Nama
: An. D N S
Usia
: 8 tahun 1 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
Nama Ayah
: Tn. S
Usia
: 29 tahun
Pekerjaan
: Karyawan proyek
Pendidikan
: SMP
Nama Ibu
: Ny. M
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SMA
Bangsal
: Parikesit
No. CM
: 260220
Masuk RS
: 16 Juli 2013
DATA DASAR
I.
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 17 Juli
2013 di ruang Parikesit dan didukung dengan catatan medis.
Keluhan Utama
: Demam
Keluhan Tambahan : lemas, sesak nafas, pusing, nyeri ulu hati, nyeri perut kanan bawah,
nafsu makan minum menurun.
4 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami demam, demam mendadak
tinggi, berlangsung terus-menerus sepanjang hari. Pasien tidak menggigil, mengigau,
ataupun kejang. Ibu pasien memberikan obat penurun panas kemudian demam
perlahan turun sampai normal, kemudian setelah beberapa saat demam timbul
kembali. Ibu pasien menyangkal adanya batuk, pilek, mual, muntah maupun diare.
Nafsu makan dan minum pasien masih baik. BAB 1 kali, konsistensi lunak, warna
demam hanya turun setelah minum obat, kemudian demam timbul kembali.
2 hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan masih sama. Sore harinya, pasien
mengalami mimisan sebanyak 1 kali, sedikit-sedikit dan berhenti sendiri. Kemudian
oleh ibunya, pasien dibawa ke Poliklinik dan mendapat obat, namun tidak ada
perbaikan.
1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien masih mengalami demam namun demam
tidak terlalu tinggi, tidak sampai menggigil, tidak kejang, tidak mengigau. Ibu pasien
memperhatikan mulai tampak bintik-bintik merah pada kedua lengan yang tidak
hilang bila ditekan. Pasien mulai mengeluh pusing dan nyeri di ulu hati yang semakin
sakit bila ditekan. Pasien juga muntah 1 kali, gelas, berisi makanan, warna
kuning, tidak ada darah. Nafsu makan dan minum pasien mulai berkurang dari
sedikit. Pasien belum BAB dan BAK masih berkurang dari biasanya.
2 hari setelah masuk rumah sakit, pasien masih mengalami demam namun demam
tidak terlalu tinggi dan perlahan turun sampai normal. Demam tanpa disertai
menggigil, kejang, maupun mengigau. Pasien mengalami mimisan sebanyak 1 kali,
sedikit-sedikit dan berhenti sendiri. Pasien sudah tidak mengeluh sesak, nyeri ulu hati,
dan mual. Pasien mulai mau makan sedikit-sedikit dan minum mulai banyak. Pasien
sudah bisa BAB 1 kali, konsistensi lunak, warna kuning-kecoklatan dan BAK normal
seperti biasa.
Pasien merupakan anak pertama dari ibu P1A0, usia kehamilan 38 minggu, lahir
secara spontan pervaginam. Persalinan ditolong oleh bidan, anak lahir langsung
menangis, berat badan lahir 2600 gram dan panjang badan 49 cm. Lingkar kepala, dan
Ibu rutin memeriksakan kandungannya secara teratur ke bidan. Sejak usia kehamilan
2 minggu, ibu memeriksakan kandungannya sebulan sekali. Saat kehamilan
memasuki usia 8 bulan, ibu memeriksakan kandungannya sebanyak 2 kali setiap
bulan.
3
Selama hamil, ibu telah mendapatkan suntikan Tetanus Toxoid sebanyak 2 kali. Ibu
tidak pernah menderita penyakit apapun selama kehamilannya. Riwayat mengalami
perdarahan disangkal saat hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil disangkal.
Riwayat minum obat tanpa resep dokter ataupun minum jamu saat hamil disangkal.
Selama kehamilan mengkonsumsi vitamin dan obat penambah darah yang diberikan
oleh bidan.
Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik.
