Anda di halaman 1dari 14

TUGAS II

Sarana-sarana Hubungan Internasional


1.

Diplomasi : seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu


Negara dalam hubungannya dengan Negara dan bangsa lain. . Menurut Konvensi
Wina yang dikutip oleh David Ziegler (1989), seorang diplomat adalah sebagai
utusan yang mewakili negaranya. Dalam arti tindak tanduk, perkataan dan
perbuatannya serta segala keputusan yang ia ambil adalah mencerminkan
negaranya. Artinya dengan kata lain dia sebagai seorang diplomat mengerti betul
kepentingan negaranya, pemikiran pemimpinnya, dan selalu berhubungan
langsung dengan negara asalnya. Selain itu Diplomat tersebut tidak saja melayani
hubungan negara dan pemerintahan tetapi juga meluas sampai pada kelompok dan
masyarakat tempat Diplomat itu berada atau diutus.
Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
a. Sebagai lambang, prestise Negara pengirim
b. Sebagai wakil yuridis yang sah dari Negara pengirim
c. Sebagai perwakilan diplomatic suatu Negara di Negara lain dengan tugas
antara lain:

Melakukan perunding (negotiation)


Melaporkan (reporting)
Perwakilan (refresentation)
Melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di luar negeri.

2. Propaganda : usaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi


kepentinagn masyarakat umum. Propaganda : lebih ditujukan kepada warga
Negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk kepentingan Negara yang
membuat propaganda.
3. Ekonomi : Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan
internasional baik dalam masa damai maupun masa perang. Pada masa tertentu
semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat

memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri., sehingga terjadi
ekspor dan impor.
4. Kekuatan militer dan perang (show of Force): Peralatan militer yang memadai
dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa
dukunagan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa
percaya diri sehingga tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain
yang dapat menggangu kepentingan nasuonalnya. Maka dengan demikian
demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk
menampilkan kekuatannya. Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi
tindakan prevetif dalam hubungan internasional.
5.

Negosiasi
Negosiasi atau perundingan adalah suatu upaya untuk menyelesaikan masalah
yang di hadapi antara dua negara tanpa melibatkan pihak ketiga.

6.

Lobby
Merupakan kegiatan politik yang dilakukan untuk memengaruhi negara tertentu
dan untuk memastikan bahwa pandangan atau kepentingan suata negara dapat
tersampaikan. Lobbi bertujuan agar kerjasama internasional yang dijalin suatu
negara dan negara lain dapat berjalan lancar.

Sarana-sarana hubungan internasional dibedakan menurut sifatnya yaitu:


1. Sarana Formal. Disebut demikian karena dimiliki setiap negara dan terikat pada
aturan dan prosedur yang baku, baik secara nasional, maupun internasional.
Sarana hubungan internasional yang formal itu meliputi
a. Departemen luar negri
b. Perwakilan diplomatic
c. Perwakilan konsuler
2. Sarana informal . disebut demikian karena penggunaanya tidak dimonopoli
Negara, ruang geraknya bebas bagi semua pelaku, memiliki aturan dan prosedur
yang sangat luas baik nasional maupun internasional. Sarana hubungan
internasional yang informal itu meliputi:

a.

Alat komunikasi canggih. Bila memilki sarana, kita dapat melakukan


hubungan internasional. Sarana yang harus kita miliki adalah alat komunikasi
canggi, bisa berupa telepon kabel, ponsel, internet, dan sebagainya. Dengan
sarana-sarana tersebut kita dapat berkomunikasi dengan orang tua, saudara,

sahabat, kenalan dan lain-lainnya.


b. Pertandingan olahraga internasional. Saat ini penyelenggaraan pertandingan
olahraga internasional semakin sering. Penyebabnya adalah perkembangan
olahraga itu sendiri. Hampir setiap cabang olahraga memiliki perserta dari
berbagai negara di dunia. Berbagai bangsa bertemu dan terjadilah hubungan
internasional melalui olahraga yang bersangkutan.

