Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik
pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak
perkembangan industri harus dapat dikendalikan, karena bila tidak dilakukan
sejak dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup
manusia maupun alam sekitarnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam
pengendalian dan pemantauan dampak lingkungan adalah melakukan analisis
unsur-unsur dalam ikan air tawar, terutama Pb, Cu, dan Hg. Pencemaran logamlogam tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen,
karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan
mengalami etoksifikasi(keracunan) sehingga membahayakan manusia. Logam
berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup walaupun beberapa
diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Melalui berbagai perantara, seperti
udara, makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh logam berat, logam
tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan
terakumulasikan. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu
lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia.
Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk
ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus
merkuri di Minamata Jepang pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering
terjadi dan semakin banyak dilaporkan. Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA)
melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang diketahui berbahaya bagi
lingkungan. Di antaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium
(Cd). Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial yang sangat
dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa di antaranya (dalam kadar
tertentu) bersifat racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut
atau tersuspensi (terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik.
Dampak dari pencemaran logam berat ini sering dilaporkan. (Dony Purnomo,
2009, Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran Air Laut, )
Merkuri (Hg) merupakan zat yang mudah menguap yang terbentuk sebagai fraksi
halus, unsur, jejak, dan ion seharusnya diwaspadai apabila terakumulasidalam
jumlah tertentu karena berdampak merugikan bagi lingkungan hidup. Raksa
(nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin:
Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan
simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi ini berwarna
keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium,
galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah
menguap.[rujukan?] Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm.[rujukan?] Kelimpahan
Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak

bumi.[rujukan?] Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri


(Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).[rujukan?]
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer, barometer,
dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi
termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor)
dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang
dimilikinya.[rujukan?] Unsur ini diperoleh terutama melalui proses reduksi dari
cinnabar mineral.[rujukan?] Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda
seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya
dengan 20 persen volumenya terendam
Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari
permukaantanah dan menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam
tanah maka akan mencemari air tanah. Berbagai kemungkinan reaksi yang terjadi
terhadap logam berat (merkuri) di dalam tanah adalah (Babich dan Stotzky, 1978)
:

Membentuk senyawa larut, komples dari berbagai macam molekul;


Presipitasi (penyerapan)
Terinkorporasi kedalam struktur mineral;
Terakumulasi atau terfiksasi ke dalam bahan biologi;
Dikompleks dengan agen pengkhelat;
Diadsobsi dalam mineral liat atau koloid organic

Tingkat ketersediaan logam berat tergantung pada pH lingkungan. pH adalah


faktor penting yang menentukkan tranformasi logam. Makin halus tekstur makin
tinggi kekuatan untuk mengikat logam berat. Oleh karena itu tanah yang
bertekstur liat mempunyai kemampuan untuk mengikat logam berat lebih tinggi
dari tanah berpasir. Jenis mineral liat juga berpengaruh terhadap pengikatan logam
berat oleh tanah. Di dalam perairan seperti sungai, logam berat banyak ditemukan
pada sedimen. Karena logam berat yang semula terlarut dalam air sungai
diadsorbsi oleh partikel halus (suspended solid) dan oleh aliran air sungai dibawa
ke muara. Air sungai bertemu dengan arus pasang di muara sungai, sehingga
partikel halus. tersebut mengendap di muara sungai. Hal inilah yang
menyebabkan kadar logam berat dalam sedimen muara lebih tinggi dari laut lepas.
Pada umumnya muarasungai mengalami proses sedimentasi, dimana logam yang
sukar larut mengalamiproses pengenceran yang berada di kolom air lama
kelamaan akan turun ke dasar dan mengendap dalam sedimen (Rochyatun, 2006)
1. Tujuan
Tujuan yang hendak diambil dari pembuatan makalah ini adalah agar kita
mengetahui bahayanya pencemaran logam berat terutama Hg pada lingkungan
serta teknologi yang dapat diterapkan untuk mengurangi pencemaran logam berat
pada lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Logam Berat
Mungkin istilah logam berat sudah tak asing bagi para kimiawan. Dari nomor
atom sampai efek fisiologis telah secara rinci dibahas dalam buku-buku kimia
terutama kimia anorganik dan kimia lingkungan. Tapi tak demikian dengan orang
awam. Mungkin istilah logam berat masih terasa asing di telinga mereka dan
didefinisikan secara sederhana saja yaitu logam yang berat (dalam artian
ditimbang) seperti besi, baja, aluminium dan tembaga. Terlepas dari definisi di
atas, biasanya dalam literatur kimia istilah logam berat digunakan untuk
memerikan logam-logam yang memiliki sifat toksisitas (racun) pada makhluk
hidup.
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan
sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia
(Darmono, 1995). Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteriakriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang
dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam organisme
hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek
khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Tidak semua logam berat dapat
mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup, besi merupakan logam yang
dibutuhkan dalam pembentukan pigmen darah dan zink merupakan kofaktor untuk
aktifitas enzim (Wilson, 1988). Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal
dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi
dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua
dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbah industri (Connel dan Miller,
1995). Dalam neraca global sumber yang berasal dari alam sangat sedikit
dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut (Wilson, 1988).
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5
gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4
sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian logam berat seperti timbal (Pb), kadmium
(Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang berbahaya. Afinitas yang
tinggi terhadap unsur S menyebabkan logam ini menyerang ikatan belerang dalam
enzim, sehingga enzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus karboksilat (COOH) dan amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal,
dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi
melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis
atau mengkatalis penguraiannya (Manahan, 1977).
1. Dampak merkuri bagi kesehatan

Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini
yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang
toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah
logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat
menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan
lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau
beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya
atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam
berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian
mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan
bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh
terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi,
mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui
kulit, pernapasan dan pencernaan.
Dapat berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan
bronchitis, sampai rusaknya paru-paru. Gejala keracunan Merkuri tingkat awal,
pasien merasa mulutnya kebal sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung
tidak peka bau, mudah lelah, gangguan psikologi (rasa cemas dan sifat agresif),
dan sering sakit kepala. Jika terjadi akumulasi yang tinggi mengakibatkan
kerusakan sel-sel saraf di otak kecil, gangguan pada luas pandang, kerusakan
sarung selaput saraf dan bagian dari otak kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya
etil merkuri) pada proses kehamilan akan nampak setelah bayi lahir yang dapat
berupa gangguan mental. Sedangkan keracunan Merkuri yang akut dapat
menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovaskuler, kegagalan
ginjal akut maupun shock.
Penting untuk diketahui, air raksa sangat beracun bagi manusia hanya sekitar 0,01
mg dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kematian. Sayangnya setelah air
raksa yang sudah masuk ke dalam tubuh manusia, tidak dapat dibawa
keluar. Kontaminasi dapat melalui proses menelan atau penyerapan melalui kulit.
Efek jangka pendek dari uap raksa adalah lemah, panas dingin, mual, muntah,
diare, dan gejala lain dalam waktu beberapa jam. Jangka panjang terkena uap
raksa menghasilkan getaran, lekas marah, insomnia, kebingungan, keluar air liur
berlebihan, ritasi paru-paru, iritasi mata, reaksi alergi, dari kulit rashes, nyeri dan
sakit kepala dan lainnya. Mercury memiliki sejumlah efek yang sangat merugikan
pada manusia, di antaranya sebagai berikut:

Keracunan oleh merkuri nonorganik terutama mengakibatkan


terganggunya fungsi ginjal dan hati.
Mengganggu sistem enzim dan mekanisme sintetik apabila berupa ikatan
dengan kelompok sulfur di dalam protein dan enzim.
Merkuri (Hg) organik dari jenis metil-merkuri dapat memasuki placenta
dan merusak janin pada wanita hamil sehingga menyebabkan cacat

bawaan, kerusakan DNA dan Chromosom, mengganggu saluran darah ke


otak serta menyebabkan kerusakan otak.
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan merkuri dapat membawa epidermic
seperti :

Tidak berfungsinya otak (gangguan syaraf seperti parestesia,


ataxia,dysarthria)
Kanker,
Kerusakan saluran pencernaan,
Gangguan kardiovasculer
Gangguan psikologik berupa rasa cemas dan kadang timbul sifat agresi,
Kegagalan ginjal akut ,
Kerusakan liver pada kelahiran (cacat lahir), dan
Kematian.

