Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KLIMAKTERIUM
Diajukan untuk memenuhi tugas program ners
Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :
REGINA MASLI PUTRI

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG
2015

MATERI PENGAJARAN : Klimakterium


SASARAN

: Klien dengan klimakterium

HARI / TANGGAL

: Rabu, 23 September 2015

WAKTU

: 09.15-09.30 WIB

TEMPAT

: Balai Pengobatan Puskesmas Jatinangor

PEMBERI MATERI: Regina Masli Putri


TUJUAN INSTITUSIONAL (TI)
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan klien untuk meningkatkan
kesejahteraan klien
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien mengetahui tentang klimakterium.
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Peserta didik adalah pasien dengan klimakterium
ANALISA TUGAS
KNOW:
Pengertian klimakterium
Tanda dan Gejala klimakterium
Fase klimakterium
Mengatasi tanda gejala klimakterium
DO :
Dapat mengetahui tentang klimakterium
SHOW :
Mendengarkan dengan penuh perhatian
Melihat dengan penuh antusias
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mengikuti satu kali pertemuan, pasien mampu :
Menyebutkan pengertian klimakterium
Menyebutkan tanda dan gejala klimakterum
Menyebutkan fase dari klimakterium

Menyebutkan cara mengatasi tanda gejala klimakterium


POKOK BAHASAN
Klimakterium
SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian Klimakterium
2. Tanda dan gejala klimakterum
3. Fase dari klimakterium
4. Mengatasi tanda gejala klimakterium
MATERI PENGAJARAN (Terlampir)
ALOKASI WAKTU
Apersepsi

: 5 menit

Penjelasan materi

: 10 menit

Evaluasi dan penutup

: 5 menit

STRATEGI INSTRUKSIONAL

Menjelaskan materi dengan bahasa yang jelas dan intonasi yang sesuai.

Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta didik

Memberikan kesempatan bertanya pada peserta didik

Melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik

MEDIA PENGAJARAN
a. Leaflet
METODE PENGAJARAN
a. Ceramah
b. Tanya jawab
SUMBER
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2004. Penuntun Kepaniterraasn Klinik Obsetri dan Ginekologi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Tahap

Kegiatan Pendidik

Kegiatan

Kegiatan

Melakukan perkenalan

pembuka

Menjelaskan

Metode

Media

Peserta Didik
Memperhatikan Ceramah

tujuan
dan Menyimak

pembelajaran
menanyakan

Ceramah

klien

berkaitan dengan materi


yang akan disampaikan
Menjelaskan

materi

Menjelaskan pengertian Memperhatikan

Ceramah

Leaflet

Tanya jawab

Leaflet

klimakterium

Menanyakan tanda dan Memperhatikan


gejala klimakterium

Memberikan

Menjelaskan tanda dan


gejala klimakterium

Menjelaskan

pendapat

Ceramah

Memperhatikan

Ceramah

Fase-fase Memperhatikan

Leaflet

klimakterium
Kegiatan

Menutup pertemuan

penutup

Menyimpulkan

Memperhatikan

Ceramah

materi Memperhatikan

secara singkat

Menanyakan
materi

yang

seputar Memperhatikan

Ceramah

telah

diberikan

Mengucapkan

salam Memperhatikan

penutup
EVALUASI 1
PERTANYAAN LISAN
1. Apa pengertian klimakterium ?
2. Sebutkan 3 tanda dan gejala klimakterium?
3. Sebutkan minimal 2 fase klimakterium?

Ceramah

Leaflet

4. Sebutkan minimal 4 cara mengatasi tanda gejala klimakterium?


Lampiran
MATERI
A. Pengertian
Masa klimakterium adalah perubahan aktivitas reproduksi dari aktif menjadi
tidak aktif, makin menurunnya estrogen hormone dan menimbulkan gejala klinis
(Manuaba, 2004).
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir
pada masa senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan
berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif (Sarwono, 1999)
B. Tanda dan gejala
Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur.
Biasanya datang dengan interval waktu yang lebih lambat atau lebih sedikit.
Darah haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada

pembuluh-pembuluh darah.
Merasa pusing-pusing , disertai sakit kepala terus menerus.
Berkeringat banyak.
Neuralgia, dan gangguan saraf lain
Gejolak panas ( hot flushes)
Jantung berdebar debar
Gangguan tidur
Depresi
Mudah tersinggung, berasa takut, gelisah dan lekas marah
Sakit kepala
Cepat lelah, sulit konsentrasi, mudah lupa, kurang tenaga
Berkunang-kunang
Kesemutan
Gangguan libido
Obstipasi
Berat badan bertambah
Nyeri tulang dan otot

