan pada pengambilan data
ini yaitu deskriptif observasional yang berlokasi di RB Dr. Johan Surakarta
dengan menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah Varney dengan
pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder
Hasil Studi Kasus : Setelah dilaksanakan Asuhan Kebidanan selama 3 hari
keadaan ibu baik, ibu sudah tidak cemas, biasa tidur, mau makan, dan
perasaannya senang.
Kesimpulan : Setelah dilakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial,
tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada ibu nifas dengan
postpartum blues serta tidak ada kesenjangan antara teori dan pelaksanaan Studi
Kasus selama tiga hari pasien sudah dalam keadaan baik.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan, ibu nifas, postpartum blues
Kepustakaan : 19 litelatur (tahun 2006 s/d 2014)
vi
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan:
1. Bapak Suroso Dedy Yanto dan Ibu Herti tersayang, terima kasih atas doa
dukungan moril maupun materil serta cinta kasih kalian selama ini yang selalu
menemani setiap langkah demi langkahku.
2. Adik-adikku terkasih, Cendana Permata Immanuel dan Grassion Cleo Wijaya
yang selalu menjadi semangat dalam setiap hariku.
3. Keluarga besar Bapak Ibu yang selalu memberikan support dalam setiap
perjalananku.
4. Beta, Indah, Nurjannah, Renny, Rini, Anna, Putri, Mita, Agum, Kak Riyan,
Kak Dian dan semua teman-teman yang telah memberikan saran, dukungan,
doa, serta semangat dalam perjalanan hidupku.
5. Almamater tercinta, STIKes Kusuma Husada Surakarta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Agama
: Kristen Protestan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Riwayat Pendidikan
1. SD N 02 Trans Tanjungan, Lampung Selatan
viii
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
INTISARI .......................................................................................................
vi
vii
viii
ix
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
22
40
41
41
41
41
42
42
45
46
ix
47
B. Pembahasan .....................................................................................
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................
74
B. Saran ................................................................................................
77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lembar Observasi
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang terjadi pada masa nifas adalah postpartum
blues. Angka kejadian postpartum blues di Luar Negeri cukup tinggi yakni
26-85%. Di Indonesia, diperkirakan insiden depresi postpartum sekitar 1015% dari perempuan yang melahirkan (Nurjanah, 2013). Sedangkan, untuk
angka kejadian postpartum blues di Indonesia antara 50-70%. Angka
kejadiannya rendah bila dibandingkan negara-negara lain
(Janiwarty dan Pieter 2013).
Hasil penelitian Setyowati dan Riska pada tahun 2006 di RSU Dr.
Soetomo Surabaya mengidentifikasi bahwa dari 31 orang ibu postpartum,
terdapat 17 orang (54,84%) yang mengalami postpartum blues. Sedangkan
Albright mengemukakan angka kejadian postpartum blues di luar negeri
cukup tinggi pada ibu yang baru melahirkan sekitar 75-80%
(Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyowati dan Uke
(2006) tentang faktor yang memengaruhi terjadinya postpartum blues
didapatkan hasil bahwa sebanyak 54,84% mengalami postpartum blues yang
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya pengalaman yang tidak
menyenangkan pada periode kehamilan dan persalinan sebanyak 38,71%,
faktor psikososial (dukungan sosial sebanyak 19,35%, kualitas dan kondisi
bayi baru lahir sebanyak 16,13%) serta faktor spiritual sebanyak 9,78%
(Psik, 2014).
Pasca melahirkan ibu akan mengalami beberapa perubahan, baik
perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Beberapa penyesuaian
dibutuhkan oleh ibu, sebagian ibu bisa menyesuaikan diri dan sebagian tidak
bisa menyesuaikan diri, bahkan bagi mereka yang tidak bisa menyesuaikan
diri akan mengalami gangguan-gangguan psikologis dengan berbagai macam
sindrom atau gejala, yang biasa disebut dengan sindrom postpartum blues
(Hospital Majapahit, 2014). Perubahan psikis mempunyai peranan yang
sangat penting. Pada masa ini, ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga
diperlukan pengertian dari keluarga-keluarga terdekat dan peran bidan untuk
menghindari perubahan psikis yang patologis (Nurjanah, 2013). Banyak bukti
menunjukan bahwa periode kehamilan, persalinan dan pascanatal merupakan
masa terjadinya stress berat, kecemasan, gangguan emosi dan penyesuaian
diri (Marmi, 2014).
Postpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari
pertama postpartum yang telah dilaporkan sejak 460 tahun sebelum Masehi
(Marmi, 2014). Postpartum Blues adalah bentuk depresi yang paling ringan,
biasanya timbul antara hari ke 2 sampai 2 minggu. Postpartum blues dialami
hingga 50-80% ibu yang baru melahirkan (Dewi dan Sunarsih, 2011).
