Anda di halaman 1dari 8

HAND OUT GEOMETRI RUANG

LIMAS TERPANCUNG
Disusun untuk memenuhi tugas Geometri Ruang

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.

Nevi Dwi L.
Bakhtiar Rifai
Astuti
Siti Heni F.

13144100065
13144100067
13144100072
13144100073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013

LIMAS TERPANCUNG
Limas teratur adalah limas yang bidang alasnya merupakan segi n beraturan dan
proyeksi puncak pada bidang atas, berimpit dengan pusat lingkaran luar (pusat).
Definisi 6.1
Limas terpancung adalah limas yang dipotong oleh bidang sejajar alas, bagian yang
dibatasi oleh kedua bidang tersebut disebut limas terpancung.
Dari definisi diatas, kita dapatkan bahwa bidang alas limas terpancung sejajar dengan
bidang atas limas tepancung.
Limas beraturan terpancung adalah limas teratur yang dipotong oleh bidang sejajar
bidang alas. Alas ABCDE berupa segilima beraturan, begitu pula bagian atasnya PQRST.
Bidang ABCDE sejajar bidang PQRST

Gambar limas segilima beraturan terpancung.


Sisi tegak suatu limas terpancung adalah trapesium , hal ini disebabkan bidang alas
limas terpancung dan bidang atas limas terpancung sejajar serta panjang sisi alas dan sisi atas
berbeda..
Sisi tegak suatu limas beraturan terpancung adalah trapesium sama kaki yang
kongruen. Karena alasnya berupa bidang beraturan sehingga panjang sisinya sama. Begitu
juga Bidang atasnya, sehingga sisi-sisi tegak limas terpancung berupa trapezium sama kaki
yang kongruen. Tinggi trapesium ini disebut apothema limas beraturan terpancung.
Teorema 6.1
Bidang alas dan bidang atas suatu limas terpancung adalah sebagun.
Bukti:
Misalkan diketahui limas U.ABCDE dipotong oleh bidang PQRST yang sejajar bidang alas

Pernyataan
Bidang ABCDE // bidang PQRST.

alasan
Diketahui limas terpancung

AB//PQ, BC//QR, CD//RS, DE//ST, AE//PT


ABC= PQR

Kaki-kaki sudutnya searah, jadi, sudutnya

BCD=

QRS

CDA=

RST

DEA=

STP

sama besar

EAB= TPQ
Dari keterangan diatas kita peroleh bahwa
Besar sudut dari ABCDE adalah sama dengan besar sudut-sudut yang bersesuaian dengan
bidang PQRST. Karena kaki-kaki sudutnya searah sehingga sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar, maka sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, yaitu :
AB BC CD DE AE
=
=
=
=
PQ QR RS ST PT
Jadi, sisi-sisi segi banyak ABCDE dan PQRST sebanding, dan sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar. Maka, bidang atas dan bidang alas sebangun.
Teorema 6.2
a. Jumlah luas sisi sisi tegak suatu limas beraturan adalah sama dengan keliling bidang
alas, dikalikan dengan setengah apothema.
Bukti

Misalkan diketahui : limas beraturan T.ABCD . dengan alas segi


empat beraturan ABCD
TO sebagai tinggi limas = t.
Panjang sisi alas = AB=BC=CD=AD= a.
Karena limas tersebut adalah limas beraturan kita dapat mencari apotema dengan rumus
phytaghoras. OM = AB = a.
TM sebagai apotema = s.
S=
=

2+ OM 2

1
t + a
2
2

( )

1 2
t2 + a
4

Kemudian, keliling alas 4a


Akan dibuktikan theorema 6.2 a
Pada limas T.ABCD bannyaknya sisi tegak ada 4 bidang segitiga sama kaki dan keempat sisi
tegak tersebut adalah kongruen sehingga kita dapat ambil salah satu bidang, misalkan kita
ambil bidang TBC maka :
Jumlah luas sisi tegak = 4 x luas segitiga TBC

=4x

( )

= 4a .

1
2

1 2
a. t + a
4
2
2

= kel. alas x

1 2
t2 + a
4

1
2

apotema

Jadi luas sisi tegak limas beraturan T.ABCD adalah sama dengan keliling bidang alas,
dikalikan dengan setengah apothema. Sehingga teoremaa terbukti
Teorema 6.2 b
b. Jumlah luas sisi sisi tegak suatu limas beraturan terpancung adalah sama dengan
jumlah keliling bidang alas dan keliling bidang atas dikalikan dengan setengah
apothema.
Diketahui limas terpancung beraturan ABCD.EFGH.

