Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dengan tujuan menggerakkan ekonomi nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada
Rabu (9/9) petang, di Istana Merdeka, Jakarta, telah meluncurkan Paket Kebijakan yang
dinamakan Paket Kebijakan Jilid I September 2015.
Presiden menyebutkan ada 3 (tiga) langkah dalam Paket Kebijaka tersebut, yaitu: 1.
Mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan
hukum dan kepastian usaha; 2. Mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan
berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional;
dan 3. Meningkatkan investasi di sektor properti.
sedikit lebih rinci mengenai Paket Kebijakan yang dimaksud, antara lain:
1. Penguatan pembiayan ekspor melalui National Interest Account. Regulasinya Peraturan
Menteri Keuangan tentang Penugasan Kepala Lembaga Pembiayaan Ekspor Nasional,
deregulasinya penerbitan Keputusan Menteri Keuangan mengenai Pembentukan Komite
Penugasan Khusus Ekspor, kata Darmin.
Komite ini yang anggotanya berasal dari beberapa kementerian/lembaga, menurut Menko
Perekonomian, akan bertugas memastikan pelaksanaan National Interest Account berjalan
efektif. Proyek yang terpilih harus memenuhi kriteria, ada 6246 kriteria.
2. Penetapan harga gas untuk industri tertentu di dalam negeri.
3. Kebijakan pengembangan kawasan industri. Ini menyangkut peraturan Menteri
Perindustrian, jelas Darmin.
4. Kebijakan memperkuat fungsi ekonomi koperasi.
Menurut Menko Perekonomian, deregulasi ini menyangkut Keputusan Menteri Koperasi dan
UKM. Adapun manfaat yang diberikan misalnya, koperasi tidak lagi jadi rancu fungsinya antara
fungsi ekonomi dan fungsi sosial, tetapi berubah dengan kuatnya fungsi ekonomi koperasi
menjadi mitra utama usaha mikro kecil dan menengah di daerah.
dengan melihat template bisa diganti langsung, juga tidak perlu ada RPJMDes (tinggal
lihat template-nya, dicoret-coret dan disesuaikan).
10. Pemberian Raskin atau Beras Kesejahteraan untuk bulan ke-13 dan ke-14.
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID 2
Berbeda dengan Paket Kebijakan Ekonomi I yang meliputi banyak regulasi, kali ini
Presiden Joko Widodo mengarahkan paket kebijakan ekonominya untuk fokus pada upaya
meningkatkan investasi. Bentuk upaya ini berupa deregulasi dan debirokratisasi peraturan untuk
mempermudah investasi, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman
modal
asing
Inilah
isi
1.
lengkap
kebijakan
Kemudahan
ekonomi
Layanan
(PMA).
jilid
II
Presiden
Investasi
Jokowi:
Jam
Untuk menarik penanaman modal, terobosan kebijakan yang akan dilakukan adalah memberikan
layanan cepat dalam bentuk pemberian izin investasi dalam waktu tiga jam di Kawasan Industri.
Dengan mengantongi izin tersebut, investor sudah bisa langsung melakukan kegiatan investasi.
Regulasi yang dibutuhkan untuk layanan cepat investasi 3 jam ini adalah Peraturan Kepala
BKPM dan Peraturan Pemerintah mengenai Kawasan Industri serta Peraturan Menteri
Keuangan.
2.
Pengurusan
Tax
Allowance
dan
Tax
Holiday
Lebih
Cepat
Setelah dalam 25 hari syarat dan aplikasi dipenuhi, pemerintah mengantongi keputusan bahwa
investasi tersebut dapat menerima tax allowance atau tidak. Sedangkan untuk tax holiday,
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memutuskan pengesahannya maksimun 45 hari
setelah
3.
semua
Pemerintah
Tak
persyaratan
Pungut
PPN
Untuk
dipenuhi.
