Anda di halaman 1dari 6

Jurnal

Elektro
PENS

www.jurnalpa.eepis-its.edu
Teknik Telekomunikasi
Vol.2, No.1, 2013
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Pembuatan Sistem Pendeteksi Kecepatan Kendaraan untuk


Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas sebagai Bagian Dari
Itelligent Transportation System (ITS).
Muhammad Farid Ghozi, Mike Yuliana dan Rahardhita Widyatra Sudibyo
Program Studi D4 Teknik Telekomunikasi
Departemen Teknik Elektro
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus PENS, Jalan Raya ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Tel: (031) 594 7280; Fax: (031) 594 6114
Email:faridghozim@yahoo.com, mieke@eepis-its.edu, Rahardhita@eepis-its.edu

Abstrak

Kemacetan, bukan lagi sebuah masalah yang lumrah disebut-sebut di berbagai kota besar, termasuk Surabaya.
Kemacetan adalah hal biasa yang sering ditemukan disetiap sudut jalan kota metropolitan. Di Surabaya,
kemacetan sering sekali ditemui disepanjang jalan A. Yani, jalan Raya Kedung Baruk, dan jalur jalur padat
lainnya. Kemacetan ini terjadi karena semakin meningkatnya volume kendaraan bermotor yang ada di Surabaya.
Berbagai macam solusi sudah dicoba untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ini.
Pada penelitian ini dirancang sebuah system pendeteksi kecepatan dengan microcontroller AtMega16 alat ini
bertujuan untuk mendapatkan suatu system yang nantinya bisa digunakan untuk mendeteksi kecepatan, yang
kemudian dapat memutuskan kondisi suatu jalan sedang mengalami kemacetan atau tidak, seperti yang sering
terjadi di Surabaya saat ini. Untuk masa yang akan datang, system ini sangat dibutuhkan, mengingat semakin
banyaknya jalan yang mengalami kemacetan.
Dari penelitian ini dihasilkan sebuah system yang dapat mendeteksi kecepatan kendaraan dengan menggunakan
proximity sensor dengan kecepatan maksimum yang dapat dideteksi sebesar 108 km/jam. Pemilihan yang tepat
dalam penggunaan sensor akan berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Sensor jenis optical laser merupakan
salah satu pilihan untuk mendapatkan hasil yang presisi. Dimana untuk peletakkan sensor dari pinggir jalan
maksimal 30 cm dan dengan ketinggian 80 cm. Jalan bisa dikatakan dalam kondisi macet, apabila kecepatan
rata rata kendaraan kurang dari 10 km/jam. Untuk pengolahan data dari microcontroller digunakan program
Delphi yang digunakan untuk pembuatan server, program server berfungsi untuk menghitung kecepatan rata
rata dan penentuan kondisi jalan.
Kata kunci : Laser optical, Mikrokontroller, Delphi.

1.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi transportasi yang semakin hari semakin pesat menyebabkan pengguna alat-alat
transportasi bebas memilih alat transportasi sesuai kondisi dan kebutuhan. Salah satu perkembangan teknologi
transportasi mengacu pada kendaraan yang melaju di jalan raya, baik itu kendaraan bermotor tidak bermotor.
Penelitian sebelumnya tentang deteksi kemacetan menggunakan mikrokontroler telah dilakukan oleh Anton
Yuniarto, Jurusan Teknik Elektronika Universitas Muhamadiyah Surakarta[2]. Dimana pada penelitian tersebut
mikrokontroller akan menyatakan bahwa jalan raya yang digunakan untuk pengujian sedang mengalami
kemacetan dengan mengacu pada sebuah nilai counter yang direkam selama 25 detik. Semakin banyak nilai
counter mengindikasikan bahwa lalulintas pada jalan tersebut lebih padat karena lebih banyak objek yang
memantulkan sinar ultrasonik yang ditembakkan.
Pada penelitian sebelumnya untuk mengukur kecepatan kendaraan di jalan tol menggunakan mikrokontroller
AT89S51 telah dilakukan oleh Drs. Bisman Perangin angin, M. Eng.Sc, FMIPA Universitas Sumatra Utara [12].
Dimana pada penelitian tersebut, mikrokontroller menggunakan dua buah sensor yang berfungsi untuk
mengaktifkan dan mematikan timer yang ada dalam mikrokontroller tersebut. Sensor 1 berfungsi untuk
mengaktifkan timer mikrokontroller dan sensor 2 berfungsi untuk menghentikan timer mikrokontroller.