Lembaga Dan Organisasi Internasional


PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations
Berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 diprakarsai oleh 5 negara antara
lain Amerika serikat, Inggris, Rusia, Cina dan Prancis. Kelima Negara tersebut
sekarang sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang
hak Veto yaitu hak untuk membatalkan atau memveto keputusan dewan keamanan
PBB. Bahasa persidangan PBB adalah bahasa Arab, Inggris, Prancis, mandarin.
Rusia dan Spanyol. Dan Sekjen PBB sekarang adalah Ban Kimon dari Korea
Selatan.
Tujuan PBB:
Menjaga perdamaian dunia
Mengembangkan persahabatan antar bangsa
Membantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas
kemiskinan, buta aksara, penyakit menular, menghentikan
pengrusakan lingkungan dan penghormatan HAM.
Menjadi pusat bangsa bangsa dalam pencapaian tujuan PBB
diatas.

Prinsip-Prinsip PBB:
Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
Negara anggota mematuhi piagam PBB
Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan

cara

damai
Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau
ancaman kekerasan.
Negara anggota membantu PBB
Badan /Alat Perlengkapan PBB:
Majelis Umum (General Asembly) :
Angotanya semua Negara anggota PBB. Fungsinya sebgai
forum untuk membahas masalaha yang menjadi keprihatinan
dunia.

Bersidang

setiap

tahun.

Keputusannya

tidak

mengikat anggota PBB karena hanya bersifat rekomendasi


namun

berbobot

karena

merupakan

hasil

pandangan

mayoritas Negara di dunia.


Dewan Keamanan PBB (Security Council) :
Adalah badan PBB yang fungsinya memelihara

atau

mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional.


Anggaotanya 15 negara yang terbagi menjadi 5 anggota
tetap (Inggris, Prancis, Rusia, Cina, Amerika serikat) dan 10
negara anggota tidak tetap yang dipilih oleh Majelis Umum
untuk

masa

jabatan

tahun.

Dewan

ini

memiliki

hak Veto yaitu hak untuk memblokir atau menolak keputusan


Dewan walaupun ke 14 anggota dewan yang lain menyetujui
keputusan yag bersangkutan, namun bias dibatalkan oleh 1
negara dari anggota Dewan tersebut.

Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) :


Anggotanya terdiri dari 54 negara dan setiap tahun dipilih 18
anggota baru oleh Majelis Umum PBB untuk masa jabatan 3
tahun.

Fungsi dewan ini adalah bertanggug jawab atas

kegiatan social PBB. Bersidang setiap tahun selama satu


bulan. Dewan ini merekomendasi kepada majelis umum yang
berkaitan dengan pembanguna ekonomi, masalah lingkungan
dan Hak Asasi Manusia.

Badan ini mengkoordinir badan-

badan seperti WHO (World Health Organization) oeganisasi


kesehatan

Dunia,ILO

organisasi

(International

Perburuhan

Agriculture

Labour

Internasional, FAO

Organization)

organiasai

Organization)
(Food
Pangan

and
dan

Pertanian, UNESCO (United Nations educational Scintific and


Cultural

Organization) Organisasi

Pengetahuan

dan

Pendidikan,

Kebudayaan. UNICEF

(United

Ilmu
Nations

Shildrens Fund) Dana Kanak-Kanak Perserikatan BangsaBangsa yang memberikan bantuan untuk rencana-rencana
kesejahteraan ibu dan anak di selurug Negara di dunia.
Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan
melakukan

pengawasan

terhadap

wilayah-wilayah

yang

masuk kategori trust territories (wilayah peerwalian). Wilayah


perewalian adalah wilayah bekas jajahan yang ditempatkan
dalam satu system perwalian sebagai satu cara agar Negaranegara anggota bertanggung jawab atas wilayah tersebut
(biasanya Negara bekas penjajahnya) dan menngkatkan
kemajuan wiulayah itu menuju kemerdekaannya. Contoh
Negara Togo dan Kamerun, kepulauan Solomon adalah bekas