1. Dampak yang ditimbulkan Merkuri (Hg) Bagi tanah dan air (Lingkungan)
Air raksa termasuk salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi.
Dalam kadar rendah, logam berat ini umumnya sudah beracun bagi
tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Beberapa logam berat lainnya adalah
magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu), kromium (Cr), dan besi (Fe). Air
raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan
kehidupan biologis, tetapi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun. Oleh
karena itu, keberadaan logam berat perlu mendapat pengawasan, terutama dari
segi jumlah kandungannya di dalam air (Noviardi drr., 2007). Air raksa dalam
kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila terjadi kontak dengan logam
emas akan membentuk larutan padat (Sevruykov drr., 1960). Larutan padat
biasa disebut amalgam, yaitu merupakan paduan antara air raksa dengan
beberapa logam (emas, perak, tembaga, timah, dan seng). Aktivitas penambangan
bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yaitu tanah. Salah
satu kegiatan pertambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah
adalah pertambangan emas.
Pada pertambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg)
dalam proses pemisahan emas dari bijinya. Merkuri tergolong sebagai bahan
berbahaya dan beracun, yang dapat mematikan tumbuhan, organism tanah, dan
mengganggu kesehatan manusia. Mercury dapat terakumulasi dilingkungan dan
dapat meracuni hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.. Setelah raksa mencapai
permukaan air atau tanah microrganisms dapat dikonversi ke methyl mercury,
suatu zat yang dapat diserap oleh sebagian besar organisme dengan cepat dan
diketahui menyebabkan kerusakan saraf. Ikan adalah organisme yang menyerap
jumlah besar methyl raksa dari permukaan air setiap hari.
Besar kecilnya kandungan air raksa disebabkan oleh adanya
fluktualisasi kegiatan penambangan,

pengolahan, dan iklim/cuaca. Fluktuasi tersebut adalah sebagai berikut:


Aktivitas penambangan: jumlah penambang semakin banyak apabila ditemukan
bijih dengan kandungan emas yang cukup tinggi.Pengolahan: kadar emas yang
baik dengan jumlah bijih hasil penambangan besar, maka jumlah pengolah bijih
emas juga akan meningkat. Iklim/cuaca: pada musim kemarau konsentrasi air
raksa akan lebih besar dibandingkan dengan musim hujan. Tingkat mobilitas
air raksa pada musim kemarau tidak akan jauh dari tempat pengolahan
(sumbernya) karena arus air sungai menurun, sedangkan
mobilitas air raksa akan terbawa arus air sungai lebih jauh dari tempat
pengolahan karena debit air lebih besar dibandingkan musim kemarau.
Besar kecilnya arus air sungai ini sangat bergantung pada iklim maupun
cuaca.Jarak pengambilan percontoh air dengan tempat pengolahan bijih emas:
semakin jauh dari pengolahan bijih emas umumnya penyebaran air raksa juga
semakin kecil (menurun).
Air tanah yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, baik untuk air minum, sektor pertanian pangan,
perikanan,peternakan bisa tercemar merkuri melalui hujan yang membawa
penguapan merkuri pada udara baik secara langsung maupun tidak langsung,
sehingga dampak yang diberikan oleh pemanfaatan air tanah tersebut
menyebabkan toksin dalam berbagai produk hasil pertanian, perikanan dan
peternakan tersebut mambawa dampak negative bagi manusia yang
mengkonsumsinya, dampak langsung dari bentuk racun dari air raksa saat
masuk pada tubuh manusia adalahmethyl mercury (CH3Hg+dan CH3 -Hg-CH3)
dan garam organik, partikel mercurickhlor (HgCl2).Methyl mercury dapat
dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri
anorganik adalah bersifat racun akut.Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal
yang relatif pendek pada tubuh manusia tetapipersenyawaan methyl mercury
tinggal pada tubuh manusia 10 kali lebih lama merkuri berbentuk metal (logam)
(Supriadi, 2007)
Merkuri (Hg) merupakan zat yang mudah menguap yang terbentuk
sebagaifraksi halus, unsur, jejak, dan ion seharusnya diwaspadai apabila
terakumulasidalam jumlah tertentu karena berdampak merugikan bagi lingkungan
hidup. Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari
permukaantanah dan menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam
tanah maka akan mencemari air tanah.
Merkuri adalah suatu senyawa kimiawi toksik yang menjadi perhatianglobal
karena menimbulkan bahaya yang signifikasi terhadap kesehatan manusia,satwa
dan ekosistem. Merkuri merupakan senyawa kimia berbahaya yangberbentuk
cair . Karena berbentuk cair sehingga sangatlah mudah mencemari tanahdan
resapan permebealitas tanah menuju air tanah. Ketika dilepas ke
lingkungan,merkuri bergerak mengikuti aliran udara dan jatuh kembali ke bumi.
Kadang kala dekat dengan sumber asalnya dan terkadang jauh dari sumbernya.
Merkuri dapatmeresap melalui tanah lalu bergerak ke saluran-saluran