AB=BC=CD=DA= a
EF=FG=GH=HE= b
GT=tinggi limas beraturan terpancung=t
GO=apothem limas beraturan terpancung=s
s= tinggi trapesium
( ab) 2
2
s= t +
2

Akan dibuktikan teorema 6.2 b


Pada limas terpancung beraturan ABCD.EFGH bannyaknya sisi tegak ada 4 bidang
trapesium sama kaki dan keempat sisi tegak tersebut adalah kongruen sehingga kita dapat
ambil salah satu bidang trapesium tersebut, misalkan kita ambil bidang BCGF maka :
Jumlah luas sisi tegak

= 4 x luas trapesium BCGF


(a+ b)
=4x
xs
2

= (4a +4b) x

1
2

= jumlah keliling atas dan keliling bawah x

1
2

apotema

Jadi jumlah luas sisi sisi tegak suatu limas beraturan terpancung adalah sama dengan
jumlah keliling bidang alas dan keliling bidang atas dikalikan dengan setengah
apothema. Sehingga teorema terbukti.
Definisi 6.2
Jika bidang bidang yang sejajar alas limas memotong limas maka perpotongannya
disebut penampang penampang sejajar suatu limas.

Teorema 6.3
Luas penampang penampang sejajar suatu limas berbanding sebagai kuadrat jarak
jarak dari titik puncak limas itu.
Bukti:

Dalam limas T.ABCD bidang A1B1C1D1 adalah sejajar


dengan bidang alas ABCD, demikian pula bidang A2B2C2D2. P adalah titik kaki garis
tegak lurus dari puncak T ke alas ABCD. Garis TP ini memotong bidang A1B1C1D1 di P1
dan memotong bidang A2B2C2D2 di P2. Dengan memperhatikan teorema tentang
kesebangunan pada segitiga segitiga dan segi banyak serta teorema sebelumnya yang
berbunyi pada limas segi empat terpancung, luas bidang atas disbanding luas bidang alas
sama dengan perbandungan kuadrata tinggi limas bagian atas dan bagian limas asal,
maka di dapatkan:
Luas ABCD : luas A1B1C1D1 = (AB)2 : (A1B1)2
Juga AB : A1B1 = TA : TA1 = TP : TP1
Jadi luas ABCD : luas A1B1C1D1 = (TP)2 : (TP1)2
Dapat dibuktikan pula bahwa:
Luas ABCD : luas A2B2C2D2 = (TP)2 : (TP2)2
Sehingga luas A1B1C1D1 : luas A2B2C2D2 = (TP1)2 : (TP2)2
Volume limas terpancung
Diketahui limas T.ABCD dipotong oleh bidang KLMN sejajar dengan bidang alas
ABCD, sehingga terbentuk limas terpancung ABCD.KLMN. bidang ABCD = b dan
bidang KLMN = a. Tinggi limas terpancung ABCD.KLMN=t dan tinggi limas
T.KLMN=q.
V.limas terpancung ABCD.KLMN = V.limas T.ABCD V.limas T.KLMN

=
1
3

xaxq
1
3
1
3

1
3

b.t +

b.t +

b.t +

1
3

b.q

1
3

1
3

= .t(a + b +
Catatan:
b : a = (t + q) : q
b

= (t + q) : q
b

q
b

(t + q)

=t

+q

a.q

q(b a)

t a
b a

1
1
bt t a ( b
3
3
1
3

1
3

(b a)

ab

1
3

x b(t + q)

t a
q=

b a

Menentukan perbandingan luas bidang alas dan


bidang atas limas terpancung
Luas penampang penampang sejajar suatu limas berbanding sebagai kuadrat jarak
jarak dari titik puncak limas itu. Sehingga perbandingan luasnya akan sama dengan
perbandingan kuadrat jaraknya ke puncak limas. Dengan demikian juga sebuah limas
yang tingginya t dan luas alas L dipotong oleh bidang sejajar alas yang berjarak t 1 dari
alas maka perbandingan bidang alas dan bidang atas limas terpancug adalah:
L : L1 = t2 : (t-t1)2
Dimana : L = luas alas limas
L1 = luas bidang atas limas terpancung
t1 = tinggi limas terpancung
t = tinggi limas semula

Anda mungkin juga menyukai