jajahan Jerman. Kemudian Negara bekas jajahan Turki seperti


Jordania dan Palestina. Negara yang terakhir yang mencapai
kemerdekaannya pada Bulan November 1994 adalah Palau.
Pada bulan Desember menjadi anggota PBB.
Mahkamah Internasional (International Court of Justice) :
Adalah badan pengadilan internasional resmi dan tetap yang
bertugas untuk memeriksa dan memutus perkara yang
diajukan kepadanya. Terdiri 15 hakim yang dipilih Majelis
Umum berdasarkan kemampuan mereka dan bermarkas di
Den Haag Belanda.
1. ASEAN
ASEAN ( Association of South East Asian Nation)
ASEAN adalah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerja sama regional
negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967
di Bangkok oleh lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Pada perkembangannya, lima negara Asia Tenggara
lainnya yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ikut
bergabung dalam ASEAN. ASEAN dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan
melibatkan komite di berbagai bidang.
2. AFTA
AFTA ( ASEAN Free Trade Area)
AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah forum kerja sama
antarnegara ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di
seluruh kawasan ASEAN. Konsep perdagangan bebas ini antara lain meliputi
penghapusan atau penurunan tarif perdagangan barang sesama negara ASEAN
sehingga menurunkan biaya ekonomi. Pembentukan AFTA berawal dari
pertemuan anggota ASEAN pada KTT ASEAN ke-4 di Singapura pada Januari
1992.
3. APEC

APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation)


APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara
sesama negara anggota. Keberadaan APEC atas prakarsa Bob Hawke (perdana
menteri Australia). Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun
1994, yaitu menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan
investasi bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020.
4. EU
EU ( European Union )
European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di bidang
ekonomi dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal dari
penandatanganan Traktat Roma tentang pendirian komunitas energi atom
(European Atomic Energi Community) dan komunitas Masyarakat Ekonomi
Eropa (MEE).
5. EFTA
EFTA ( European Free Trade Area)
EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antara
negara-negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara anggota EFTA terdiri atas
Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.
6. ADB
ADB ( Asian Development Bank)
ADB atau Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966. ADB
berpusat di Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB adalah untuk membantu
negara-negara Asia yang sedang membangun dengan cara memberikan pinjaman
lunak, yaitu dengan masa pembayaran dalam jangka panjang serta bunga yang
rendah.
7. IMF
IMF( International Monetary Found)
IMF atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional
yang didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan internasional. IMF
didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Markas besar IMF berada di
Washington DC, AS.
8. IBRD

IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development )


IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan organisasi
pemberi kredit kepada negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan. IBRD
didirikan pada tanggal 27 Desember 1947 dan berkedudukan di Washington DC,
Amerika Serikat. IBRD berusaha mengumpulkan dana dari para anggota untuk
dipinjamkan

kepada

para

anggota

yang

memerlukan

dana

untuk

pembangunan.Pinjaman yang dibiayai oleh IBRD hanya ditujukan untuk


proyekproyek yang positif.
9. WTO
WTO( World Trade Organization )
WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi internasional yang
bertugas untuk menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan antarnegara
serta mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun
1995 sebagai pengganti dari General Agreement on Tariff and Trade (GATT).
GATT me-rupakan persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan yang
dibentuk tahun 1947
10. FAO
FAO( Food and Agricultural Organization)
FAO adalah organisasi internasional yang bergerak di bidang pangan dan
pertanian. FAO didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma,
Italia. Tujuan didirikannya FAO untuk meningkatkan jumlah dan mutu pangan
serta menyelenggarakan persediaan bahan makanan dan produksi agraris
internasional. Indonesia sebagai anggota FAO pernah menerima penghargaan atas
keberhasilannya dalam meningkatkan produksi beras.
11. IFC
IFC ( International Finance Corporation)
IFC merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC bertugas memberikan bantuan
modal kepada pengusaha-pengusaha swasta yang dijamin pemerintahannya serta
membantu menyalurkan investasi luar negeri ke negara-negara sedang
berkembang. IFC berdiri pada tanggal 24 Juli 1956 dan pusatnya di Washington,
Amerika Serikat.
12. ILO