Studi Pendahuluan yang dilakukan di RB Dr.Johan Surakarta pada
bulan Januari - September 2014 didapatkan data ibu nifas sebanyak 108
pasien. Didapatkan 3 orang (2,7%) ibu nifas dengan kasus hipertensi, 4 orang
(3,7%) ibu nifas dengan bendungan ASI, dan 4 orang (3,7%) ibu nifas dengan
kasus postpartum blues.
Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan pengambilan
kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. A Umur 22
Tahun P1A0 dengan Postpartum Blues di RB Dr. Johan Surakarta.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan
Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Ny. A Umur 22
Tahun P1A0 dengan PostPartum Blues di RB Dr. Johan Surakarta?.
C. TUJUAN PENELITIAN
1.
Tujuan umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan postartum blues
dengan menggunakan pendekatan 7 langkah manajemen kebidanan
menurut Hellen Varney.
2.
Tujuan khusus
a.
Penulis mampu:
1) Melaksanakan asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan
pengkajian secara menyeluruh meliputi data subyektif dan
obyektif pada Ny. A Umur 22 Tahun P1A0 dengan postpartum
blues.
Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan postpartum blues.
2.
Bagi Profesi
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
anggota profesi dalam mengembangkan tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang postpartum blues.
3.
Bagi Institusi
Hasil penulisan ini dapat dijadikan bahan masukan dalam memberikan
mata kuliah yang berkaitan dengan penelitian ini terutama mata kuliah
Askeb IV Patologi.
4.
Bagi instansi
Hasil penulisan ini dapat dijadikan bahan masukan dan bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan pada ibu nifas dengan
postpartum blues.
5.
Bagi responden
Hasil penulisan ini dapat dijadikan bahan masukan dan pengetahuan bagi
ibu nifas yang mengalami sindrom postpartum blues.
E. KEASLIAN PENULISAN
Keaslian laporan tentang asuhan kebidanan ibu nifas dengan postpartum
blues dengan menerapkan menejemen menurut Varney, sudah pernah
dilakukan oleh:
1.
nafsu
makan.
Asuhan
kebidanan
yang
diberikan
yaitu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1.
Masa Nifas
a.
Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi
yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Marmi, 2014). Periode
pasca persalinan (postpartum) adalah masa waktu antara kelahiran
plasenta dan membran yang menandai berakhirnya periode intra
partum sampai waktu menuju kembalinya sistem reproduksi wanita
tersebut ke kondisi tidak hamil (Varney dalam Nurjanah, 2013).
Postpartum ialah kelahiran yang dimulai setelah lahirnya bayi
sampai pemulihan kembali organ-organ seperti sebelum kelahiran.
Lamanya periode postpartum yaitu sekitar 6-8 minggu dan wanita
mengalami perubahan fisik yang kompleks. Selain terjadinya
perubahan-perubahan tubuh, pada periode postpartum juga akan
mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi psikologis (Psik, 2014).
b.
c.
3) Perubahan Ligamen
Ligamen dan diafragma pevis serta fasia yang meregang
sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsurangsur menciut kembali seperti sedia kala (Marmi, 2014).
4) Perubahan Serviks
Setelah persalinan serviks bewarna merah kehitaman.
Konsistensi lunak, kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil.
Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim.
Setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya
1 jari. (Marmi, 2014).
5) Lochia
Lochia adalah cairan atau lendir yang berasal dari cavum
uteri dan vagina dalam masa nifas (Marmi, 2014). Macammacam lochia yaitu :
a) Lochia Rubra
Ini berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, vernix caseosa, lanugo, dan meconium, selama 2
hari pasca persalinan.
b) Lochia Sanguinolenta
Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir. Ini terjadi
pada hari ke 3-7 pasca persalinan.
10
c) Lochia Serosa
Bewarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari
ke 7-14 pasca persalinan.
d) Lochia alba
Cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu.
6) Perubahan Pada Vagina
Pada awal nifas, vagina membentuk suatu lorong luas
berdinding licin yang berangsur-angsur mengecil ukuranya,
tetapi tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vagina
kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia
menjadi lebih menonjol (Marmi, 2014).
7) Perubahan Pada perineum
Setelah masa nifas, biasanya robekan perineum dan
laserasi akan pulih dalam waktu satu minggu setelah melahirkan
(Marmi, 2014).
d.
Kalori bagus
untuk
proses
11
12
13
e.
f.
