militer dalam hal ini khususnya Angkatan Darat, sebagai kekuatan baru
sistem politrik.
Setelah terjadi pemberontakan G30S/PKI pada tahun 1965 dan era
Presiden Sukarno beralih kepada presiden Suharto, ada keinginan kuat
dari para arsitek orde baru, untuk mempertahankan posisi kuat eksekutif
yang telah dirintis oleh orde lama. Eksekutif yang kuat in diperlukan untuk
mencegah intervansi legislatif, karena intervensi inilah yang menurut
mereka akan menghambat pelaksanaan sebagai program ekonomi
pemerintah. Dalam era orde baru ini berlangsung beberapa kali pemilihan
umum, peserta pemilu tahun 1971 adalah Golkar, PNI, NU, Partai
Khatolik, Murba, PSII, IPKI, Parkindo, Parmusi dan Perti. Dalam pemilu
tahun 1977 partai-partai politik tersebut digabung menjadi dua partai, yaitu
PPP (gabungan partapartai Islam) dan PDI (gabungan partai-partai Kristen
ditambah PNI, Murba, dan IPKI).
1.
5.
Implementasi Ideologi Pancasila dalam Parpol
di Indomnesia
C.
1.
1.
2.
E.
KESIMPULAN
a.Bidang Politik
1.Menata kehidupan politik berbangsa dan bernegara
- tanggal 20 Juni 1966 MPRS sidang umum menghasilkan ketetapan MPRS
- tanggal 7-12 Maret 1967 mPRS sidang Istimewa dan menghasilkan 4 ketetapan Pemerintah
Orde Baru juga menetapkan Penataran P-4 bagi warga negara .
2. Politik Luar Negeri
a.Indonesia kembali menjadi anggota PBB
b.Mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia
3. Politik Dalam Negeri : kebijakan penyederhanaan jumlah partai politik melahirkan 3 partai
besar :
-Partai Demokrasi Indonesia (Partai Khatolik, Murba, Pni, Parkindo,IPKI
-- Partai persatuan pembangunan (NU, PSII, Perti, Parmusi
- Partai golkar ( dari berbagai organisasi profesi)
KEBIJAKAN FISKAL
lain
yakni
stabilitasi
harga
kebutuhan
pokok
dan