: 2 bulan
: 13 bulan
: 3 bulan
: 4 bulan
: 8 bulan
: 8 bulan
: 10 bulan
: 11 bulan
: 12 bulan
: 12 bulan
: 12 bulan
Motorik halus
o Memegang benda
: 4 bulan
Kognitif
o Menatap objek
: 2 bulan
Saat ini anak berusia 8 tahun 1 bulan dan duduk di kelas 2 SD. Tidak ada hambatan
dan masalah dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
4
ASI diberikan sejak lahir hingga usia 8 bulan, dilanjutkan susu formula.
Sejak usia 6 bulan diberikan makanan tambahan berupa bubur sun 3 kali sehari.
Sejak usia 10 bulan diberikan nasi tim dan sayur.
Mulai usia 1 tahun hingga sekarang diberikan makanan keluarga 3 kali sehari seperti
Riwayat Imunisasi
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT
Campak
Ayah pasien bekerja sebagai karyawan proyek dengan penghasilan sebesar Rp.
3.000.000,-/bulan, menanggung seorang istri dan 1 orang anak. Ibu pasien adalah ibu
Data keluarga
Ayah
Ibu
Perkawinan ke
Umur
26
25
tahun
tahun
Islam
Islam
Agama
Keadaan
Sehat
Sehat
Kesehatan
Kepemilikan rumah
Keadaan rumah
: rumah sendiri
: dinding rumah tembok, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi di
dalam rumah, dekat dengan kamar dan dapur. Jendela hanya ada dua di ruang tamu
tetapi tidak pernah dibuka dan ventilasi udara hanya ada satu di atas pintu masuk
rumah. Pencahayaan dan sirkulasi udara kurang. Limbah buangan ke septic tank dan
selokan yang ada. Aliran air selokan di belakang rumah tidak lancar.
Sumber air bersih
: sumber air minum PAM.
Keadaan lingkungan : Jarak antara rumah berdekatan dan cukup padat.
Kesan : Lingkungan tempat tinggal kurang baik.
Tanda vital :
TD
: 90/60mmHg
HR
: 112 x/menit
Laju napas
: 32 x/menit, reguler
Suhu
Nadi
Status internus :
Kepala
Rambut
: normocephale.
: hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata : edema palpebra (-/-), conjungtiva anemis (-/-).
Hidung
: epistaksis (+/+), napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-).
Telinga
: normotia, discharge (-/-), serumen (-/-).
Mulut
: perdarahan gusi (-), bibir kering (-), bibir sianosis (-).
Tenggorokan : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1,hiperemis (-/-).
Leher
: simetris, pembesaran kelenjar getah bening (-).
6
Thorax
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Paru
sinistra.
Perkusi
:
Batas atas
: ICS II, linea parasternal sinistra.
Batas kanan : ICS IV, linea parasternal dextra.
Batas kiri
: ICS V, linea midclavicula sinistra.
Auskultasi
: bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Inspeksi
Abdomen :
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Akral dingin
Akral sianosis
Oedem
Capillary Refill Time
Superior
-/-/-/< 2
Inferior
-/-/-/< 2
Kulit
Pemeriksaan lain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
16/07/2013
Sore
7
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
12,8
38,4
5.100
68.000
13,0
40,7
5.000
57.000
11,5
33,1
7.100
38.000
11,8
35,8
6.000
27.000
Widal 16/07/2013
S.typhi O : negatif
S.typhi H : negatif
Kesan
pemeriksaan
darah
menunjukan
adanya
trombositopenia
dan
hemokonsentrasi.
Foto rontgen thorax RLD 17/07/2013
Tampak kesuraman homogen pada laterobasal hemithorax dextra, PEI 22 %
Kesan : efusi pleura kanan PEI 22 %.
PEMERIKSAAN KHUSUS
Data antropometri : anak perempuan usia 8 tahun, Berat badan 20 kg, tinggi badan 123 cm
Pemeriksaan Status Gizi ( Z Score )
WAZ = BB median
= 20 25,5
SD
HAZ = TB median
2,7
=
SD5.50
WHZ = BB median
SD
= -1.77 (Normal)
20 23,4
= -1,7 (Normal)
2,0
lebih nyaman miring ke arah kanan saat tidur. Pasien belum BAB 2 hari dan BAK sedikitsedikit dalam satu hari hanya 2-3 kali.
