Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Definisi
Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju
fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun
endokrinologik dari ovarium. (Baziad, 2003, hal 1)
Klimakterium
yaitu
fase
peralihan
antara
pramenopause
dan
4. Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia memulai
memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan
akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi. Bahkan memperlambat
proses penuaan tubuh.
5. Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi, khususnya kontrasepsi hormonal, pada wanita
yang menggunakannya akan lebih lama atau lebih tua memasuki usia
menopause. Hal ini dapat terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan
fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur.
6. Merokok
Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause dini
dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.
7. Genetik
Menopause dikarenakan adanya Terapi Kanker seperti radiasi dan
kemoterapi
8. Infeksi seperti TB, gondok
9. Menopause akibat Pembedahan seperti pembedahan karena endometriosis,
kanker ovarium, kanker rahim, polip.
C. Tanda dan gejala
1. Perubahan pola haid
a. Siklus menjadi pendek (2-7 hari) :
Siklus memanjang
Spotting
perubahan dari pola haid. Lebih dari 90% wanita perimenopause akan
mengalami perubahan dalam siklus haid. Siklus yang memendek antara 27 hari sangatlah khas. Sebagai contoh, wanita dengan siklus haid yang
teratur antara 25-35 hari selama usia 20-30 tahun akan mengalami siklus
haid lebih sering terutama disebabkan oleh memendeknya fase folikel.
Siklus haid yang sebelumnya menetap tiap 28 hari akan menjadi siklus 25
atau 26 hari dan pada waktu terjadi perimenopause kejadian oligomenore
meningkat.
Perdarahan yang tidak teratur dapat terjadi karena tidak adekuatnya
fase luteal atau sesudah puncak estradiol yang tidak diikuti ovulasi dan
pembentukan korpus luteum. Pemanjangan siklus mungkin juga terjadi
seperti halnya haid yang tidak teratur.
Banyak juga wanita yang mengalami perubahan dalam banyaknya
perdarahan. Perdarahan biasanya lebih banyak pada awal perimenopause
yang disebabkan oleh siklus anovulasi. Kemudian menjadi lebih sedikit.
Beberapa wanita dilaporkan mengalami spotting 1 atau 2 hari segera
sebelum haid. Kombinasi dari spotting, siklus haid yang pendek dan
perdarahan yang banyak memberikan kesan secara subjektif wanita
tersebut selalu berdarah.
Meskipun perdarahan tidak teratur sangat umum dan dianggap
normal selama perimenopause, berat dan lamanya perdarahan atau
perdarahan diantara siklus haid bukanlah hal yang normal. Adanya
perdarahan mengharuskan klinikus untuk melakukan pemeriksaan lebih
lanjut, sepeti biopsi endometrium untuk menegakkan diagnosis, terutama
untuk penderita dengan faktor risiko yang lain untuk terjadinya karsinoma
endometrium seperti oligoovulatoar, obesitas atau riwayat infertilitas.
Untuk kasus-kasus yang dicurigai, sebelum melakukan biopsi, mungkin
berharga bila ditanyakan pada penderita riwayat perdarahan secara
lengkap untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai pola
perdarahan.
Tanda awal dari perimenopause adalah perubahan pada pola
perdarahan haid. Keadaan ini diakibatkan defisiensi atau berfluktuasinya
estrogen dan progesteron. Didapatkan sekitar 33% dari seluruh konsultasi
Hot flushes
Flushing adalah suatu episode akut timbulnya eritema dan sensasi rasa
panas pada wajah, telinga, dan leher, kadang dapat timbul pada dada
bagian atas dan daerah epigastrium. Keadaan ini timbul karena adanya
peningkatan aliran darah kulit yang bersifat sementara. Jenis fisiologis
flushing yang paling banyak ditemukan adalah flushing yang timbul pada
wanita menopause, disebut dengan menopausal atau klimakterik flushing
atau lebih dikenal dengan "Hot flash".
Kurang lebih 75% wanita mengalami flushing selama menjelang
menopause (klimakterik) atau setelah dilakukan oophorektomi dan
merupakan keluhan yang dianggap paling mengganggu. Timbul rasa panas
yang mendadak pada wajah, leher, disertai rasa tidak nyaman dan
berkeringat. Keadaan ini umumnya berlangsung selama 3 sampai 5 menit,
walaupun intensitas dan durasinya bisa bervariasi pada tiap wanita. Pada
beberapa orang keluhan ini bisa disertai oleh gejala palpitasi, rasa
berdenyut pada kepala dan leher, nyeri kepala, kadang mual, dan ansietas.
