SKRIPSI
PATMAWATI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2010
ABSTRAK
Patmawati. Pengaruh Ekstrak Daun dan Buah Piper betle Linn. dalam
Menghambat Pertumbuhan Candida albicans. Dibimbing oleh D. K. Erari dan Rina
Anita Mogea.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh ekstrak daun dan buah
P. betle L. dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. metode yang digunakan
adalah metode eksperimen yang di rancang dalam Rancangan Acak Lengkap
(RAL) berfaktor yang terdiri dari dua faktor. Pengujian dilakukan dengan metode
difusi disk dengan mengukur zona bening yang ada pada sekeliling paper disk.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengaruh interaksi antara faktor
A dan faktor B yang sangat nyata pada taraf kepercayaan 99%. Ekstrak buah sirih
menunjukkan daya hambat yang lebih tinggi di bandingkan dengan ekstrak daun
sirih hal ini karena minyak atsiri dan komponen senyawa lainnya yang bersifat
antifungi lebih banyak terdapat pada buah P. betle. Semakin tinggi konsentrasi
ekstrak yang diujikan baik pada daun maupun buah sirih maka semakin besar pula
daya hambatnya terhadap pertumbuhan C. albicans dan ekstrak buah sirih dengan
konsentrasi 80 mg/ml memberikan hasil lebih tinggi dalam menghambat
pertumbuhan C. albicans di bandingkan dengan ekstrak lainnya pada berbagai
taraf konsentrasi yang diujikan, namun berdasarkan uji DMRT 1% ekstrak buah
pada konsentrasi 80 mg/ml, 60 mg/ml dan 40 mg/ml tidak berbeda nyata.
Kata kunci : ekstrak daun, ekstrak buah, Piper betle Linn.,daya hambat, candida
albicans
PATMAWATI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2010
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 21 Mei 1989 di Manokwari dan
merupakan anak keenam dari delapan bersaudara dari pasangan Abdul Rasyid M.
dan Kamaria. Pada tahun 1994 penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar
Inpres Wosi Dalam Manokwari dan selesai pada tahun 2000. Pada tahun yang
sama penulis lalu melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 5 Manokwari yang
sekarang berganti nama SMP Negeri 11 Manokwari dan selesai pada tahun 2003.
Penulis lalu melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 2 Manokwari dan selesai
pada tahun 2006. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di tingkat perguruan tinggi dan diterima di Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua melalui jalur
SESAMA.
Selama menjalani pendidikan di jurusan biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua, penulis pernah menerima
beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) sebanyak 3 kali dari tahun 20072009.
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR ISI..
DAFTAR GAMBAR.
iii
DAFTAR TABEL..
iv
DAFTAR LAMPIRAN..
I PENDAHULUAN
1
2
3
II TINJAUAN PUSTAKA.
13
13
13
13
15
15
15
16
17
17
17
18
18
V PENUTUP.. 30
5.1 Kesimpulan... 30
5.2 Saran. 30
DAFTAR PUSTAKA..... 31
LAMPIRAN...
34
DAFTAR GAMBAR
2.1 Morfologi Candida albicans.....
19
20
20
20
20
20
21
21
21
21
4.11 Grafik nilai rata-rata daya hambat ekstrak daun dan buah P. betle
dalam menghambat pertumbuhan C. albicans..
25
DAFTAR TABEL
4.1 Data percobaan pengaruh ekstrak daun dan buah piper betle pada
beberapa taraf konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan C.
albicans..
.
