Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
E-mail: arteta-ec@yahoo.co.id
ABSTRAK
Upacara tradisional di petilasan Sri Aji Joyoboyo merupakan sebuah tradisi budaya yang diwariskan oleh para leluhur
masyarakat Jawa. Upacara tradisional di petilasan Sri Aji Joyoboyo telah berlangsung sejak tahun 1976 yang selalu
diselenggarakan pada setiap awal bulan Suro atau tanggal 1 Suro menurut penanggalan Jawa. Pelaksanaan upacara
di petilasan Sri Aji Joyoboyo dalam prosesinya menggunakan tata cara dan perlengkapan seperti yang digunakan
pada upacara tradisional di kraton Yogyakarta. Yayasan Hondodento dari Yogyakarta merupakan pemrakarsa
sekaligus pemandu jalanya upacara yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Menang. Kondisi demikian
menyebabkan penelitian ini menarik untuk dilaksanakan, mengingat upacara tradisional 1 Suro dapat berdaptasi
terhadap perkembangan zaman hingga saat ini. Permasalahan dalam penelitian ini adalah; (1) bagaimana asal-usul
upacara tradisional 1 Suro di petilasan Sri Aji Joyoboyo?, (2) bagaimana pelaksanaan upacara tradisional 1 Suro di
petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976?, (3) bagaimana dinamika upacara tradisional 1 Suro di petilasan Sri Aji
Joyoboyo 1976-2014?. Tujuan penelitian adalah; (1) untuk mendiskripsikan asal-usul upacara tradisional 1 Suro di
petilasan Sri Aji Joyoboyo, (2) untuk menganalisis pelaksanaan upacara tradisional 1 Suro di petilasan Sri Aji
Joyoboyo Tahun 1976, (3) untuk menganalisis dinamika upacara tradisional 1 Suro di petilasan Sri Aji Joyoboyo
1976-2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Metode sejarah adalah
proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Kesimpulan dari penelitian
ini bahwa asal-usul upacara tradisional 1 Suro dimulai pada tahun 1976 dan diprakarsai oleh Yayasan Hondodento.
Pelaksanaan upacara 1 Suro dari tahun 1976 tetap mempertahankan nilai kesakralan dari upacara. Pada pelaksanaan
upacara tradisional setiap tanggal 1 Suro dipetilasan Sri Aji Joyoboyo telah mengalami perubahan.
Kata Kunci: Upacara Tradisional 1 Suro, Petilasan Sri Aji Joyoboyo
ABSTRACT
Traditional ceremony remains Sri Aji Joyoboyo is a cultural tradition that was handed down by the ancestors of the
Javanese community. The traditional ceremony at the Sri Aji Joyoboyo historical sites has been ongoing since 1976,
which is always held at the beginning of each month of Sura or Suro 1 according to the calendar. Implementation of
remains ceremony at Sri Aji Joyoboyo in prosesinya using the procedures and equipment like that used in traditional
ceremonies at the Sultan's Palace. Hondodento Foundation of Yogyakarta is the initiator of the Guide at the same
time in one ceremony organized by the village community. These conditions cause this interesting research to be
carried out, given the traditional ceremony 1 Suro can berdaptasi to the development of the age to the present.
Problems in the study are; (1) how the origins of traditional ceremonies 1 remains in Suro Sri Aji Joyoboyo?, (2) how
the implementation of a traditional ceremony 1 Suro in remains Sri Aji Joyoboyo 1976?, (3) how the dynamics of
traditional ceremonies 1 remains in Suro Sri Aji Joyoboyo 1976-2014?. Research objectives are; (1) for
mendiskripsikan the origins of traditional ceremonies 1 remains in Suro Sri Aji Joyoboyo, (2) to analyse the
implementation of traditional ceremonies 1 remains in Suro Sri Aji Joyoboyo 1976, (3) to analyze the dynamics of
traditional ceremonies 1 remains in Suro Sri Aji Joyoboyo 1976-2014. The methods used in this research is a method
of historical research. Historical method is a process of testing and analyzing critical recordings and relics of the past.