Perubahan fisilologis yang dapat terlihat adalah peningkatan temperatur
tubuh, denyut nadi dan nafas.
Hot flash juga bisa diprovokasi oleh minuman panas, alkohol, stress
emosional dan kegiatan fisik yang berlebihan. Meskipun demikian, dapat
timbul setiap saat tanpa didahului oleh suatu keadaan tertentu dan dapat
juga menimbulkan gangguan tidur.
Pada dasarnya penyebab hot flash masih belum diketahui, tapi data
yang berhubungan dengan fisiologi dan behavior menunjukkan bahwa
keluhan vasomotor dihasilkan karena adanya defek fungsi pada pusat
termoregulasi di hipotalamus. Pada area preoptik medial hipotalamus
terdapat nukleus yang merupakan termoregulator yang mengatur
pengeluaran keringat dan vasodilatasi yang merupakan mekanisme primer
pengeluaran panas tubuh.
Oleh karena keluhan vasomotor muncul setelah terjadinya menopause
alami atau pasca ooforektomi, maka diperkirakan mekanisme yang
mendasarinya adalah bersifat endokrinologi dan berhubungan dengan
berkurangnya jumlah estrogen di ovarium maupun meningkatnya sekresi
gonadrotropin oleh pituitari. Selain itu, besar kemungkinan keluhan ini
timbul karena interaksi antara hormon estrogen dan progesteron yang
fluktuatif pada masa perimenopause. Keluhan vasomotor dapat muncul
pada kondisi kadar estrogen tinggi, rendah, maupun normal dalam darah.
Keluhan vasomotor muncul sebagai akibat reaksi withdrawl estrogen.
Meskipun estrogen memiliki efek yang signifikan terhadap munculnya
hot flushes, namun masih terdapat faktor lain yang diperkirakan terlibat
dalam patofisiologi hot flushes. Perubahan kadar neurotransmiter akan
mempersempit zona termoregulasi di hipotalamus dan menurunkan
pengeluaran keringat, bahkan perubahan suhu tubuh yang sangat kecil pun
dapat memicu mekanisme pelepasan panas.
Norepinefrin
merupakan
neurotransmiter
utama
yang
dapat
Keringat malam
Gangguan tidur
Beratnya gangguan tidur bervariasi dan sering dikeluhkan oleh wanita
pada masa perimenopause. Gangguan tidur bervariasi secara luas dan
dapat menjadi kronik atau sementara. Beberapa pola umum gangguan tidur
diantaranya :
-
Bangun pagi lebih awal dan tidak mampu untuk tidur kembali.
Kesulitan tidur dapat mempengaruhi kualitas hidup secara serius,
mengakibatkan
kelelahan,
insomnia,
depresi,
iritabilitas
dan
Stimulan seperti kafein, alkohol, nikotin dan beberapa obat; hal lain
yang dapat mengakibatkan gangguan tidur seperti sakit, ansietas dan
gangguan emosional.
Depresi
Irritabilitas
Perubahan mood
dimana
sinyal
kimiawi
perifer
secara
umum
dari
gangguan
seksual
ini
antara
lain:
dan
belajar
bahwa
perubahan-perubahan
tersebut
sexual
interest
selama
menopause,
sebanyak
31%
Sakit kepala
Palpitasi
Pusing
d. Gejala Urogenital
Alat genital wanita serta saluran kemih bagian bawah
merupakan organ yang sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen.
Reseptor estrogen dan progesteron teridentifikasi di vulva, vagina,
kandung kemih, uretra, otot dasar pelvis serta fasia endopelvis.
Struktur tersebut memilki sebuah persamaan kemampuan untuk
mereaksi
perubahan
hormonal
sebagaimana
pada
kondisi
meningkat
pada
masa
post
menopause
sehingga
juga bersifat radikal bebas bagi sel-sel tumor dan kanker. Akibat
perubahan ini, maka terjadi kekeringan vagina, iritasi, dispareuni,
dan rekurensi infeksi saluran kemih.
D. PATOFISIOLOGI KLIMAKTERIUM
Usia lanjut
Menurun Fungsi Ovarium
Menurun kemampuan ovarium untuk merespon rangsangan gonadotropin
Terganggunya interaksi antara hipotalamus hipofise
Kegagalan fungsi luteum
Turunnya fungsi steroid ovarium
Berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus
Peningkatan produksi FSH
Hiperseksi folikel
Menurunnya Jumlah folikel
Sedikitnya sel telur yang dilepaskan
Keluaran estrogen dan progesteron Menurun
Lapisan rahim berhenti menebal
Perdarahan menstruasi berhenti
Rahim & ovarium mengerut
Klimakterium
Stres psikologi
Ketidakberdayaan
Kurang pengetahuan
Cemas dan gelisah
Berkeringat banyak
Informasi tetangga
Insomnia
Ansietas
E. Komplikasi
Kekurangan estrogen yang terus terjadi dapat menyebabkan efek jangka
panjang, yaitu:
1. Atrofi vagina dan mukosa uretra
Menyebabkan penurunan keasaman vagina, yang meningkatkan resiko
infeksi, kekeringan vagina dan dispareunia, serta gejala perkemihan,
seperti desakan untuk berkemih, sering berkemih dan sistitis.
