PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik
pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak
perkembangan industri harus dapat dikendalikan, karena bila tidak dilakukan
sejak dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup
manusia maupun alam sekitarnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam
pengendalian dan pemantauan dampak lingkungan adalah melakukan analisis
unsur-unsur dalam ikan air tawar, terutama Pb, Cu, dan Hg. Pencemaran logamlogam tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen,
karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan
mengalami etoksifikasi(keracunan) sehingga membahayakan manusia. Logam
berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup walaupun beberapa
diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Melalui berbagai perantara, seperti
udara, makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh logam berat, logam
tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan
terakumulasikan. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu
lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia.
Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk
ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus
merkuri di Minamata Jepang pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering
terjadi dan semakin banyak dilaporkan. Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA)
melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang diketahui berbahaya bagi
lingkungan. Di antaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium
(Cd). Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial yang sangat
dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa di antaranya (dalam kadar
tertentu) bersifat racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut
atau tersuspensi (terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik.
Dampak dari pencemaran logam berat ini sering dilaporkan. (Dony Purnomo,
2009, Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran Air Laut, )
Merkuri (Hg) merupakan zat yang mudah menguap yang terbentuk sebagai fraksi
halus, unsur, jejak, dan ion seharusnya diwaspadai apabila terakumulasidalam
jumlah tertentu karena berdampak merugikan bagi lingkungan hidup. Raksa
(nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin:
Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan
simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi ini berwarna
keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium,
galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah
menguap.[rujukan?] Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm.[rujukan?] Kelimpahan
Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Logam Berat
Mungkin istilah logam berat sudah tak asing bagi para kimiawan. Dari nomor
atom sampai efek fisiologis telah secara rinci dibahas dalam buku-buku kimia
terutama kimia anorganik dan kimia lingkungan. Tapi tak demikian dengan orang
awam. Mungkin istilah logam berat masih terasa asing di telinga mereka dan
didefinisikan secara sederhana saja yaitu logam yang berat (dalam artian
ditimbang) seperti besi, baja, aluminium dan tembaga. Terlepas dari definisi di
atas, biasanya dalam literatur kimia istilah logam berat digunakan untuk
memerikan logam-logam yang memiliki sifat toksisitas (racun) pada makhluk
hidup.
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan
sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia
(Darmono, 1995). Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteriakriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang
dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam organisme
hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek
khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Tidak semua logam berat dapat
mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup, besi merupakan logam yang
dibutuhkan dalam pembentukan pigmen darah dan zink merupakan kofaktor untuk
aktifitas enzim (Wilson, 1988). Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal
dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi
dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua
dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbah industri (Connel dan Miller,
1995). Dalam neraca global sumber yang berasal dari alam sangat sedikit
dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut (Wilson, 1988).
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5
gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4
sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian logam berat seperti timbal (Pb), kadmium
(Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang berbahaya. Afinitas yang
tinggi terhadap unsur S menyebabkan logam ini menyerang ikatan belerang dalam
enzim, sehingga enzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus karboksilat (COOH) dan amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal,
dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi
melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis
atau mengkatalis penguraiannya (Manahan, 1977).
1. Dampak merkuri bagi kesehatan
Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini
yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang
toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah
logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat
menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan
lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau
beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya
atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam
berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian
mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan
bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh
terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi,
mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui
kulit, pernapasan dan pencernaan.
Dapat berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan
bronchitis, sampai rusaknya paru-paru. Gejala keracunan Merkuri tingkat awal,
pasien merasa mulutnya kebal sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung
tidak peka bau, mudah lelah, gangguan psikologi (rasa cemas dan sifat agresif),
dan sering sakit kepala. Jika terjadi akumulasi yang tinggi mengakibatkan
kerusakan sel-sel saraf di otak kecil, gangguan pada luas pandang, kerusakan
sarung selaput saraf dan bagian dari otak kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya
etil merkuri) pada proses kehamilan akan nampak setelah bayi lahir yang dapat
berupa gangguan mental. Sedangkan keracunan Merkuri yang akut dapat
menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovaskuler, kegagalan
ginjal akut maupun shock.
Penting untuk diketahui, air raksa sangat beracun bagi manusia hanya sekitar 0,01
mg dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kematian. Sayangnya setelah air
raksa yang sudah masuk ke dalam tubuh manusia, tidak dapat dibawa
keluar. Kontaminasi dapat melalui proses menelan atau penyerapan melalui kulit.
Efek jangka pendek dari uap raksa adalah lemah, panas dingin, mual, muntah,
diare, dan gejala lain dalam waktu beberapa jam. Jangka panjang terkena uap
raksa menghasilkan getaran, lekas marah, insomnia, kebingungan, keluar air liur
berlebihan, ritasi paru-paru, iritasi mata, reaksi alergi, dari kulit rashes, nyeri dan
sakit kepala dan lainnya. Mercury memiliki sejumlah efek yang sangat merugikan
pada manusia, di antaranya sebagai berikut:
1. Dampak yang ditimbulkan Merkuri (Hg) Bagi tanah dan air (Lingkungan)
Air raksa termasuk salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi.
Dalam kadar rendah, logam berat ini umumnya sudah beracun bagi
tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Beberapa logam berat lainnya adalah
magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu), kromium (Cr), dan besi (Fe). Air
raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan
kehidupan biologis, tetapi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun. Oleh
karena itu, keberadaan logam berat perlu mendapat pengawasan, terutama dari
segi jumlah kandungannya di dalam air (Noviardi drr., 2007). Air raksa dalam
kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila terjadi kontak dengan logam
emas akan membentuk larutan padat (Sevruykov drr., 1960). Larutan padat
biasa disebut amalgam, yaitu merupakan paduan antara air raksa dengan
beberapa logam (emas, perak, tembaga, timah, dan seng). Aktivitas penambangan
bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yaitu tanah. Salah
satu kegiatan pertambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah
adalah pertambangan emas.
