Nama Sabang sendiri, berasal dari bahasa Aceh Saban, yang berarti
sama rata atau tanpa diskriminasi. Kata itu berangkat dari karakter orang
Sabang yang cenderung mudah menerima pendatang atau pengunjung. Karakter
ini agak berbeda dengan karakter orang Aceh umumnya yang cenderung
tertutup terhadap orang yang baru mereka kenal.
Versi lain menyebutkan bahwa nama Sabang berasal dari bahasa arab,
yaitu "Shabag" yang artinya gunung meletus. Dahulu kala masih banyak gunung
berapi yang masih aktif di Sabang, hal ini masih bisa dilihat di gunung berapi di
Jaboi dan Gunung berapi di dalam laut Pria Laot.
Selain itu,kota yang kerap disapa pulau weh juga memiliki asal-usul
yang menarik. Pulau Weh berasal dari kata dalam bahasa aceh, weh yang
artinya pindah, menurut sejarah yang beredar Pulau Weh pada mulanya
merupakan satu kesatuan dengan Pulau Sumatra, yakni penyatuan daratan
sabang dengan daratan Ulee Lheue.
2.
Pada suatu masa saat pulau Andalas masih terpisah menjadi dua pulau
yaitu pulau bagian timur dan pulau bagian barat, kedua pulau ini di pisahkan
oleh selat barisan yang sangat sempit, diselat itu tinggalah seekor naga bernama
Sabang, pada masa itu di kedua belah pulau tersebut berdiri dua buah kerajaan
bernama Kerajaan Daru dan Kerajaan Alam. Kerajaan Daru di pimpin oleh Sultan
Daru berada di pulau bagian timur dan kerajaan Alam di pimpin oleh Sultan Alam
berada dipulau bagian barat. Sultan Alam sangat Adil dan bijaksana kepada
rakyatnya dan sangat pintar berniaga sehingga kerajaan Alam menjadi kerajaan
yang makmur dan maju. Sedangkan Sultan Daru sangat kejam kepada rakyatnya
dan suka merompak kapal-kapal saudagar yang melintasi perairannya.
Sudah lama Sultan Daru iri kepada Sultan Alam dan sudah sering pula dia
berusaha menyerang kerajaan Alam namun selalu di halangi oleh Naga Sabang,
sehingga keinginannya menguasai kerajaan Alam yang makmur tidak tercapai.
Maka pada suatu hari dipanggilah penasehat kerajaan Daru bernama
Tuanku Gurka, Tuanku Gurka, kita sudah sering menyerang Kerajaan Alam tetapi
selalu di halangi oleh naga Sabang, coba engkau cari tahu siapa orang yang bisa
mengalahkan Naga itu, perintah Sultan Daru.
Yang mulia, Naga Sabang adalah penjaga selat Barisan, kalau naga itu
mati makan kedua pulau ini akan menyatu karena tidak ada makhluk yang
mampu merawat penyangga diantara kedua pulau ini selain naga itu, jelas
Tuanku Gurka.
Aku tidak peduli kedua pulau ini menyatu, aku ingin menguasai kerajaan
Alam, jelas Sultan Daru. " Ada dua raksasa bernama Seulawah Agam dan
Seulawah Inong, mereka sangat sakti", kata Tuanku Gurka.
oleh gelombang besar itu, kedua raksasa sakti juga dihempas oleh gelombang
besar sampai jauh kedaratan. Rumah-rumah hancur, hewan ternak mati
bergelimpangan, sawah-sawah musnah, desa dan kota hancur berantakan.
Sedangkan Sultan Alam dan rakyatnya menyaksikan kejadi mengerikan tersebut
dari atas gunung yang tinggi.
Sejak saat itu pulau Andalas menyatu di bawah pimpinan sultan Alam
yang Adil dan bijaksana. Mereka membangun kembali desa-desa dan kota-kota
yang hancur, kemudian Sultan Alam membangu sebuah kota kerajaan di dekat
bekas kepala naga, kota itu di beri nama Koeta Radja dan pantai bekas kepala
naga itu di sebut Ulee leue (kepala ular). Sedangkan tempat kedua raksasa sakti
itu terkubur diberi nama Seulawah Agam dan Seulawah Inong. Sedangkan pulau
yang tebentuk dari tubuh naga di sebut pulau Weh (menjauh) atau pulau
Sabang.
