KLIMAKTERIUM
Diajukan untuk memenuhi tugas program ners
Keperawatan Maternitas
Disusun Oleh :
REGINA MASLI PUTRI
HARI / TANGGAL
WAKTU
: 09.15-09.30 WIB
TEMPAT
: 5 menit
Penjelasan materi
: 10 menit
: 5 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL
Menjelaskan materi dengan bahasa yang jelas dan intonasi yang sesuai.
Melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik
MEDIA PENGAJARAN
a. Leaflet
METODE PENGAJARAN
a. Ceramah
b. Tanya jawab
SUMBER
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2004. Penuntun Kepaniterraasn Klinik Obsetri dan Ginekologi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kegiatan Pendidik
Kegiatan
Kegiatan
Melakukan perkenalan
pembuka
Menjelaskan
Metode
Media
Peserta Didik
Memperhatikan Ceramah
tujuan
dan Menyimak
pembelajaran
menanyakan
Ceramah
klien
materi
Ceramah
Leaflet
Tanya jawab
Leaflet
klimakterium
Memberikan
Menjelaskan
pendapat
Ceramah
Memperhatikan
Ceramah
Fase-fase Memperhatikan
Leaflet
klimakterium
Kegiatan
Menutup pertemuan
penutup
Menyimpulkan
Memperhatikan
Ceramah
materi Memperhatikan
secara singkat
Menanyakan
materi
yang
seputar Memperhatikan
Ceramah
telah
diberikan
Mengucapkan
salam Memperhatikan
penutup
EVALUASI 1
PERTANYAAN LISAN
1. Apa pengertian klimakterium ?
2. Sebutkan 3 tanda dan gejala klimakterium?
3. Sebutkan minimal 2 fase klimakterium?
Ceramah
Leaflet
pembuluh-pembuluh darah.
Merasa pusing-pusing , disertai sakit kepala terus menerus.
Berkeringat banyak.
Neuralgia, dan gangguan saraf lain
Gejolak panas ( hot flushes)
Jantung berdebar debar
Gangguan tidur
Depresi
Mudah tersinggung, berasa takut, gelisah dan lekas marah
Sakit kepala
Cepat lelah, sulit konsentrasi, mudah lupa, kurang tenaga
Berkunang-kunang
Kesemutan
Gangguan libido
Obstipasi
Berat badan bertambah
Nyeri tulang dan otot
C. Fase
Klimakterium dibagi menjadi 4 fase:
1. Pramenopause/ klimakterium
Fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase
klimakterium
2. Perimenopause
3. Menopouse
4. Pasca Menopouse
lebih banyak atau hanya sedikit (spotting). Bahkan sebagian wanita akan mengalami
haid yang tiba-tiba berhenti dan tidak haid lagi untuk selamanya.
Pendkes :
Bersikaplah tenang. Jika menemui perdarahan haid yang lebih banyak atau lama
perdarahan yang lebih lama atau juga pendarahan yang terjadi antara masa haid,
segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan tindak lanjut agar hal-hal yang
berbahaya dapat dihindari.
3. Masalah : Hot Flashes
Gejala dari Hot Flashes adalah sensasi rasa hangat sampai panas sekujur tubuh yang
terjadi secara mendadak terutama pada daerah dada, muka dan kepala sebagai akibat
dari melebarnya pembuluh darah. Gejala-gejala lain yang mengikutinya seperti
berkeringat, peningkatan jumlah nadi serta peningkatan detak jantung.
Pendkes :
Berusahalah untuk mengenali dan menghindari hal-hal pencetus hot flashes ini seperti
ruangan yang hangat, emosi, minuman panas, makanan tertentu, kopi, alkohol, rokok.
Gunakan baju yang sejuk, gunakan kipas angin serta tidur di ruangan yang sejuk.
Ketika hot flashes muncul, tariklah nafas yang dalam dan lambat untuk menenangkan
diri. Olah raga rutin dapat mengurangi stress atau dapat juga dengan meditasi, yoga
atau pijat.
4. Masalah : Perubahan Emosional
Banyak hal-hal yang melatarbelakangi hal ini. Hot flashes sering kejadiannya
berlangsung pada malam hari, yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan
mengalami kesulitan tidur. Kurangnya waktu tidur ini dapat menyebabkan keletihan
serta perubahan emosional seperti mudah marah. Perubahan hormonal juga ikut
berpengaruh. Selain itu, banyak peristiwa kehidupan yang terjadi pada masa ini yang
terjadi yang sedikit banyak juga berpengaruh, contohnya pertentangan dengan kaum
muda, takut menjadi tua, pernikahan anak, persiapan masa pensiun bagi yang bekerja
dan sebagainya.