Jurnal Elektro PENS, Teknik Telekomunikasi, Vol.2, No.1, 2016

Mikrokontroller akan membaca kecepatan kendaraan setiap 1 ms. Mikrokontroller juga berfungsi untuk
mendeteksi kendaraan yang melebihi batas kecepatan dan menghitung jumlah kendaraan.
Pada tugas akhir ini akan dibuat alat untuk mendeteksi kemacetan lalulintas menggunakan mikrokontroler
dengan mengacu pada kecepatan mobil yang dideteksi oleh proximity sensor semakin kecil kecepatan mobil,
mengindikasikan bahwa lalulintas sedang padat.
2. Metode
.1 Skenario Implementasi Sistem
Pada perangkat keras, terdiri dari dua buah sensor yang terhubung melalui portA pin 1 dan Port A pin 2
microcontroller. Sensor yang digunakan yaitu proximity sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kendaraan
yang melewati sensor satu dan sensor dua. Ketika sensor satu aktif ,maka microcontroller mulai menyalakan
timer. Timer akan berhenti ketika sensor kedua telah aktif. Waktu yang telah didiapatkan dari sensor 1 dan
sensor 2 pada microcontroller akan digunakan untuk menghitung kecepatan kendaraan yang melewati kedua
sensor. Kecepatan yang didapatkan selanjutnyadikirimkan keserver intelligent transportation system. Di dalam
server data akan ditampung sampai sepuluh data kecepatan kendaraan sebelum dilakukan perhitungan lebih
lanjut. Data yang telah disimpan di dalam server kemudian diolah untuk mendapatkan kecepatan rata rata
untuk menentukan kondisi jalan.

Yang dikerjakan
penulis

Gambar 1. Skenario implementasi dari keseluruhan sistem.

2.2 Perhitungan kecepatan kendaraan yang dideteksi oleh sensor dan perhitungan kecepatan rata - rata
Untuk menghitung kecepatan kendaraan yang bergerak, maka digunakan rumus :

V=

s
..(1)
t

Dimana :
V
: Kecepatan kendaraan (m/s, km/h).
s
: Jarak yang ditempuh oleh kendaraan(m, km).
t
: total waktu yang dibutuhkan. Yang didapatkan dari t2 - t1 (s,h).

Jurnal Elektro PENS, Teknik Telekomunikasi, Vol.2, No.1, 2016

Misalkan untuk menempuh jarak 1 meter, sebuah mobil didapatkan t1 bernilai 0,1 detik dan t2 bernilai 0,3 detik.
Dimana dengan mengacu pada persamaan 1, maka kita bisa menghitungnya sebagai berikut :

V=

1m
(2)
0.30.1 s

maka didapatkan nilai kecepatannya sebesar :

V =5 m/s
Pada tugas akhir ini, dikumpulkan sampai sebanyak sepuluh kecepatan kendaraan yang kemudian dihitung nilai
rata ratanya dengan menggunakan rumus:
n=10

Vn
Vavg= n=1
(3)
n

Dimana :
Vavg : Kecepatan rata rata.
n
: Banyaknya kecepatan yang akan dihitung.
Vn : Nilai kecepatan ke-n.
Misalkan didapatkan 10 buah mobil dengan kecepatan berbeda beda seperti berikut ini :
V1
= 20.5 km/jam.
V6
= 20.1 km/jam.
V2
= 20.4 km/jam.
V7
= 20.9 km/jam.
V3
= 20.8 km/jam.
V8
= 20.6 km/jam.
V4
= 20.2 km/jam.
V9
= 20.3 km/jam.
V5
= 20.7 km/jam.
V10
= 21.0 km/jam.
Maka untuk menghitung kecepatan rata rata dari 10 mobil tersebut adalah :