14
g.
skrining
yang
komprehensif,
mendeteksi
bayi
dapat
mengalami
pertumbuhan
dan
Postpartum Blues
a.
Pengertian
Postpartum Blues adalah gangguan perasaan yang menyertai
suatu persalinan, biasanya terjadi pada hari 3 sampai hari ke 10 dan
umumnya terjadi akibat perubahan hormonal (Prawirohardjo, 2009).
Postpartum Blues atau sering juga disebut maternity blues atau
sindrom ibu baru, dimengerti sebagai suatu sindrom gangguan efek
15
ringan
(Dewi
pada
dan
minggu
Sunarsih,
pertama
2011).
setelah
Postpartum
persalinan
Blues
adalah
Gejala
Gejala Postpartum Blues menurut Nurjanah (2013) diantaranya:
1) Sering menangis.
2) Sulit tidur.
3) Nafsu makan hilang.
4) Gelisah.
5) Perasaan tidak berdaya atau hilang kontrol.
6) Cemas atau kurang perhatian pada bayi.
7) Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi.
8) Pikiran menakutkan mengenai bayi.
9) Kurang perhatian terhadap penampilan dirinya sendiri.
10) Perasaan bersalah dan putus harapan.
11) Penurunan atau peningkatan berat badan.
12) Gejala fisik seperti sulit bernafas atau perasaan berdebar-debar.
16
c.
Penyebab
Penyebab Postpartum Blues menurut Dewi dan Sunarsih (2011)
yaitu:
1) Faktor hormonal, turunnya kadar estrogen secara tiba-tiba
setelah melahirkan yang dapat mengakibatkan suasana hati
menjadi depresi.
2) Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan
perasaan emosi pada wanita pasca melahirkan.
3) Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi.
4) Faktor umur dan jumlah anak.
5) Pengalaman proses kehamilan dan persalinannya.
6) Latar belakang psikososial ibu.
7) Dukungan yang diberikan dari lingkungan.
8) Stres yang dialami oleh ibu.
9) Kelelahan pasca bersalin.
10) Ketidaksiapan pada perubahan peran yang terjadi pada ibu.
11) Rasa sayang dan takut yang berlebihan akan kehilangan
bayinya.
12) Masalah kecemburuan dari anak yang terdalam.
17
d.
Penanganan
Penanganan Postpartum Blues menurut Marmi (2014) yaitu:
1) Dengan pendekatan komunikasi terapeutik yang bertujuan
menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam
rangka kesembuhannya dengan cara:
a) Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan
emosinya.
b) Dapat memahami dirinya sendiri.
2) Dengan peningkatan suport mental yang dapat dilakukan oleh
keluarga pasien diantaranya:
a) Meminta suami untuk membantu mengerjakan pekerjaan
rumah
seperti
membantu
mengurus
bayinya
dan
menyiapkan susu.
b) Memanggil nenek atau keluarga bayi agar bisa menemani
ibu dalam menghadapi kesibukan merawat bayi.
c) Suami lebih perhatian terhadap istri dan permasalahan yang
dihadapi istrinya.
d) Menyiapkan mental dalam menghadapi kelahiran anaknya.
e) Suami menggantikan peran istri ketika istri kelelahan dan
memperbanyak dukungan.
f)
18
Bersikap fleksibel.
19
ketegangan,
rasa
tidak
aman
dan
(2)
20
(3)
Kolaborasi
dengan
dokter
untuk
memberikan
(5)
(6)
2) Postpartum Psikosis
a) Pengertian
Postpartum psikosis adalah Insiden yang terjadi 1-2
per 1000 kelahiran. Pada kasus ini sebaiknya ibu dirawat
karena dapat menampakkan gejala yang membahayakan
seperti menyakiti diri sendiri atau bayinya. Gejala muncul
umumnya
dari
beberapa
hari
sampai
4-6
minggu
Delusi.
(2)
(3)
(4)
Gangguan perilaku.
(5)
(6)
21
(7)
(8)
(9)
(2)
(3)
(4)
d) Penanganan
Penanganan Postpartum Psikosis menurut Mansur (2009)
adalah:
(1)
(2)
(3)
(4)
22
(5)
(6)
(7)
Pengertian
Manajemen kebidanan adalah suatu metode pendekatan dengan
menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah sehingga merupakan
alur kerja dan pengorganisasian, pemikiran serta langkah-langkah dalam
suatu urutan yang logis, yang menguntungkan baik bagi klien maupun
bidan (Varney, 2007).
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang akan dilakukan, studi
kasus ini penulis menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney
karena metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga
memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien.
2.
dan
pendekatannya
sistematik
dan
analitik
sehingga
23
Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai
suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut
dapat ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui suatu
interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2005). Data subyektif tersebut
terdiri dari:
a.