The conclusions of this research are that the origins of traditional ceremonies 1 Suro started in 1976 and initiated by
the Foundation Hondodento. Ceremony 1 Suro from 1976 retaining value the sacredness of ceremonies. On the
implementation of a traditional ceremony every 1st Suro dipetilasan Sri Aji Joyoboyo has undergone a change.
Keywords: The traditional ceremony 1 Suro, Sri Aji Joyoboyo Remains
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
A. PENDAHULUAN
Kondisi
petilasan
upacara
untuk
Joyoboyo
menghormati
dan
mendoakan
Sri
Suro
Aji
rawa-rawa,
sebuah
bulan
tengah
hanyalah
gundukan
setiap
di
awalnya
tradisional
tanah
pada
kemudian
2014).
Yogyakarta.
berikut.
oleh
keluarga
besar
Hondodento dari
keturunan
Kerajaan
Panjalu
yang
berhasil
mendiskripsikan
asal-usul
upacara
untuk
2.
untuk
menganalisis
pelaksanaan
upacara
Tahun 1976.
3.
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
meningkatkan pembangunan daerah dan serius
Kabupaten
pendapatan
Kediri
guna
meningkatkan
daerah.
pengunjung.
intern
merupakan
pembuktian
bahwa
B. METODE PENELITIAN
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
penerbitan.
primer.
ini antara lain yaitu: (1) buku Loka Moksa Sang Prabu Sri
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
Proses
dalam
tidak langsung.
penelitian
pengumpulan
data
ini menggunakan
yang
lain
C. PEMBAHASAN
keempat
adalah
historiografi.
Tahap
April 2015).
dan sistematis.
Petilasan
Sri
Aji
Joyoboyo
dipercaya
oleh
mengemukakan
penelitian
Joyoboyo, tempat
tersebut banyak
dikunjungi
oleh
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
Masyarakat Desa Menang yang peduli terhadap
komunitas
tradisi
budaya
daerah
dengan
nama
Maha Esa;
Hondodento
Yayasan
sekaligus
yang
Hondodento,
sekarang
yaitu
ini
bernama
pengunjung
petilasan
ke masa;
4.memperkuat
5.melaksanakan
atau
memugar
petilasan
tersebut
yang
mengalami
sikap
mental
tradisi
para
atau
kepribadian
leluhur
yang
dan
sudah
diselenggarakan
dengan
untuk
persembahan
kepada
dilaksanakan
untuk
seorang
tujuan
raja,
memperingati
upacara
dan
juga
menyambut
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Propinsi
pelaksanaan
menjadi
tertib
dan
khidmat.
upacara
meliputi
dahar,
penyongsong
susun
dan
2)
1)
Rangkaian pusaka
3)
2)
3)
4)
Plooncon
peserta.
5)
Gamelan (Monggang)
4)
6)
Samir
1)
peserta.
2)
Plooncon
5)
3)
Samir
Perlengkapan-perlengkapan
yang
digunakan
pamong
berjalanya upacara.
2.
Desa
Susunan barisan
Kamandanu.
Menang
upacara
(Buku
di
Petunjuk
sendang
Tirto
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
1)
dan penyongsongnya.
2)
dan
3)
pembawa
bunga
bunga
dahar
dan
4)
pembawa
caos
pembawa
caos
bunga
dahar
caos
dahar
dan
pembawa
bunga
caos
dahar
dan
6)
Djojobojo
Pagu
Denah
Desa
Menang
Susunan
Kecamatan
Upacara
Di
Sendang
Tirtokamandanu).
disusun
dengan
di loka busana oleh Ibu Kepala Desa dan Ibu Carik Desa
oleh
panitia
pelaksanaan
upacara
satu.