Alat
Transportasi
Kebijakan tersebut termaktub regulasi yang telah terbit, Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun
2015 tentang impor dan penyerahan alat angkutan tertentu dan penyerahan jasa kena pajak,
terkait angkutan tertentu yang tidak dipungut PPN. Pemerintah akan memberikan insentif berupa
tidak memungut PPN untuk beberapa alat transportasi, terutama adalah galangan kapal, kereta
api,
4.
pesawat,
Insentif
dan
fasilitas
termasuk
di
Kawasan
suku
Pusat
cadangnya
Logistik
Berikat
Dengan adanya pusat logistik, maka perusahaan manufaktur tidak perlu impor dan tidak perlu
mengambil barang dari luar negeri karena cukup mengambil dari gudang berikat. Rencananya
hingga menjelang akhir tahun akan ada dua pusat logistik berikat yang siap beroperasi, yakni di
Cikarang terkait sektor manufaktur dan di Merak terkait BBM. "Kita ingin dengan PP ini, daya
saing kita untuk pusat logistik berikat bisa diperkuat dan makin banyak pusat logistik berikat
yang
beroperasi
5.
di
Indonesia,"
Insentif
kata
Bambang
pengurangan
Brodjonegoro
pajak
Menteri
bunga
Keuangan.
deposito
Insentif ini berlaku terutama eksportir yang berkewajiban melaporkan devisa hasil ekspor (DHE)
ke Bank Indonesia. DHE disimpan dalam bentuk deposito 1 bulan, tarifnya akan diturunkan 10
persen, 3 bulan maka menjadi 7,5 persen, 6 bulan menjadi 2,5 persen dan di atas 6 bulan 0
persen. Jika dikonvert ke rupiah, maka tarifnya 1 bulan 7,5 persen, 3 bulan 5 persen, dan 6 bulan
langsung
6.
0
Perampingan
persen.
Izin
Sektor
Kehutanan
Izin untuk keperluan investasi dan produktif sektor kehutanan akan berlangsung lebih cepat. Saat
ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan sebanyak 14 izin. Dalam
paket kebijakan tahap dua, proses izin dirampingkan menjadi 6 izin . Perampingan ini
melibatkan revisi 9 peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID 3
Dalam paket kebijakan ketiga, pemerintah menambahkan satu poin, selain kemudahan
dan
kejelasan
usaha,
yaitu
menekan
biaya.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan ada dua pokok utama dalam
kebijakan ini yang menjadi kewenangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri
Agraria
dan
A.
Tata
Kebijakan
Ruang.
Berikut
penurunan
isi
paket
harga
kebijakan
BBM,
ekonomi
gas
paket
dan
tiga.
listrik:
Harga
BBM
-Harga avtur internasional turun 5,3 persen atau sekitar 10 sen per dolar dan harga avtur
domestik
turun
1,4
persen.
-LPG 12 kilogram turun dari Rp 141.000 menjadi Rp 134.300 atau turun 4,72 persen. Mulai
berlaku
16
September
2015.
- Harga pertamax turun Rp 9.250 menjadi Rp 9.000. Mulai berlaku 1 Oktober 2015.
- Harga pertralite turun Rp 8.400 menjadi RP 8.300. Mulai belaku sejak 1 Oktober 2015.
-Harga BBM jenis solar turun Rp 200 per liter. Penurunan juga berlaku untuk jenis solar subsidi
dan
nonsubsidi.
Mula
berlaku
hari
lagi,
Sabtu
10
Oktober
Harga
2015.
Gas
-Harga gas untuk pabrik dari lapangan gas baru dengan kontrak US$ 6 hingga 8 MMBTU
mendapat pengurangan harga 0 hingga 1 US$ per MMBTU. Sedangkan untuk pabrik dari
lapangan gas baru dengan kontrak di atas US$ 8 per MMBTU, harga gas turun US$ 1 hingga
US$ 2 per MMBTU. Hal ini untuk program hilirisasi dan mendukung industri padat karya seperti
industri
pupuk
dan
petrokimia.