Vavg=

V 1+V 2+V 3++V 4 +V 5+V 6+V 7+V 8+V 9+V 10


( 4)
n

Vavg=

20.5+20 .4+ 20.8+ 20.2+20 .7+ 20.1+ 20.9+ 20.6+ 20.3+ 21.0
(5)
10

Maka kecepatan rata ratanya adalah :


Vavg= 20.55 km/jam
2.3 Bahan dan Alat
Perangkat yang diperlukan untuk pembuatan system ini adalah sebuah personal computer (PC), sebuah
microcontroller yang telah dilengkapi dengan dua buah sensor, dan dua buah Xbee yang berfungsi untuk
mengirimkan dan menerima data kecepatan. Spesifikasi dari semua perangkat tersebut seperti pada Tabel 1:
Tabel 1 Spesifikasi perangkat yang digunakan
Perangkat
Server

Mikrokontroler
Sensor

Alat Transmisi

Spesifikasi Hardware
1. Lenovo G450
1. Dell A220
2. Processor Core 2 Duo
2. Processor Core 2 Duo
3. Memori DDR3 4GB
3. Memori DDR3 4GB
ATmega16
Adjustable Infrared Sensor
Switch (SKU:SEN0019)
Range : 20cm - 80cm
Catu daya : 5VDC
Xbee

Spesifikasi Software
1. Embarcadero Delphi 2010
2. SQL Manager
3. CodeVision AVR V 2.05.0

Jurnal Elektro PENS, Teknik Telekomunikasi, Vol.2, No.1, 2016

2.4 Alur Kerja Aplikasi


Cara kerja dari dari keseluruhan system alat pendeteksi kecepatan untuk menentukan kemacetan suatu jalan
dapat dilihar pada Gambar 2,

Gambar 2. Blok Diagram penentuan status jalan


Dengan menghitung kecepatan rata rata dari sepuluh kendaraan yang melewati sensor, kemudian
membandingkan kecepatan rata rata tersebut dengan kecepatan rata rata minimum kendaraan ketika jalan
dalam kondisi macet. Apabila kecepatan rata rata lebih kecil atau sama dengan kecepatan rata rata minimum
ketika jalan sedang macet, maka bisa ditentukan kalau jalan tersebut sedang mangalami kemacetan.
3.

Hasil

Pengujian dilakukan pada jalan A. yani Surabaya tepatnya ditaman pelangi, dan Jalan raya kedung baruk 500
meter dari perempatan merr. Dari kedua jalan tersebut didapatkan hasil kecepatan rata rata dibawah 10 km/jam
ketika jalan sedang mengalami kemacetan. Sehingga dapat diambil keputusan bahwa apabila kecepatan rata
rata dari sepuluh kendaraan kurang dari 10 km/jam, maka bisa dikatakan bahwa jalan sedang dalam kondisi
macet. Contoh pembacaan data oleh microcontroller, dapat dilihat pada Gambar 3.

Jurnal Elektro PENS, Teknik Telekomunikasi, Vol.2, No.1, 2016

Gambar 3. Contoh hasil pembacaan kecepatan oleh microcontroller

Dari hasil pengujian untuk peletakan sensor dari pinggir jalan maksimal 30 cm dengan ketinggian 80
cm. ini dimaksudkan supaya sensor dapat mendeteksi semua kendaraan yang melewati sensor baik pagi, siang,
dan malam hari. Jarak antara sensor dengan lampu lalulintas minimal 500 meter. Supaya sensor tidak terkena
antrian dari lampu lalulintas. Mikrokontroller hanya mampu menghitung kecepatan kendaraan maksimal 108
km/jam. Ini karena mikrokontroller hanya memiliki ketelitian timer sampai dengan 10 ms.
4.

