Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen kuasi yang
hasilnya akan dianalisis secara deskriptif dan analitik
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan eksperimen Laboratorium, rancangan Post
test only with control group design. dimana subyek dalam penelitian ini dibagi
dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan setelah tenggang waktu yang
telah ditentukan kemudian diukur variabel tercoba pada kelompok tersebut.
Perbedaan hasil observasi dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
menunjukan efek perlakuan, berikut rancangannya :19)
Perlakuan
R (kelompok eksperimen)

R (kelompok kontrol)

postest

X1

01

X2

02

X3

03

X4

04

X5

05

X0

0K

Keterangan :
X1-5

: Konsentrasi ekstrak daun serai wangi yang dioleskan pada lengan .

01-5

: Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae.aegypti yang hinggap pada lengan


sebelum pemajanan dan sesudah pemajanan.

X0

: Kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelompok kontrol)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2007 sampai dengan selesai dan
tempat penelitian dilakukan di Laboratorium B2P2VRP Salatiga.

C. Subyek Penelitian
Subyek adalah keseluruhan subyek penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah Jumlah nyamuk Ae. aegypti hasil
penangkaran yang dilakukan oleh B2P2VRP Salatiga, dan siap digunakan untuk
penelitian berbagai konsentrasi (5%, 10%, 15%, 20%) ekstrak daun serai wangi
sebagai repellent terhadap nyamuk Ae.aegypti.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah nyamuk Ae. aegypti betina yang
diperoleh dari Laboratorium B2P2VRP Salatiga dan teknik pengambilan
sampelnya dilakukan secara Simple random sampling
3. Besar sampel
Besar sampel yang di butuhkan dalam penelitian ini sebanyak 25 ekor
nyamuk Ae. aegypti

setiap kali perlakuan pada masing- masing konsentrasi

ekstrak daun serai wangi, sehingga dengan jumlah nyamuk keseluruhan adalah
650 ekor nyamuk Ae. aegypti
4. Replikasi eksperimen
Untuk menghindari kesalahan sekecil mungkin maka banyaknya ulangan
replikasi dalam dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( t1 ) ( r1 ) 1
( 51 ) ( r1 ) 15
( 4 ) ( r1 ) 15
4r 1 15
4 r 15 + 4
4r 19
r 4,75

r=5

Keterangan :
t : jumlah perlakuan dalam penelitian ini adalah 5 kali perlakuan
r : jumlah ulangan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 kali ulangan

D. Variabel dan Definisi Operasional


1. Variabel
a. Variabel Bebas
Adalah variabel yang berpengaruh atau menyebabkan berubahnya nilai dari
variabel terikat dan merupakan variabel pengaruh yang paling diutamakan
dalam penelitian .variabel bebas penelitian ini adalah ekstrak daun serai
wangi.
b. Variabel Terikat
Jumlah nyamuk Ae. aegypti betina yang hinggap pada lengan probandus
sebanyak 5 orang
c. Variabel Pengganggu
Pori-pori tubuh, sekresi kelenjar keringat.
d.

Variabel Terkendali
Suhu, kelembaban, pencahayaan.

2. Definisi Operasional
a. Konsentrasi Ekstrak daun serai wangi
Sediaan yang diperoleh dengan memanfaatkan zat aktifnya dari daun serai
wangi dengan Perbandingan ekstrak daun serai wangi terhadap media yang
digunakan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi 4 tingkatan, yaitu :
I. = 5 %
II. = 10 %
III. = 15 %
IV. = 20 %
Satuan: mg/l
Skala : Nominal
b. Jumlah nyamuk yang hinggap
Banyaknya nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan yang belum diolesi
dan yang telah diolesi dengan ekstrak daun serai wangi pada saat dilakukan
penelitian
Satuan : Ekor

Skala : Rasio

E. Metode Pengumpulan Data


1. Data Primer
Data yang diperoleh dengan menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada
lengan dan yang tidak hinggap pada lengan dari setiap perlakuan dibandingkan
dengan kontrol.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari buku-buku, majalah /
hasil penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini.