ILO ( International Labour Organization)


ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional yang bertugas mempromosikan
keadilan sosial serta hak buruh. ILO dibentuk oleh Liga Bangsa-Bangsa Melalui
Traktat Versailes (Treaty of Versailles) pada tahun 1919. Prinsip yang digunakan
ILO sebagai dasar kegiatannya adalah perdamaian abadi dapat dicapai jika
didasarkan pada keadilan sosial.
13. UNDP
UNDP ( United Nations Development Program )
UNDP adalah organisasi di bawah PBB yang bertugas memberikan sumbangan
untuk membiayai program-program pembangunan terutama bagi negara-negara
yang sedang berkembang. UNDP dibentuk pada bulan November 1965.
14. UNIDO
UNIDO ( United Nations Industrial Development Organization)
UNIDO merupakan organisasi pembangunan PBB yang bertujuan untuk
memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang yaitu dengan
memberikan bantuan teknis, program latihan, penelitian, dan penyediaan
informasi. UNIDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967. UNIDO berkedudukan di
Wina, Austria. Selain organisasi-organisasi ekonomi di atas terdapat pula
organisasi internasional lainnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Akan
tetapi organisasi tersebut tidak berada di bawah naungan PBB.
15. OPEC
OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan atas
prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia, yaitu Iran, Irak, Kuwait,
Arab Saudi, dan Venezuela, pada pertemuan tanggal 14 September 1960 di
Baghdad, Irak. OPEC berkedudukan di Wina, Austria.
16. OECD
OECD ( Organization for Economic Cooperation and Development)
OECD merupakan organisasi yang bergerak di bidang kerja sama ekonomi dan
pembangunan. OECD didirikan pada tahun 1961. Tujuan OECD adalah
membentuk kerja sama ekonomi antarnegara anggota. Anggota OECD antara lain

Amerika Serikat, Autralia, Austria, Kanada, Jepang, Meksiko, Denmark, Italia,


Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Norwegia, Swedia, Swiss, Turki, Slowakia,
Polandia, Selandia Baru, Inggris, Luksemburg, Irlandia, Ceko, Portugal, Belgia,
Korea Selatan, Finlandia, Hongaria, dan Yunani.
Subjek Hukum Internasional
Secara umum subyek hukum diartikan sebagai pendukung / pemilik hak dan
kewajiban. Pada awal mula dari kelahiran dan pertumbuhan hukum internasional,
hanya negaralah yang dipandang sebagai subjek hukum internasional. Akan tetapi
karena perkembangannya, pendukung hak dan kewajiban dalam hukum internasional
pada saat ini ternyata tidak terbatas pada Negara saja tetapi juga meliputi subyek
hukum internasional lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat perkembangan ataupun
kemajuan di bidang teknologi, telekomunikasi dan transportasi dimana kebutuhan
manusia semakin meningkat cepat sehingga menimbulkan interaksi yang semakin
kompleks.25 Jadi subyek hukum internasional dapat diartikan sebagai negara atau
kesatuan-kesatuan bukan negara yang dalam keadaan tertentu memiliki kemampuan
untuk menjadi pendukung hak dan kewajiban berdasarkan Hukum Internasional.
Munculnya organisasi-organisasi Internasional baik yang bersifat bilateral, regional
maupun multilateral dengan berbagai kepentingan dan latar belakang yang mendasari
pada akhirnya mampu untuk dianggap sebagai subyek hukum internasional. Begitu
juga dengan keberadaan individu atau kelompok individu (belligerent) yang pada
akhirnya dapat pula diakui sebagai subyek hukum Internasional.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh F. Sugeng Istanto yang mengatakan
bahwa yang dianggap sebagai subjek hukum bagi hukum internasional adalah negara,
organisasi internasional dan individu. Subjek hukum tersebut masing-masing
mempunyai hak dan kewajiban sendiri yang berbeda satu sama lain. Subjek Hukum
Internasional adalah pihak-pihak pembawa hak dan kewajiban hukum dalam
pergaulan internasional. Adapun subjek hukum internasional adalah sebagai berikut :