C. Fase
Klimakterium dibagi menjadi 4 fase:
1. Pramenopause/ klimakterium

Fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase
klimakterium
2. Perimenopause
3. Menopouse
4. Pasca Menopouse

D. Cara mengatasi tanda gejala klimakterium


1. Masalah : Penurunan Kesuburan
Ini berkaitan dengan kualitas dari sel telur yang dihasilkan oleh tubuh seorang wanita.
Proses ini dimulai sekitar usia 35 sampai 38, sekitar 10 sampai 15 tahun sebelum
menopause terjadi.
Pendkes :
Aturlah kehamilan. Semakin tua saat mengandung, semakin besar resiko melahirkan
bayi dengan ketidaknormalan genetik. Tetap gunakan alat kontrasepsi. Tidak berarti
dengan penurunan kesuburan, ibu terlindung dari kehamilan.
2. Masalah : Perubahan Siklus Haid
Perubahan yang terjadi sangat bervariasi antar individu. Ada yang jarak antar
siklusnya memendek, ada yang memanjang, ada pula pendarahan yang terjadi menjadi

lebih banyak atau hanya sedikit (spotting). Bahkan sebagian wanita akan mengalami
haid yang tiba-tiba berhenti dan tidak haid lagi untuk selamanya.
Pendkes :
Bersikaplah tenang. Jika menemui perdarahan haid yang lebih banyak atau lama
perdarahan yang lebih lama atau juga pendarahan yang terjadi antara masa haid,
segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan tindak lanjut agar hal-hal yang
berbahaya dapat dihindari.
3. Masalah : Hot Flashes
Gejala dari Hot Flashes adalah sensasi rasa hangat sampai panas sekujur tubuh yang
terjadi secara mendadak terutama pada daerah dada, muka dan kepala sebagai akibat
dari melebarnya pembuluh darah. Gejala-gejala lain yang mengikutinya seperti
berkeringat, peningkatan jumlah nadi serta peningkatan detak jantung.
Pendkes :
Berusahalah untuk mengenali dan menghindari hal-hal pencetus hot flashes ini seperti
ruangan yang hangat, emosi, minuman panas, makanan tertentu, kopi, alkohol, rokok.
Gunakan baju yang sejuk, gunakan kipas angin serta tidur di ruangan yang sejuk.
Ketika hot flashes muncul, tariklah nafas yang dalam dan lambat untuk menenangkan
diri. Olah raga rutin dapat mengurangi stress atau dapat juga dengan meditasi, yoga
atau pijat.
4. Masalah : Perubahan Emosional
Banyak hal-hal yang melatarbelakangi hal ini. Hot flashes sering kejadiannya
berlangsung pada malam hari, yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan
mengalami kesulitan tidur. Kurangnya waktu tidur ini dapat menyebabkan keletihan
serta perubahan emosional seperti mudah marah. Perubahan hormonal juga ikut
berpengaruh. Selain itu, banyak peristiwa kehidupan yang terjadi pada masa ini yang
terjadi yang sedikit banyak juga berpengaruh, contohnya pertentangan dengan kaum
muda, takut menjadi tua, pernikahan anak, persiapan masa pensiun bagi yang bekerja
dan sebagainya.
Pendkes :
Ikutlah aktivitas yang menyenangkan. Perbanyak kawan bicara. Makanlah secara
teratur dan yang bergizi, kurangi lemak, alkohol dan kafein. Olah raga secara teratur.
Cobalah teknik mengurangi stress seperti nafas yang dalam, meditasi. Lakukan
aktivitas bagi diri Anda sendiri seperti pijat, manicure. Tidurlah yang cukup setiap
malam. Tertawalah sebanyak-banyaknya . Carilah pihak-pihak yang berkompeten
untuk membantu.
5. Masalah : Perubahan Vagina dan Inkontinensia
Pada masa ini vagina akan memendek serta menyempit. Dinding vagina menjadi tipis
dan kehilangan elastisitasnya. Gejala-gejala yang akan timbul seperti rasa panas,