22
4.2 Daftar analisis ragam pengaruh ekstrak daun dan buah piper betle pada
beberapa taraf konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan C.
albicans.. 26
4.3 Hasil uji DMRT (Duncans Multiple Range Test).
28
DAFTAR LAMPIRAN
35
37
3. Uji DMRT.........
37
48
49
ij
ijk
Hipotesis:
a. H0 : ij = 0, berarti tidak ada pengaruh interaksi antara organ tanaman
Piper betle L. dan konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan C. albicans
Manokwari pada tanggal 20 Mei 2010. Daun sirih diambil dari daun yang
berwarna hijau muda sampai daun yang berwarna hijau tua, sedangkan buah sirih
diambil dari buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Daun dan buah
sirih kemudian dicuci secara terpisah dengan air mengalir sampai bersih. Daun
dan buah sirih dikeringkan pada suhu kamar dan menggunakan kipas angin untuk
mempercepat proses pengeringan pada permukaan daun bekas bilasan. Setelah
daun dan buah pada bagian permukaannya kering, selanjutnya ditimbang secara
terpisah. Daun dan buah lalu dipotong-potong menggunakan pisau stainlessteel
dengan ukuran 1-3 mm kemudian dikeringkan. Proses pengeringan dilakukan di
bawah sinar matahari dengan cara sampel ditutup dengan kain hitam saat dijemur.
Setelah daun dan buah sirih kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan
blender secara terpisah kemudian ditimbang kembali.
3.4.2
Pembuatan media
Media PDB (Potato Dextrose Broth) digunakan untuk membuat stok
3.4.3
Alat alat gelas seperti cawan petri, gelas piala 10 ml, tabung reaksi dan pipet
mikro dicuci bersih kemudian dikeringkan pada suhu kamar. Setelah kering alatalat gelas tersebut kemudian dibungkus dengan kertas. Bahan-bahan seperti media
PDB, media PDA, dan paper disk juga ikut disterilkan bersama alat-alat gelas
menggunakan autoklaf pada suhu 1210C tekanan 1 atm selama 30 menit.
3.4.4
diambil sebanyak 1 ose dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi media
PDB lalu ditutup rapat. Proses pemindahan khamir ini dilakukan di dalam laminar
air flow dan dekat lampu bunsen agar terhindar dari kontaminasi. Selanjutnya
suspensi C. albicans pada tabung reaksi dimasukkan kedalam gelas piala yang
berisi kapas dan di Shaker 1x100 rpm selama 1x24 jam.
3.4.5
piala secara terpisah. Kedua sampel kemudian dimaserasi dengan ethanol 95%
teknis dengan perbandingan 1:5 dan digoyang dengan Shaker 1x100 rpm.
Maserasi dilakukan selama 3 hari dalam keadaan sampel tertutup dengan
alumunium foil. Kemudian disaring menggunakan kertas saring dan untuk
mempercepat proses penyaringan dihubungkan dengan pompa vakum. Setelah
disaring, maka akan diperoleh maserat dan filtrat. Maserat kemudian dimaserasi
lagi dengan proses yang sama seperti sebelumnya sebanyak 3 kali. Sedangkan
filtrat yang diperoleh kemudian dievaporasi menggunakan evaporator pada suhu
790C yang merupakan suhu untuk titik didih ethanol. Evapopasi dilakukan sampai
ekstrak menjadi kental. Ekstrak kental tersebut kemudian dituang ke dalam cawan
petri yang telah ditimbang sebelumnya dan dipekatkan lagi dengan menggunakan
hair dryer sampai menjadi lebih pekat. Kemudian ekstrak ditimbang dengan cara
menimbang ekstrak bersama cawan dikurang dengan berat cawan kosong. Ekstrak
kemudian di buat konsentrasi yang telah ditentukan seperti pada lampiran 2.
3.4.6
Setelah itu tuang media PDA yang telah bercampur khamir C. albicans
tersebut di atas media PDA pada cawan petri yang telah memadat tipistipis.
Selanjutnya paper disk yang telah disterilkan dicelupkan pada masingmasing konsentrasi ekstrak pada daun dan buah sirih. Lalu paper disk yang
telah di celupkan dikering anginkan dengan cara dikibas-kibaskan. Setelah
itu paper disk tersebut diletakkan pada permukaan media PDA.
Setelah itu media diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 370C
menggunakan inkubator