Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DEFINISI
Sesak berasal dari bahasa Latin yaitu Dyspnoea.
KLASIFIKASI
Akut
Derajat
Kriteria
Normal
Ringan
ketika
terburu-buru
atau
berjalan
Sedang
Berat
Berhenti
berjalan
setelah
100
meter
untuk
Sangat berat
ETIOLOGI
Sebab sesak bisa di akibatkan oleh beberapa penyakit:
1. Penyakit saluran napas
- Asma bronchial
- Bronkhitis kronis
- Emfisema
- Sumbatan laring
- Tertelan benda asing
2. Penyakit parenkimal
- Pneumonia
- Gagal jantung kongestif
- Adult Respiratory distress syndrome (ARDS)
- Pulmonary infiltrates with eosinophilia (PIE)
- Emboli paru
- Kor pulmonale
- Hipertensi paru primer
- Penyakit veno oklusi paru
4. Penyakit pleura
- Pneumotoraks
- Efusi pleura, hemotoraks
- Fibrosis
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi sesak napas akut dapat dibagi sebagai
berikut:
Oksigenasi jaringan menurun.
Kebutuhan oksigen meningkat.
kerja pernapasan meningkat.
Rangsang pada sistem saraf pusat.
Penyakit neuromuskuler.
DIAGNOSIS
Pendekatan diagnosis sesak napas dapat dilakukan
dengan dua cara:
1.Melakukan pendekatan terhadap masalah atau sistem
organ yang menyebabkan sesak napas.
2.Melakukan pendekatan sistematik, atas dasar sesak
Kasus
P, Laki-laki, 51 Tahun.
Masuk rumah sakit dengan keluhan sesak hebat sejak 2
hari yang lalu.
Anamnesis
Apa Saja yang Perlu Ditanyakan Saat Anamnesis:
Sesaknya sudah berapa lama ?
Apakah sesaknya mengganggu aktifitas/ tidur ?
Apakah sesak bertambah hebat?
Apakah sesak dipengaruhi aktifitas?
Apakah sesak dipengaruhi waktu?
Apakah sesak timbul stlh terpapar dgn eksposure tertentu
(debu, bau atau allergen lainnya)?
Riwayat Kebiasaan
Os merokok kretek sejak usia 22 tahun, 2
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Ku : Tampak sakit berat;
TD : 120/80 mmHg;
N : 106 x/menit;
RR : 32 x/menit;
T
: 38,2 oC
Pemeriksaan Spefisik
Kepala
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Leukosit : 12.000/uL
DC
: 0/1/2/73/19/5
LED
: 25 mm/jam
Ro Thorax PA
Kesan: Hiperlusens, corakan bronkovaskular
meningkat
Spirometry : FEV1= 45%, FEV1/FVC= 60%
Analisis Masalah
Poin 1
Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem
pernapasan yang terkait dengan kasus?
Apa penyebab severe dypnoe?
Apa klasifikasi dyspnoe?
Bagaimana mekanisme dan hubungan dyspnoe dan
batuk produktif?
Poin 2
Bagaimana kaitan dyspnoe dan batuk berdahak
dengan cuaca dingin?
Mengapa batuk dan dyspnoe Tn.P tidak membaik
meski sudah 6 tahun berjalan?
Poin 3
Apa dampak kebiasaan merokok terhadap fisiologi dan
histologi saluran pernapasan?
Bagaimana klasifikasi perokok?
Bagaimana hubungan merokok dengan gejala?
Apa saja kandungan zat pada rokok (yang berhubungan
dengan kasus)?
Poin 4
Bagaimana interpretasi masing-masing hasil pemeriksaan
fisik?
Apa penyebab masing-masing hasil pemeriksaan fisik?
Bagaimana mekanisme dari masing-masing hasil pemeriksaan
fisik?
Bagaimana hubungan masing-masing hasil pemeriksaan fisik
dengan gejala-gejala Tn.P?
Poin 5
Poin 6
Hipotesis
Tn. P (51 tahun) mengalami sesak napas hebat
dan batuk produktif yang diakibatkan oleh
bronkitis kronis eksaserbasi
ANATOMI-FISIOLOGI
Organ-organ sistem
pernapasan:
Hidung
Pharynx
Larynx
Trachea
Bronchus dan
bronchioluss
Paru-paru
Fisiologi
Paru berfungsi menyediakan O2 dan
mengeluarkan CO2.
