Anda di halaman 1dari 38

BAHAN TOKSIK DALAM UDARA

Melalui mulut atau tertelan bisa disebut


juga per-oral atau ingesti.
Melalui kulit. Bahan kimia yang dapat
dengan mudah terserap kulit ialah aniline,
nitrobenzene, dan asam sianida.
Melalui pernapasan (inhalasi). Gas, debu
dan uap mudah terserap lewat pernapasan
dan saluran ini merupakan sebagian besar
dari kasus keracunan yang terjadi.

Carbon monoksida
Karbon dan Oksigen dapat bergabung
membentuk senjawa karbon monoksida
(CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak
sempurna dan karbon dioksida (CO2)
sebagai hasil pembakaran sempurna.
sumber utamanya adalah dari kegiatan
manusia,
antara lain kendaraan bermotor, terutama
yang menggunakan bahan bakar bensin

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama


disebabkan oleh dua komponen sulfur
bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu
sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida
(SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida
(SOx)
karakteristik bau yang tajam dan tidak
mudah terbakar diudara

Pengaruh utama polutan SOx terhadap


manusia adalah iritasi sistim pernafasan
SO2 dianggap pencemar yang berbahaya
bagi kesehatan terutama terhadap orang
tua dan penderita yang mengalami penyakit
khronis pada sistem pernafasan
kadiovaskular

Oksidan (O3) merupakan senyawa di


udara selain oksigen yang memiliki sifat
sebagai pengoksidasi.

Yang dimaksud dengan oksidan fotokimia


meliputi Ozon, Nitrogen dioksida

Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan


bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic
hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di
daerah industri dan padat lalulintas.
PAH ini masuk dalam paru-paru akan
menimbulkan luka dan merangsang
terbentuknya sel-sel kanker.

adalah kelompok gas nitrogen yang


terdapat di atmosfir yang terdiri dari
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen
dioksida (NO2)
reaksi pembentukan NO merupakan hasil
samping dari proses pembakaran

Partikulat debu melayang


(Suspended Particulate
Matter/SPM) merupakan
campuran yang sangat
rumit dari berbagai senyawa
organik dan anorganik yang
terbesar di udara dengan
diameter yang sangat kecil,
mulai dari < 1 mikron
sampai dengan maksimal
500 mikron.

Pada umunya ukuran partikulat debu sekitar


5 mikron merupakan partikulat udara yang
dapat langsung masuk kedalam paru-paru
dan mengendap di alveoli.
dapat bersifat akumulatif dan kemungkinan
dapat terjadi reaksi sinergistik pada
jaringan tubuh.

Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau


dengan bau sangat menyengat. Berat jenis
gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali
berat gas hidrogen khlorida yang toksik.
Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas
beracun yang digunakan pada perang dunia
ke-1

Selain bau yang menyengat gas khlorin


dapat menyebabkan iritasi pada mata
saluran pernafasan
gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru
dan bereaksi dengan ion hidrogen akan
dapat membentuk asam khlorida yang
bersifat sangat korosif dan menyebabkan
iritasi dan peradangan.

Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak


yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu
keperakan dengan titik leleh pada 327,5C
dan titik didih 1.740C pada tekanan
atmosfer.
Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan
Pb-tetrametil merupakan senyawa yang
penting karena banyak digunakan sebagai
zat aditif pada bahan bakar bensin dalam
upaya meningkatkan angka oktan secara
ekonomi.

Keracunan akibat kontaminasi logam Pb dapat


menimbulkan berbagai macam hal :
Meningkatkan kadar ALAD dalam darah dan
urine
Meningkatkan kadar protopporhin dlam sel
darah merah
Memperpendek umum sel darah merah
Menurunkan jumlah sel darah merah dan
kadar sel-sel darah merah yang masih muda
Meningkatkan kandungan logam Fe dalam
plasma darah

Gas tidak berwarna, berbau khas amoniak,


iritan, mudah larut dalam air.
Efek Jangka Pendek (Akut)
Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung,
tenggorokan dan mata terjadi pada 400-700
ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan
kematian. Kontak dengan mata dapat
menimbulkan iritasi hingga kebutaan total.
Kontak dengan kulit dapat menyebabkan
luka bakar (frostbite).

Efek Jangka Panjang (Kronis)


Menghirup uap asam pada jangka panjang
mengakibatkan iritasi pada hidung,
tenggorokan dan paru-paru. Termasuk
bahan teratogenik

Penghijauan
usaha pemerintah
Keringanan pajak kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakar gas berupa PBBKB
(Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref.
PERPU. No.21 tahun 1997.
Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor
conversion kit, sehingga harga jualnya dapat
ditekan dan terjangkau oleh masyarakat.
Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada
Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk
memasang Catalytic Converter pada setiap
kendaraan baru yang sudah diproduksi.

Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)


Kebijakan pemerintah untuk percepatan
pembuatan BBN antara lain:
Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun
2006 tentang kebijakan energi nasional.
Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun
2006 tentang penyediaan dan
pemanfaatan BBN.
Keputusan Presiden (Keppres) No.10
tahun 2006 tentang Tim Nasional

Solusi BBN untuk transportasi adalah


sebagai pengganti/subtitusi solar atau
bensin. Untuk solar digunakan bio-diesel,
sedangkan untuk bensin digunakan bioethanol. Bio-diesel merupakan bentuk ester
dari minyak nabati (sawit, minyak kelapa,
jarak pagar,dll). Sedangkan bio-ethanol
merupakan anhydrous alkohol berasal dari
fermentasi tetes/nira tebu, singkong, jagung
atau sagu.

Anda mungkin juga menyukai