permeabilitas tanah,terendap dalam akuifer tanah. Tanah sangat vital peranannya


bagi semua kehidupan di bumi karena tanahmendukung kehidupan tumbuhan
dengan menyediakan hara dan air sekaligus penopang akar . Struktur tanah yang
berongga-ronga juga menjadi tempat yangbaik bagi akar untuk bernafas dan
tumbuh.Tanah juga menjadi habitatmikroorganisme.
Tanah dan air tanah merupakan tempat awal dari kehidupanrantai makanan. Tanah
terdiri dari empat komponen utama yaitu bahan mineral,bahan organik, udara dan
air tanah. Tanah mengandung 50 % ruang pori-poriterdiri dari udara (O2) dan air
(H2O). Volume fase padat menempati lebih kurang45 % bahan mineral tanah dan
5 % bahan organic. Pada kandungan air yangoptimal untuk pertumbuhan
tanaman, maka persentase ruang pori-pori adalah 25% terisi oleh air dan 25 %
oleh udara. Di bawah kondisi alami perbandingan udaradan air ini selali berubahubah, tergantung pada cuaca dan faktor lainnya.
Merkuri merupakan bahan kimia yang stabil, tidak dapat bercampur dengan zat
lainnya. Tanah yang telah mengandung merkuri dapat menimbulkan pencemaran
tanah dan air tanah. Pencemaran tanah dan air tanah sebagaiberikut :

Merkuri dapat menguap ke dalam udara dan bersatu dengan hujan


Hujan masuk ke dalam tanah sehingga menyebabkan penurunan pH tanah
dan mempengaruhi kehidupan organisme tanah serta keasaman air tanah.
Merkuri dapat mempengaruhi tanaman di sekitar tanah yang
tercemar sehingga tanah tidak mempunyai penompang kesuburan
akibatnya tanah menjdai gersang dan hilangnya air tanah dalam tanah
Merkuri mempengaruhi organisme dalam tanah. Dampaknya adalah pada
unsur hara dan kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk buatan seperti fungisida merkuri dapat menyebabkan
tanah menjadi asam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya dan akhirnya
mati.
Pencemaran tanah oleh penyemprotan metal merkuri, sisa dari
penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan akhirnya
mengendapdalam tanah
Penggunaan secara terus menerus dapat mengakibatkankerusakan tekstur
tanah, tanah mengeras dan akan retak pada musim kemarau
Merkuri dapat terendap di dalam tanah dalam jangkau waktu yang sangat
lama. Sehingga tanah sangatlah susah untuk dipulihkan kembali.
Aktivitas penambangan yang menggunakan merkuri selain bahan
merkurinya dapat juga menimbulkan longsor dan erosi dari kegiatan
penambangan tersebut.

.
1. Media media pencemaran tanah dan air tanah oleh merkuri

Media atau sumber pencemaran oleh merkuri di bumi ini di bagi atas :