Diskusi

Terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan dari system yang dibuat. Kelebihan dari system ini yaitu dapat
mendeteksi kecepatan secara otomatis dengan menggunakan sensor. System juga dapat menentukan kondisi
jalan sedang mengalami kemacetan atau tidak. Selain mempunyai kelebihan, Dalam system ini juga terdapat
beberapa kelemahan. Kelemahan pada system ini, hanya mampu mendeteksi kecepatan sampai dengan 108
km/jam. Jarak antara benda yang dideteksi dengan posisi sensor, hrus kurang dari 80 cm, karena sensor hanya
mampu mendeteksi sampai dengan 80 cm. jarak antara server dan microcontroller idealnya kurang dari 2 meter,
karena xbee hanya mampu mengirimkan data yang paling baik sejauh 175 cm secara line of sight (LOS). Oleh
karena itu diperlukan beberapa pengembangan sebagai berikut :
1. Kecepatan yang dideteksi harus bisa diatas 108 km/jam. Sehingga dapat mendeteksi kecepatan
diatas 108 km/jam.
2. Sensor yang digunakan mempunyai jarak maksimum lebih dari 200 cm, sehingga bisa mendeteksi
kenderaan yang lewat menjadi lebih sensitif.
3. Untuk pengiriman, sebaiknya digunakan modem rakom, supaya jarak antara server dan
microcontroller bisa jauh.
4. Karena sensor yang digunakan kurang begitu sensitif maka akan berpengaruh pada hasil
pembacaan kecepatan kendaraan.
5.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pengujian sistem yang telah dibuat dalam tugas akhir ini, yaitu mengenai
pengukuran kecepatan dengan menggunakan microcontroller dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Microcontroller ini hanya mampu untuk mengukur kecepatan maksimum sampai dengan 108 km/jam.
Dikarenakan microcontroller hanya mampu melakukan interval sampai ketelitian 10 ms.
2. Untuk dapat menambahkan kecepatan maksimum diatas 108 km/jam, maka jarak antara sensor satu dan
sensor dua dapat dilebarkan
3. Semakin lebar jarak antara kedua sensor, maka nilai kecepatan yang didapatkan akan semakin tidak akurat
apabila untuk diimplementasikan pada proyek akhir ini.
4. Kecepatan minimum kendaraan ketika sedang mengalami kemacetan yaitu 10 km/jam.

Ucapan terima kasih


Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan
saran dan pengetahuan yang terbaik pada penelitian ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh
staf PT. Data Integra dinamika yang telah banyak memberikan support.
Daftar Pustaka

Jurnal Elektro PENS, Teknik Telekomunikasi, Vol.2, No.1, 2016

[1].

Agfianto Eko Putra, Tutorial PemrogramanMikrokontroler AVR denganWinAVR GCC


(ATMega16/32/8535), 2010
[2]. Anton Yuniarto,Deteksi Kepadatan Lalulintas Menggunakan Sensor Ultrasonik Pada Persimpangan
Jalan Berbasis Mikrokontroler, Surakarta, 2008
[3]. Ardi Winoto, Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada
WinAVR, Revisi, Informatika, Bandung, 2010
[4]. http://www.advantech.com.tw/ia/newsletter/Transportation
_page2.htm
[5]. http://iklimkarbon.com/2010/05/04/sistem-transportasi-intelijen-intelligent-transportation-systems-its/
[6]. http://www.dfrobot.com/wiki/index.php?title=
djustable_Infrared_Sensor_Switch_%28SKU:SEN0019%
29
[7]. http://technologination.blogspot.com/2011/11/tutorial-telemetri-24-ghz-dengan-x-bee.html
[8]. Sholihul Hadi, MENGENAL MIKROKONTROLER AVR ATMega16, IlmuKomputer.Com, 2003 2008
[9]. http://kuliah.andifajar.com/sensor-proximity/
[10]. http://id.wikipedia.org/wiki/Radar_kecepatan
[11]. http://blog.ub.ac.id/vanino/2012/06/28/aplikasi-its-intelligent
-transportation-system-pada-gps/
[12]. Perangin angin Bisman, RANCANG ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN DI JALAN
TOL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51, Medan, 2008

Anda mungkin juga menyukai