Assalamualaikum w.w.
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberi hidayahnya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ujian praktikum
kimia ini dengan sebaik-baiknya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut: Teman-teman yang
telah mendukung kami, dan juga kepada Drs. Latif selaku guru pembimbing kami.
Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Jika dalam penulisan laporan ini terdapat hal-hal yang kurang tepat, kami
sebagai penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Dan mudah- mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis dan pembacanya.
Wassalamualaikum w.w.
Gresik, 31 Januari 2012
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
ii
Daftar isi
iii
B. Tujuan
C. Dasar Teori
E. Cara Kerja
F. Bahan Diskusi
G. Hasil praktikum
H. Kesimpulan
B. Tujuan
C. Dasar Teori
11
E. Cara Kerja
12
F. Bahan Diskusi
13
G. Hasil praktikum
14
H. Kesimpulan
15
iii
16
B. Tujuan
16
C. Dasar Teori
16
18
E. Cara Kerja
19
F. Bahan Diskusi
19
G. Hasil praktikum
20
H. Kesimpulan
20
Daftar Pustaka
A. JUDUL
Memperkirakan pH larutan dengan beberapa larutan indikator.
iv
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pH suatu larutan dengan menguji suatu larutan
menggunakan larutan indikator.
C. DASAR TEORI
Asam (sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan
pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa
dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (yang digunakan dalam baterai
atau aki mobil) Asam umumnya berasa masam, walaupun demikian mencicipi
rasa asam terutama asam pekat dapat berbahaya dan tidak dianjurakan.
Secara umum Asam memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Rasa : Masam ketika dilarutkan dalam air.
b. Sentuhan : Asam terasa menyengat bila disentuh, terutama asam yang kuat.
c. Kereaktifan : Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam
Asam dibedakan menjadi dua yaitu asam monovalen dan asam polivalen. Asam
monovalen adalah asam yang hanya mengalami satu kali ionisasi, contoh asam
monovalen adalah HCl dan CH3COOH. Dan asam polivalen adalah asam yamg
mengalami dua kali ionisasi contohnya adalah H2SO4 dan H2S
Kekuatan asam dapat di hitung pada suatu reaksi yaitu:
HA(aq)
H+(aq) + A-(aq)
Ka = [H+][A-]
[HA]
pH = - log [H+]
Basa Definisi umum adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium
ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Basa merupakan senyawa yang
jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion -OH.
LOH
Kb = [L+] [OH-]
[LOH]
Menghitung 1. Konsentrasi basa kuat [OH-] = M valensi basa
2. konsentrasi basa lemah [OH-] =
pOH= - log [OH-]
rumus pH basa adalah pH = pKw pOH
pKw = 14
Indikator merupakan zat yang digunakan untuk membedakan larutan asam
dan larutan basa. Nilai pH suatu larutan dapat ditentukan dengan cara
menggunakan indikator universal.
Daftar trayek perubahan warna indikator:
Beberapa Golongan Indikator
Indikator
Warna
pH
Metil jingga
Merah kuning
3,1 4,4
Metil merah
Merah kuning
4,4 6,2
Bromtimol biru
Kuning biru
6,0 7,6
Fenolftalein
8,3 10,0
E. Cara Kerja
a. Cara kerja larutan A dan larutan B :
1. Menaruh larutan A dan larutan B di tempat pelat tetes yang berbeda agar
tidak tercampur menjadi satu.
vii
14. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus yang di
celupkan di kedua larutan C dan larutan D.
15. Menuangkan 3 mL larutan C kedalam masing-masing 4 tabung reaksi
begitu juga larutan D menuangkan 3 mL kedalam 4 tabung reaksi.
16. Menambahkan 3 tetes larutan indikator pada setiap tabung yang berbeda
pada larutan, metil jingga pada tabung reaksi larutan C dan larutan D yang
kesatu.
17. Menambahkan 3 tetes larutan metil merah pada tabung reaksi larutan C
dan larutan D yang kedua.
18. Menambahkan 3 tetes larutan bromtimol biru pada tabung reaksi larutan C
dan larutan B yang ketiga.
19. Menambahkan 3 tetes larutan fenoftalein pada tabung reaksi larutan C dan
larutan D yang keempat.
20. Mengocok sedikit tabung reaksi yang telah ditetesi larutan indikator.
21. Mengamati warna yang terdapat pada masing-masing tabung reaksi larutan
C dan larutan D setelah ditetesi larutan indikator.
22. Mencatat reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi pada
larutan C dan larutan D.
F. BAHAN DISKUSI
1. Berapa pH larutan A, B, C, dan D?
2. Dari larutan A, B, C, dan D manakah yang bersifat asam dan mana yang
bersifat basa?
Jawaban:
ix
1.
No
Larutan
Sifat
pH
2. 1
H2SO4
Asam
5,85
NaOH
Basa
7,05
CH3COOH
Asam
5,775
NH3
Basa
7,05
G. HASIL PRAKTIKUM
Indikator
Larutan
H2SO4
NaOH
CH3COOH
NH3
Lakmus merah
Merah
Biru
Merah
Biru
Lakmus biru
Merah
Biru
Merah
Biru
Metil orange
Merah
orange
orange
Orange
Metil merah
Kuning
kemerahan
Kuning
Merah
Kuning
Bromtimol
biru
Ungu
kebiruan
Biru
Kuning
Biru
fenolftalein
Tidak
berwarna
Ungu
Tidak
berwarna
Ungu
pH larutan
5,85
7,05
5,775
7,05
Sifat larutan
Asam
Basa
Asam
Basa
Dengan melihat tabel indikator di bawah ini kami dapat menyimpulkan suatu pH
larutan diatas:
Beberapa Golongan Indikator
Indikator
Warna
pH
Metil jingga
Merah kuning
3,1 4,4
Metil merah
Merah kuning
4,4 6,2
Bromtimol biru
Kuning biru
6,0 7,6
Fenolftalein
8,3 10,0
H. KESIMPULAN
Percobaan yang kami lakukan pada tanggal 31 Januari 2011, kami
menyimpulkan bahwa setiap larutan memiliki sifat keasaman yang berbeda.
xi
Larutan asam memiliki pH < 7 dan larutan basa memiliki pH > 7. Larutan yang
bersifat asam adalah larutan H2SO4 dan CH3COOH, dan larutan yang bersifat basa
adalah larutan NaOH dan NH3.
DAFTAR PUSTAKA
Susilowati, Endang.2009. Theory and Application of Chemistry.Solo: Tiga
Serangkai.
Budi Rahardjo, Sentot.2008. Kimia Berbasis Eksperimen 3. Solo: Tiga Serangkai
xii