-Penurunan harga gas untuk industri tersebut mulai efektif berlaku 1 Januari 2016.
Harga
Listrik
-Penurunan tarif listrik dilakukan secara adjustment yang ditentukan oleh harga ICP, kurs, dan
inflasi. Setiap penurunan ICP US$ 10 per barel, maka harga listrik dapat turun 5 persen; rupiah
menguat Rp1.000 per dolar dapat menurunkan listrik 2,32 persen serta inflasi membaik 1 persen
akan
menurunkan
listrik
0,189
persen.
-Tarif listrik untuk pelanggan industri jenis tiga dan empat turun sebesar Rp 12 hingga Rp 13 per
kWh
mengikuti
turunnya
harga
minyak
bumi
(automatic
tariff
adjusment)
-Diskon tarif hingga 30 persen untuk pemakaian listrik pada tengah malam pukul 23.00 hingga
08.00 pagi hari, yaitu pada saat beban sistem ketenagakistrikan rendah. Diskon 30 persen dari
tarif normal ini diharapkan dapat mulai pekan ini. Hal ini untuk mendorong industri berbasis
mekanik
untuk
menaikkan
kemampuan
produksi
di
malam
hari
-Penundaan pembayaran tagihan rekening listrik hingga 40 persen dari tagihan 6 atau 10 bulan
pertama dan melunasinya secara dicicil hingga 12 bulan, Ini untuk membantu industri-industri
rawan PHK dan mengalami kesulitan cashflow sehingga pembiayaan listriknya terus bengkak.
B.
Perluasan
wirausahawan
penerima
KUR.
Pemerintah telah menurunkan tingkat bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen. Pada paket
ketiga, para keluarga yang memiliki penghasilan tetap, dapat menerima KUR untuk sektor usaha
produktif. Contohnya, istri pegawai yang membuka salon atau warung kopi dapat mendapat
KUR
C.
karena
Penyederhanaan
dikategorikan
izin
pertanahan
sektor
dalam
kegiatan
produktif.
penanaman
modal
Kementerian Agraria dan Tata Ruang akan revisi peraturan menteri nomor 2 tahun 2015 tentang
standar pelayanan dan pengaturan agraria. Isinya itu menyangkut pemberian hak atas tanah,
khususnya hak guna usaha (HGU). Selain pemberian hak, perpanjangan hak dan pembaharuan
hak
juga
akan
disederhanakan
menjadi
waktu
pelayanannya
lebih
pendek.
Pemohon mendapat informasi tentang ketersediaan lahan dalam 3 jam dari semula, 7 jam.
Seluruh permohonan didaftarkan sebagai bentuk kepastian bagi pemohon akan ketersediaan dan
rencana
penggunaan
lahan
dan
dikeluarkan
suratnya
dalam
waktu
jam.
Kelengkapan perizin prinsip memerlukan proposal, pendirian perusahaan, alas hak tanah menjadi
persyaratan awal untuk dimulai kegiatan lapangan. Ada persyaratan yang dapat menyusul smapai
dengan
sebelum
diterbitkan
keputusan
Jangka
waktu
pengurusan
yang
tentang
mewajibkan
hak
penggunaan
persyaratan
lahan.
lengkap:
-izin HGU dari 30 hingga 90 hari itu menjadi 20 hari kerja untuk lahan sampai 200 hektar.
Sedangkan
untuk
lahan
di
atas
200
hektar,
hanya
45
hari
kerja.
-Adapun perpanjangan atau pembaharuan izin HGU yang semula 20 hingga 50 hari, diperpendek
jadi 7 hari kerja untuk lahan 200 hektar. Untuk lahan di atas 200 hektar cukup 14 hari kerja.
-Permohonan HGB atau hak pakai dari 20 -50 hari kerja menjadi 20 hari kerja untuk tanah 15
hektar.
Sedangkan
di
atas
15
hektar
hanya
30
hari
kerja.