1 hari setelah masuk rumah sakit, pasien masih mengalami demam namun demam
tidak terlalu tinggi dan perlahan turun sampai normal. Demam tanpa disertai menggigil,
kejang, maupun mengigau. Pasien mengalami mimisan sebanyak 1 kali, sedikit-sedikit dan
berhenti sendiri. Lemas yang dirasakan sebelumnya sudah mulai membaik. Sesak yang
dirasakan pasien belum berkurang dan cenderung lebih nyaman miring ke arah kanan saat
tidur. Pasien masih mengeluhkan nyeri ulu hati, namun mual-mual mulai berkurang. Pasien
masih belum mau makan dan hanya minum sedikit. Pasien belum BAB dan BAK masih
berkurang dari biasanya.
2 hari setelah masuk rumah sakit, pasien masih mengalami demam namun demam
tidak terlalu tinggi dan perlahan turun sampai normal. Demam tanpa disertai menggigil,
kejang, maupun mengigau. Pasien mengalami mimisan sebanyak 1 kali, sedikit-sedikit dan
berhenti sendiri. Pasien sudah tidak mengeluh sesak, nyeri ulu hati, dan mual. Pasien mulai
mau makan sedikit-sedikit dan minum mulai banyak. Pasien sudah bisa BAB 1 kali,
konsistensi lunak, warna kuning-kecoklatan dan BAK normal seperti biasa.
Dari pemeriksaan fisik tanggal 17 Juli 2013 ditemukan :
Kesan umum : tampak sakit sedang, composmentis, gizi baik, tampak tanda perdarahan.
Tanda vital :
TD
: 90/60mmHg
HR
: 112 x/menit
Laju napas
: 32 x/menit, reguler
Suhu
Nadi
Status internus :
Hidung
Paru
Palpasi
Perkusi
: epistaksis (+/+)
: sterm fremitus lemah pada basal paru kanan
: redup pada basal paru kanan
Abdomen
Palpasi
: nyeri tekan epigastrium (+).
Kulit
Pemeriksaan penunjang :
1. Laboratorium : trombositopenia dan hemokonsentrasi.
9
DIAGNOSIS BANDING
Observasi syok
Hipovolemik
O DSS
O Perdarahan
O GEDB
O Luka bakar
Normovolemik
O Kardiogenik
O Neurogenik
O Septik
O Anafilaktik
Febris 4 hari
DSS
Demam Dengue
Demam chikungunya
ITP
DIAGNOSA SEMENTARA
I.
II.
TERAPI
O2 nasal kanul 2 lt
10
Inf HAES 200 cc (10 menit) tidak membaik 200 cc (10 menit) membaik
RL 200 cc dalam 4 6 jam membaik 140 cc/jam membaik 100 cc/jam
DIET
BBI
: 24 kg
Kebutuhan kalori
: 1580 kkal/hari.
Kebutuhan protein
: 48 gram / hari
Kualitatif
PROGRAM
Kontrol diuresis.
USULAN
PROGNOSA
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad sanam
: ad bonam
Saat di RS : orang tua diminta ikut mengawasi kondisi pasien, segera beritahu perawat
apabila tetesan infus macet, habis atau terlalu cepat.
11
Memberitahukan orang tua untuk mengawasi anak dari tanda-tanda syok seperti nafas
cepat, nadi cepat, anak gelisah, anak tempak lemas, dan sulit dibangunkan, BAK
berkurang (>4-6 jam), kaki dan tangan teraba dingin, kulit lembab.
Di rumah :
Jika anak panas, kompres air biasa, beri obat penurun panas. Jika panas tidak turun,
segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
Melakukan 3M+
O menguras tempat penampungan air.
O menutup tempat penampungan air.
O mengubur barang-barang bekas.
O Proteksi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk (tidak menggantung pakaian,
tidur menggunakan kelambu, serta menggunakan lotion anti nyamuk).
Abatisasi : pada bak atau tempat penampungan air yang sulit dikuras, dapat
ditaburkan bubuk abate yang dapat membunuh jentik nyamuk.
Lapor ke ketua RT/ RW/ Puskesmas didekat rumah pasien tentang penyakit yang
dialami pasien, agar segera dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan dan
pemberantasan di lingkungan sekitar rumah pasien, seperti fogging.
12