( BAB 11-14 )
Disusun oleh
Nama
NPM
: 16213597
Kelas
: 3EA21
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmat-Nya,
penulisan makalah yang berjudul Perilaku Konsumen ini dapat diselesaikan
tepat waktu. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. dan para sahabat serta keluarganya.
Makalah ini dibuat berdasarkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dari mata
kuliah Perilaku Konsumen. Maksud dari penulisan makalah ini adalah salah satu
tugas mata kuliah Perilaku Konsumen di Universitas Gunadarma untuk memenuhi
persyaratan kelulusan dalam mata kuliah tersebut.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan
baik dari segi penyajian materi maupun tata bahasa yang kurang berkenan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima
dengan senang hati.
Demikian penulisan makalah ini dibuat, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita untuk lebih memahami perilaku konsumen.
Penulis,
DAFTAR ISI
17
BAB XI
PENGARUH KLAS SOSIAL DAN STATUS
11.1.Jenjang Sosial
Pengaruh jenjang sosial terhadap pembelian dan konsumsi
sangat
berpengaruh, kelas sosial dan lapisan sangat penting untuk para produsen karena
dapat membedakan target sasaran produsen tersebut apa untuk status yang lebih
tinggi atau untuk status yang lebih rendah dalam menjual produk mereka.
Keberadaaan jenjang sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang
tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Keberdaan hal ini di karenakan banyak
faktor yang mempengaruhiya, di samping itu setiap manusia memiliki keinginan
yang sangat kuat untuk bisa dihargai maupun dihormati oleh orang lainnya. Hal
itulah yang paling utama dalam membentuk adanya jenjang sosial di masyarakat.
sehingga akan menjadikan manusia untuk melakukan proses agar dapat
berkembang dari kehidupan sebelumnya menjadi kehidupan yang lebih baik.
11.2.Pengertian Jenjang Sosial
Jenjang sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu
hierarki status kelas atau jenjang yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas
secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya
mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Pengertian jenjang sosial
merupakan kondisi dimana seseorang berusaha untuk dapat menaikan kelas
sosialnya pada suatu posisi yang mana mencerminkan status sosialnya menjadi
lebih baik di masyarakat.
11.3.Faktor Penentu Klas Sosial
Kelas sosial adalah penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat artinya
semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan
diakui oleh masyarakat umum. Menurut Gilbert dan Kahl ada 3 variabel yang
mempengaruhi kelas sosial yaitu :
a. Variabel Ekonomi
Pekerjaan, pendapatan dan kekayaan mempunyai kepentingan kritis karena
apa yang orang kerjakan untuk nafkah tidak hanya menentukan berapa banyak
yang harus pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan, tetapi juga sangat
penting dalam menentukan kehormatan yang diberikan kepada anggota
keluarga.
b. Variabel Interaksi
Prestise adalah sentimen di dalam pikiran orang yang mungkin tidak selalu
mengetahui bahwa hal itu ada disana.
untuk
berpartisipasi
di
dalam
kehidupan
komunitas
bersangkutan.
c. Variabel Politik
Kesadaran kelas mengacu pada tingkat dimana orang di dalam suatu kelas
social sadar akan diri mereka sebagai suatu kelompok tersendiri dengan
kepentingan politik.
2.
3.
4.
Pertama,
beberapa hal, pendidikan malah lebih penting dari pada pekerjaan. De Fronzo
(1973) menemukan bahwa dalam segi sikap pribadi dan perilaku sosial para
pekerja kasar sangat berbeda dengan para karyawan kantor. Namun demikian,
perbedaan itu sebagian besar tidak tampak bilamana tingkat pendidikan
mereka sebanding.
11.4.Pengukuran Klas Sosial
Berdasarkan status ekonomi
Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan,
yaitu :
Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan
alat produksi.
Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
Golongan proletar : mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.
Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Mayor.
Kelas sosial bawah (Tamtama), dari pangkat Prajurit hingga Kopral Kepala.
Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan
hubungan antara individu dengan kelompoknya.
11.6.Pemasaran Pada Segmen Pasar Berdasar Klas Sosial
Pemasaran pada segmen pasar berdasarkan kelas sosial berbeda-beda
sesuai dengan kelas sosial yang ingin di tuju. Bisa dilihat apabila ingin
memasarkan suatu produk yang mempunyai kelas sosial yang tinggi biasanya
menggunakan iklan yang premium atau bisa di bilang lebih eksklusif karena dapat
diketahui bahwa orang-orang yang berada di kelas sosial atau memiliki status
sosial yang tertinggi, mereka lebih memilih produk yang higienis, terbaru,
bermerek, dan kualitas yang sangat bagus. Berbeda apabila pemasaran dilakukan
untuk orang-orang yang berada pada kelas sosial terendah. Penggunaan iklan pun
kurang di gencarkan dan biasanya malah lebih menggunakan promosi yang lebih
kuat, karena kelas sosial yang rendah lebih banyak mementingkan sebuah
kuantitas suatu produk dengan harga yang murah. Jadi berbeda sekali pemasaran
yang dilakukan apabila melihat dari posisi kelas sosial yang ada.