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
Selanjutnya adalah peletakan pusaka tongkat di
dalam loka moksa Sri Aji Joyoboyo oleh ketua Yayasan
Hondodento yang terlebih
syukur
atas
menghadap
Joyoboyo,
ke
Tuhan
loka
Yang
moksa
diserahkan
oleh
kehadirat
dahulu
Maha
Sri
Aji
Esa
kepada
Pimpinan
tamu dan rasa syukur atas kehadiran tamu agung dan para
melakukan
pimpinan
rombongan
upacara.
tabur
bunga
secara
bergantian
dengan
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
Selesai acara caos dahar
di sendang Tirto
di sendang Tirto
Upacara
di
petilasan
Sri
Aji
Joyoboyo
diselenggarakan
pengelolaan
telah selesai.
upacara,
sepenuhnya
pemerintah
kepada
menyerahkan
masyarakat
dan
1) rangkaian pusaka
bertemu
pelaku
upacara
atau
penyongsong
yang
4) plooncon
Desa.
5) gamelan (Monggang)
6) samir
Sesaji merupakan sebuah unsur dalam upacara
mengalami
penurunan.
Kejadian
tersebut
dapat
1) Ubo Rampen
3) Jenang Suro
7) Sekar Setaman
Pada saat awal dilaksanakan upacara tahun 1976
sosial
(wawancara
dengan
bapak
Kasturi
sebagai
10
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
dibentuk. Yayasan Hondodento sepenuhnya menyerahkan
karena
sudah
pelaksanaan
memberikan
upacara.
kepercayaan
Yayasan
dalam
Hondodento
juga
dimulainya
upacara,
seperti
tari-tarian
yang
undangan.
mulai
Terdapat
yang
1980
upacara
12 April 2015).
beberapa
digunakan
pada
perlengkapan
yang
tambahan
saat
yang
digunakan
perlengkapan
upacara.
digunakana
saat
pada
saat
memberikan
terdapat
cita.
bapak
upacara
juga
dengan
prosesi
tahun
Pemerintah
juga
(wawancara
pada
Pada
dilaksanakan.
Kusnandi
sebagai
dalam
upacara
adalah
pada
prosesi
dan
objek
Kediri,
penuh
hanya
3.3.1
ikut
wisata
serta
daerah
mengelola
Kabupaten
upacara,
Upaya
Upacara
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-14
yang
Dilakukan
dalam
Mengelola
11
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
Upacara trasidional 1 Suro dipetilasan Sri Aji
tugas
mengkoordinasikan
peserta
upacara
dengan
menyumbangkan
bantuan
dengan
cara
memberikan
petilasan
Sri
Aji
Joyoboyo. Meningkatnya
jumlah
pelayanan
tinggal
melalui
juga
Sejarah
Nilai
Pariwisata
dan
Tradisi
baik
dan
kepada
para
Dinas
yang
Kebudayaan
Dinas
Pariwisata
dan
disekitar
petilasan.
Selain
memajukan
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
12
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
para leluhur masyarakat Jawa. Upacara tradisional dari
merupakan
Menang.
pemrakarsa
Pada
sekaligus
pelaksanaan
upacara
pemandu
jalanya
tradisional
setiap
berlangsung
selalu
ada
telah
Asal-usul
sejak
upacara
tahun
yang
pada
cara,
perlengkapan
maupun
petilasan
Menang
oleh
diselenggarakan
terdapat
di
tersebut
yang
1976
masyarakat.
Lokasai
yang
telah
berdampak
pada
pendapatan
dan
2. Saran
pemerintah
untuk
dan
Kabupaten
Kediri
berupaya
semua
kepentingan
terkait
mengakomodir
menggunakan
tata
cara
dan
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
berdampak bagi meningkatnya perekonomian masyarakat
sekitar petilasan.
13
taradisi
budaya
apapun
yang
telah
di
Desa
Menang
agar
tidak
terkikis
oleh
dan
pemahaman
mengenai
tradisi
M.M,
yang
bimbingan
telah
dan
meluangkan
saran
dengan
Handayani,
waktu,
penuh
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
[1] Daeng, H. 1986. Antropologi Budaya. Flores: Nusa
Indah.
[2] Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri.
2010. Profil Kebudayaan Informasi Nilai-nilai
Budaya dan Legenda Kabupaten Kediri. Kediri: (TP)
Purnomo et al., Upacara Tradisional 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Tahun 1976-2014
14