PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan hias merupakan salah satu komoditi ekspor yang sangat menjanjikan.
Selain mudah untuk dibudidayakan, ikan hias juga tidak membutuhkan biaya yang
mahal saat budidaya. Alasan lain kenapa ikan hias patut untuk dibudidayakan
adalah permintaan akan ikan hias yang semakin tinggi baik tingkat nasional
maupun internasional.
Rini
M.Soemarno
Soewandi,
mantan
Mentri
Perindustrian
dan
II. ISI
A. Hasil Survey
Survey telah dilakukan pada Rabu, 9 Maret 2011 di daerah Natar, Lampung
Selatan. Dari hasil survey, dapat diketahui komoditas ikan hias yang
dibudidayakan di daerah tersebut adalah ikan sodahar, ikan mas koki, ikan koi,
ikan marble hitam, ikan cupang, ikan platy, dan ikan molly.
Daerah Natar memiliki kelompok pembudidaya ikan hias yang diketuai oleh
Mang Ujang dan memiliki 10 anggota, yaitu Maman, Abah Ate, Erwin, Nopri,
Parmin, Woko, Budi, Rizki, dan Pak Jalal. Namun kelompok pembudidaya ini
hanya fokus pada pembudidayaan ikan cupang dan ikan molly. Untuk beberapa
jenis ikan hias lainnya didapat dari Balai Benih Ikan Hias (BBIH) Natar.
Menurut Pak Mislan selaku koordinator BBIH Natar, harga ikan hias yang dijual
di balai tidak jauh berbeda dengan harga ikan hias yang dibeli dari petani. Harga
yang ditawarkan tergantung ukuran. Menurutnya ikan hias yang dibudidayakan di
balai masih belum bisa memenuhi permintaan pasar.
Ikan hias yang ada di balai ada yang dijual dan ada yang tidak dijual seperti ikan
sodahar. Untuk saat ini jenis ikan ini masih belum bisa dibudidayakan sehingga
belum dapat dijual. ini baru didatangkan dari Bandung dan masih dalam taraf
dibudidayakan.
Di BBIH Natar pemijahan dilakukan dengan cara ekstensif atau masih tradisional.
Dalam pemijahan tidak digunakan bantuan hormon sehingga masih sederhana.
Pakan yang diberikan pada ikan pun tidak menentu. Menurut Santana (Staf
Teknisi Budidaya), ikan-ikan yang ada di balai terkadang diberikan kutu air atau
pakan alami lainnya. Namun, pakan alami yang diberikan didapat dari mencari di
sekitar kolam budidaya. Terkadang ikan-ikan tersebut diberikan tambahan pakan
: Rp25.000,: Rp10.000,-
a. Larva (1 bulan)
b. Ukuran kecil (3 bulan)
c. Ukuran besar (5 bulan)
Ikan Cupang
Ikan Koi
Ikan Mas Koki
Ikan Molly
Ikan Guppy
Ikan Marble
Ikan Platy
: 2.000 ekor
: 50 ekor
: 3000 ekor
: 5.000 ekor
: 5.000 ekor
: 5.000 ekor
: 5.000 ekor
Koi
Guppy
Marble
Platy
20%
8% 0%
Molly
12%
20%
20%
20%
Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang
lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini
pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada
tahun 1982.
Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali
dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah
Jakarta Timur, pada tahun 1998. Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya
yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.
Plakat Halfmoon
Klasifikasi
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Animalia
Chordata
Actinopterygii
Perciformes
Osphronemidae
Osphronemus
Bleeker, 1850
Spesies:
Betta Sp.
Pasca panen
Rp 100.000,-
Rp 26.000,-
TOTAL PENGELUARAN
Rp126.000,-
Panen:
1 pasang induk bisa menghasilkan larva: 1000-1500 ekor
a. Jika dijual larva (1 bulan) 1500 ekor x Rp1000
: Rp1.500.000
Maka keuntungan per bulan: Rp1.500.000 Rp126.000 = Rp1.374.000,b. Jika dijual ukuran kecil (3 bulan) 1500 ekor x Rp3.000 : Rp4.500.000,Maka keuntungan per bulan: Rp4.500.000 (Rp126.000 + 26.000 (pakan
tambahan 2 kg)) = Rp4.348.000,c. Jika dijual ukuran besar (5 bulan) 1500 ekor x Rp5.000 : Rp7.500.000,Maka keuntungan per bulan: Rp7.500.000 (Rp126.000 + 52.000 (pakan
tambahan 4 kg)) = Rp7.322.000,2. Ikan Koi (Cyprinus carpio)
Ikan koi di Indonesia merupakan ikan hias favorit dan banyak digemari
masyarakat luas karena tubuhnya yang mempesona dan harganya relatif tidak
terlalu mahal. Ikan koi sekarang ini masih menjadi salah satu komoditas
perdagangan yang cukup baik dalam bidang perikanan (Effendy, 1993).
Cyprinus capriyo merupakan nama Latin ikan koi yang mempunyai kekerabatan
yang sama dengan ikan mas. Konon, ikan mas merupakan nenek moyang ikan
koi. Oleh karena itu, ikan koipun bisa dikonsumsi.
