PENDAHULUAN
Penyakit trofoblas adalah penyakit yang mengenai sel sel trofoblas. Di dalam
tubuh wanita, sel trofoblas hanya ditemukan bila wanita itu hamil. Seringkali
perkembangan kehamilan mendapat gangguan yang dapat terjadi pada berbagai tahap,
tergantung pada tahap gangguan mana itu terjadi, maka hasil kehamilan dapat berupa
keguguran, kehamilan ektopik, prematuritas, kematian janin dalam rahim atau kelainan
kongenital. Kesemuanya merupakan kegagalan fungsi reproduksi. Demikian pula dengan
penyakit trofoblas, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi. Di sini kehamilan
tidak berkembang menjadi janin yang sempurna melainkan menjadi keadaan patologik
yang terjadi pada minggu minggu pertama kehamilan berupa degenerasi hidropik dari
jonjot korion sehingga menyerupai gelembung yang disebut mola hidatidosa. Pada
umumnya penderita akan menjadi baik kembali, tetapi diantaranya yang kemudian
mengalami degenerasi keganasan berupa choriocarcinoma.1
Penyakit trofoblas gestasional berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas
plasenta atau calon plasenta yang bersifat neoplastik. Penyakit-penyakit trofoblas, dibagi
menjadi:2,3
1.
2.
3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
disekitarnya
dan
pembuluh
perdarahan1,2,5,6,7,8,9
darah
sehingga
menyebabkan
Choriocarcinoma
2.2.2 Epidemiologi
Insiden terjadi penyakit trofoblast di Amerika Serikat yang pernah
dilaporkan antara 1 dari 923 dan dari 1 dari 1724 kehamilan. Faktor risiko
terbanyak adalah riwayat kehamilan mola sebelumnya dan umur < 15 tahun
atau > 40 tahun.6
Pada jenis invasif mola, 12,5% berasal dari mola komplit dan 1,5% berasal
dari mola parsial.6
Risiko terjadinya PTG yang non metastase sekitar 75% didahului oleh
molahidatidosa dan sisanya abortus, 6
5
sedangkan
risiko
PTG
yang
metastasis
50%
didahului
oleh
Umur : umur belasan atau diatas 35 tahun adalah salah satu faktor risiko
keganasan
2.2.4 Patogenesis
Teori missed abortion
Mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu (missed abortion). Karena itu
terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan cairan
dalam jaringan mesenkim dan villi dan akhirnya terbentuklah gelembunggelembung. Menurut Reynolds, kematian disebabkan kekurangan gizi
berupa asam folik dan histidine pada kehamilan hari ke 13 dan 21,
menyebabkan gangguan angiogenesis.1,6
Teori Neoplasma, dari Park
Sejumlah
15-28%
molahidatidosa
mengalami
degenerasi
keganasan menjadi PTG. Tiga aktifitas yang penting dari sel trofoblas adalah:1
Proliferasi
Apoptosis
Invasi
Terdapat kesamaan antara mola dan choriocarcinoma, yaitu terdapat
untuk menyeragamkan
terminologi pada tahun 1983, WHO mengusulkan suatu system yang diterima
secara luas. 1
Beberapa sistem klasifikasi sudah digunakan. Sistem klasifikasi klinik
yang tradisional telah digunakan di Amerika Serikat dan klasifikasi metastasis
penyakit ini berdasarkan prognosis. Tetapi pada bulan Maret 2002, The
International Federation of Gynecology and Obstetric (FIGO) merevisi sistem
klasifikasi PTG dengan mengkombinasikan sistem klasifikasi yang lama
dengan sistem skor faktor risiko WHO.10,11
Klasifikasi berdasarkan stadium (FIGO)
Pembagian stadium dari FIGO 1982 sifatnya sederhana dan
menggunakan kriteria yang sama dengan keganasan ginekologi yang lain.
Pembagian ini mengacu pada pemeriksaan klinis dan hasil pemeriksaan
radiologi dan tidak menggunakan langkah-langkah rumit yang mungkin tidak
dapat dilakukan dinegara-negara yang sedang berkembang.10,11
2.
3.
kehamilan sebelumnya
Bila terjadi perforasi uterus, ditemukan adanya keluhan nyeri
perut
PEMERIKSAAN PENUNJANG1,2,6,10,11
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya peningkatan kadar BHCG. Kadar hCG paska mola setelah menurun, tidak menurun malahan
dapat meningkat lagi atau titer hCG yang meninggi setelah terminasi
kehamilan, mola atau abortus.
Pemeriksaan HCG merupakan merupakan cara yang paling bermanfaat
baik untuk mendiagnosa
adalah hormon
tidak
memperlihatkan
gambaran
patologik
tidak
dapat
adar beta HCG diatas normal pada 14 minggu setelah tindakan evakuasi
Pembesaran uterus pasca evakuasi yang disertai dengan kadar beta HCG
yang tinggi
Perdarahan uterus pasca evakuasi dengan kadar beta HCG diatas normal
Diagnosis histologik:9,10,11
Diagnosis histologik pada penyakit trofoblas gestasional umumnya hanya
dilakukan pada molahidatidosa, sedangkan diagnosis mola destruent atau
mola invasive dan choriocarcinoma sangat jarang dilakukan dengan biopsi,
diagnosis umumnya karena spesimen pembedahan histerektomi atau eksisi
lesi metastasis.
MOLA INVASIF1,2,6,7,8,9
Ditemukan sekitar 15% sesudah pengeluaran mola dan lebih rendah pada
pasca kehamilan normal. Gejala-gejala klinis yang dapat ditemukan ialah:
-
CHORIOCARCINOMA1,2,6,7,8,9
Choriocarcinoma merupakan tumor ganas yang mengalami nekrosis
yang
berasal
dari
jaringan
trofoblas
setelah
terjadi
gestasi.