24
untuk
mengetahui
sejauh
mana
tingkat
25
kunjungan
rumah
bila
diperlukan
Keluhan Utama
Bertujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang
berkaitan dengan masa nifas, misalnya pasien merasa mules,
sakit pada jalan lahir karena adanya jahitan pada perineum
(Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu nifas dengan
postpartum blues keluhan yang dirasakan yaitu Ibu merasa
cemas dan sedih dengan keadaannya sekarang
(Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).
c.
Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan yang lalu
Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya
riwayat atau penyakit akut, kronis seperti : jantung, ginjal,
asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsi, yang dapat
mempengaruhi pada masa nifas (Ambarwati dan Wahyuni,
2009). Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues,
faktor seperti riwayat ibu yang pernah mengalami
Postpartum Blues pada kehamilan sebelumnya dapat
mempengaruhi terjadinya postpartum blues
(Mansur, 2009).
2) Riwayat kesehatan sekarang
26
Riwayat perkawinan
Bertujuan untuk mengetahui berapa kali menikah, status
menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status
yang jelas akan berkaitan dengan psikologinya sehingga akan
mempengaruhi proses nifas (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).
e.
Riwayat obstetrik
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Bertujuan untuk mengetahui berapa kali ibu hamil,
pernah abortus atau tidak, berapa jumlah anak, cara
persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan masa
nifas yang lalu. Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum
blues,
pengalaman
dan
proses
kehamilan
dan
27
(Mansur, 2009).
2) Riwayat persalinan sekarang
Bertujuan untuk mengetahui tanggal persalinan, jenis
persalinan, jenis kelamin anak, keadaan bayi meliputi PB,
BB, penolong persalinan guna pengkajian apakah proses
persalinan mengalami kelainan atau tidak yang bisa
berpengaruh pada masa nifas saat ini (Ambarwati dan
Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu nifas dengan kasus
postpartum blues lamanya persalinan serta intervensi medis
yang digunakan dapat mempengaruhi terjadinya postpartum
blues (Mansur, 2009).
f.
nifas
ini
dan
beralih
ke
kontrasepsi
apa
28
h.
Data psikososial
Bertujuan untuk mengetahui respon ibu dan keluarga
terhadap bayinya. Pada kasus postpartum blues sebagian besar
merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh
wanita
yang
terpisah
dari
keluarga
dan
bayinya
Data pengetahuan
Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan
ibu tentang perawatan setelah melahirkan sehingga akan
menguntungkan selama masa nifas
(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).
j.
29
tubuh
terutama
pada
daerah
genetalia
Data obyektif
Menurut Sulistyawati (2009) data obyektif bertujuan untuk
melengkapi data dalam menegakkan diagnosa, yang meliputi
30
Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
Bertujuan
untuk
mengamati
keadaan
pasien
secara
31
lebih
dari
100x/menit
pada
masa
nifas
Pemeriksaan Fisik
Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan fisik dari ujung
kaki dan kemudian menjelaskan pemeriksaan fisik kepada
pasien (Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pemeriksaan fisik pada
ibu nifas meliputi:
1) Kepala
a) Rambut
Bertujuan untuk mengetahui warna, kebersihan, mudah
rontok atau tidak. Pada kasus Ibu nifas dengan
32
postpartum
blues
ibu
kurang
memperhatikan
blues
muka
ibu
tidak
oedema
Mulut/ gusi/gigi
Bertujuan untuk mengetahui mulut bersih atau tidak,
ada caries dentis dan karang gigi.
33
2) Leher
Bertujuan untuk mengetahui ada pembesaran kelenjar tyroid
atau kelenjar getah bening atau tidak.
3) Dada dan axilla
a) Mammae
Bertujuan untuk mengetahui bentuk dan ukuran
hyperpigmentasi (areola), keadaan puting susu, retraksi,
massa, pengeluaran cairan dan pembesaran kelenjar
limfe (Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu
nifas dengan postpartum blues payudara membesar,
puting
susu
menonjol,
aerola
hyperpigmentasi,
postpartum
blues
reflek
patella
positif
34
c.
d.
Data Penunjang
Data
penunjang
ini
diperoleh
dari
pemeriksaan
blues
adalah
pemeriksaan
Hb
35
Diagnosa
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan yang
berkaitan dengan Para, abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan
nifas (Ambarwati dan wulandari, 2009). Data yang mendasari untuk
diagnosa postpartum bllues adalah data subjektif, objektif dan data
penunjang. Diagnosa pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues
adalah : Ny. A umur tahun , P A postpartum hari ke
dengan postpartum blues (Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).
2.