Sekitar 65 % dari pusat pembakaran, diantaranya pembakaran


batubara,pembangkit listrik tenaga uap. Dan paling besar bersumber di
USA dari pengguna seluruh bumi (40 %) Merkuri dari sumber ini
menguap ke udara dan bercampur menjadi hujan.Dan kemudian merkuri
mengendap melalui run off dari hujan
Sekitar 11% dari produksi penambangan emas Salah satu fungsi dari
merkuri adalah sebagai bahan penambagan emas, yaitu pada
pengolahanbijih emas. Namun pengolahan emas dengan menggunakan
raksa sangat berbahaya karena dapat merugikan dan menimbulkan
pencemaran bahkan hingga mampu menimbulkan korban jiwa.
Sebagaimana kasus pencemaranyang terjadi di teluk buyat pada beberapa
tahun yang lalu. Masyarakat sekitar yang mengkonsumsi ikan menderita
penyakit gangguan syaraf dan kanker yang terjadi setelah sekian belas
tahun. Hasil studi lebih lanjut juga menemukan sejumlah fakta bahwa
tanah sekitar daerah pencemaran merkuriterkena imbas dari dampak ini.
Proses pengolahan ini menjadi sorotankarena menghasilkann tailing
dengan kandunga Hg signifikan. Air yang tercemar merkuri merembes ke
permukaan tanah oler run off kemudianmengendap dalam kandungan
melibihi ambang pada tumbuhan sekitar dan biji-bijian. Kasus
penimbunan senayawa merkuri oleh binatang yang memakan tumbuhan
dan organisme plaktonik yang mengandung ion-ion merkuri.
Sekitar 6,8 % berasal dari produksi peleburan metal, baja, besi dan perak.
Dimana merkuri digunakan sebagai pencampuran peleburan merkuri
yangdihasilkan berupa limbah merkuri.
Sekitar 6,4 % dari produksi semen merkuri dari sumber produksi semen
untuk penetralan dan pencampuran bahan semen menghasilkan limbah
merkuri.
Sekitar 20 % berasal dari pengunaan Fungisida-merkuri Untuk membasmi
fungi pada peyimpanan gandum Fungisida ini adalah alkil merkuri yang
sangat berbahaya Di dasar tanah dan air tanah ataupun tempat yang
berlumpur (campuran tanah dan air), bakteri dapat mengubah merkuri
anorganik menjadi metil merkuri yang beracun. Organisme dalam tanah
dapat menimbun merkuri 105 kali lebih besar dari konsentrasi
merkuri Sedangkan air tanah dapat mengendapkan 2 kali lipat dari hasil
pengendapan itu karena air tanah terdapat di lapisan bawah permukaan
tanah.
Mengurangi jumlah klorofil pada tanaman akibat penyerapan air tanah
yang telah tercemar merkuri
Mengurangi pertumbuhan tanaman
Merusak pertumbuhan akar dan funginya
Merusak daun dan menurunkan produksi
Mematikan tanaman
1,4 % berasal dari industri baja
1,1 dari produksi merkuri terutama baterai

.
1. Proses Pencemaran tanah dan air tanah oleh merkuri
Merkuri merupakan benda cair,hydrargyrum, air/cairan perak unsur golongan
transisi berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk
cair dalam suhu kamar serta mudah menguap. Karena merupakan benda cair
sehingga merkuri dengan mudah meresap ke dalam tanah. Tanah yang
mengandung 50 % pori-pori yang terisi air dan udara lebih mempermudah
merkuri yang merupakan benda cair untuk bereaksi ke dalam tanah Secara
alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air tanah
yang melewati deposit Hg. Apabila masuk ke dalam air tanah, kemudaia air tanah
mengalir masuk menuju ke perairan dengan system. permeabilitas tanah. Merkuri
mudah bereaksi dengan unsur yang ada dalam tanah dan air dan membentuk HgCl
(merkurianorganik). Merkuri anorganik akan berubah oleh peran mikro
organisme. Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa
organomerkuri. Senyawa organo merkuri yang paling umum adalah methyl
merkuri yang dihasilkan oleh mikro organisme dalam tanah dan air.
Komponen merkuri yang digunakan dalam pestisida, umumnya memasuki tanah
dengan jumlah 1g/ha sampai 200g/ha (0,00050,1 ppm), yang mana apabila lebih
dari tingkatan itu dapat menghancurkan organik dalam tanah dan nitrogen dalam
mineral tanah. Tanah mengandung CO2 dengan kesuburan tanah NH2dan NaOH.
Merkuri dapat bereaksi dengan nitrogen tanah membentuk methyl
mercuryHg(NO2)3. Methyl merkuri dapat terendap dengan skala waktu yang
cukup lama di dalam tanah karena merkuri stabil dan tidak dapat dipisahkan
bahkan dicampurkan dengan zat lain
F.

Upaya pencegahan dan pemulihan akibat merkuri


1. Air limbah yang bercampur merkuri dari proses produksi emas diperlukan
sebelum di buang ke lingkungan. Salah satu proses sederhana yang
diperlukan untuk penurunan kadar merkuri adalah berupa proses
koagulasi, sedimentasi dan filtrasi.
2. Penanggulangan (pengendalian dan pencegahan) dampak pencemaran
dilakukan dengan penataan kembali tata ruang
3. Kompensansi pemulihan dan rehabilitasi daerah yang tercemar agar
tidak menyebar ke lingkungan yang lebih luas karena bahkan untuk saat
ini sangatlah susah untuk memulihkan tanah dan air yang telah tercemar
oleh merkuri apalagi untuk negara Indonesia penyebabnya tentu saja
kekurangan teknologi dan biaya
4. Fitoremidiasi yaitu teknologi pencegahan pencemaran polutan
berbahayadalam tanah atau air dengan menggunakan bantuan tanaman
(hiperkomulator plant)

Proses fitoremidiasi adalah :

