Anda di halaman 1dari 7

1.

alkohol = etil alkohol dalam bir anggur wiski


2. Asam karboksilat = asm formiat HCOOH oleh serangga semut, ulat,
penggumpal lateks, zat desinfektan
3. Ester = metil butirat aroma pd nanas atau etil asetat pelarut cat kuku
4. Eter = dietil eter untuk anastesi
5. Aldehid = etanal untuk PVA, untuk bahan lem dan obat tidur
(paraldehiida) atau formaldehid
6. Keton = aseton untuk cat kuku dan pembersih kaca untuk perspek dan
bispenol(plastik)
7. Benzen = asam benzoat atau anilina
8. Halo alkana = tetraclorometana CCl4
9. Alkana = kerosin
10.Alkena = etilena untuk membuat polietilena
11.Alkuna = asetilena untuk pengelasan
12.Nitril atau sianida = akrilositril bahan baku orlon
13.Amin primer = etil amin
14.Amina = dimetil amina pelarut, absorben gas alam, pencepatvulkanisasi,
membuatsabun
15.
Benzaldehid minyak badam, sinaamaldehid kayu manis

Halo alkana

Tetraklorometana(CCl4) adalah suatu zat cair tak berwarna.


etraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak serta dalam
pencucian kering (dry zat cair yang tidak berwarna dengan massa jenis lebih besar dari air.

tidak terbakar sehingga sering digunakan sebagai pemadam kebakaran. Selain itu, juga
digunakan sebagai pelarut untuk lemak dan minyak
etraklorometana(CCl4) adalah suatu zat cair tak berwarna.Zat ini digunakan
untuk melarutkan lemak dan oli dan dalam pencucian kering(dry cleaning).
Tetapi jika terpapar terlalu lama akan meyebabkan kerusakanhati dan ginjal.

3. CCl4
A. Sifat Fisika :
1. Berbentuk Cair
2. Densitas : pada suhu 20C 2,238 kg/L
3. Tidak Berwarna
4. Hf : -135.44 kJ/mol
5. Memiliki bau Khas
B. Sifat Kimia :
1.Sangat reaktif terhadap zat lain
2.Dapat diisolasi
3.Beracun
4.Tidak larut dalam Air
5.Tidak stabil
Tetra kloro metana CCl4 digunakan sebagai pelarut nonpolar

ETEER = dietil eter untuk anastesi


Eter ([CH3CH2]2O) adalah salah satu zat yang banyak digunakan sebagai anestesi
dalam dunia kedokteran hingga saat ini. Eter ditemukan seorang
ahlikimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275.

Dietil eter, yang juga dikenal sebagai eter dan etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar
yang jernih, tak berwarna, dan bertitik didih rendah serta berbau khas. Anggota paling umum
dari kelompok campuran kimiawi yang secara umum dikenal sebagai eter ini merupakan
sebuah isomernya butanol. Berformula CH3-CH2-O-CH2-CH3, dietil eter digunakan
sebagai pelarut biasa dan telah digunakan sebagai anestesi umum. Eter
dapat dilarutkan dengan menghemat di dalam air (6.9 g/100 mL).
Dietil eter merupakan sebuah pelarut laboratorium yang umum dan memiliki kelarutan
terbatas di dalam air, sehingga sering digunakan untuk ekstrasi cair-cair.

Dietil eter sangat penting sebagai salah satu pelarut dalam


produksi plastik selulosa sebagai selulosa asetat. Dietil eter memiliki angka
setana yang tinggi, 85 sampai 96, digunakan sebagai salah satu cairan awal
untuk mesin diesel dan bensin karena keatsiriannya yang tinggi dan temperatur
autosulutan. Selain itu dietil eter merupakan anestetika yang paling sering
digunakan dan dianggap aman.

ETANAL ALDEHID
Asetaldehida, atau menurut nama sistematisnya etanal, adalah sebuahsenyawa
organik dari kelompok aldehida, dengan rumus kimia CH3CHO atau MeCHO. Senyawa ini
merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan. Asetaldehida terdapat
dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti segar. Senyawa ini dihasilkan
oleh tumbuhan dalammetabolisme normalnya. Asetaldehida juga merupakan zat
antara dalam produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya. bahan
lem (polivinilasetat)

Digunakan dalam pembuatan paraldehida, asam asetat, butanol, parfum, ba

Sifat fisik dan kimia asetaldehid yaitu:


Memiliki rumus molekul CH2HO
Cair dan bening
Bersifat polar
Mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat
Tidak membentuk muatan hidrogen
Mudah direduksi menjadi alkohol primer dan sekunder
2. SIFAT KIMIA DAN FISIKA
a. Keadaan fisik
: Cairan tidak berwarna atau gas, berbau seperti
buah-buahan, rasa seperti daun hijau
b. Titik lebur
: -121C
c. Titik didih
: 21C
d. Titik nyala
: -39C (tabung tertutup); - 40C (tabung
terbuka)
e. Suhu terbakar sendiri
: 175C
f. Batas minimum terbakar : 4,1% dari volume
g. Batas maksimum terbakar : 55% dari volume
h. Batas minimum meledak : 4,0% dari volume
i. Batas maksimum meledak : 60% dari volume
j. Suhu kritis
: 188C
k. Tekanan kritis
: 63,2 atm
l. Tekanan uap
: 750 mmHg pada 20C; 902 mm Hg pada 25C
m. Kerapatan uap
: 1,52 (udara = 1)
n. Berat Jenis
: 0,7834 pada 16C/4C (air = 1)
o. Volatilitas
: 100%
p. Viskositas
: 0,2456 mPa.s pada 15C (1,0 mPa.s= 1,0 cP)
q. Ambang bau
: 2,3 bpj atau terendah : 0,0002 mg/m3;
tertinggi : 4,14 mg/m3
r. Laju penguapan
: 49,1 (butil asetat = 1)
s. Konstanta disosiasi = Ka : 0,7X10-14 pada 0C
t. pKa
: 13,57 pada 25C

paraldehid
C6H12O3 merupakan polimer asetaldehid; cairan yang tidak berwarna,
mudah terbakar, beracun, larut dalam hampir semua pelarut organik;
meleleh pada suhu 124,5 derajat Celcius; digunakan sebagai perantara
kimia, dalam obat dan sebagai pelarut.

Paraldehid merupakan salah satu senyawa yang banyak digunakan sebagai zat
sedative, pelarut, pengawet, dan resin. Untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka,

Anda mungkin juga menyukai