-Perpanjangan atau pembaharuan HGB atau Hak Pakai dari 20 - 50 hari kerja menjadi 5 hari
untuk lahan sampai 15 hektar. Adapaun di atas lahan 15 hektar, hanya 7 hari kerja.
-Hak
atas
-Penyelesaian
tanah
dari
pengaduan
5
dari
hari
5
kerja
hari
menjadi
kerja
menjadi
hari
kerja.
hari
kerja.
Dalam perpanjangan hak penggunaan lahan yang didasarkan pada evaluasi tentang pengelolaan
dan penggunaan lahan (termasuk audit luas) lahan oleh yang bersangkuan tak lagi memakai
persyaratan
D.
seperti
Dukungan
Paket
awal
Ketiga
dari
permohonan.
Sektor
Keuangan
Paket kebijakan ekonomi tahap ketiga didukung Otoritas Jasa Keuangan dengan menerbitkan
enam
peraturan
kemudahan
bagi
industri
keuangan.
1.Memberikan kemudahan atau relaksasi persyaratan bagi kegiatan usaha penitipan dan
pengelolaan
valuta
asing
oleh
bank.
2.Meluncurkan skema asuransi pertanian, khususnya komoditas padi. Program ini dilakukan
dengan menggandeng Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN serta konsorsium perusahaan
asuransi.
3.Revitalisasi industri modal ventura. Industri modal ventura justru kerapkali kesulitan untuk
mendapat
perbankan
karena
minimnya
akses.
4. Membentuk konsorsium untuk pembiayaan industri berorientasi ekspor bagi ekonomi kreatif,
UMKM
5.
serta
Pemberdayaan
lembaga
koperasi.
pembiayaan
6. Penegasan terkait impelementasi one project konsep dalam penetapan kualitas kredit.
ekspor.
dengan
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), (ii) penyediaan air untuk masyarakat secara
berkelanjutan dan berkeadilan, (iii) simplifikasi perizinan di Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM).
KAWASAN EKONOMI KHUSUS
Paket yang pertama mengenai upaya untuk menggerakkan perekonomian di wilayah
pinggiran dengan pengembangan KEK. Secara sederhananya, melalui paket ini ada beberapa
kawasan di daerah yang ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus yang tujuan utamanya
adalah mengolah sumber daya yang ada di wilayah itu dan sekitarnya.
Walaupun ada kegiatan yang bukan termasuk sumber daya utama yang ada di daerah itu
tetap diberikan perhatian walaupun fasilitasnya lebih rendah. Nah, ada sekarang ini 8 kawasan
ekonomi yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah menjadi wilayah khusus yang akan
dikembangkan, ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantor
Presiden.
Kedelapan kawasan itu adalah Tanjung Lesung (Banten), Sei Mangkei (Sumatera Utara),
Palu (Sulawesi Tengah), Bitung (Sulawesi Utara), Mandalika (NTB), Morotai (Maluku Utara),
Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan) dan Maloi Batuta Trans Kalimantan/MBTK (Kalimantan
Timur). Pada saat ini baru dua KEK yang pengoperasiannya sudah dicanangkan oleh Presiden
Jokowi pada awal tahun 2015 dan selebihnya sedang dalam tahap pembangunan, kata Darmin.
Tapi, ucap Darmin, fasilitas yang diberikan baru tuntas pembahasannya sekarang ini,
sedangkan draft Peraturan Pemerintah baru saja diparaf olehnya, dan saat ini telah dikirim ke
Sekretariat Kabinet. Mudah-mudahan akan segera diproses lebih lanjut, kata Darmin.
Tujuan dan manfaat yang diharapkan dari kebijakan ini adalah untuk memberikan
kepastian dan juga daya tarik bagi penanaman modal sehingga menciptakan lapangan kerja dan
3. Kepabeanan
Dari KEK ke pasar domestik: tarif bea masuk memakai ketentuan Surat Keterangan Asal
(SKA)
4. Pemilikan Properti Bagi Orang Asing
Orang asing/badan usaha asing dapat memiliki hunian/properti di KEK (Rumah Tapak atau
Satuan Rumah Susun).
Pemilik hunian/properti diberikan izin tinggal dengan Badan Usaha Pengelola KEK sebagai
penjamin
Dapat diberikan pembebasan PPnBM dan PPn atas barang sangat mewah (luxury)
5. Kegiatan Utama Pariwisata
Dapat diberikan pengurangan Pajak Pembangunan I sebesar 50-100%
Dapat diberikan pengurangan Pajak Hiburan sebesar 50-100%
6. Ketenagakerjaan
Di KEK dibentuk Dewan Pengupahan dan LKS Tripartit Khusus
Hanya 1 Forum SP/SB di setiap perusahaan
Pengesahan dan perpanjangan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) di KEK
Perpanjangan Ijin Menggunakan Tenaga kerja Asing (IMTA) di KEK
7. Keimigrasian
Fasilitas Visa Kunjungan Saat Kedatangan selama 30 hari dan dapat diperpanjang 5 (lima) kali
masing-masing 30 hari
Terdapat 6 prinsip batasan MK, yaitu setiap pengusahaan atas air tidak boleh
mengganggu, mengesampingkan, dan menghilangkan hak rakyat atas air; negara harus
memenuhi hak rakyat atas air; kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi
manusia; pengawasan dan pengendalian atas air sifatnya mutlak; prioritas utama pengusahaan air
diberikan kepada BUMN/BUMD sebagai kelanjutan hak menguasai dari negara; apabila semua
pembatasan tersebut sudah terpenuhi dan ternyata masih ada ketersediaan air, Pemerintah masih
dimungkinkan untuk memberikan izin kepada usaha swasta untuk melakukan pengusahaan atas
air dengan syarat-syarat tertentu dan ketat.
Di pihak lain, kata Darmin, Pemerintah sudah memberikan sejumlah izin kepada dunia
usaha untuk mengolah dan menggunakan air. Ada yg berupa air bersih, tapi ada juga untuk
minuman lain, kata Darmin.
Untuk memberikan kepastian hukum dalam pengelolaan sumber daya air khususnya
dalam hal pengusahaan dan/atau penyediaan air oleh para pelaku usaha yang berinvestasi di
Indonesia, maka pemerintah menyusun RPP tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (RPP
Pengusahaan SDA) dan RPP tentang Sistem Penyediaan Air Minum (PP SPAM).
Melalui kedua RPP tersebut, pemerintah tetap menghormati kontrak kerjasama
pengelolaan sumber daya air hingga berakhirnya perjanjian kerjasama. Namun pemerintah akan
meningkatkan pengendalian pelaksanaan kerjasama tersebut melalui penguatan tata kelola
perijinan penggunaan air sesuai amanat Putusan Mahkamah Konstitusi untuk memenuhi
kebutuhan air masyarakat.
Selain itu, perizinan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air melalui PP SDA
diselenggarakan untuk memberikan perlindungan terhadap hak rakyat atas air, pemenuhan
kebutuhan para pengguna sumber daya air dan perlindungan terhadap sumber daya air.
Perizinan dalam penyelenggaraan SPAM melalui PP SPAM diselenggerakan dengan
tujuan tersedianya pelayanan air untuk memenuhi hak rayat; terwujudnya pengelolaan dan
pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga terjangkau; tercapainya kepentingan yang
seimbang antara pelanggan dengan BUMN, BUMD, UPT, UPTD, Kelompok Masyarakat, dan
Badan Usaha; dan tercapainya penyelenggaraan air minum yang efektif dan efisien untuk
memperluas cakupan pelayanan air minum.
