Dinding dada dibentuk oleh 12 tulang vertebrae thorakalis, 12 pasang iga dan sternum
(Sideras, 2011):
a. Vertebrae
Persendian vertebrae dengan tulang iga menyebabkan iga ini mempunyai bentuk yang
agak spesifik. Vertebrae thorakalis pertama memiliki persendian yang lengkap dengan
costae I dan setengah persendian dengan costae II. Selanjutnya costae II-VIII mempunyai
dua persendian, di atas dan di bawah korpus vertebrae untuk costae II sampai dengan
VIII, sedangkan costae IX-XII hanya satu.
b. Costae
Secara umum costae ada 12 pasang kanan dan kiri, Tujuh pasang iga pertama dinamakan
costae vera (iga sejati). Costae I-VII bertambah panjang secara bertahap, yang kemudian
memendek secara bertahap. Costae VIII-X berfungsi membentuk tepi costal sebelum
menyambung dengan tepi bawah sternum, maka disebut costae spuriae (iga palsu).
Costae XI-XII disebut costae fluctuantes (iga melayang).
c. Sternum
Sternum terdiri dari manubrium sterni, korpus sterni dan procesus xiphoideus. Angulus
sterni ludovici yang terbentuk antar manubrium dan korpus sterni dapat teraba dan
merupakan patokan dalam palpasi iga ke-2 di lateralnya.
Musculus pectoralis mayor dan minor merupakan musculus utama dinding anterior
thorax. Musculus latisimus dorsi, trapezius, rhomboideus, dan musculus gelang bahu
lainnya membentuk lapisan muskulus dinding posterior thorax. Tepi bawah musculus
pectoralis mayor membentuk lipatan / plica aksilaris anterior, lengkungan dari musculus
latisimus dorsi dan teres mayor membentuk lipatan axial posterior (Blaivas, 2007).
Pleura adalah membrane aktif serosa dengan jaringan pembuluh darah dan
limfatik. Di sana selalu ada pergerakan cairan, fagositosis debris, menambal kebocoran
udara dan kapiler. Pleura viseralis menutupi paru dan sifatnya tidak sensitive. Pleura ini
berlanjut sampai ke hilus dan mediastinum bersama dengan pleura parietalis, yang
melapisi dinding thorax dan diafragma. Pleura parietalis mendapatkan persarafan dari
nerve ending, sehingga ketika terjadi penyakit atau cedera maka timbul nyeri. Pleura
sedikit melebihi tepi paru pada tiap arah dan sepenuhnya terisi dengan ekspansi paru-paru
normal. Pleura parietalis hampir semua merupakan lapisan dalam, diikuti tiga lapisan
muskulus yang mengangkat iga selama respirasi tenang. Vena arteri, dan nervus dari tiap
rongga intercostalis berada di belakang tepi bawah iga. Karenanya jarum torakosintesis
atau klem yang digunakan untuk masuk kepleura harus dipasang melewati bagian atas iga
yang lebih bawah dari sela iga yang dipilih (Brohi, 2011).
Diafragma
Bagian musculus perifer berasal dari bagian bawah iga ke-6 dan kartilago costae,
dari vertebrae lumbalis, dan dari lengkung lumbosakral, sedang bagian muscular
melengkung membentuk tendosentral. Serabut ototnya berhubungan dengan M.transverse
abdominis di batas costae. Diafragma menempel di bagian belakang costae melalui seratserat yang berasal dari ligamentum arcuata dan crura. Nervus prenicus mempersarafi
motorik dan intercostals bawah mempersarafi sensorik. Diafragma berperan besar pada
ventilasi paru selama respirasi tenang (Blaivas, 2007).
Sewaktu inspirasi terjadi pembesaran dinding dada kea rah ventrodirsalis dan
lateralis.
Pengembangan
dada
ini
dimungkinkan
karena
mobilitas
artikulatio
kostovertebralis, elatisitas tulang rawan iga, dank arena sedikit bertambahnya kifosis
kolumna vertebralis. Otot-otot yang berperan dalam inspirasi adalah diafragma (otot
primer inspirasi), M intercostalis externa (otot komplementer inspirasi), dan otot-otot
daftar pustaka
Traumatic.
tanggal
23