Beta Hartono*
Abstrak
Pada saat ini sebagian besar produk tambang yang diambil dari perut bumi Indonesia
tidak memiliki nilai tambah yang menggembirakan. Hal ini terjadi terutama di industri
tambang yang sebagian besar dilaksanakan oleh perusahaan berskala kecil dan menengah.
Beberapa produk tambang antara lain Batubara dan bijih Besi. Penambangan bijih besi lokal
dapat memberikan nilai tambah bila diproses pemurniannya, peletasi atau pembuatan pelet
yang siap digunakan sebagai bahanbaku dalam pembuatan besi spon/ sponge iron dan juga
besi kasar/pig iron atau proses peleburan yang menghasilkan produk baja.Dengan
dikeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2012 tentang peningkatan nilai tambah
mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral, bahwa para
pemilik/pengusaha tambang tidak diperbolehkan lagi mengekspor berupabahan mentah/raw
material. Dengan adanya industri pengolahan Sponge Iron dan Pig Iron di Indonesia , maka
hal ini akan menambah potensi pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja, sehingga
secara otomatis akan menambah devisa negara.
Gambar 2 : Pasir Besi degan kadar besi (Fe) sekitar 35% 40% berbentuk besi oksida
hematit
(Fe2O3) berwarna merah , tidak mengandung magnet yang bercampur
dengan
material ikutan seperti SIO2, Al2O3, CaO, MgO, TiO2, Cr2O3, NiO2, P, S da
H2O
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=besi+oksida+hematit+%28Fe2O3%29&clie
-Proses pemurnian ini dilakukan dengan metode : crushing, grinding, screening, washing
(pencucian), dan Roasting / Pemanggangan.
Kegunaannya pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah
banyak dimanfaatkan pada industri semen. Pasir besi ini banyak didapat
didaerah seperti di Sumatera, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan
Timor. Jadi selama ini para pengusaha tambang hanya mengekspor bahan mentah (raw
material) ke negara lain kemudian melalui proses pengolahan hasil produksinya yang
berupa Sponge Iron maupun Pig Iron diimpor kembali ke Indonesia yang tentunya sudah
dalam harga beli yang berpuluh kali lipat. Disini tidak terdapat nilai tambah bagi
negara (Indonesia), tidak ada peningkatan pendapatan potensi daerah, tidak ada penyerapan
tenaga kerja dan tidak ada penambahan devisa negara. Dengan dikeluarkan Peraturan
Menteri ESDM No. 7 Tahun 2012 tentang peningkatan nilai tambah mineral melalui Kegiatan
Gambar 12 : Besi Spons/Sponge Iron, produk PT Meratus Jaya Iron & Steel, Kalsel
Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgrefurl=http%3A%2F%2Fmeratusjaya.blogspot.
com%2F2013%2F04%2Fmeratus-jaya-kirim-perdana-besi-spon.html&tbnid
=_NVRxBWzEcobM:&docid=Wrze7GNwTyGpAM&h=373&w=600
Sponge Iron (besi spons) adalah produk setengah jadi / intermediate yang mempunyai
kandungan besi (Fe) minimum 90%, berbentuk bola-bola dengan diameter 12 mm dengan
kekuatan tekan 250 MPa (25 kg/mm2) dipakai sebagai bahan baku/dasar industri baja yang
berbasis proses asam dicampur dengan besi skrap/bekas/rosokan dan diproses di dapur
listrik yang menghasilkan baja.Sponge Iron juga dikenal sebagai besi tereduksi langsung,
adalah produk yang dihasilkan dari biji besi. Biji besi ini sering dalam bentuk pelet atau
bulatan, dan mengacu kepada proses reduksi yang dibuat dengan menggunakan gas
pengurang yang dipancarkan dari batubara atau sumber gas alam. Sponge Iron dapat
diproduksi dalam beberapa jenis tungku, termasuk oven kokas atau arang, tungku ledakan,
dan tungku oksigen dasar.
Ada beberapa manfaat yang terkait dengan Besi Spon / Sponge Iron yang
memungkinkan untuk bersaing secara efektif dengan jenis lain dari besi lebur.
Industri juga harus melakukannya dengan komposisi aktual dari produk akhir itu sendiri.
Sebagai contoh, jenis baja ini dianggap lebih kaya dari baja kasar /pig iron, jenis lain dari
baja umumnya dihasilkan dalamblast furnace. Baja yang tereduksi langsung memiliki
kandungan baja yang sedikit lebih tinggi, yang sering sekalimembuatnya lebih cocok untuk
digunakan dalam tanur listrik. Selain itu, gas yang dipancarkan selama produksi besi spons
dapat diambil dan digunakan dalam berbagai aplikasi lain. Ini hasil sampingan dari proses
pembuatan baja membantu untuk mengimbangi biaya produksi baja, serta bantuan dalam
menjaga proses lain yang memerlukan gas untuk produksi yang tepat.Sponge Iron juga
dapat digunakan untuk menghasilkan biji besi bubuk yang bekerja sangat baik dan bila
dicampur dengan logam lain dalam produksi berbagai jenis baja berbasis produk.
Gambar 15 : Pemotongan Besi Spon / Sponge Iron yang berbahan dasar Pasir Besi , dan
pancaran bunga apinya ;Inilah Sponge Iron dari Pasir Besi ket
dipotong.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=GiTVt4pQ8Hw