Pada pertambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg)
dalam proses pemisahan emas dari bijinya. Merkuri tergolong sebagai bahan
berbahaya dan beracun, yang dapat mematikan tumbuhan, organism tanah, dan
mengganggu kesehatan manusia. Mercury dapat terakumulasi dilingkungan dan
dapat meracuni hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.. Setelah raksa mencapai
permukaan air atau tanah microrganisms dapat dikonversi ke methyl mercury,
suatu zat yang dapat diserap oleh sebagian besar organisme dengan cepat dan
diketahui menyebabkan kerusakan saraf. Ikan adalah organisme yang menyerap
jumlah besar methyl raksa dari permukaan air setiap hari.
Besar kecilnya kandungan air raksa disebabkan oleh adanya
fluktualisasi kegiatan penambangan,
.
1. Media media pencemaran tanah dan air tanah oleh merkuri
Media atau sumber pencemaran oleh merkuri di bumi ini di bagi atas :
.
1. Proses Pencemaran tanah dan air tanah oleh merkuri
Merkuri merupakan benda cair,hydrargyrum, air/cairan perak unsur golongan
transisi berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk
cair dalam suhu kamar serta mudah menguap. Karena merupakan benda cair
sehingga merkuri dengan mudah meresap ke dalam tanah. Tanah yang
mengandung 50 % pori-pori yang terisi air dan udara lebih mempermudah
merkuri yang merupakan benda cair untuk bereaksi ke dalam tanah Secara
alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air tanah
yang melewati deposit Hg. Apabila masuk ke dalam air tanah, kemudaia air tanah
mengalir masuk menuju ke perairan dengan system. permeabilitas tanah. Merkuri
mudah bereaksi dengan unsur yang ada dalam tanah dan air dan membentuk HgCl
(merkurianorganik). Merkuri anorganik akan berubah oleh peran mikro
organisme. Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa
organomerkuri. Senyawa organo merkuri yang paling umum adalah methyl
merkuri yang dihasilkan oleh mikro organisme dalam tanah dan air.
Komponen merkuri yang digunakan dalam pestisida, umumnya memasuki tanah
dengan jumlah 1g/ha sampai 200g/ha (0,00050,1 ppm), yang mana apabila lebih
dari tingkatan itu dapat menghancurkan organik dalam tanah dan nitrogen dalam
mineral tanah. Tanah mengandung CO2 dengan kesuburan tanah NH2dan NaOH.
Merkuri dapat bereaksi dengan nitrogen tanah membentuk methyl
mercuryHg(NO2)3. Methyl merkuri dapat terendap dengan skala waktu yang
cukup lama di dalam tanah karena merkuri stabil dan tidak dapat dipisahkan
bahkan dicampurkan dengan zat lain
F.
1. Pada proses pemanasan / pemijaran campuran biji emas dengan air raksa
akan menguapkan air raksa yang ada, sehingga kegiatan ini harus
dilakukan jauh dari pemukiman penduduk, dan dalam pelaksanaannya
harus memperhatikan arah angin.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesimpulan dari semua isi makalah ini antara lain adalah :
1. Logam merkuri atau yang dikenal air raksa merupakan salah satu logam
berat tersebar luas di alam
2. Merkuri termasuk unsur relatif stabil karena tidak terlalu mudah rusak oleh
air atau asam karena memiliki potensial reduksi rendah yang hampir mirip
dengan perak
3. Merkuri dapat mencemari air tanah dan tanah sehingga mengganggu
kesehatan baik secara fisik, psikomotorik maupun psikologik.
4. Tanda bahwa air tanah sudah tercemat dapat dikenali melalui pengamatan
fisik diantarnya sebagai berikut :
Warna Kekeruhan
Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu
Bau yang tercium dalam air tanah
1. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Maulida, septia,dkk.2009. Terjadinya Pencemaran Logam Berat Di teluk
Minamata Akibat Pembuangan Merkuri (Hg). http//septia
maulida.wordpress.com/2009/03/20/Terjadinya Pencemaran Logam Berat Diteluk
Minamata Akibat Pembuangan Merkuri (Hg).[diakses tanggal 11 april 2011]
Masdony.2009. Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran Air Laut.
http://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai- penyumbangpencemaran-air-laut/, [diakses tanggal 11 April 2011]
Puspita, desy. 2010. Penyebab Limbah Serta Cara Penanggulangannya. http://desy
puspita .wordpress.com/2010/03/22.Penyebab Limbah Serta cara
Penanggulangannya. [diakses 11 april 2011]
Taviv,supriadi. 2010. Pengurangan Resiko Bahaya Merkuri Pada Penambangan
Emas Tradisional. http:// Supriadi, taviv. WordPress.com/ 2010/01/21/.
Pengurangan Resiko Bahaya Merkuri Pada Penambangan Emas Tradisional.
[diakses 11 april 2011]
Widodo. 2008. Pencemaran air raksa (Hg) sebagai dampak pengolahan bijih
emas di Sungai Ciliunggunung, Waluran, Kabupaten Sukabumi. Jurnal Geologi
Indonesia, ( 3 ) 139-149. [diakses 11 april 2011]
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN
DAMPAK PENCEMARAN Hg BAGI LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH