Jhptump A Dwihastuti 377 2 Babii
Jhptump A Dwihastuti 377 2 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Repelan
Repelan adalah bahan-bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk
menjauhkan serangga dari manusia sehingga dapat dihindari gigitan serangga
atau gangguan oleh serangga terhadap manusia. Repelan digunakan dengan
cara menggosok pada tubuh atau menyemprotkan pada pakaian. Oleh karena
itu, penolak nyamuk harus memenuhi beberapa syarat, yaitu antara lain : tidak
mengganggu pemakainya, tidak lengket, tidak menimbulkan iritasi, tidak
beracun, tidak merusak pakaian dan mempunyai daya pengusir terhadap
serangga yang bertahan cukup lama (Soedarto, 1992).
Repelan dikenal sebagai salah satu pestisida rumah tangga yang digunakan
untuk melindungi tubuh (kullit) dari gigitan nyamuk. Sekarang ini, orang lebih
mengenalnya sebagai lotion anti nyamuk. Sebenarnya produk repelan tidak
hanya berbentuk lotion, ada juga yang berbentuk spray (semprot). Sehingga
cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan atau menyemprotkan bahan
tersebut ke kulit (POM, 2009).
DEET merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering digunakan
untuk repelan di Indonesia. DEET merupakan amida aromatic yang efektif
untuk digunakan pada produk repelan, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-metatoluamide
atau
m-DET.
Konsentrasi
DEET
pada
sebuah
produk
m-toluamide) merupakan salah satu contoh repelan yang tidak berbau, tetapi
dapat menimbulkan rasa terbakar jika mengenai mata, luka, atau jaringan
membranous, selain itu DEET dapat merusak benda-benda yang terbuat dari
plastik dan bahan sintetik lain (Soedarto, 1992).
B. Gel
Gel adalah suatu sediaan semipadat yang jernih dan tembus cahaya yang
mengandung zat-zat aktif dalam keadaan terlarut (Lachman, 1994). Gel secara
luas digunakan pada berbagai produk obat-obatan, kosmetik dan makanan,
juga pada beberapa proses industri. Dalam bidang pengobatan, gel dapat
digunakan sebagai bahan dasar (pembawa) dalam pembuatan sediaan topikal.
Keuntungan dari gel dibandingkan dengan bentuk sediaan topikal lainnya
yaitu memungkinkan pemakaian yang merata dan melekat dengan baik,
mudah digunakan, mudah meresap, dan mudah dibersihkan oleh air.
Penyimpanan gel harus dalam wadah yang tertutup baik terlindung dari
cahaya dan ditempat sejuk (Herdiana, 2007).
Dalam sediaan farmasi, gel digunakan untuk sediaan oral sebagai gel
murni, atau sebagai cangkang kapsul yang dibuat dari gelatin, untuk obat
topikal yang langsung dipakai pada kulit, membran mukosa atau mata,
ataupun untuk sediaan dengan kerja yang lama yang disuntikkan secara
intramuskular. Zat pembentuk gel digunakan sebagai pengikat dalam
granulasi, koloid pelindung dalam suspensi, pengental untuk sediaan oral dan
sebagai basis supositoria. Dalam kosmetik, gel digunakan dalam berbagai
ragam dan aneka produk seperti: shampo, sediaan pewangi, pasta gigi dan
sediaan untuk perawatan kulit dan rambut (Herdiana, 2007).
Penampilan gel adalah transparan atau berbentuk suspensi partikel
koloid yang terdispersi, dimana dengan jumlah pelarut yang cukup banyak
membentuk gel koloid yang mempunyai struktur tiga dimensi. Terbentuknya
gel dengan struktur tiga dimensi disebabkan adanya cairan yang terperangkap,
sehingga molekul pelarut tidak dapat bergerak. Sifat gel yang sangat khas
(Agoes & Darijanto. 1993) yaitu :
sifat-sifat
kimia
molekul
organik
yang
terdispersi.
Kebanyakan gom alam seperti gom arab, karagen dan gom xantan adalah
polisakarida anionik sejumlah selulosa yang merupakan hasil sintesa,
merupakan pembentuk gel yang efektif seperti hidroksipropil selulosa dan
metilhidroksipropil selulosa. Sifat pelarut akan menentukan apakah gel
merupakan hidrogel (dasar air) atau organo gel (dengan pelarut bukan air).
Sebagai contoh adalah magma bentonit dan gelatin merupakan hidrogel,
sedangkan organo gel adalah plastibase yang merupakan polietilen
berbobot molekul rendah yang dilarutkan dalam minyak
mineral dan
B. Tanaman Kemangi
Kemangi (O. basillicum L.), berupa tanaman semak, semusim, dengan
tinggi 30-150 cm. Sedangkan batangnya memiliki ciri berkayu, segi empat,
memiliki alur dan cabang, berbulu, serta berwarna hijau. Daun memiliki ciri
tunggal, ujung runcing, menyirip, lebar 3-6 mm. Tanaman berasal dari daerah
Asia tropis (Kardinan, 2008).
Klasifikasi tanaman kemangi ( Ocimum basillicum L. ) yaitu sebagai berikut
(Purwanto, 2009).
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Klassis
: Dicotyledonae
Ordo
: Tubiflorae
Familia
: Lamiaceae
Genus
: Ocimum
Species
: Ocimum basillicum L
Dilihat dari kandungan minyak atsirinya yang berupa eugenol dan linalool,
C. Minyak Atsiri
Minyak atsiri atau minyak eteris adalah istilah yang digunakan untuk
minyak mudah menguap dan diperoleh dari tanaman dengan cara destilasi.
Definisi ini dimaksudkan untuk membedakan minyak lemak dengan minyak
atsiri yang berbeda tanaman penghasilnya (Guenther, 1987).
Minyak atsiri umumnya berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian
tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga dengan cara
destilasi uap. Untuk memperoleh minyak atsiri dapat juga diperoleh dengan
menggunakan cara lain seperti dengan cara ekstraksi dengan menggunakan
pelarut organik maupun dengan cara dipress atau dikempa dan secara
enzimatik (Sastrohamidjojo, 2004).
Pada waktu penyimpanan, minyak atsiri harus dipisahkan dari bendabenda asing seperti logam, dijernihkan dan dihilangkan airnya terlebih dahulu,
karena air merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap
kerusakan minyak atsiri. Sifat minyak atsiri yang mudah menguap dan mudah
teroksidasi oleh adanya panas, udara (oksigen), kelembaban, serta dikatalisis
oleh cahaya dan beberapa kasus dikatalisis oleh logam. Oleh karena itu,
minyak atsiri harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat pada suhu
kamar dan terlindung dari cahaya. Penyimpanan yang baik adalah pada botol
gelas berwarna gelap (Guenther, 1987).
Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan
kimia yang terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
serta beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan
belerang (S). Pada umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri
digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Hidrokarbon yang terutama terdiri dari persenyawaan terpen.
b. Hidrokarbon yang teroksigenasi.
Disamping itu minyak atsiri mengandung damar dan malam dan jumlah kecil
(Depkes RI. 1985).
E. Uraian Bahan
F. Aedes aegypti
Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue dan vektor utama DB adalah Aedes aegypti, sedangkan vektor
potensialnya adalah Aedes albopictus. Nyamuk Aedes aegypti, badannya
berwarna hitam berbintik-bintik putih, lebih kecil dibandingkan dengan
nyamuk biasa. Nyamuk betina menggigit manusia dan nyamuk jantan hanya
tertarik pada cairan mengandung gula seperti pada bunga. Aedes aegypti
biasanya menggigit pada siang hari saja. Malam harinya lebih suka
bersembunyi disela-sela pakaian yang tergantung atau gorden, terutama di
ruang gelap atau lembab. Mereka mempunyai kebiasaan menggigit berulang
kali. Nyamuk ini memang tidak suka air kotor seperti air got atau lumpur
kotor. Bertelur serta pembiakannya di atas permukaan air pada dinding yang
bersifat vertikal dan terlindung pengaruh matahari langsung (Srisasi
Gandahusada,dkk, 2000).
: Arthropoda
Classis
: Insecta
Ordo
: Diptera
Sub-Ordo
: Nematocera
Superfamili
: Culicoidea
Famili
: Culicidae
Sub-Famili
: Culicinae
Genus
: Aedes
Species
: Aedes Aegypti