2. Prolaps uterovagina
Menyebabkan atrofi dan perubahan otot dasar panggul dan ligamen
penopangnya.
3. Osteoporosis, penurunan masa tulang menyebabkan wanita lebih rentan
mengalami fraktur.
4. Penyakit kardiovaskular, terdapat peningkatan insidens penyakit jantung
koroner dan stroke secara bermakna pada wanita setelah mengalami
menopause.
5. Perubahan rambut dan kulit, dan atrofi payudara.
6. Defek kognitif, dimensia, dan cedera sistem saraf pusat
Pemeriksaan payudara
Pemeriksaan pelvis
Pemeriksaan vulva
Pemeriksaan rektum
Pap smear
Mamogram
Massa payudara yang terlalu kecil untuk dideteksi oleh SADARI
atau oleh petugas kesehatan bisa dideteksi dengan mamografi, suatu
pemeriksaan sinar-X dengan dosis rendah. Mamografi dilakukan
dengan mengambil dua kali sinar-X pada setiap payudara, satu
penyinaran dengan payudara ditekan dari atas ke bawah dan penyinaran
yang lain adalah payudara ditekan dari satu sisi ke sisi lain untuk
memperoleh gambaran jaringan payudara yang jelas.
Prosesur berlangsung sekitar 15 menit dan menyebabkan sedikit
gangguan rasa nyaman. Perawat harus membahas manfaat mamografi
dengan wanita tersebut (ketenangan pikiran dan deteksi dini),
menjelaskan
prosedur
kepadanya,
dan
menjelaskan
persiapan
Urinalisis
Stool guiac
Hgb/Hct
Pemeriksaan kulit
Tes tuberkulin
VDRL
Pemeriksaan klamida
Kultur gonorea
Pemeriksaan HIV
Elektrokardiogram
Biopsi endometrium
Pemeriksaan prostoskopik
G. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan yang bisa diberikan kepada para ibu menopause
diantaranya
1. Masalah : Penurunan Kesuburan
Ini berkaitan dengan kualitas dari sel telur yang dihasilkan oleh tubuh
seorang wanita. Proses ini dimulai sekitar usia 35 sampai 38, sekitar 10
sampai 15 tahun sebelum menopause terjadi.
Pendkes :
Aturlah kehamilan. Semakin tua saat mengandung, semakin besar resiko
melahirkan bayi dengan ketidaknormalan genetik. Tetap gunakan alat
pasangan.
Perubahan-perubahan
yang
terjadi
meliputi
Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan pada saat menopause antara
lain jalan cepat, dan senam. Bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun,
dianjurkan untuk melakukan senam aerobik dan senam osteoporosis.
9. Berpikir positif.
Wanita yang baru atau belum lama memasuki masa menopause biasanya
akan dirundung kegalauan dan kegelisahan. Mereka merasa sudah tidak
cantik dan menarik lagi, sehingga takut ditinggalkan suami dan
sebagainya. Ketakutan semacam ini justru akan makin memperburuk
keadaan. Sebab pikiran negatif akan menimbulkan hal yang negatif pula.
H. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a. Terapi sulih hormon (TSH)
TSH atau HRT (Hormon Replacement Terapy) merupakan pilihan
untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan keluhan atau sindroma
menopause dalam masa premenopause dan postmenopause. Selain itu,
TSH juga berguna untuk menjaga berbagai keluhan yang muncul
akibat menopause, seperti keluhan vasomotor, vagina yang kering, dan
gangguan pada saluran kandung kemih. Penggunaan TSH juga dapat
mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon
estrogen, seperti osteoporosis dan jantung koroner. Jadi, tujuan
pemberian TSH adalah sebagai suatu usaha untuk mengganti hormon
yang ada pada keadaan normal untuk mempertahankan kesehatan
wanita yang bertambah tua (Kasdu, 2002).
Syarat minimal sebelum pemberian estrogen dimulai :
-
Kontraindikasi :
-
Kanker
endometrium,
kanker
payudara,
riwayat
gangguan
penglihatan, anemia
berat.