1. Negara Negara dinyatakan sebagai subjek hukum internasional yang pertama


karena kenyataan menunjukkan bahwa yang pertama melakukan hubungan
internasional adalah negara. Aturan-aturan yang disediakan masayarakat
internasional dapat dipastikan berupa aturan tingkah laku yang harus ditaati oleh
negara apabila mereka saling mengadakan hubungan. Adapun negara yang
menjadi subjek hukum internasional adalah negara yang merdeka, berdaulat, dan
tidak merupakan bagian dari suatu negara, artinya negara yang mempunyai
pemerintahan sendiri secara penuh yaitu kekuasaan penuh terhadap warga negara
dalam lingkungan kewenangan negara itu.
2. Tahta Suci (Vatican)
Yang dimaksud dengan Tahta Suci (Vatican) adalah gereja Katolik Roma yang
diwakili oleh Paus di Vatikan. Walaupun bukan suatu negara, Tahta Suci
mempunyai kedudukan sama dengan negara sebagai subjek hukum internasional.
Tahta Suci memiliki perwakilan-perwakilan diplomatik di berbagai negara di
dunia yang kedudukannya sejajar sengan wakil-wakil diplomat negara-negara
lain.
3. Palang Merah Internasional
Organisasi Palang Merah Internasional lahir sebagai subjek hukum internasional
karena sejarah. Kamudian, kedudukannya diperkuat dalam perjanjian-perjanjian
dan konvensi-konvensi palang merah tentang perlindungan korban perang.
4. Organisasi Internasional, Organisasi Internasional dibagi menjadi sebagai berikut.
Organisasi Internasional Publik atau Antarpemerintah (Intergovernmental
Organization: Organisasi internasional publik meliputi keanggotaan
negaranegara yang diakui menurut salah satu pandangan teori pengakuan
atau keduanya. Prinsip-prinsip keanggotaan organisasi internasional
adalah sebagai berikut.
Organisasi Internasional Privat (Private International Organization):
Organisasi ini dibentuk atas dasar mewujudkan lembaga yang independen,

faktual atau demokratis, oleh karena itu sering disebut organisasi


nonpemerintahan (NGO = Non Government Organization) atau dikenal
dengan lembaga swadaya masyarakat yang anggotanya badan-badan
swasta.
Organisasi Regional atau Subregional: Pembentukan organisasi regional
maupun subregional, anggotanya didasarkan atas prinsip kedekatan
wailayah, seperti : South Pasific Forum, South Asian Regional
Cooperation, gulf Cooperation Council, dan lain-lain.
Organisasi yang bersifat universal: Organisasi yang bersifat universal
lebih memberikan kesempatan kepada anggotanya seluas mungkin tanpa
memandang besar kecilnya suatu negara.
Orang Perorangan (Individu): Setiap individu menjadi subjek hukum
internasional jika dalam tindakan yang dilakukannya memperoleh
penilaian positif atau negatif sesuai kehidupan masyarakat dunia.
Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa: Menurut hukum perang,
pemberontak dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang
bersengketa dalam keadaan tertentu.
Perangkat Hukum Internasional
Beberapa Badan PBB yang terkait dengan Penegakan Hukum:
Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly)
Majelis Umum PBB merupakan salah satu organ utama dari PBB yang setiap
negara anggota PBB terwakili di dalamnya. Kewengan dari Majelis Umum PBB
yang terkait dengan hukum adalah membuat rekomendasi dalam bentuk resolusi,
yang

