Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Kelompok 4

Anggota:
Elisabeth Stefanny
(04011281419114)
Fitria Masturah
(04011281419116)
Hawari Martanusa
(04011281419118)
Andini Karlina CH
(04011281419120)
Andani Lestari (04011281419122)
Masagus M. I. N. A (04011281419124)
Erlina Purnamayani (04011281419126)
Dena Nabilah Yasmin (04011281419128)

Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
November 2015

DAFTAR ISI
Daftar isi..............................................................................................................

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


A. Pendahuluan...............................................................................................

I.Latar Belakang..................................................................................

II.

Rumusan Masalah.............................................................................

III.

Tujuan Masalah................................................................................

B. Pembahasan...............................................................................................

I.Pengertian Ideologi..........................................................................

II.

Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara..........................................

III.

Pengertian Dasar Negara.................................................................

IV.

Nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara.........................................

V.

Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara....................................

VI.

Sikap Positif terhadap Pancasila.....................................................

C. Penutup.....................................................................................................

13

I.Kesimpulan......................................................................................

13

II.

Saran................................................................................................

13

Daftar Pustaka....................................................................................................

13

Lampiran............................................................................................. ...............

14

BAB 1: PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Ideologi merupakan salah satu unsur yang sakral dalam suatu negara dan hal
penting bagi berdirinya sebuah negara. Hal ini dikarenakan ideologi merupakan
serangkaian sistem keyakinan yang berasal dari kepribadian bangsa dan menjadi
pedoman warga negara untuk mencapai tujuan atau cita-cita bersama. Ideologi setiap
negara berbeda-beda dikarenakan pembentukan ideologi suatu negara bersumber
pada pandangan, agama serta pemikiran para tokoh di negara tersebut.
Indonesia memiliki ideologi yang khusus dan menjadi identitas negara yaitu
Ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila mengandung pengertian bahwa semua
pelaksanaan di dalam negara berlandaskan pada Pancasila yang sekaligus menjadi
dasar negara. Ideologi Pancasila pada hakikatnya memiliki 3 dimensi, yaitu dimensi
realitas, idealitas dan fleksibilitas yang menunjukkan dirinya sebagai sumber,
pedoman, tujuan yang dipegang oleh masyarakat Indonesia dan bersifat terbuka
terhadap pemikiran baru. Walaupun demikian, Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia tidak terhindar dari berbagai tantangan dalam pelaksanaannya.
Sejak dari Orde Lama hingga pada era Reformasi sekarang ini Pancasila sudah
mengalami banyak pasang-surut dalam pengamalannya sebagai ideologi negara.
Terutama pada zaman sekarang ini, dengan munculnya globalisasi semakin
menambah tantangan dalam mempertahankan eksistensi ideologi Pancasila. Hal ini
dikarenakan masuknya budaya-budaya asing yang mempengaruhi kepribadian
bangsa Indonesia seperti budaya konsumtif, individualisme dan sebagainya. Bahkan
pejabat negara yang menjadi wakil yang dipercaya rakyat pun banyak yang
melakukan

penyimpangan

terhadap

nilai-nilai

Pancasila,

seperti

tindakan

penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan yang menimbulkan munculnya tindakan


korupsi. Hakekat Pancasila sebagai ideologi bangsa telah banyak dilupakan oleh
warga negara Indonesia dan apabila hal ini terus terjadi akan menimbulkan
keterpurukan moral dan kepribadian bangsa. Oleh karena itu,
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah, sebagai berikut:
a

Apa yang dimaksud dengan ideologi?


3

Bagaimana konsep dan sejarah munculnya ideologi?

Apa saja macam-macam ideologi yang dianut oleh negara-negara di dunia?

Bagaimana konsep Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menurut sumber


historis, sosiologis dan politis?

Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pancasila sebagai ideologi
negara?

c. Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah, sebagai berikut:
a

Memahami pengertian ideologi

Memahami konsep dan sejarah munculnya ideologi

Mengetahui macam-macam ideologi yang dianut negara-negara di dunia

Memahami konsep Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menurut sumber


historis, sosiologis dan politis

Mengetahui tantangan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan ideologi


Pancasila

BAB II: PEMBAHASAN


a. PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan ideologi secara
struktural.
Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi
secara fungsional terbagi menjadi dua yaitu ideologi yang doktoriner dan ideologi
yang pragmatis. Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung
di dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan pelaksananya diawasi secara
ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Contohnya adalah komunisme.
Sedangkan ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam
ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci. Ideologi itu
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan,
sistem ekonomi, kehidupan agama, dan sistem politik.
Kesimpulan ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinankeyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan manusia.
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi
suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada
hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri:
1.
Mempunyai derajat yang tinggi
2.
Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup,
pegangan hidup yang dipelihara.
b. PENTINGNYA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA
Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan
keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi
dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan
kesadaran akan kemerdekaan.
Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama
juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
berbagai ideologi.
c. PENGERTIAN DASAR NEGARA
Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi suatu
negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.

Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman
dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak
memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan.
Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara,
tujuan negara, norma bernegara.
d. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN DASAR
NEGARA
1. Nilai nilai Pancasila sebagai Ideologi
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan,
Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kenegaraan , kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai
kerohanian yang didalamnya terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis ,
baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran(kenyataan) , nilai estetis, nilai etis
maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan
subjektif
Nilai nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya
Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam
Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia
Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
kaidah negara yang mendasar
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai
Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri. Hal itu dapat
dijelaskan karena
Nilai nilai Pancasila itu timbul dari bang sa Indonesia
Nilai- nilai Pancasila merupakan oandanga hidup bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung nilai- nilai kerohanian
Nilai nilai Pancasila didalamnya merupakan nilai yang digali , tumbuh dan
berkembang dari budaya bangsa Indonesia .
Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang Undang dasar
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah , penyelenggara negara termasuk
pengurus partai dan golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dang memegang cita-cita moral rakyat yang luhur
2. Nilai nilai Pancasila sebagai Dasar Negara
Nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan
pengambilan kepitusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintah harus
selalu berpedoman pada Pancasila . Pancasila sebagai sumber nilai menunjukan
identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai- nilai kemanusian yang luhur , hal ini
menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk
penjajahan , penindasan , dan kekerasan antara satu sama lain
Nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan
bebangsa bagi seluruh rakyat Indonesia , Pancasila juga sebagai paradigma
pembangunan, maksudnya sebagai kerangka pikir ,sumber nilai , orentiasi dasar,
sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan perubahan serta proses
dalam suatu bidang tertentu . Pancasila sebagai paradigma pembangunan mempunyai

arti bahwa Pancasila sebagai sumber nilai , sebagai dasar, arah dan Pancasila sebagai
sumber nilai, sebagai dari proses pembangunan
Pancasila mengarahkan pembangunan agar selalu dilaksanakan demi
kesejahteraan umat manusia dengan rasa nasionalisme . Pembangunan disegala
bindang selalu mendasar pada nilai nilai pancasila.
Di bidang Politik misalnya , Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan
politik , dan dalam prakteknya menghindarkan praktek praktek yang bermoral dan
tak bermartabat sebagai bangsa yang memiliki cita- cita moral dan budi pekerti yang
luhur
Nilai Pancasila menjadi landasan dalam pembentukan hukum yang aspiratif.
Pancasila menjadi sumber nilai dan sumber norma bagi pembangunan hukum .Dalam
pembaharuan hukum yang berkedudukan sebagai peraturan yang paling mendasar di
Negara Ksatuan Republik Indonesia . Pancasila menjadi sumber dari tata tertib di
Indonesia . Pancasila menentukan isi dan bentuk peraturan perundangan di Indonesia
. Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional . Sebagai sumber hukum dasar ,
Pancasila juga mewarnai penegakan hukum di Indonesia
Di bidang Sosial Budaya, Pancasila merupakan sumber normatif dalam
pengembangan aspek sosial budaya yang mendasar pada nilai nilai kemanusian,
nilai Ketuhanan dan niali keberadaban. Pembangunan di bidang sosial budaya
senantiasa mendasar pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang beradab. Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan
segala tindakan yang tidak beradab. Pembangunan bidang sosial budaya
menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab, dan tidak manusiawi, sehingga
dalam proses pambangunan haruslah selalu mengangkat nilai- nilai yang dimiliki
bangsa Indonesia sendiri sebagai niali dasra yaitu nilai Pancasil.
Dalam pembangunan sosial budaya perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya
malu, dan budaya keteladanan
Di bidang ekonomi , Pancasila juga menjadi landasan nilai dalam pelaksanaan
perkembangan ekonomi . Pembangunan Ekonomi yang berdasarkan atas nilai-nilai
Pancasila selalu mendasar pada nilai kemanusiaan artinya pembangunan ekonomi
untuk kesejahteraan umat manusia, pembangunan ekonomi semata melainkan demi
kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa.

e. URGENSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


Pancasila merupakan suatu pondasi bagi bangsa untuk menghadapi salah satu
tantangan yang terberat saat ini, yaitu globalisasi. Globalisasi merupakan masa dimana
antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sangat terhubung dengan
mudah sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Dengan demikian, kebudayaan
global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan masyarakat
dunia.
Karakteristik kebudayaan pada era globalisasi adalah sebagai berikut :
a.Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh
timbal balik.
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam
berbagai kelompok dengan pluralisme etnis dan religius.
c.Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda
bekerjasama dan bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang
dominan.
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi
tetap bersifat plural dan heterogen.
e.Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi nilai-nilai
yang dihayati bersama, tetapi dengan interpretasi yang berbeda-beda

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka perlu ditelusuri fase-fase perkembangan


globalisasi sebagai bentuk tantangan terhadap ideologi Pancasila. Adapun fase-fase
perkembangan globalisasi itu adalah sebagai berikut.
a. Fase embrio yang berlangsung di Eropa dari abad ke-15 sampai abad ke-18
dengan munculnya komunitas nasional dan runtuhnya sistem transnasional Abad Tengah.
b. Fase pertumbuhan yang meliputi abad ke-18 dengan ciri pergeseran kepada gagasan
negara kesatuan, kristalisasi konsep hubungan internasional, dan standarisasi konsep
kewarganegaraan.
c. Fase take off yang berlangsung dari 1870 sampai pertengahan 1920 yang ditandai
dengan diterimanya konsep baru tentang negara kebangsaan, identitas dan kepribadian
nasional, mulai masuknya negara-negara non-Eropa ke dalam masyarakat internasional
d. Fase perjuangan hegemoni yang dimulai 1920 sampai dengan pertengahan 1960 yang
ditandai dengan meningkatnya konflik internasional dan ideologis, seperti kapitalisme,
sosialisme, fasisme, dan nazisme, dan jatuhnya bom atom yang menggugah pikiran tentang
masa depan manusia yang diikuti terbentuknya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
e. Fase ketidakpastian yang berlangsung dari 1960--1990 ditandai dengan munculnya
gagasan dunia ketiga, proliferasi nuklir, konsepsi individu menjadi lebih kompleks, hakhak kewarganegaraan semakin tegas dirumuskan, berkembangnya media global yang
semakin canggih.
f. Fase kebudayaan global dimana fase ini ditandai oleh perubahan radikal di Eropa Timur
dan Uni Soviet (runtuhnya dominasi komunisme di beberapa negara), berakhirnya perang
dingin, dan melemahnya konfrontasi ideologi.
f. SIKAP POSITIF TERHDAP PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA
Sikap positif dapat diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif
terhadap nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan
nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.
Walaupun kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa
Indonesia harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan
silanya masing-masing.
1. Pelaksanaan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai ketuhanan dan
keagamaan. Maka, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan

penyelenggaraan negara, harus dijiwai dengan nilai-nilai sila tersebut. Hal-hal yang
dapat kita lakukan antara lain:
a. Mewujudkan kehidupan religious yang sejati
b. Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara dan masyarakat kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
c. Menjalankan pemerintahan negara dengan prinsip-prinsip etika, kebenaran, dan
keadilan
2. Pelaksanaan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradabmengandung nilai utama
kemanusiaan. Pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, dengan begitu, harus dapat
perlakukan warga negara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Karena
itu, penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, harus dilakukan dengan
prinsip-prinsip sebagai brerikut
a. Menghormati hak-hak asasi manusia

b. Memecahkan berbagai masalah hidup warga Negara dengan cara yang adil
c. Membina sikap saling tolong antarwarga

3.

Pelaksanaan Sila Persatuan Indonesia


Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan dan nasionalisme
religius. Yang dimaksud nasionalisme religius adalah semangat kebangsaan yang
dilandasi dengan moral keagamaan dan ketuhanan. Hal-hal yang harus dilakukan
dalam kehidupan berbangsan dan bernegara antara lain:
a. Mengakui keragaman suku sebagai kekayaan bangsa
b. Menciptakan kerukunan hidup antarsuku yang ada di Indonesia
c. Menjaga persatuan bangsa

10

4.

Pelaksanaan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini, mengandung nilai kerakyatan dan demokrasi. Rakyat dan
demokrasi saling terkait dan harus diperjuangkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegera. Karena itu, terkait dengan pelaksanaan sila keempat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, hal-hal yang harus di lakukan sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan rakyat untuk mengajukan kritik dan saran dalam
pelaksanaan pembangunan
b. Mewujudkan adanya lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif

5.

Pelaksanaan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Dalam sila kelima ini, terkandung nilai keadilan dan pemerataan sosial. Artinya,
keadilan merupakan hal yang akan dan harus di wujudkan dalam kehidupan
masyarakat secara merata dan menyeluruh. Terkait dengan pelaksanaan sila kelima
ini, hal-hal yang harus dilakukan antara lain:
a. Melaksanakan pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat dan
wilayah negara
b. Memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada warga negara dalam berbagai
bidang dan sektor kehidupan

Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat


Setiap warga Negara hendaknya senantiasa mengamalkan nilai-nilai yang terdapat
dalam Pancasila. Sebab, dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan seharihari diharapkan terwujud suatu kehidupan masyarakat Indonesia yang religius, humanis,
bersatu, demokratis, sejahtera, adil, dan makmur.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan cermin sikap
positif warga Negara terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
1. Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Politik
Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab
11

2.

3.

Sebagai Negara yang menganut paham demokrasi Pancasila, kita dapat


mengemukakan pendapat kita dengan bebas. Namun kebebasan tersebut harus
kita lakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak bertentangan dengan nilainilai yang terkandung dalam Pancasila.
Menyelenggarakan pemilu dengan baik dan penuh tanggung jawab
Penyelenggaraan pemilu merupakan salah satu wujud dari kehidupan dan
kegiatan politik kita. Pemilu bertujuan untuk memilih wakil-wakil kita yang
akan duduk di parlemen. Salah satu peranan wakil-wakil rakyat tersebut adalah
aspirasi dan kepentingan kita sebagai anggota masyarakat.
Menjalankan Kegiatan Pemerintahan dengan Jujur dan Konsekuen
Menjalankan kegiatan pemerintahan harus dilakukan dengan jujur, konsekuen,
dan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Bila hal ini
dilakukan dengan baik dan benar maka akan tercipta pemerintahan yang jujur,
bertanggung jawab, dan lebih memihak kepada kepentingan masyarakat banyak,
bukan kepentingan pribadi ataupun golongan. Sebaliknya, jika roda
pemerintahan tidak dijalankan dengan jujur, konsekuen, dan bertentangan
dengan nilai-nilai pancasila, maka akan tercipta pemerintahan yang korupsi,
kolusi, dan nepotisme, serta tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.

Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Ekonomi


Memanfaatkan sumber daya alam dengan baik.
Pemanfaatan sumber daya alam itu dapat dapat dilakukan melalui peningkatan
sektor agribisnis, agroindustri, serta upaya-upaya lainnya yang bertujuan
pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan.
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perekonomian dengan menghilangkan
berbagai bentuk distorsi ekonomi.
Pembuatan undang-undang untuk memperkuat fundamental atau dasar ekonomi
yang berkeadilan seperti UU antimonopoli, UU Perlindungan Konsumen.
Menjalankan kegiatan perekonomian dengan jujur, tidak merugikan orang lain,
dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Sosial
a.
Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain:
Melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan baik
Tekun beribadah
Saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama
Tidak memaksakan agama kepada orang lain.
b.

Pengamalan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain:


Senantiasa menghormati dan menghargai sesama manusia, agama,
suku,
ras, dan lain-lain.
Suka membantu dan menolong sesama manusia dalam kebenaran dengan
ketulusan dan kejujuran
Tidak menyakiti orang lain dalam bentuk apapun.

c.

Pengamalan sila Persatuan Indonesia, antara lain:


Selalu mengutamakan kebersamaan, kerukunan, persatuan.
12

Selalu menjalin hubungan dan kerja sama yang baik.


Tidak mempermasalahkan segala perbedaan sesama manusia.

d.

Pengamalan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyarawatan/Perwakilan, antara lain:
Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama
Menghargai perbedaan pendapat dan pandangan antarsesama manusia
Menghargai dan menjunjung tinggi demokrasi

e.

Pengamalan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, antara lain:
Bersikap adil
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Tidak mengambil hak orang lain
Memiliki kemauan keras untuk maju dan bersama-sama membangun bangsa
dan negara.

13

BAB III: PENUTUP


KESIMPULAN
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme,
dan korupsi dapat dicegah. Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada
hakikatnya mengandung dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilainilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan
Pancasila secara akademis.

SARAN
Konsep ideologi yang telah ditanamkan di Indonesia, yakni ideology pancasila
harus diterapkan di kehidupan bermasyarakat. Agen pelaksana ideology ini haruslah
professional dan kritis dalam menjalankan dan mengawasi penerapan konsep ideology
pancasila. Generasi muda sebagai target utama seharusnya diberikan pembelajaran dan
edukasi yang mendalam agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan baik. Pihak
pengajar harus memfasilitasi sarana pembelajaran yang tepat dan cocok agar terciptanya
generasi muda yang mengerti tentang pancasila dan senantiasa menjalani kehidupan
bermasyarakan berlandaskan ideologi pancasila. Mahasiswa sebagai kontrol social
haruslah aktif dan peduli agar ideology ini tetap bertahan dan tetap hidup di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Al, Marsudi Subandi. 2003. Pancasila dan UUD45 dalam Paradigma Reformasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
2. Setiady, Elly. 2007. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
3. Suwarno, P.J. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
4. Wahana, Paulus. 1993. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Kanisius.
5. http://8b-officialblog.blogspot.co.id/p/bab-2-konstitusi-yang-pernahdigunakan.html (diakses pada 28 Oktober 2015 19:28 WIB)

14

LAMPIRAN
Pertanyaan:
Suci Ramadhani (kelompok 1)
Apakah perbedaan dari Pancasila sebagai ideologi negara dan Pancasila sebagai dasar
negara?
Jawaban:
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan negara
terutama oleh pemerintah. Sedangkan Pancasila sebagai ideology negara berfungsi sebagai
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi warga negara.
Pertanyaan:
Aufar Isytahar (kelompok 2)
Bagaimana pendapat kelompok tentang pengebirian terhadap pelaku pedofilia?
Jawaban:
Pemberian hukuman berupa kebiri merupakan pelanggaran HAM, tapi tanpa digunakan
hukuman dengan efek jera, maka pelaku pedofilia akan terus melakukan tindakan kriminal
dan justru semakin banyak HAM yang dilanggar olehnya

15

Anda mungkin juga menyukai