Di negara asalnya Jepang, ikan koi bisa mencapai panjang maksimum 120 cm.
Sedangkan di Indonesia ikan koi baru bisa mencapai panjang maksimum 75 cm.
Ikan koi termasuk ikan yang berumur panjang. Konon ikan koi milik Kekaisaran
Jepang mencapai umur 120 tahun, dengan panjang 120 cm.
Ini adalah ikan koi terbesar disini. Jenisnya showa. Jenis showa ditandai dengan
kombinasi tiga warna, hitam, putih dan merah. Showa ini panjangnya mencapai
75 cm. Ikan koi disini jumlahnya sekitar 3 ribu ekor. Panjangnya antara 15 cm
sampai 75 cm. Harganya mulai dari 100 ribu hingga i25 juta rupiah per ekor.
Kolam ikan koi disini sengaja dibuat lebih dalam. Rata-rata kedalamannya 1,5 m.
Sedangkan ikan koi di kolam taman milik pehobi, kedalamannya berkisar
setengah meter hingga satu meter.
Dengan perawatan yang cermat dan kecintaannya terhadap ikan koi, Roni mampu
menghasilkan ikan koi berkualitas unggulan, yang mampu menembus pasar
ekspor di luar negeri, seperti Jerman dan Belanda (Helmi Azahari, 2008).
3. Ikan Mas Koki (Carrasius auratus)
Ikan mas koki adalah termasuk ikan hias yang unik. Mempunyai bentuk yang
indah, seperti warna sirip, ekor, da gerakan tubuhnya yang gemulai lemah lembut
sehingga banyak yang jatuh cint adengan ikan mas koki.
Ikan mas koki mempunyai nilai peluang usaha yang besar. Banyak sekali yang
asalnya penghobi ikan mas koki dengan hanya menoleksi saja, beralih menjadi
pebisnis ikan mas koki sampai menghasilkan omset yang tidak sedikit.
Ditinjau dari aspek investasi dan permodalan bisnis ikan hias tidak membutuhkan
investasi yang terlalu besar. Lahan yang diperlukan tidak luas, sehingga cocok
untuk diusahakan di pekarangan rumah tangga dengan skala usaha kecil.
Namun demi kelancaran usaha hendaknya diperhitungkan beberapa hal yang
penting antara lain: kontinyuitas ketersediaan benih dan mudah didapat, harga
layak, kualitas memenuhi standar yang ditentukan. Setiap usaha pasti
mengandung risiko, namun risiko dapat diperkecil dengan manajemen usaha yang
baik.
Oleh karena itu, diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Hal ini dapat
diperoleh dengan upaya peningkatan SDM melalui pelatihan teknis dan
manajemen usaha. Demikian pula dengan dukungan modal. Karena sekecil
apapun bentuk usaha, tentu memerlukan dukungan modal. Di sinilah pentingnya
kemitraan usaha antara penyedia modal (perbankan/lembaga keuangan lainnya)
dengan para pembudidaya ikan.
Jenis-jenis ikan mas koki yang banyak digemari di sini antara lain :
Berikut ini yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ikan mas koki :
Sirkulasi air yang lancar dengan cara dibantu menggunakan filter air. Serta
pemenuhan oksigen yang memadai dengan dibantu dengan aerator akan
menjadikan si gendut lucu ini sehat .
Pemberian pakan tidak berlebihan sehingga tidak membuat air cepat kotor
dan menjadikan subur dan berkembangnya bakteri ataupun jamur
Pisahkan segera begitu mengetahui ada ikan yang terinfeksi dengan jamur
atau bakteri untuk diberi perawatan khusus.
Penggantian air jangan seratus persen dengan yang air yang baru. Lebihlebih air pam yang kandungan kaporitnya tinggi sekali. Begitu ditaruh ke
dalam aquarium biasanya sebentar saja sudah kelenger. Sisihkan air yang
lama 30 % dicampur dengan air yang baru 70% dengan syarat kalau
menggunakan air pam harus diendapkan 3 s/d 4 jam terlebih dahulu lalu
diambil bagian permukaannya saja.
Molly (Poecilia sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini
bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm.
Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan
bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon,
misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki
mini bila ukurannya sudah besar.
Di habitat aslinya, molly menghendaki suhu perairan 25 - 28 C dengan pH 8 dan
kekerasan sekitar 14-20 dH. Namun, karena sudah lama dipelihara di daerah
dengan pH netral (sekitar 7) maka saat ini tampaknya pembudidayaan di daerah
ber-pH netral pun sudah tidak ada masalah. Hanya saja jenis ikan ini kurang
toleransinya terhadap perubahan atau goncangan suhu yang tinggi.
Membedakan jantan dan betina ikan molly ini sangat mudah. Dibanding jantan,
betina biasanya lebih gemuk. Sirip punggung jantannya lebih panjang dan lebar
serta tubuhnya lebih kecil dan langsing dibanding betina.