gatal, pendarahan serta sakit pada saat bersenggama. Sedangan pada saluran kemih
akan timbul apa yang disebut inkontinensia, yang artinya pengeluaran urin secara
tidak sadar atau ngompol. Hal ini dapat berdampak pada lingkungan sosial serta
higienitas personal.
Pendkes :
Untuk perubahan pada vagina : Gunakan vaginal moisturizer untuk melembutkan
vagina. Gunakan lubrikan vagina yang bersifat larut air atau water-soluble untuk
melembabkan vagina. Lakukan Pap's smear serta pemeriksaan kebidanan lainnya
secara berkala.
Untuk inkontinesia : Atur jumlah minuman yang diminum secukupnya . Kurangi
kafein dan makanan yang asam karena akan mengiritasi kandung kemih. Jaga
kebersihan sehingga terbebas dari infeksi. Lakukan latihan otot dasar panggul (Kegel
Exercise). Kurangi berat badan.
6. Masalah : Perubahan Aktivitas Seksual
Pada usia tua aktivitas seksual akan berubah pada kedua belah pihak pasangan, baik
sang wanita maupun sang pria. Banyak faktor yang mendasarinya seperti, perubahan
usia, hormonal serta kejiwaan masing-masing pasangan. Perubahan-perubahan yang
terjadi meliputi berkurangnya respon seksual, aktivitas seksual yang menurun, hasrat
seksual yang berkurang, pasangan seksual yang menjadi disfungsional (misal difungsi
ereksi) dan sebagainya.
Pendkes :
Perpanjang masa foreplay, hal ini akan memperpanjang orgasme. Ubah kebiasaan
seksual, misal dengan melakukan hubungan senggama pada pagi hari saat tingkat
energi lebih tinggi. Lakukan pendekatan dengan pasangan sehingga hubungan yang
lebih baik dapat terbangun. Cobalah saling membantu dalam mengatasi masalah
seksual masing-masing pasangan.
7. Masalah : Bertambahnya berat badan
Bertambahnya berat badan akan muncul akibat bertambahnya lemak dan
berkurangnya massa otot tubuh. Selain itu detak jantung akan cenderung lebih cepat.
Hal ini dicetuskannya antara lain oleh faktor hot flashes seperti yang telah dijelaskan
di atas serta perubahan emosional. Sakit kepala pun akan ikut muncul pada wanita
yang rentan terhadap perubahan hormonal. Serta hal-hal yang lain yang mengikuti
dengan penurunan usia wanita tersebut.
Pendkes :
Mengkonsumsi makanan gizi seimbang dengan rendah kalori. Olah raga secara
teratur. Hindari pencetus stress. Lakukan hal-hal yang meredakan ketegangan.

Minumlah air yang cukup. Gunakan sun-block untuk mencegah kanker kulit. Bila
perlu konsumsi makanan tambahan.
8. Lakukan olahraga secara teratur dan terukur.
Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih
tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan
antioksidan yang berkeliaran di dalam tubuh.
Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan pada saat menopause antara lain jalan
cepat, dan senam. Bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun, dianjurkan untuk
melakukan senam aerobik dan senam osteoporosis.
9. Berpikir positif.
Wanita yang baru atau belum lama memasuki masa menopause biasanya akan
dirundung kegalauan dan kegelisahan. Mereka merasa sudah tidak cantik dan menarik
lagi, sehingga takut ditinggalkan suami dan sebagainya. Ketakutan semacam ini justru
akan makin memperburuk keadaan. Sebab pikiran negatif akan menimbulkan hal
yang negatif pula.

Anda mungkin juga menyukai