F. Prosedur Penelitian
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Daun serai wangi sebagai media penelitian
b. Nyamuk Ae. aegypti betina dewasa ( umur 3-5 hari ) sebagai faktor fisis dan
biologis yang dapat mempengaruhi tujuan percobaan.
c. Aquades sebagai pelarut ekstrak daun serai wangi
2.

Alat
a. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah :
1) Kurungan nyamuk yang berukuran 50 x 40 x 35 cm2 dan diameter lubang
untuk tangan memasukkan tangan 15 cm2
2) Sarung tangan sebagai penutup pergelangan tangan.
3) Counter ( untuk menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan)
4) Termometer ruang, untuk mengukur suhu ruang percobaan
5) Termometer badan, untuk mengukur suhu badan peneliti
6) Mikro pipet untuk mengambil ekstrak sesuai dengan volume yang diinginkan
7) Stop watch untuk menghitung lamanya kontak antara ekstrak daun serai wangi
dengan nyamuk Ae. aegypti.
8) Aspirator untuk menangkap nyamuk yang akan digunakan sebagai penelitian.
b. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan ekstrak ini adalah :

1) Blender untuk menghaluskan herbal daun menjadi serbuk sehingga


memudahkan dalam pembuatan ekstrak.
2) Saringan untuk menyaring serbuk daun yang digunakan dalam pembuatan
ekstrak.
3) Labu Erlenmeyer untuk menampung hasil ekstrak
4) Pengaduk sebagai alat pengaduk saat ekstrak dipanaskan
5) Daun serai wangi yang sudah dikeringkan
6) Gelas ukur (ukuran 100ml) sebagai tempat ekstrak
3. Prosedur / cara kerja
a. Pembuatan ekstrak daun serai wangi
Pembuatan ekstrak daun serai wangi yaitu pertama-tama daun serai wangi di
pisahkan dari ranting dan kotoran dan lainnya kemudian daun serai wangi
dikeringkan pada suhu kamar 40 C - 60 C selama kurang lebih satu minggu,
hal ini bertujuan agar senyawa senyawa yang terkandung didalam daun
tersebut tidak rusak oleh sinar matahari, setelah kering daun serai wangi
tersebut digiling menggunakan blender atau di tumbuk sehingga menjadi
serbuk, kemudian serbuk simplisia ditimbang sesuai derajat kehalusan lalu di
masukan ke dalam bejana, kemudian serbuk daun serai wangi dimasukan
dalam labu

Elenmeyer

ditambah

pelarut

(air)

kemudian

keduanya

dicampurkan dan panaskan sambil di lakukan pengadukan, pemanasan 30-60


menit dengan suhu <100 C dan selanjutnya didiamkan selama 24 jam,
kemudian larutan yang telah jadi di saring dan di tampung dalam Elenmeyer
kemudian lakukan prosedur seperti penelitian uji pendahuluan dengan
menggunakan daun serai wangi dengan konsentrasi 4 %, 6%, 8%, 10%.
4. Cara Kerja Penelitian
1) Disiapkan kurungan nyamuk dengan ukuran50 x 40 x 35 cm2 dan diameter
lubang untuk tangan memasukkan tangan 15 cm2 yang berjumlah 25 ekor
nyamuk pada 5 buah kurungan, kemudian disiapkan nyamuk Ae. aegypti
betina berumur 3 5 hari dalam keadaan lapar, hasil koloni di laboratorium
B2P2VRP Salatiga, kemudian di masukkan ke dalam kurungan nyamuk
sebanyak 25 ekor, kemudian disiapkan kaos tangan kemudian dipakai pada

kedua tangan.kemudian menentukan lengan kiri yang di beri perlakuan atau


yang di olesi ekstrak daun serai wangi biarkan hingga kering, sedangkan
tangan kanan sebagai kontrol atau tidak diolesi eksrtak daun serai wangi,
kemudian mengukur suhu tubuh, suhu ruangan dan kelembaban udara di
sekitar ruangan percobaan, kemudian mengambil ekstrak daun serai wangi
dengan pipet ukur sebanyak a ml kemudian dioleskan pada lengan kiri,
kemudian kedua lengan di masukkan ke dalam kurungan melalui lubang
kurungan yang berdiameter 15 cm selama 5 menit sambil menghitung jumlah
nyamuk yang hinggap pada lengan kiri yang mendapat perlakuan dan lengan
kanan yang tidak mendapat perlakuan (kontrol) dengan menggunakan counter,
kemudian kedua lengan dikeluarkan dari dalam kurungan, kemudian setelah 1
jam kedua tangan dimasukkan lagi ke dalam kurungan selama 5 menit sambil
menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada masing- masing lengan,
kemudian hal tersebut di atas diulang lagi setelah waktu setelah 1 jam, 2 jam,
3 jam, dan 4 jam, kemudian mencatat jumlah nyamuk yang hinggap pada
masing- masing waktu pencatatan, kemudian pada masing- masing waktu
tersebut nyamuk yang telah menggigit dan telah kenyang yang ditandai
dengan istirahat atau tidak aktif, nyamuk tersebut diambil dan diganti dengan
nyamuk yang baru dengan menggunakan aspirator, kemudian percobaan
tersebut di atas dilakukan sebanyak 5 kali ulangan, kemudia selanjutnya
dilakukan percobaan dengan konsentrasi ekstrak daun serai wangi
5. Hasil Uji Pendahuluan
Konsentrasi pada uji pendahuluan yaitu : 4 %, 6 %, 8 %, dan 10 %
a.

Suhu Udara
Tabel 3.1 : Suhu udara di ruang percobaan di B2P2VRP
Salatiga Bulan Mei 2007
Suhu Udara ( C )

No

Konsentrasi

II

III

IV

4%

26

26

26

26

26

6%

27

27

27

27

27

8%

27

27

27

27

27

10%

28

28

28

28

28

Dari tabel 3.1 dilakukan percobaan dan diukur dengan Hygrometer. Hasil
yang tertinggi 28 C dan terendah 26 C,
b.

Kelembaban Udara
Tabel 3.2 : Kelembaban Udara di ruangan percobaan di B2P2VRP
Salatiga Bulan Mei 2007
Kelembaban Udara (% )

No

Konsentrasi

II

III

IV

4%

75

75

75

75

75

6%

74

74

74

74

74

8%

79

79

79

79

10%

73

73

73

73

79
73

Dari tabel 3.2 kelembaban udara yang tertinggi adalah 79 % dan terendah
73 %.
c.

Suhu Badan
Tabel 3.3 : Suhu Badan umpan manusia percobaan di B2P2VRP
Salatiga Bulan Mei 2007
Suhu Badan ( C )

No

Konsentrasi

II

III

IV

4%

36,9

37,5

36,8

36,8

36,9

6%

36,8

37,3

36,5

36,7

36,7

8%

37

37,2

36,6

36,9

37

10%

37

37,4

37

36,9

36,9

Dari tabel 3.3 Suhu badan umpan manusia percobaan saat dilakukan
peneliti, diukur tertinggi 37,5 C dan terendah 36,5 C.
d.

Lama Pemajanan
Pelaksanaan percobaan untuk menguji daya proteksi ( Repellent ) ekstrak

daun serai wangi jumlah nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan dengan
lama waktu pemajanan yaitu :
I. 5 menit pemajanan
II. 5 menit pemajanan setelah 1 jam diolesi ekstrak daun serai wangi
III. 5 menit pemajanan setelah 2 jam diolesi ekstrak daun serai wangi

IV. 5 menit pemajanan setelah 3 jam diolesi ekstrak daun serai wangi
V. 5 menit pemajanan setelah 4 jam diolesi ekstrak daun seri wangi
Tabel 3.5 : Jumlah nyamuk Ae.aegypti yang hinggap pada lengan saat
penelitian di B2P2VRP Salatiga Bulan Mei 2007
Jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan
No

Konsentrasi

II

III

IV

Rata- rata

ka

ki

ka

Ki

ka

ki

ka

ki

ka

ki

ka

Ki

4%

25

10

140

91

180

105

81

110

81

55

101,4

74,2

6%

40

40

166

90

121

93

45

55

45

40

83,4

63,6

8%

80

25

150

114

260

93

62

54

62

30

122,8

63,2

10 %

66

10

190

66

200

50

60

46

60

30

115,2

40,4

Keterangan :
Ka : Lengan kanan yang tidak diolesi ekstrak daun serai wangi
Ki : Lengan kiri yang diolesi ekstrak daun serai wangi
Tabel 3.5 menyatakan bahwa rata- rata nyamuk Ae. aegypti yang hinggap
pada lengan yang diolesi ekstrak daun serai wangi dari total pemajanan ( setelah 4
jam ) pemajanan paling banyak adalah pada konsentrasi 4 % ( 74,2 ekor yang hinggap
pada lengan ) dan yang paling sedikit adalah pada konsentrasi 10 % ( 40,4 ekor ).

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil percobaan yaitu perhitungan jumlah
nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan dengan konsentrasi ekstrak daun serai
wangi yang berbeda, ditabulasikan sebagai berikut :
2. Efikasi
Efikasi Repellent yang diuji ditentukan daya proteksi yang dihitung dengan
rumus sebagai berikut 20)

( K R )
Daya Proteksi =

x 100 %
K

Keterangan :
K = Jumlah nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan yang tidak diolesi ekstrak
daun serai wangi ( kontrol ).
R = Jumlah nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan yang diolesi ekstrak daun
serai wangi ( perlakuan )
Tabel 3.6 : Efikasi ( Daya Proteksi ) Repellent ekstrak daun serai wangi saat uji
pendahuluan di B2P2VRP Salatiga, Bulan Mei 2007
No

Konsentrasi

Pemajanan

DP

4%

101,4

74,2

26,8

6%

II

83,4

63,6

23,74

8%

III

122,8

63,2

48,53

10 %

IV

115,2

40,4

64,95

Hasil Uji efikasi repellent pada uji pendahuluan diatas mempunyai daya
proteksi ( DP ) dari ekstrak daun serai wangi pada empat konsentrasi dinyatakan
kurang efektif karena rata- rata di bawah < 80 %, dinyatakan efektif apabila > 80 %,
oleh karena itu pada uji lanjutan konsentrasi dinaikkan lagi menjadi 5 %, 10 %, 15 %,
20 %.
3. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan cara :
a. Koreksi ( editing) data
Pengecekan semua data yang telah terkumpul untuk menghindari kekeliruan.
b. Tabulasi data
Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada waktu menganalisis data yang
diperoleh.
4. Analisa Data
a. Diskriptif
Analisa

diskriptif

adalah

statisik

yang

berfungsi

untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti


melalui data sampel atau subyek sebagaimana adanya, tanpa melakukan

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data


disajikan dalam bentuk tabel, persentase dan grafik.
b. Analitik
Dilakukan untuk menguji pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak
daun serai wangi sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti pada
tangan. Apabila data jumlah nyamuk berdistribusi normal menggunakan
uji One Way Anova tetapi apabila data tidak berdistribusi normal
menggunakan uji Kruskal Wallis. Setelah melakukan uji anova dilanjutkan
dengan uji Post hoc Test untuk mengetahui perbedaan antar masingmasing konsentrasi. Apabila menggunakan Kruskal Wallis, dilanjutkan
dengan uji Man Whitney untuk mengetahui perbedaan antar masingmasing konsentrasi. Sebelum melakukan uji One Way Anova atau Kruskal
Wallis, perlu di uji kenormalan data dengan menggunakan Kolmogorov
Smirnov. Apabila p value > (0,05) maka data berdistribusi normal.

H. Jadwal Penelitian
Tabel .3.1 Kegiatan Penelitian

Kegiatan
Kegiatan Tema Skripsi
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Pengambilan Data
Penyusunan Hasil Penelitian
Ujian Skripsi

3 4
x
x x

5 6 7 8

x
x

x
x
x

Anda mungkin juga menyukai