SIMPLIFIKASI PERIZINAN BPOM
Selama ini BPOM sudah melakukan sejumlah penyederhanaan khususnya di bidang
impor obat atau bahan baku obat, dan juga makanan. Pada paket deregulasi pertama
menyebutkan adanya penyederhanaan. Seperti apa penyederhanaannya itu? Semakin banyak
yang dilakukan online, ujar Darmin.
Meski belum semuanya dilakukan secara online karena sebagian masih dilakukan secara
manual menggunakan kertas, sehingga masih harus mengurus sedikit di sana-sini. Melalui paket
deregulasi pertama itu, penyederhanaannya berhasil memperpendek upaya pekerjaan untuk
mengimpor obat-obatan dan bahan baku obat menjadi 5,7 jam selesai, ujar Darmin.
Setelah Paket Kebijakan Ekonomi pertama itu dikeluarkan, BPOM melakukan perbaikan
dan penyederhanaan sehingga saat ini betul-betul 100 persen tanpa kertas dan dilakukan secara
online. Tidak ada tandatangan lagi, sehingga tidak perlu ketemu Bapak Ibu pejabat untuk
melakukan impor bahan baku obat, ujar Darmin.
Darmin mengingatkan bahwa hingga saat ini hampir seluruh obat, seluruh bahan bakunya
merupakan barang impor karena industri bahan baku obat di dalam negeri berlum berkembang.
Mudah-mudahan ke depan kita bisa, ujar Darmin.
Setelah dilakukan perbaikan ini, maka proses pengimporan bahan baku obat bisa cepat
selesai. Saya lebih baik mengatakannya kurang dari 1 jam. Sebenarnya bisa lebih cepat dari
itu, kata Darmin. Turut hadir dalam konferensi pers ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung,
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan,
Kepala BKPM Franky Sibarani dan Kepala BPOM Roy Alexander Sparringa.
Sedangkan harga gas untuk pabrik dari lapangan gas baru ditetapkan sesuai dengan
kemampuan daya beli industri pupuk dan harga listrik untuk pelanggan industri I3 dan I4 akan
turun sebesar Rp 12 Rp 13 per kWh mengikuti turunnya harga minyak dunia.
2. Perluasan wirausahawan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR): Untuk meningkatkan
akses wirausahawan kepada kredit perbankan, pemerintah telah menurunkan tingkat bunga KUR
dari sekitar 22 persen menjadi 12 persen.
3. Penyederhanaan izin pertanahan dalam kegiatan penanaman modal: Di bidang
pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional merevisi Peraturan
Menteri No. 2 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Agraria, Tata Ruang, dan
Pertanahan dalam Kegiatan Penanaman Modal. Tujuannya, membuat proses mengurus izin
pertanahan menjadi lebih efisien.
Paket kebijakan ekonomi keempat: Formula baru perhitungan upah minimum dan kredit
modal kerja untuk produsen barang ekspor
Produktivitas pekerja adalah salah satu fondasi untuk mendorong laju pertumbuhan
ekonomi.
Untuk memberikan insentif kepada pekerja sekaligus menjamin kesejahteraan mereka,
pemerintah meluncurkan formula baru untuk menghitung besaran kenaikan upah minimum
tahunan yang tertuang dalam PP No. 78 tahun 2015 tentang pengupahan.
Namun demikian, PP Pengupahan ini justru menuai protes dari sejumlah kelompok buruh
karena dinilai tak menguntungkan mereka.
Juga diumumkan dalam peluncuran paket keempat, Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI) sudah melakukan pemetaan terhadap perusahaan-perusahaan produsen
komoditas ekspor di Tanah Air. Hasilnya, terdapat 30 perusahaan yang berpotensi untuk
memperoleh kredit modal kerja.
Paket kebijakan kelima: Insentif untuk revaluasi aset dan penghapusan pajak berganda
dalam Real Estate Investment Trust (REIT)
Dalam paket kebijakan ekonomi lima ini, pemerintah memberikan insentif pajak bagi
individu atau badan usaha yang ingin melakukan revaluasi aset.