fungsi nonrespirasi, yaitu:
Pembuangan air dan eliminasi panas
Membantu venus return
Keseimbangan asam basa
Vokalisasi
Penghidu
Terdapat dua jenis respirasi, yaitu:
Respirasi internal (seluler),
Respirasi eksternal,
Ventilasi Paru
Gerakan nafas dengan 2 cara:
Turun-naik diafragma yang merubah diameter
superoinferior rongga toraks
inspirasi: kontraksi diafragma
ekspirasi: relaksasi diafragma
Depresi-elevasi iga, merubah diameter
Difusi paru
DISPNEA
Skala/klasifikasi dispnea
Sebab sesak napas
Penyakit
saluran napas
Penyakit parenkimal
Penyakit vaskular paru
Penyakit Pleura
Penyakit dinding paru
Mekanisme
Terjadinya Sesak
pada Kasus Tn. P
Rokok
Partikel asap rokok
Menghamba
t aktivitas
silia
Mengendap pada
lap mukosa
bronkus
Iritan sel epitel
mukosa
Merangsang sel
mukosa
Proses
pembersihan tidak
efektif lagi
Hipersekresi
mukus
Mucus
tertimbun
Membrane mukosa
terangsang
Mucus dibatukkan
sputum
Batuk
produktif
Perjalanan Penyakit
6 tahun lalu
2 hari lalu
Inflamasi mukosa
bronkus kronik
Terjadi eksaserbasi
Infeksi pd
trakeo
bronki
kadar netrofil
Hiperesponsive
mukosa
Terpapar cuaca
dingin
bronkospasm
Dyspnea
sekresi
protease
sekresi mukus
Obstruksi lumen
bronkus persisten
Dyspnea berat
WBC
LED
FAKTOR RISIKO-ROKOK
Klasifikasi Perokok
Tn. P termasuk perokok berat
Kandungan Rokok
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas
tar tertimbun di saluran itu menyebabkan:
Batuk-batuk atau sesak napas
Tar yang menempel di jalan napas dapat
menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
Dampak Rokok
Merokok merupakan faktor risiko utama :
PPOK & menurunkan FEV1
Percepatan hilangnya fungsi ventilasi paru
Menaikkan gejala respirasi (batuk & mengeluarkan
dahak)
Normal
Interpretasi
Keadaan
umum
Menderita
penyakit parah
Heart Rate
106 x/menit
60-100
x/menit
Takikardi
karena dispnea
RR
32 x/menit
16-24
x/menit
Takipnea
karena dispnea
Temperatur
38,2 oC
36,5-37,2 oC Meningkat
demam
Jenis
Pemeriksaan
Inspeksi
Inspeksi
Tn. N
Sianosis
Normal
Warna
Kulit
Barrel chest Diameter
1: 1
AP:T
1: 2
Interpretasi
Terjadinya hipoksia
Peningkatan diameter
AP:T, dada
menggembung,
diameter sagital besar,
tulang punggung
melengkung, angulus
costae >90o timbul
akibat overinflasi paru
pada bronkitis
kronis, asma, fibrosis
kistik, dan emfisema
Perkusi
Hipersonor
Sonor
Auskultasi
Asma, bronkitis,
bronkiolitis
Palpasi
Hepar
teraba
Tidak teraba
Peningkatan jumlah
udara dalam
paru/pleura pada
emfisema paru,
pneumotoraks
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Dari hasil pem lab Tn. P terjadi infeksi akut
disebabkan exaserbasi akut yang dialami Tn. P
Tn. P perokok berat ketidakseimbangan
oksidan-antioksidan
Asap rokok kadar oksidan melalui
peningkatan sel radang salah satunya
neutrofil meningkat 3-5 kali.
Ro Thorax
Interpretasi : terdapat banyak udara di paru
emfisema
Corakan bronkovaskuler meningkat Interpretasi :
menandakan adanya bronchitis kronik
Spirometry
FEV1: 45 %
FEV1 / FVC: 60 %
COPD
Stage 3
(severe)
DIAGNOSIS
Dari hasil pemeriksaan kami menyimpulkan
Tn.P mengalami PPOK.
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan umum
Pendidikan terhadap
penderita dan keluarga.
Menghindari rokok dan
zat-zat inhalasi yang
bersifat iritasi.
Menghindari infeksi
Lingkungan sehat
Mencukupkan
kebutuhan cairan
Nutrien yang cukup
Farmakologis
Bronkodilator
Ekspektorans dan
mukolitik
Antibiotika
Kortikosteroid
Terapi oksigen
Rehabilitasi
TERIMA KASIH
Klasifikasi Perokok
Klasifikasi
Konsumsi
perokok
rokok
(batang/hari)
Sangat berat
> 31
Berat
21-30
Sejak
bangun
pagi
berkisar
11-21
Ringan
Sekitar 10
Clubbing Fingers
Finger clubbing is a thickening of the fingertips that gives