Tugas Ii
Tugas Ii
memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri., sehingga terjadi
ekspor dan impor.
4. Kekuatan militer dan perang (show of Force): Peralatan militer yang memadai
dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa
dukunagan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa
percaya diri sehingga tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain
yang dapat menggangu kepentingan nasuonalnya. Maka dengan demikian
demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk
menampilkan kekuatannya. Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi
tindakan prevetif dalam hubungan internasional.
5.
Negosiasi
Negosiasi atau perundingan adalah suatu upaya untuk menyelesaikan masalah
yang di hadapi antara dua negara tanpa melibatkan pihak ketiga.
6.
Lobby
Merupakan kegiatan politik yang dilakukan untuk memengaruhi negara tertentu
dan untuk memastikan bahwa pandangan atau kepentingan suata negara dapat
tersampaikan. Lobbi bertujuan agar kerjasama internasional yang dijalin suatu
negara dan negara lain dapat berjalan lancar.
a.
Prinsip-Prinsip PBB:
Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
Negara anggota mematuhi piagam PBB
Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan
cara
damai
Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau
ancaman kekerasan.
Negara anggota membantu PBB
Badan /Alat Perlengkapan PBB:
Majelis Umum (General Asembly) :
Angotanya semua Negara anggota PBB. Fungsinya sebgai
forum untuk membahas masalaha yang menjadi keprihatinan
dunia.
Bersidang
setiap
tahun.
Keputusannya
tidak
berbobot
karena
merupakan
hasil
pandangan
atau
masa
jabatan
tahun.
Dewan
ini
memiliki
Dunia,ILO
organisasi
(International
Perburuhan
Agriculture
Labour
Internasional, FAO
Organization)
organiasai
Organization)
(Food
Pangan
and
dan
Organization) Organisasi
Pengetahuan
dan
Pendidikan,
Kebudayaan. UNICEF
(United
Ilmu
Nations
Shildrens Fund) Dana Kanak-Kanak Perserikatan BangsaBangsa yang memberikan bantuan untuk rencana-rencana
kesejahteraan ibu dan anak di selurug Negara di dunia.
Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan
melakukan
pengawasan
terhadap
wilayah-wilayah
yang
kepada
para
anggota
yang
memerlukan
dana
untuk
diantaranya
menghasilkan
Resolusi A/RES/217,
tentang
Deklarasi
Universal.
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (United Nations Economic and Social Council)
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, seperti halnya Majelis Umum PBB, merupakan
organ utama dari PBB. Tugasnya adalah memberikan bantuan kepada Majelis
Umum PBB untuk peningkatan kerjasama dalam bidan ekonomi dan sosial. Salah
satu badan di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial adalah Komisi HAM PBB
(United Nations Commission for Human Rights) yang kemudian digantikan oleh
Dewan HAM PBB.
Sebagian besar perjanjian internasional HAM, seperti Kovenan Internasional Hak
Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights) dan
Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant
on Economic, Social dan Cultural Rights), merupakan perjanjian yang dihasilkan
oleh organ PBB ini.
Dewan Hak Asasi Manusia (United Nations Human Rights Council)
Dewan HAM PBB, merupakan organ PBB yang dibentuk berdasarkan Resolusi
Majelis Umum PBB A/RES/60/251, yang menggantikan posisi dari Komisi HAM
PBB. Tugas utamanya adalah melakukan tindak lanjut terhadap pelanggaran
HAM yang terjadi di dunia. Kedudukan Dewan HAM adalah sebagai badan
tambahan dari Majelis Umum PBB.
Sub Komisi Pengenalan dan Perlindungan HAM (Sub-Commission on Promotion
dan Protection of Human Rigths) Sub Komisi Pengenalan dan Perlindungan
HAM adalah badan dibawah Dewan HAM yang bertugas melakukan penelitian
atas perlakuan yang tidak adil dan membuat rekomendasi bahwa HAM dapat
terlindungi secara hukum. Sub Komisi ini terdiri atas 26 ahli HAM.
Pertemuan Berkala mengenai Pencegahan Tindak Pidana dan Penanganan Pelaku
Tindak Pidana (Periodic Congresses on the Prevention of Crime and the
Treatment of Offenders)
Sumber Hukum Internasional HAM
Norma dan standar HAM berasal dari hukum internasional. Sumber hukum
internasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah
Internasional terdiri dari 3 sumber utama dan 2 sumber tambahan. Sumber hukum
tersebut adalah:
Hukum Perjanjian Internasional