Masalah
Bertujuan
untuk
mengetahui
masalah
yang
muncul
Kebutuhan
Kebutuhan merupakan hal- hal yang dibutuhkan pasien dan
belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah. Pada kasus Ibu
36
yang
telah
diidentifikasi
atau
diantisipasi
37
1.
2.
b.
c.
d.
e.
Menyediakan waktu
untuk
diri
sendiri
(untuk sejenak
4.
2.
38
b.
c.
d.
e.
f.
3.
4.
39
1.
S (Subyektif)
Menggambarkan dan mendokumentasikan hasil pengumpulan data
klien melalui anamnesa sebagai langkah satu Varney.
2.
O (Obyektif)
Menggambarkan dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan
dalam data fokus untuk mendukung asuhan langkah satu Varney.
3.
A (Assesment)
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subyektif dan obyektif suatu identifikasi :
a.
b.
c.
4.
P (Planning)
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan dan evaluasi,
perencanaan berdasarkan assesment sebagai llangkah V, VI, VII
Varney.
40
2.
3.
Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas. Pernyataan
standar : Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam
setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi
melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan
atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta
memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan
perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI,
imunisasi dan KB.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pendekatan
Observasional
studi
adalah
kasus
deskriptif
menggambarkan
atau
observasional.
menjabarkan
Deskriptif
masalah
41
42
43
2) Palpasi
Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indera
peraba (Nursalam, 2008). Pada kasus Ibu Nifas dengan Postpartum
Blues dilakukan palpasi untuk memeriksa tinggi fundus uteri.
3) Perkusi
Perkusi adalah teknik pemeriksaan dengan mengetukngetukkan jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk
membandingkan bagian yang kiri dengan yang kanan dengan
tujuan untuk menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk
mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan
(Nursalam, 2008). Pada kasus Ibu Nifas dengan Postpartum Blues
dilakukan tindakan perkusi pada abdomen.
4) Auskultasi
Auskultasi
adalah
pemeriksaan
dengan
menggunakan
yaitu
suatu
metode
yang
digunakan
untuk
44
45
46
47
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Ruang
: Aster 1
Tanggal
: 03/05/15
No register
: 00905015
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS SUAMI
1. Nama
: Ny. A
Nama
: Tn. D
2. Umur
: 22 Tahun
Umur
:24 Tahun
3. Agama
: Islam
Agama
: Islam
4. Suku bangsa
: Jawa
Suku Bangsa
: Jawa
5. Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
6. Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
47
48
7. Alamat
: 03 mei 2015
pukul/waktu
:16.00WIB
- Ginjal
- Asma
49
- TBC
- Hepatitis
- DM
- Hipertensi
- Epilepsi
- Lain-lain
: Ibu
mengatakan
tidak
pernah
menderita
50
b. Siklus
c. Lama
d. Banyaknya
e. Teratur / Tidak
a. Sifat Darah
b. Disminorhoe
Tgl/th
Tempat
Jenis
Partus
Partus
partus
39mg
spontan
1 01 mei 15 RB
penolong
Bidan
Anak
Nifas
jk
bb
Pb
Kead
3000
49
Baik
: 02 Agustus 2014
b. HPL
: 09 Mei 2015
Lakt
Lancar
Keadaan
sekarang
sehat
51
c. Keluhan-Keluhan pada
1) Trimester I
2) Trimester II
3) Trimester III
d. ANC
1) Trimester I
2) Trimester II
3) Trimester III
52
2) TT2
g. Gerakan janin
Ibu mengatakan sudah mulai merasakan gerakan janin saat usia
kehamilan 4 bulan
9. Riwayat persalinan Ini
a. Tempat persalinan : RB
Penolong
: Bidan
b. Tanggal / jam
: 01 Mei 2015
pukul
: 20.00 WIB