Phytoacumulation : proses tumbuhan menarik zat kontamin sehingga


berakumulasi di sekitar akar tumbuhan
Rhizofiltration : proses adsoprsi/pengendapan zat kontamin oleh akar
untuk menempel pada akar
Phytostabilization : penempelan zat-zat kontamin tertentu pada akar
yangtidak mungkin terserap ke dalam batang tumbuhan
Rhyzodegradation : penguraian zat-zat kontaminan aloeh aktivitas mikroba
Phytodegradatrion : penguraian zat kontamin
Phytovolatization : transpirasi zat kontaminan oleh tumbuhan dalam
bentuk yang telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak
berbahaya
Bekerja sama dengan pemerintah dalam pembuatan peraturan pembatasan

1. Pada proses pemanasan / pemijaran campuran biji emas dengan air raksa
akan menguapkan air raksa yang ada, sehingga kegiatan ini harus
dilakukan jauh dari pemukiman penduduk, dan dalam pelaksanaannya
harus memperhatikan arah angin.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesimpulan dari semua isi makalah ini antara lain adalah :
1. Logam merkuri atau yang dikenal air raksa merupakan salah satu logam
berat tersebar luas di alam
2. Merkuri termasuk unsur relatif stabil karena tidak terlalu mudah rusak oleh
air atau asam karena memiliki potensial reduksi rendah yang hampir mirip
dengan perak
3. Merkuri dapat mencemari air tanah dan tanah sehingga mengganggu
kesehatan baik secara fisik, psikomotorik maupun psikologik.
4. Tanda bahwa air tanah sudah tercemat dapat dikenali melalui pengamatan
fisik diantarnya sebagai berikut :

Warna Kekeruhan
Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu
Bau yang tercium dalam air tanah

1. Upaya pemulihan dan pencegahan, sebagai berikut :

Penurunan kadar merkuri adalah berupa proses koagulasi, sedimentasi


danfiltrasi
Penanggulangan (pengendalian dan pencegahan) dampak pencemaran
dilakukan dengan penataan kembali tata ruang

Kompensansi pemulihan dan rehabilitasi daerah yang tercemar agar


tidak menyebar ke lingkungan yang lebih luas
Penggunaan mikroorganisme sebagai bioremoval
Bekerja sama dengan pemerintah dalam pembuatan peraturan
pembatasanpenggunaan merkuri

1. SARAN

Dengan pengalaman kerusakan akibat bencana dari kasus penyakit yang


ditimbulkan dari merkuri menjadi awal sebagai titik balik untuk
mengemban langkah-langkah dalam melindungi lingkungan telah
mengalami kemajuan yang signifikan. Jadi kita harus selalu menjaga
lingkungan ini untuk generasi yang akan datang.
Perlunya kerja sama dengan pemerintah dalam pembuatan peraturan
pembatasanpenggunaan merkuri

DAFTAR PUSTAKA
Maulida, septia,dkk.2009. Terjadinya Pencemaran Logam Berat Di teluk
Minamata Akibat Pembuangan Merkuri (Hg). http//septia
maulida.wordpress.com/2009/03/20/Terjadinya Pencemaran Logam Berat Diteluk
Minamata Akibat Pembuangan Merkuri (Hg).[diakses tanggal 11 april 2011]
Masdony.2009. Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran Air Laut.
http://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai- penyumbangpencemaran-air-laut/, [diakses tanggal 11 April 2011]
Puspita, desy. 2010. Penyebab Limbah Serta Cara Penanggulangannya. http://desy
puspita .wordpress.com/2010/03/22.Penyebab Limbah Serta cara
Penanggulangannya. [diakses 11 april 2011]
Taviv,supriadi. 2010. Pengurangan Resiko Bahaya Merkuri Pada Penambangan
Emas Tradisional. http:// Supriadi, taviv. WordPress.com/ 2010/01/21/.
Pengurangan Resiko Bahaya Merkuri Pada Penambangan Emas Tradisional.
[diakses 11 april 2011]
Widodo. 2008. Pencemaran air raksa (Hg) sebagai dampak pengolahan bijih
emas di Sungai Ciliunggunung, Waluran, Kabupaten Sukabumi. Jurnal Geologi
Indonesia, ( 3 ) 139-149. [diakses 11 april 2011]
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN
DAMPAK PENCEMARAN Hg BAGI LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH

TIA HAFRIANA (081710316)


REZA TRINURYANTONO (081710246)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2011

Anda mungkin juga menyukai