diantaranya

menghasilkan

Resolusi A/RES/217,

tentang

Deklarasi

Universal.
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (United Nations Economic and Social Council)
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, seperti halnya Majelis Umum PBB, merupakan
organ utama dari PBB. Tugasnya adalah memberikan bantuan kepada Majelis
Umum PBB untuk peningkatan kerjasama dalam bidan ekonomi dan sosial. Salah

satu badan di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial adalah Komisi HAM PBB
(United Nations Commission for Human Rights) yang kemudian digantikan oleh
Dewan HAM PBB.
Sebagian besar perjanjian internasional HAM, seperti Kovenan Internasional Hak
Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights) dan
Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant
on Economic, Social dan Cultural Rights), merupakan perjanjian yang dihasilkan
oleh organ PBB ini.
Dewan Hak Asasi Manusia (United Nations Human Rights Council)
Dewan HAM PBB, merupakan organ PBB yang dibentuk berdasarkan Resolusi
Majelis Umum PBB A/RES/60/251, yang menggantikan posisi dari Komisi HAM
PBB. Tugas utamanya adalah melakukan tindak lanjut terhadap pelanggaran
HAM yang terjadi di dunia. Kedudukan Dewan HAM adalah sebagai badan
tambahan dari Majelis Umum PBB.
Sub Komisi Pengenalan dan Perlindungan HAM (Sub-Commission on Promotion
dan Protection of Human Rigths) Sub Komisi Pengenalan dan Perlindungan
HAM adalah badan dibawah Dewan HAM yang bertugas melakukan penelitian
atas perlakuan yang tidak adil dan membuat rekomendasi bahwa HAM dapat
terlindungi secara hukum. Sub Komisi ini terdiri atas 26 ahli HAM.
Pertemuan Berkala mengenai Pencegahan Tindak Pidana dan Penanganan Pelaku
Tindak Pidana (Periodic Congresses on the Prevention of Crime and the
Treatment of Offenders)
Sumber Hukum Internasional HAM
Norma dan standar HAM berasal dari hukum internasional. Sumber hukum
internasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah
Internasional terdiri dari 3 sumber utama dan 2 sumber tambahan. Sumber hukum
tersebut adalah:
Hukum Perjanjian Internasional

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang dibuat oleh anggota masyarakat


internasional yang terdiri dari negara-negara, bertujuan untuk membentuk hukum
sehingga mempunyai akibat hukum. Bentuknya dapat berupa kovenan, konvensi,
perjanjian dan lain-lain.
Hukum Kebiasaan Internasional
Kebiasaan internasional (Customary International Law) adalah kebiasaan
internasional antar negara-negara di dunia, merupakan kebiasaan umum yang
diterima sebagai hukum.
Prinsip Hukum Umum
Prinsip Hukum Umum adalah asas hukum umum yang terdapat dan berlaku
dalam hukum nasional negara-negara di dunia. Prinsip ini mendasari sistem
hukum positif dan lembaga hukum yang ada di dunia.
Putusan Hakim
Putusan pengadilan internasional merupakan sumber hukum tambahan dari tiga
sumber hukum utama di atas. Keputusan pengadilan ini hanya mengikat para
pihak yang bersengketa saja. Namun demikian, keputusan tersebut dapat
digunakan untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional mengenai
suatu perkara, yang didasarkan pada tiga sumber hukum utama di atas.
Pendapat para ahli hukum internasional
Pendapat ahli hukum internasional yang terkemuka adalah hasil penelitian dan
tulisan yang sering dipakai sebagai pedoman untuk menemukan apa yang menjadi
hukum internasional. Meskipun demikian, Pendapat tersebut bukan merupakan
suatu hukum.

Anda mungkin juga menyukai