c. Jenis persalinan
: Spontan
d. Tindakan lain
: Tidak ada
e. Komplikasi
: Tidak ada
f. Perinium
- Ruptur/tidak
: Ya, derajat 2
- Dijahit/tdak
53
b. Eliminasi
- BAK
- BAB
c. Istirahat
Ibu mengatakan sulit tidur. Tidur malam 4 jam dan tidur siang 1
jam
d. Personal hygine
Ibu mengatakan kurang memperhatikan kebersihan dirinya setelah
habis melahirkan
e. Keadaan psikososial
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan nya dan keadaan bayinya
f. Riwayat sosial budaya
- Dukungan keluarga : Ibu mengatakan keluarga suaminya kurang
mendukung selama hamil
- Keluarga yang tinggal serumah: Ibu mengatakan serumah tinggal
dengan suaminya
- Pantang makanan
54
: Cukup
b. Kesadaran
: Composmentis
: 110/70 mmHg
- Suhu
: 36,7 c
- Nadi
: 82 x/i
- Respirasi
: 22 x/ i
d. Tinggi Badan
: 158 cm
e. BB sebelum hamil
: 52 kg
f. BB sekarang
: 59 kg
g. LLA
: 24 cm
2) Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
1) Rambut
2) Muka
55
3) Mata
a) Oedema
: Tidak oedema
b) Conjungtiva
: Merah muda
c) Sklera
: Putih
4) Hidung
5) Telinga
6) Mulut/gigi/gusi
b. Leher
1) Kelenjar gondok
2) Tumor/benjolan
3) kelenjar limfe
b) Tumor
c) Simetris
d) Aerola
: Hyperpigmentasi
e) Puting susu
: Menonjol
f) Kolostrum / ASI
: Sudah keluar
56
2) Axilla
a) Benjolan
b) Nyeri
d. Ekstremitas
1) Atas
2) Bawah
a) Varises
b) Oedema
c) Betis
d) Homan sign
: Normal
: Linea nigra
: Strie albican
d) Kelainan
: Tidak ada
2) Palpasi
a) Kontraksi
: Keras
b) TFU
c) Kandung kemih
: Kosong
57
b. Anogenital
1) Vulva vagina
a) Varises
b) Kemerahan
c) Nyeri
d) Lochea
2) Perinium
a) Keadaan luka
b) Lain-lain
4) Inspekulo
c) Vagina
a) Portio
4) Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium : HB: 12 gr %
b. Pemeriksaan penunjang lain: Tidak dilakukan
58
: 03 mei 2015
pukul
: 16.25 WIB
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. A P1A0 Umur 22 tahun postpartum hari ke 2 dengan postpartum
blues
DATA DASAR
DATA SUBYEKTIF
1) Ibu mengatakan bernama Ny. A umur 22 tahun
2) Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya tanggal 01 mei 2015
pukul 20.00 WIB dan berjenis kelamin laki-laki
3) Ibu mengatakan ini anak pertama dan belum pernah keguguran
4) Ibu mengatakan sulit tidur dan tidak nafsu makan
5) Ibu mengatakan merasa terganggu karena bayinya rewel sehingga ibu
sulit tidur dan tidak nafsu makan
DATA OBYEKTIF
1) Keadaan umum
: Cukup
2) Kesadaran
: Composmentis
: 110/70 mmHg
Suhu
: 36,7 C
Nadi
: 82 x/i
Respirasi: 22 x/i
4) Rambut
5) Muka
59
6) TFU
7) Kontraksi
: Keras
B. MASALAH
Ibu cemas dengan keadaannya dan keadaan bayinya
C. KEBUTUHAN
Dukungan moril dan suport mental
V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal Masuk : 03 mei 2015
pukul
: 16.30 WIB
5.
6.
7.
8.
Anjurkan ibu untuk menceritakan segala permasalahan atau hal lain yang
ingin diungkapkan kepada teman atau kerabat terdekat.
9.
60
pukul
: 16.35 WIB
61
62
VII.
EVALUASI
Tanggal Masuk : 03 mei 2015
pukul
: 17.10 WIB
63
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal 04 mei 2015
S:
1) Ibu mengatakan masih sulit tidur
2) Ibu mengatakan masih tidak nafsu makan
3) Ibu mengatakan merasa terganggu ketika bayinya rewel
O:
1) Keadaan umum
: Cukup
2) Kesadaran
: Composmentis
: 110/70 mmHg
Suhu
: 36,7 C
Nadi
: 82 x/i
Respirasi: 22 x/i
4) Rambut
5) Muka
6) Keadaan
: Tampak cemas
7) TFU
8) Kontraksi
: Keras
A:
Ny. A P1A0 Umur 22 tahun postpartum hari ke 3 dengan postpartum
blues
64
P:
1) Memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya tanpa terjadwal
atau maksimal setiap 2 jam.
