Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Ceftriaxone untuk Meningitis Bakterialis pada Anak

eningitis bakterialis akut masih


merupakan penyebab penting
mortalitas dan morbiditas anak
di seluruh dunia. Di negara
maju, terjadi dua perubahan epidemiologi
meningitis bakterialis. Yang pertama adalah
bakteri Haemophilus influenzae tipe B yang
merupakan penyebab 70% kasus meningitis
bakterialis pada anak <5 tahun telah tereradikasi dengan adanya vaksin. Yang kedua, munculnya bakteri Streptococcus pneumoniae yang
resisten penicillin dan cephalosporin.

12 tahun yang disebabkan S. pneumoniae, H.


influenzae tipe B, atau N. meningitidis. Studi
ekuivalensi ini dilakukan multi-country, tersamar ganda, dengan kontrol plasebo, dan secara acak. Pasien mendapat ceftriaxone parenteral 80-100 mg, 1 kali sehari selama 5 hari (n
= 496) atau 10 hari (n = 508). Terdapat 2 anak
yang mengalami kekambuhan pada terapi 5
hari sementara tidak terdapat kekambuhan
pada terapi 10 hari. Tidak terdapat kegagalan
bakteriologi pada kedua kelompok terapi. Efek
samping kedua kelompok sedikit dan sama.

Organisme penyebabnya adalah S. pneumoniae, H. influenzae, dan Meningococcus.


Simpulan studi ini adalah outcome klinis pasien
yang diterapi dengan ceftriaxone 7 hari sebanding dengan 10 hari. Terapi selama 7 hari
berkaitan dengan infeksi nosokomial dan lama
rawat inap yang lebih sedikit. Terapi selama 7
hari mungkin direkomendasikan pada anakanak dengan meningitis bakterialis akut di
negara berkembang.
Diagnosis dini dan pemberian antibiotik sesegera mungkin, mungkin lebih penting dalam
menurunkan mortalitas dan morbiditas dibandingkan terapi yang diperpanjang. Kematian dan
sequele jangka panjang merupakan akibat inflamasi dan kerusakan neural karena iskemi, yang
sering terjadi pada tahap sebelum atau awal
pemberian antibiotik.

Tabel 1 Antibiotik untuk meningitis anak sesuai dengan bakteri penyebabnya:

Dua studi di atas menunjukkan pemberian


antibiotik ceftriaxone pada meningitis bakterialis anak (selain neonatus) dalam durasi lebih singkat menghasilkan outcome yang sama
dibandingkan durasi lebih lama.  (HLI)

REFERENSI:
1.

Molyneux E, Nizami SQ, Saha S, Huu KT, Azam M,


Bhutta ZA, et. al. 5 versus 10 days of treatment with
ceftriaxone for bacterial meningitis in children: a dou-

Antibiotik beta-laktam sulit menembus sawar


darah otak yang normal (sekitar 0,5-2% dari
kadar puncak serum), tetapi pada keadaan
meningitis, penetrasi beta-lactam ke dalam
sawar darah otak meningkat (sampai 55% dari
kadar puncak serum). Untuk penetrasi antibiotik optimal ke sistem saraf pusat, dosis parenteral maksimum harus dipertahankan selama
terapi karena bila inflamasi berkurang, penetrasi antibiotik ke dalam sawar darah otak juga
berkurang. Kadar penicillin berkurang hampir
50% pada hari ke 5 terapi. Lama terapi ceftriaxone optimal untuk meningitis bakterialis anak
masih bervariasi.
Studi ekuivalensi Molyneux membandingkan
efikasi terapi ceftriaxone 5 hari dan 10 hari
pada meningitis bakterialis anak usia 2 bulan-

208
CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 208

Simpulan studi ini adalah pada anak selain


neonatus dengan meningitis yang disebabkan S. pneumoniae, H. influenzae tipe B, atau N.
meningitidis yang stabil dengan terapi ceftriaxone selama 5 hari, pemberian antibiotik dapat
dihentikan.

ble-blind randomised equivalence study. Lancet 2011;


377: 1837-45.
2.

Singhi P, Kaushal M, Singhi S, Ray P. Seven days vs. 10


days ceftriaxone therapy in bacterial meningitis. J Trop
Pediatr 2002; 48(5): 273-9.

3.

Yogev R, Guzman-Cottrill J. Bacterial meningitis in children: critical review of current concept. Drugs 2005;

Studi sebelumnya pada tahun 2002 membandingkan terapi ceftriaxone selama 7 hari
atau 10 hari pada anak usia 3 bulan-12 tahun
dengan meningitis bakterialis akut.

65(8): 1097-1112.

Hasil: (n = 73)
Parameter
Kegagalan terapi
Sekuele (gejala sisa)

Terapi 7 hari

Terapi 10 hari

Nilai p

9 orang

8 orang

> 0,1

9 orang

15 orang

> 0,1

Lama rawat inap

10,8 6 hari

14,4 7,2 hari

< 0,05

Infeksi nosokomial

Lebih sedikit

Lebih banyak

< 0,05

CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012

4/3/2012 11:48:12 AM

Anda mungkin juga menyukai