-
Jenis Pemberian :
Sulih hormon dapat berisi estrogen saja atau kombinasi dengan
progesteron. Pilihan rejimen yang digunakan bergantung pada riwayat
histerektomi. Untuk wanita yang tidak menjalani histerektomi,
Oral
Transdermal
Semprot hidung
Implan (susuk)
Sublingual
Dosis:
Jenis
Kontinue
Dosis
Estrogen
Oral
0.3-0.4
konjugasi
mg
Oral
1-2 mg
Transdermal
50-100
mg
17 estradiol
Subkutan
25 mg
Estradiol
valerate
Oral
1-2 mg
Estradiol
Oral
0,625-1,25 mg
Jenis
Sekuensial
Kontinyu
Progesteron
300 mg
100 mg
Medroksiprogester
on asetat (MPA)
10 mg
2,5-5 mg
Siproteon asetat
1 mg
1 mg
Didrogesteron
10-20 mg
10 mg
Normogestrol
asetat
5-10 mg
2,5-5 mg
Lama Penggunaan :
Menurut NHMRC lamanya pemberian terapi sulih hormon adalah
sebagai berikut:
a. Untuk penatalaksanaan gejolak panas, pemberian terapi sulih
hormon sistemik selama 1 tahun dan kemudian dihentikan total
secara berangsur-angsur (dalam periode 1-3 bulan) dapat efektif.
b.
Perdarahan
Pengobatan Alternatif
-
2. Non Farmakologi
a) Olahraga
Olahraga akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan seseorang,
biasanya ini juga membawa dampak positif, seperti :
-
Menguatkan tulang
Meningkatkan kebugaran
dengan wanita yang masih dalam usia reproduktif karena biasanya beberapa
organ tubuhnya sudah tidak berfungsi sempurna, selain itu beberapa penyakit
sudah dideritanya.
Tujuan olahraga bagi wanita menopause adalah selain menjaga kebugaran
juga untuk mengurangi atau mengobati penyakit.
Jenis-jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk wanita usia menopause
yaitu jalan cepat, senam, dan berenang.
Gerakan yang dilarang:
Melompat
b. Nutrisi (Diet)
Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses
perbaikan (remodelling) diri lagi, misalnya masa tulang tidak melakukan
pembentukan kembali. Selain itu, semakin tua aktivitas gerak yang dilakukan
juga tidak sekuat dulu sehingga kalori yang dikeluarkan juga berkurang
sehingga kalori yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh juga menurun
dengan demikian, asupan makanan yang dibutuhkan juga berkurang.
Sehingga setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi seimbang yang
berfungsi untuk memenuhi zat zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral (Kasdu, 2002).
c. Fitoestrogen
Fito artinya tanaman sedangkan estrogen maksudnya memiliki struktur
kimia dan khasiat biologik seperti estrogen. Struktur kimia fitoestrogen
sebagian besar bukan steroid sedangkan estrogen umumnya adalah steroid.
b.
c.
lignan (Terdapat dalam: gandum, sayuran (buncis), buahbuahan (pepaya, bengkuang), biji bunga matahari).
Khasiat: menurunkan kadar kolesterol dan kepekaan insulin, serta risiko
kanker payudara.
d.
Kalsium
Kebutuhan 1200mg/hari
Dapat diperoleh pada: susu,keju,daun pepaya,bayam, teri, tahu, singkong,
daun melinjo,kedelai, apel, kangkung, kacang ijo dan pepaya,kacang tanah
kupas, ikan segar, beras giling, roti putih, ayam, dan daging sapi.
e.
Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang menentukan kesehatannya di masa yang akan
mendatang. Perubahan gaya hidup untuk pencegahan jantung koroner pada
wanita, salah satu dgn mengurangi atau kalau mungkin menghentikan
merokok termasuk minum minuman beralkohol.
Hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah masalah makanan dan
olahraga, pola makanan yang baik, disesuaikan dengan kebutuhan gizi usia
tersebut serta aktivitas.
f.
Pemberian Konseling
Masalah utama yang dialami wanita pada masa klimakterium adalah faktor
psikis, wanita biasanya mempunyai rasa takut, gelisah, tegang, tidak percaya
diri dan khawatir bahwa dirinya tidak semenarik dan seprima dulu lagi.
Alasan bahwa badan lemah dan tidak bergairah hanyalah alasan untuk
dan
tidak
mengakibatkan
kematian.
Namun
tak
jarang
DAFTAR PUSTAKA
Baziad, Ali.2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Pramihardjo
Brooker,Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21262/4/Chapter%20II.pdf