Pendkes :
Ikutlah aktivitas yang menyenangkan. Perbanyak kawan bicara. Makanlah secara
teratur dan yang bergizi, kurangi lemak, alkohol dan kafein. Olah raga secara teratur.
Cobalah teknik mengurangi stress seperti nafas yang dalam, meditasi. Lakukan
aktivitas bagi diri Anda sendiri seperti pijat, manicure. Tidurlah yang cukup setiap
malam. Tertawalah sebanyak-banyaknya . Carilah pihak-pihak yang berkompeten
untuk membantu.
5. Masalah : Perubahan Vagina dan Inkontinensia
Pada masa ini vagina akan memendek serta menyempit. Dinding vagina menjadi tipis
dan kehilangan elastisitasnya. Gejala-gejala yang akan timbul seperti rasa panas,
gatal, pendarahan serta sakit pada saat bersenggama. Sedangan pada saluran kemih
akan timbul apa yang disebut inkontinensia, yang artinya pengeluaran urin secara
tidak sadar atau ngompol. Hal ini dapat berdampak pada lingkungan sosial serta
higienitas personal.
Pendkes :
Untuk perubahan pada vagina : Gunakan vaginal moisturizer untuk melembutkan
vagina. Gunakan lubrikan vagina yang bersifat larut air atau water-soluble untuk
melembabkan vagina. Lakukan Pap's smear serta pemeriksaan kebidanan lainnya
secara berkala.
Untuk inkontinesia : Atur jumlah minuman yang diminum secukupnya . Kurangi
kafein dan makanan yang asam karena akan mengiritasi kandung kemih. Jaga
kebersihan sehingga terbebas dari infeksi. Lakukan latihan otot dasar panggul (Kegel
Exercise). Kurangi berat badan.
6. Masalah : Perubahan Aktivitas Seksual
Pada usia tua aktivitas seksual akan berubah pada kedua belah pihak pasangan, baik
sang wanita maupun sang pria. Banyak faktor yang mendasarinya seperti, perubahan
usia, hormonal serta kejiwaan masing-masing pasangan. Perubahan-perubahan yang
terjadi meliputi berkurangnya respon seksual, aktivitas seksual yang menurun, hasrat
seksual yang berkurang, pasangan seksual yang menjadi disfungsional (misal difungsi
ereksi) dan sebagainya.
Pendkes :
Perpanjang masa foreplay, hal ini akan memperpanjang orgasme. Ubah kebiasaan
seksual, misal dengan melakukan hubungan senggama pada pagi hari saat tingkat
energi lebih tinggi. Lakukan pendekatan dengan pasangan sehingga hubungan yang
lebih baik dapat terbangun. Cobalah saling membantu dalam mengatasi masalah
seksual masing-masing pasangan.
7. Masalah : Bertambahnya berat badan
Bertambahnya berat badan akan muncul akibat bertambahnya lemak dan
berkurangnya massa otot tubuh. Selain itu detak jantung akan cenderung lebih cepat.
Hal ini dicetuskannya antara lain oleh faktor hot flashes seperti yang telah dijelaskan
di atas serta perubahan emosional. Sakit kepala pun akan ikut muncul pada wanita
yang rentan terhadap perubahan hormonal. Serta hal-hal yang lain yang mengikuti
dengan penurunan usia wanita tersebut.
Pendkes :
Mengkonsumsi makanan gizi seimbang dengan rendah kalori. Olah raga secara
teratur. Hindari pencetus stress. Lakukan hal-hal yang meredakan ketegangan.
Minumlah air yang cukup. Gunakan sun-block untuk mencegah kanker kulit. Bila
perlu konsumsi makanan tambahan.
8. Lakukan olahraga secara teratur dan terukur.
Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih
tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan
antioksidan yang berkeliaran di dalam tubuh.
Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan pada saat menopause antara lain jalan
cepat, dan senam. Bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun, dianjurkan untuk
melakukan senam aerobik dan senam osteoporosis.
9. Berpikir positif.
Wanita yang baru atau belum lama memasuki masa menopause biasanya akan
dirundung kegalauan dan kegelisahan. Mereka merasa sudah tidak cantik dan menarik
lagi, sehingga takut ditinggalkan suami dan sebagainya. Ketakutan semacam ini justru
akan makin memperburuk keadaan. Sebab pikiran negatif akan menimbulkan hal
yang negatif pula.