Anda di halaman 1dari 14

PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN
KELOMPOK 11
CHOIRUL ANAM
ANGGA PAMBUDI
MIFTAHUL BAHRI

Definisi!
PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan
dalam arti besarnya pajak terhutang
ditentukan oleh keadaan objek yaitu
bumi/tanah dan/atau
bangunan, keadaan
subjek (siapa yang membayar) tidak ikut
menentukan besarnya pajak

PBB

Definisi!
Pajak

atas Bumi dan Bangunan


(bandingkan dengan BPHTB dan
PPhTB!)
Bumi: adalah permukaan bumi dan
tubuh bumi yang ada dibawahnya.
Bangunan: konstruksi teknik yang
ditanam atau dilekatkan secara tetap
pada tanah dan/atau perairan.
3

Subjek Pajak/ Wajib Pajak

Orang atau badan yang secara nyata


mempunyai suatu hak atas Bumi, dan atau
memperoleh manfaat atas Bumi, dan atau
memiliki menguasai, dan atau memperoleh
manfaat atas Bangunan
Bagaimana jika subjek pajak BUKAN Pemilik?
Bagaimana jika BELUM JELAS siapa Wajib
Pajaknya? Dalam sengketa misalnya?
4

Objek Pajak yang tidak


dikenakan PBB

digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan


umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan
dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan
untuk
memperoleh
keuntungan;
seperti
masjid,gereja, rumah sakit pemerintah,sekolah,panti
asuhan, candi,dll
digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau
yang sejenis dengan itu; merupakan hutan lindung,
hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah
negara yang belum dibebani suatu hak
5

Objek Pajak yang tidak dikenakan PBB


(Cont.)

digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat


berdasarkan atas perlakuan timbal balik;
digunakan oleh badan atau perwakilan
organisasi internasional yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan.

NILAI JUAL KENA PAJAK (NJKP)


PP NO. 25 TAHUN 2002
Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

PBB Perkebunan

40 %

PBB Perhutanan

40 %

PBB Pertambangan

40 %

NJOP > Rp 1.000.000.000

40 %

NJOP s.d Rp
1.000.000.000

20 %

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi


jual beli yang terjadi secara wajar

Jika tidak terjadi transaksi jual beli:


NJOP ditentukan dengan membandingkan
harga pasar dengan cara membandingkan
dengan harga dengan objek lain yang
sejenis, atau nilai perolehan baru, atau nilai
jual objek pajak pengganti;
8

Nilai Jual Objek Pajak Tidak


Kena Pajak (NJOPTKP)
Maksimum Rp.12.000.000 untuk setiap
Wajib Pajak, ditetapkan oleh Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
atas nama Menteri Keuangan dengan
mempertimbangkan pendapat Pemerintah
Daerah setempat.

CARA MENGHITUNG

PBB =

TARIF
=
=

0,5%
0,5%

NJKP

x 20% x NJOP
x 40% x NJOP

NJOP = (NJOP BUMI + NJOP BANGUNAN)

NJOPTKP

Prosedur: Official Assessment


1. Pendaftaran
Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) harus diisi
dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani
dan disampaikan kepada Dirjen Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi letak Obyek Pajak, selambatlambatnya 30 hari setelah tanggal diterimanya SPOP
oleh Subyek Pajak.

2. Berdasarkan SPOP diterbitkanlah SPPT


Pajak yang terhutang berdasarkan SPPT harus
dilunasi selambat-lambatnya enam bulan sejak tanggal
diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak.
11

Prosedur: Official Assessment


3. SKP dikeluarkan Dirjen Pajak dalam hal :

SPOP tidak disampaikan dan setelah ditegur


secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana
ditentukan dalam Surat Teguran;

Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan


lain ternyata jumlah pajak yang terhutang lebih
besar dari jumlah pajak yang dihitung berdasarkan
SPOP yang disampaikan oleh Wajib Pajak.

12

Sanksi Administrasi

WP tidak menyampaikan SPOP walaupun telah


ditegur secara tertulis: 25% dari pokok pajak.
WP yang berdasarkan hasil pemeriksaan/
keterangan lainnya ternyata jumlah pajak yang
terutang lebih besar dari jumlah pajak yang dihitung
berdasarkan SPOP: 25% dari selisih pajak
terutang.
WP tidak membayar atau kurang membayar: bunga
sebesar 2% sebulan yang dihitung dari saat jatuh
tempo s/d hari pembayaran untuk jangka waktu
paling lama 24 bulan.
13

KELOMPOK 11

Anda mungkin juga menyukai