Manifestasi Klinis
Tabel 3. Manifestasi Klinis Gagal Jantung
Gejala
Tipikal
- Sesak nafas
- Ortopneu
- Paroxysmal nocturnal dyspnoe
- Tolerasnsi aktifitas yang
berkurang
- Cepat lelah
- Bengkak di pergelangan kaki
Kurang tipikal
- Batuk di malam/ dini hari
- Mengi
- Berat badan bertambah > 2
-
kg/minggu
Berat badan turun (gagal
Tanda
Spesifik
- Peningkatan JVP
- Refluks hepatojugular
- Suara jantung S3 (gallop)
- Apex jantung bergeser ke lateral
- Bising jantung
Kurang tipikal
- Edema perifer
- Krepitasi pulmonal
- Suara pekak di basal paru pada
perkusi
Takikardia
Nadi ireguler
Nafas cepat
Hepatomegali
Asites
Kaheksia
Indonesia
(PERKI).
2015.
Kriteria mayor
Paroksismal
nokturnal
Kriteria minor
dispnea Edema ekstremitas
(PND)
Batuk malam
Hepatomegali
Efusi pleura
Kardiomegali
normal
Takikardia (>120 denyut/menit)
Anemia
Prerenal azotemia
Hipokalemia dan hiperkalemia, yang dapat menimbulkan risiko aritmia
Hiponatremia, akibat penekanan sistem RAA (renin angiotensin aldosterone)
Peningkatan kadar tiroid, pada tirotoksikosis atau miksedema
darah juga perlu dievaluasi. Sedikit peningkatan troponin jantung dapat terjadi
pada pasien gagal jantung.
Analisis gas darah memungkinkan penilaian oksigen (pO2), fungsi
respirasi (pCO2) dan keseimbangan asam basa (pH), terutama pada semua pasien
dengan distres pernafasan.
*kondisi akut, MR-pro ANP dapat digunakan (batas nilai 120 pmol/L, i.e < 120
pmol/L = gagal jantung unlikely
BNP = B-type natriuretic pepetide, EKG = elektrokardiografi, MR-pro ANP = mid
regional pro atrial natriuretic peptide, NT-pro BNP = N-terminal pro B-type
natriuretic peptide
a. Eksklusi batas nilai natriuretic peptid dipilih untuk meminimalkan laju negatif
palsu
b. Penyebab lain peningkatan level natriuretic peptide pada kondisi akut adalah
ACS, atrial atau ventricular aritmia, emboli paru, sepsis. Kondisi non-akut
adalah usia tua ( > 75 tahun), aritmia atrial, LVH
Diagnosis banding gagal jantung, antara lain:
Keadaan dimana terjadi gangguan retensi air dan garam, tanpa disertai
(PerhimpunanDokterSpesialisKardiovaskular
Indonesia
(PERKI).
2015.