Ulee Lheue di Banda Aceh berasal dari kata Ulee Lheueh ("Lheueh" ; yang
terlepas). Syahdan, bahwa Gunung berapi-lah (yang tersebut diatas) meletus
dan menyebabkan kawasan ini terpisah. Seperti halnya Pulau Jawa dan Sumatera
dulu, yang terpisah akibat Krakatau meletus. Pulau Weh atau Sabang telah
dikenal dunia sejak awal abad ke-15. Sekitar tahun 1900, Sabang adalah sebuah
desa nelayan dengan pelabuhan dan iklim yang baik. Kemudian belanda
membangun depot batubara di sana, pelabuhan diperdalam, mendayagunakan
dataran, sehingga tempat yang bisa menampung 25.000 ton batubara telah
terbangun.
Kapal Uap, kapal laut yang digerakkan oleh batubara, dari banyak negara,
singgah untuk mengambil batubara, air segar dan fasilitas-fasilitas yang ada
lainnya, hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya bangunan-bangunan
peninggalan Belanda. Sebelum Perang Dunia II, pelabuhan Sabang sangat
penting dibanding Singapura. Namun, di saat Kapal laut bertenaga diesel
digunakan, maka Singapura menjadi lebih dibutuhkan, dan Sabang pun mulai
dilupakan.
Namun, ketika Aceh ditetapkan sebagai daerah operasi militer, aktivitas Sabang
sebagai pelabuhan bebas terhenti. Aktivitas pelabuhan bebas makin sepi dengan
terbitnya Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag)
Nomor 610/MPP/Kep/ 10/2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menperindag
Nomor 756/MPP/Kep/12/2003 tentang Impor Barang Modal Bukan Baru. Tak boleh
lagi ada barang bekas yang boleh masuk dari seluruh daerah perbatasan
Indonesia, termasuk Sabang.
2.
Menurut sebuah legenda menceritakan putri cantik jelita yang mendiami pulau
ini meminta kepada Sang Pencipta agar tanah di pulau-pulau ini bisa ditanami.
Untuk itu, dia membuang seluruh perhiasan miliknya sebagai bukti
keseriusannya. Sebagai balasannya, Sang Pencipta kemudian menurunkan hujan
dan gempa bumi di kawasan tersebut.
Kemudian terbentuklah danau yang lalu diberi nama Aneuk Laot. Danau seluas
lebih kurang 30 hektar itu hingga saat ini menjadi sumber air bagi masyarakat
Sabang meski ketinggian airnya terus menyusut. Setelah keinginannya
terpenuhi, sang putri menceburkan diri ke laut.
Meski tidak ada sumber tertulis yang jelas, keinginan sang putri agar Sabang
menjadi daerah yang subur dan indah setidaknya tecermin dari adanya taman
laut yang indah di sekitar Sabang. Kondisi yang demikian kenyataannya juga
telah memberi penghidupan kepada masyarakat.
Beberapa tetua dari gampong ini mengaku kerap melihat beberapa putri mandi
dengan dikawal seekor burung api dengan pelangi di waktu fajar.meski
pernyataan ini banyak menuai perdebatan,namun pengakuan ini cukup menarik.
Ada sebuah cerita mistis takan bahwa dulu,ada seorang nelayan yang tengah
memancing diatas perahu.tiba-tiba ia tersentak lantaran merasakan tarikan
dahsyat.seketika melompat seekor ikan gabu berukuran raksasa dan kemudian
menarik si nelayan ke dasar danau.dan anehnya seketika itu ia dapat bernafas di
dalam air.jauh mengikuti tarikan dari ikan gabus,ia dikejutkan oleh sebuah istana
emas di dasar danau.disambut oleh dayang istana,ia menghadap seorang ratu
cantik yang menawarkan harta dan dirinya untuk diperistri.namun si nelayan
menolak
lantaran
ia
berkeluarga.si
ratu
menyuruhnya
tinggal
semalam.keesokan harinya,nelayan diantar oleh sepasang makhluk aneh ke
permukaan.sesampai di rumah,nelayan di kejutkan oleh kerumunan yang kaget
atas kehadirannya.mereka mengaku si bapak telah hilang selama 40 hari dan
dinyatakan tewas.