2) Memotivasi ibu untuk tetap berdoa dan berserah diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa untuk selalu memanjatkan puji syukur
3) Memotivasi ibu untuk tetap beristirahat cukup seperti tidur siang
2 jam, dan malam 8
4) Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan gizi dengan
makan makanan bergizi yaitu dengan cara
a. Mencukupi kebutuhan karbohidrat dan dapat diperoleh dari
sumber makanan padi-padian (beras dan gandum) atau sereal,
umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar) jagung, kacangkacang kering dan gula.
b. Mencukupi kebutuhan protein dan dapat diperoleh dari protein
hewani (daging, telur, susu) dan protein nabatai (tahu, tempe
dan kacang-kacangan).
c. Mencukupi kebutuhan lemak dapat diperoleh dari sumber
makanan minyak ikan, minyak sayur/kelapa
d. Mencukupi kebutuhan serat dapat diperoleh dari sumber
makanan sayur-sayuran dan buah-buahan.
e. Mencukupi kebutuhan zat besi dapat diperoleh dari tablet besi
atau makanan yang berwarna hijau tua dan daging
65
66
Evaluasi:
1) Ibu bersedia menyusui bayinya tanpa terjadwal atau aksimal 2
jam
2) Ibu
bersedia
untuk
tetap
berdoa
dan
menjalankan
67
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal 05 mei 2015
S:
1) Ibu mengatakan sudah dapat beristirahat
2) Ibu mengatakan nafsu makan nya sudah bertambah
3) Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel
4) Ibu mengatakan sudah lebih terbuka untuk bercerita tentang apa yang
drasakan kepada orang terdekat
O:
1) Keadaan umum
: Baik
2) Kesadaran
: Composmentis
: 110/70 mmHg
Suhu
Nadi
: 82 x/i
Respirasi: 22 x/i
4) Keadaan
: Tampak
senang
memerlihatkan
: 36,7 C
dan
hubungan
sudah
yang
6) Kontraksi
: Keras
A:
Ny. A P1A0 Umur 22 tahun postpartum hari ke 4 normal
68
P:
1) Memotivasi dan mengajarkan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi
sehari-hari dengan cara:
a.
Memberikan ASI sesuai dengan keinginan bayi, diberikan setiap 23 jam atau paling sedikit setiap 4 jam mulai dari hari pertama
b.
Menganjurkan agar bayi selalu dengan ibu agar aman, nyaman dan
hangat
c.
d.
e.
f.
g.
69
Evaluasi:
1) Ibu dan keluarga bersedia untuk melakukan perawatan bayi
sehari-hari sesuai anjuran
2) Ibu bersedia melakukan olah raga ringan seperti jalan-jalan di
pagi hari bersama bayi dan suami atau keluarga disekitar
halaman rumah
3) Suami dan keluarga bersedia untuk lebih memperhatikan ibu .
70
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini penulis akan membahas tentang proses asuhan
kebidanan yang telah diberikan kepada Ny. A umur 22 tahun P1A0 postpartum
hari ke-2 dengan PostPartum Blues di RB Dr. Johan Surakarta secara lebih
terperinci, menurut langkah-langkah dalam manajemen Varney yang dimulai
dari pengkajian sampai dengan evaluasi sebagai berikut:
1.
Pengkajian Data
Dalam pengkajian, penulis memperoleh data dari data subjektif dan
obyektif. Pada kasus ibu nifas Ny. A umur 22 tahun P1A0 postpartum
hari ke-2 dengan postpartum blues, di dapatkan data subjektif yaitu ibu
sulit tidur, tidak nafsu makan dan ibu merasa cemas. Hal ini sesuai teori
yang dikemukakan oleh Nurjanah (2013) bahwa gejala postpartum blues
yaitu sulit tidur, tidak nafsu makan, cemas dan pikiran menakutkan
mengenai bayi. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan praktek karena tanda-tanda yang dialami oleh Ny.A
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nurjanah (2013)
2.
Interpretasi Data
Pada kasus Ny. A diagnosa kebidanan Ny. A P1A0 umur 22 tahun
nifas hari ke-2 dengan postpartum blues, masalah yang timbul yaitu
tampak cemas, dasarnya perasaan berubah-ubah, kebutuhannya
71
dukungan suami, keluarga, teman dan teman sesama ibu. Hal tersebut
sesuai dengan teori Marmi (2014) bahwa untuk penanganan rasa cemas
dukungan suami, keluarga, teman dan teman sesama ibu. Maka penulis
tidak menemukan kesenjangan antara kasus dan teori Marmi (2014)
karena rasa cemas dapat ditangani dengan membicarakan rasa cemas
yang dialami.
3.
Diagnosa Potensial
Dalam kasus ibu nifas Ny.A dengan postpartum blues ini
ditemukan diagnosa potensial Depresi postpartum dengan antisipasi
konsultasikan pada dokter atau orang yang profesional, agar dapat
meminimalisasikan faktor resiko lainnya dan membantu melakukan
pengawasan. Hal tersebut sesuai dengan teori Marmi (2014). Penulis
tidak menemukan kesenjangan antara kasus dan teori Marmi (2014)
4.