Gambar 2. Choriocarcinoma5
Biliary Obstruction
Bladder Cancer
Brain tumors
Cerebrovascular
accidents
hCG-secreting germ cell
tumors
Nephrolithiasis
Ovarian choriocarcinoma
Pregnancy Diagnosis
Quiescent GTN
Urothelial Tumors of the Renal
Pelvis and Ureters
Hemorrhagic Cystitis:
Noninfectious
14
2.2.9
Tatalaksana
a.
B. Pengobatan:9
1.
Kemoterapi
Pembedahan9
Tidak memberi
17
2.2.10Prognosis
Secara umum prognosis pasien adalah baik. Overall survival
pasien
dengan PTG risiko tinggi adalah 61,6% s/d 80 %, kecuali untuk stadium IV.
18
Makin lama periode laten dan makin luas metastasis, makin buruk
prognosisnya. Bila seseorang telah sembuh dari choriocarcinoma kemudian
hamil maka hasil kehamilannya tidak akan terpengaruh oleh pembesaran
sitostatika sebelumnya.1,2,7,8,9,10,11
Makin dini diagnosis dibuat dan makin dini pengobatan dimulai makin
baik prognosisnya. Prognosis penyakit trofoblas ganas jenis villosum lebih
baik daripada jenis non villosum. Survival sangat tergantung pada kadar
HCG pada saat mulai terapi sekunder dan lokasi metastasis. Rekurensi PTG
non metastasis 2,5 %, PTG bermetastasis risiko rendah 3,7 % dan rekurensi
terjadi pada 36 bulan. Faktor yang menyebabkan kurangnya keberhasilan
terapi adalah :
1. Kurang pengawasan pasca kemoterapi
2. Staging yang tidak adekuat
3. Pengobatan awal yang tidak adekuat
4. Pemberian kemoterapi interval terlalu lama Hal lain yang perlu
mendapatkan perhatian adalah sistem rujukan serta adanya pembagian
yang baik tentang kompetensi serta pemilahan fasilitas pelayanan berdasar
diagnosis yang ditegakkan.
Prognosis memburuk dijumpai pada:
20
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit trofoblas ganas (PTG) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari
sitotrofoblas dan sinsiotrofoblas. Faktor resiko terbanyak riwayat kehamilan mola
sebelumnya dan umur <15 tahun atau >40 tahun. Penyebabnya belum diketahui pasti,
keganasan tumor ini merupakan karsinoma epitel korion. Ada beberapa teori untuk
pathogenesis :1. Teori missed abortion. Terjadi karena adanya gangguan peredaran darah
sehingga terjadi penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim dan vili akan membentuk
gelembung. 2. Teori neoplasma, adanya sel abnormal trofoblas mengakibatkan resorpsi
berlebihan ke dalam vili akan terbentuk gelembung.
Gejala yang paling banyak ditemukan perdarahan ireguler berhubungan dengan
subnivolusi uterine. Beberapa jenis dari PTG adalah choriocarcinoma, mola invasive dan
placental site trophoblastic tumor. Pengobatan dengan kemoterapi dan pembedahan.
Prognosis secara umum baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. http://library.usu.ac.id/download/fk/patologi-soekimin3.pdf
diakses tanggal: 2 Agustus 2010
2. Cunningham FG, dkk. 2006. Penyakit dan kelainan plasenta. Dalam Hartanto
Huriawati, editor. Obstetric Williams volume dua. Edisi ke-21. Jakarta: ECG. Hal
939-945
3. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001496.htm
diakses tanggal: 2 Agustus 2010
4. Cunningham FG, dkk. 2006. Kehamilan pada Manusia. Dalam Hartanto
Huriawati, editor. Obstetric Williams volume satu. Edisi ke-21. Jakarta: ECG. Hal
2-33
5. Http://pathology2.jhu.edu/Pathology-of-Gestational-Trophoblastic-Lesions.htm
Diakses tanggal: 2 Agustus 2010
6. www.eMedicine.com/Gestational-Trophoblastic-Neoplasia.mht
Author: Enrique Hernandez, MD, FACOG, FACS, Chairman, Department of
Obstetrics and Gynecology, Director of Gynecologic Oncology, Abraham Roth
Professor of Obstetrics, Gynecology and Reproductive Science, Professor of
Pathology, Temple University Hospital, Temple University School of Medicine
Updated: Mar 16, 2010
7. Muchtar, Rustam.1998. Penyakit Trofoblas. Sinopsis Obstetri jilid 1 edisi 2. EGC.
Jakarta : 238-245.
8. Wiknjosastro, hanifa. 2005. Penyakit Trofoblast Ganas. Ilmu Kandungan. Edisi
kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 264-266
9. POGI, 2006. Mola Hidatidosa dan Penyakit Trofoblas Ganas dalam SPMPOGI,
Jakarta: 27-30
10. Bratakoesoema DS. Perkembangan diagnosis klasifikasi dan pengelolaan
penyakit trofoblas gestasional masa kini. Bandung: Kumpulan Makalah Ilmiah
PIT POGI XI Semarang 1999: 339-358
11. Delgado G, 1997. Penyakit trofoblastik. Dalam: Schein PS. Seri skema diagnosis
dan penatalaksanaan onkologi. Saputra L. Binarupa aksara. Jakarta:126-127
22
12. FIGO, 2000. Special report on gynecologic cancer 2000. Int J gynecol Oncol:
249-253
23