Akan ada pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPH) revaluasi. Jika proposal revaluasi
diserahkan sebelum akhir tahun, besaran tarif khusus revaluasi akan menjadi 3 persen dari
sebelumnya 10 persen. Apabila diserahkan pada semester pertama 2016, menjadi 4 persen dan
bila pada semester kedua 2016, menjadi 6 persen.
Selain itu, instrumen investasi Real Estate Investment Trust (REIT) akan bebas dari pajak
berganda.
Paket Kebijakan keenam : (i) upaya menggerakkan perekonomian di wilayah pinggiran dengan
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), (ii) penyediaan air untuk masyarakat secara
berkelanjutan dan berkeadilan, (iii) simplifikasi perizinan di Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM).
Paket yang pertama mengenai upaya untuk menggerakkan perekonomian di wilayah
pinggiran dengan pengembangan KEK. Secara sederhananya, melalui paket ini ada beberapa
kawasan di daerah yang ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus yang tujuan utamanya
adalah mengolah sumber daya yang ada di wilayah itu dan sekitarnya.
Walaupun ada kegiatan yang bukan termasuk sumber daya utama yang ada di daerah itu
tetap diberikan perhatian walaupun fasilitasnya lebih rendah. Nah, ada sekarang ini 8 kawasan
ekonomi yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah menjadi wilayah khusus yang akan
dikembangkan, ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantor
Presiden.
Kedelapan kawasan itu adalah Tanjung Lesung (Banten), Sei Mangkei (Sumatera Utara),
Palu (Sulawesi Tengah), Bitung (Sulawesi Utara), Mandalika (NTB), Morotai (Maluku Utara),
Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan) dan Maloi Batuta Trans Kalimantan/MBTK (Kalimantan
Timur). Pada saat ini baru dua KEK yang pengoperasiannya sudah dicanangkan oleh Presiden
Jokowi pada awal tahun 2015 dan selebihnya sedang dalam tahap pembangunan, kata Darmin.
Tapi, ucap Darmin, fasilitas yang diberikan baru tuntas pembahasannya sekarang ini,
sedangkan draft Peraturan Pemerintah baru saja diparaf olehnya, dan saat ini telah dikirim ke
Sekretariat Kabinet. Mudah-mudahan akan segera diproses lebih lanjut, kata Darmin.
Tujuan dan manfaat yang diharapkan dari kebijakan ini adalah untuk memberikan
kepastian dan juga daya tarik bagi penanaman modal sehingga menciptakan lapangan kerja dan
memberikan penghasilan bagi para pekerja di wilayah masing-masing. Fasilitasnya ditetapkan
dalam bentuk peraturan pemerintah dengan sejumlah insentif dan bertujuan untuk mendorong
pengembangan dan pendalaman kluster industri berbasis sumber daya lokal yang dimiliki oleh
masing-masing wilayah di sekitar KEK, ucap Darmin.
Mendorong keterpaduan upaya menciptakan iklim investasi yang baik, yang dilakukan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pelaksanaan PP ini akan efektif apabila Pemda
setempat berkomitmen untuk memberikan fasilitas daerah yang diperlukan.
Referensi :
http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/09/29/092705027/ini-isi-lengkap-paket-kebijakanekonomi-jokowi-tahap-dua
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6215/Paket+Kebijakan+Ekonomi+Jilid+IV/0/berita
#.Vnadb7Z97Dc
http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/10/07/090707407/ini-isi-lengkap-paket-kebijakanekonomi-iii
http://setkab.go.id/inilah-pokok-pokok-paket-kebijakan-ekonomi-tahap-i-september-2015/
http://www.rappler.com/indonesia/111803-paket-kebijakan-ekonomi-pemerintah-jokowi
http://ksp.go.id/ini-paket-kebijakan-ekonomi-jilid-6/
http://www.rappler.com/indonesia/110208-paket-kebijakan-ekonomi-kelima