Memijahkan molly hampir sama dengan guppy. Hanya saja hasilnya akan lebih
bagus bila kondisi airnya agak keras. Untuk itu, penambahan garam dapur sekitar
satu sendok makan per tiga liter air akan membantu memperbanyak produksi
anakan molly. Selain itu, kecukupan sinar matahari merupakan syarat agar
berhasil membudidayakan molly. Molly akan menjadi induk setelah berumur lima
bulan. Ukuran jualnya sekitar 2,5-3,0 cm yang dapat dicapai dalam waktu 3-4
bulan.
Ikan molly merupakan salah satu komoditi ikan hias air tawar di Indonesia. Ikan
molly termasuk dalam jenis ikan live brearer (melahirkan). Proses produksi
Ikan molly adalah sebagai berikut : Persiapan wadah, pemilihan induk,
pelaksanaan pemijahan, dan perawatan larva. Budidaya ikan molly ini relatif
mudah untuk dibudidayakan karena tidak perlu perawatan yang intensif dan ikan
ini memiliki kekebalan tubuh yang tinggi.
Ikan molly merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang ada di Indonesia.
Persiapan pelaksanaan proses budidaya meliputi : persiapan wadah, pemilihan
induk, pemijahan, perawatan larva, dan panen. Cara pembudidayaan ikan molly
sangat mudah, selain itu ikan molly tidak mudah terserang penyakit dan
mempunyai daya tahan tubuh yang cukup baik dalam beradaptasi dengan
lingkungannya.
Larva Ikan Molly yang sudah dilahirkan harus segera dipindahkan agar tidak
dimakan oleh induknya sendiri. Pakan yang diberikan untuk larva berupa pellet T781 yang dihancurkan dengan cara direndam dengan air panas, diamkan beberapa
menit, setelah itu dibentuk menjadi bola-bola kecil. Setelah benih berumur 3
bulan, maka dapat dilakukan pemanenan.
ANALISI USAHA IKAN MOLLY
Induk @Rp200 x 150 ekor
: Rp30.000,-
: Rp26.000,-
TOTAL
Rp56.000,-
Panen:
Dari 150 ekor induk dihasilkan 550 ekor benih:
a. Larva @150 x 550 ekor
: Rp82.500,-
Keuntungan yang didapat: Rp82.500 56.000 = Rp26.500,b. Indukan @200 x 550 ekor
: Rp110.000,-
Platy betina
Palty jantan
Description Deskripsi
Platies are popular aquarium fish growing to around 6cm. They are stout fish
rounded dorsal and tail fins and an upturned mouth. Aquarium specimens are
highly variable in colour, but in the wild they are yellow-olive brown with 2-5
distinct bars along their body.
Distribution Distribusi
Platies are native to Central America. They have established in many countries
including Hawaii, USA, Peurto Rico, Palau, Madagascar, Jamaica, Columbia, Sri
Lanka, Bahamas and Australia. In Queensland they have been introduced to
many coastal drainages around Brisbane and in the Wet Tropics region in North
Queensland.
2) Induk Betina
a.
b.
c.
d.
e.
Teknik Pemijahan
1) Pemilihan indu. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar,bentuk tubuh
yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
2) nduk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untukbeberapa
pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapatpula
dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang- sepasang.
3) Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir,anak-anak ikan
harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidakdimakan
oleh induknya. (Rantothestreets, 2008)
Perawatan Benih
1) Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih
mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anakikan baru dapat
diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, ataukuning telur yang
telah direbus dan dihancurkan.
2) Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan
cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi
makanan cukup.
3) Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa
cacing kering, agar-agar dll.
4) Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya janganberlebihan,
karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5) Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampaikotor/keruh,
karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan
setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuangpada waktu
penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru (Dinas
Perikanan DKI Jakarta, 2006).
produksi
optimal,
kandungan
oksigen
harus
PENUTUP
Potensi perikanan hias di Lampung memiliki potensi yang tinggi untuk
dikembangkan. Berperan sebagai pintu gerbang Sumatra, Lampung merupakan
lokasi strategis sebagai pusat pengembangan perikanan hias di Sumatra. Namun,
kurangnya
pengetahuan
akan
teknologi
budidaya
ikan
hias
membuat
pembudidayaan bersifat tradisional. Selain itu, masuknya ikan hias dari wilayah
Jawa membuat pembudidaya ikan hias di Natar sulit untuk bermain harga. Ini
membut sulit majunya perikanan hias di Lampung.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Komoditas ikan hias yang banyak dikembangkan di daerah Natar adalah
ikan cupang, ikan koi, ikan koki, ikan molly, ikan platy, ikan marble, ikan
guppy.
2. Petani ikan hias di Natar lebih fokus untuk membudidayakan ikan cupang.
3. Harga jual yang paling tinggi di antara ikan hias tersebut adalah ikan koi.
4. Petani ikan di Lampung sulit untuk mengembangkan potensi perikanan
hias di Lampung karena masuknya ikan hias dari wilayah Jawa yang
memiliki harga jual yang jauh lebih rendah sehingga petani sulit untuk
bermain harga.
DAFTAR PUSTAKA