Tindakan segera
Dalam kasus ini tindakan segera yaitu konsultasi dengan tenaga
kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan teori Dewi dan Sunarsih (2011)
yaitu salah satu penanganan postpartum blues dengan berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan seperti bidan, dokter spesialis jiwa serta
psikiater. Maka penulis tidak menemukan kesenjangan antara kasus dan
teori Dewi dan Sunarsih (2011)
5.
Rencana Tindakan
Intervensi asuhan yang dilakukan pada kasus Ny.A dengan
postpartum blues yaitu Beritahu ibu hasil pemeriksaan, Beritahu pada ibu
72
Pelaksanaan Tindakan
Pada kasus ini sudah dilaksanakan pelaksanaan asuhan kebidanan
pada ibu nifas Ny. A dengan postpartum blues yaitu memberitahu ibu
hasil pemeriksaan, memberitahu pada ibu bahwa dirinya bukanlah ibu
yang buruk, memberitahukan ibu untuk memperlakukan dirinya dengan
baik, menganjurkan ibu untuk menceritakan segala permasalahan atau hal
lain yang ingin diungkapkan kepada teman atau kerabat terdekat,
menganjurkan ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk
mengurangi kekhawatirannya. Dalam pelaksanaan tidak ada kesenjangan
dalam memberikan asuhan antara praktek dan teori Marmi (2014).
7.
Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny.A dengan
postpartum blues maka hasil akhirnya ibu sudah tahu hasil pemeriksaan,
ibu mengerti bahwa dirinya bukanlah ibu yang buruk, ibu bersedia untuk
memperlakukan dirinya dengan baik, ibu bersedia untuk menceritakan
73
segala permasalahan atau hal lain yang ingin diungkapkan kepada teman
atau kerabat terdekat, ibu bersedia untuk berkonsultasi dengan tenaga
medis untuk mengurangi kekhawatirannya. Berdasarkan kasus diatas
tidak terdapat kesenjangan antara praktek dan teori Marmi (2014)
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A P1A0 dengan
postpartum blues di RB Dr. Johan Surakarta mulai dari pengkajian sampai
evaluasi dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan menurut
varney, maka peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek, kemudian dapat dirincikan sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
74
75
5.
Pada rencana asuhan kebidanan yang akan dilakukan pada ibu nifas
Ny.A P1A0 umur 22 tahun dengan postpartum blues yaitu Beritahu ibu
hasil pemeriksaan, Beritahu pada ibu bahwa dirinya bukanlah ibu yang
buruk, Beritahukan ibu untuk memperlakukan dirinya dengan baik,
Anjurkan ibu untuk menceritakan segala permasalahan atau hal lain
yang ingin diungkapkan kepada teman atau kerabat terdekat, Anjurkan
ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mengurangi
kekhawatirannya, Beritahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas
6.
Pelaksanaan pada kasus ibu nifas Ny. A P1A0 umur 22 tahun dengan
postpartum blues adalah Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa
ibu sedang mengalami sindrome postpartum blues, Memberitahu ibu
bahwa dirinya bukanlah ibu yang buruk, Memberitahu ibu untuk
memperlakukan dirinya dengan baik, menganjurkan ibu untuk
menceritakan segala permasalahan atau hal lain yang ingin diungkapkan
kepada teman atau kerabat terdekat, Menganjurkan klien untuk
berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mengurangi kekhawatirannya,
memberitahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas
7.
Evaluasi pada kasus ibu nifas Ny.A P1A0 Umur 22 tahun dengan
postpartum blues adalah Ibu sudah tahu ibu hasil pemeriksaan, Ibu
sudah mengerti bahwa dirinya bukanlah ibu yang buruk, Ibu bersedia
untuk memperlakukan dirinya dengan baik, Ibu bersedia untuk
menceritakan segala permasalahan atau hal lain yang ingin diungkapkan
kepada teman atau kerabat terdekat, Ibu bersedia untuk berkonsultasi
76
Dan
dilanjutkan
dengan
data
perkembangan
dengan
B. SARAN
1.
Bagi Profesi
Diharapkan dapat memberikan masukan kepada anggota profesi dalam
mengembangkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang postpartum
blues
2.
Bagi Institusi
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam memberikkan mata
kuliah yang berkaitan dengan penelitian ini,terutama mata kuliah Askeb
IV Patologi
3.
Bagi Instansi
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya yang berhubungan pada ibu nifas dengan
postpartum blues.
77
4.
Bagi Responden
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pengetahuan bagi ibu
nifas yang mengalami sindrom postpartum blues.
DAFTAR PUSTAKA
Yuliana. 2010. Karya Tulis Ilmiah. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dengan
Postpartum Blues Di BPM Woro Tri Prabandari. Surakarta : STIKes
PKU Muhammadiyah Surakarta.