BAB XII
PENGARUH INDIVIDU
12.1.
untuk
membandingkan
kelompok.
Beberapa peran penting dari keluarga antara lain :
12.2.
Pengaruh Kata-kata
Kebanyakan kegiatan konsumsi adalah hasil dari beberapa motif yang
beroperasi pada waktu yang sama. Para peneliti yang dilatih khusus dalam
mengungkap motif sering menggunakan teknik penelitian kualitatif di mana
konsumen didorong untuk mengungkapkan pikiran mereka (kognisi) dan perasaan
(mempengaruhi) melalui dialog menyelidik. Fokus kelompok dan wawancara
mendalam memberikan konsumen kesempatan untuk mendiskusikan produk dan
mengungkapkan pendapat tentang kegiatan konsumsi. Moderator terlatih atau
pewawancara sering mampu memasuki motif prasadar yang mungkin tidak
terdeteksi. Nilai adalah tujuan hidup masyarakat luas yang melambangkan mode
disukai berperilaku (misalnya, independen, penuh kasih, jujur) atau akhir negara
yang disukai (misalnya, rasa keberhasilan, cinta dan kasih sayang, pengakuan
sosial).
BAB XIII
PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
13.1.
13.2.
2.
3.
4.
5.
13.3.
serumah.
disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
diperluas.
Rumah tangga bukan keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan
bercerai tanpa anak, orang lajang, dan janda atau duda yang sudah tua.
Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting
dalam setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :
1.
Tahap perkawinan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
13.4.
13.5.
Sebuah contoh dari metodologi proses diberikan oleh Wilkes, yang merasa bahwa
pernyataan berikut ini berguna untuk mengukur pengaruh keluarga :
alternative pembelian?
Siapa yang mengambil keputusan akhir mengenai alternative man yang harus
dibeli?
Siapa yang membuat pembelian actual terhadap produk?
Hasil yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan metodologi ini
dibandingkan dengan ukuran yang lebih global. Suami dan istri lebih mungkin
menganut persepsi yang sama mengenia pengaruh relatif mereka untuk fase
tertentu daripada bila pengajuan pertnyaan gagal menanyakan tentang tahap-tahap
keputusan.
BAB XIV
PENGARUH SITUASI
14.1.
terdiri dari tiga faktor yaitu tempat dan waktu, penjelasan mengapa perilaku
tersebut terjadi, dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.
Pengaruh situasi konsumen adalah faktor personal dan lingkungan yang
terdapat pada saat aktivitas konsumen, sehingga situasi konsumen meliputi faktorfaktor seperti berikut :
1. Melibatkan waktu dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi.
2. Mempengaruhi tindakan konsumen sperti prilaku pembelian.
3. Tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang.
Jenis-jenis situasi konsumen adalah sebagai berikut :
1. Situasi komunikasi
Situasi komunikasi adalah suasana atau lingkungan disaat konsumen
memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Konsumen mungkin
memperoleh informasi melalui : (1) komunikasi lisan; (2) komunikasi non
pribadi; (3) informasi langsung dari toko melalui promosi penjualan,
pengumuman di rak dan di depan toko.
2. Situasi pembelian
Situasi pembelian adalah lingkungan atau keadaan yang dialami ataupun yang
dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan
mempengaruhi pembelian. Contoh : ketika konsumen berada di bandara, ia
mungkin akan bersedia membayar sekaleng Milo berapa saja harganya ketika
haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Milo di swalayan dan mendapatkan
harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga.
Konsumen tersebut mungkin akan menunda pembelian Milo dan mencari di
tempat lain. Situasi pembelian dalam sebuah toko eceran akan memiliki
karakteristik situasi konsumen, antara lain :
Lingkungan
fisik
toko
eceran,
terdiri
dari
lingkungan
kesesakkan).
Lingkungan sosial toko : interaksi konsumen dengan konsumen lainnya
3. Situasi pemakaian
Situasi pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa yang
merupakan situasi atau suasana ketika konsumen ingin mengkonsumsi /
mengunakan suatu produk atau jasa. Konsumen sering kali memilih suatu
produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misalnya, konsumen
muslim sering menggunakan pakaian muslim pada saat hari raya Idul Fitri
atau hari besar keagamaan lainnya. Situsi seperti inilah yang digunakan oleh
produsen untuk menggunakan konsep situasi pemakaian.
14.2.
14.3.
2.
3.
tersebut.
Waktu. Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan
puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi
konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali
akan berbeda antar konsumen.
4.
Tujuan. Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang
belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja
untuk kebutuhan sendiri.
5.
Suasana hati. Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan
khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://krismantaputra.wordpress.com/2015/01/18/tugas-softskill-pengaruh-kelassosial-dan-status/
http://dennysatriawijayanto64.blogspot.co.id/2015/01/tugas-softkill-perilakukonsumen.html
http://arifkurniawan55.blogspot.co.id/2013/12/tugas-perilaku-konsumen-3-bab11-bab-13.html
https://kardinaa.wordpress.com/2015/01/07/tugas-softskill-perilaku-konsumenbab-11-14/
http://nilasaricahya.blogspot.co.id/2015/01/softskill-perilaku-konsumen-bab-1114.html