Anda di halaman 1dari 2

Risiko Ibu Hamil Di Usia Muda

Ada banyak isu kesehatan mengintai wanita hamil di usia muda. Meski wanita
dikatakan mulai masuk masa subur dan siap bereproduksi di usia menarche atau haid
pertama, pada kenyataannya, organ-organ reproduksinya belum siap benar untuk menyambut
kehadiranjanin.
alasan ibu muda hamil adalah :

Dinding

rahim

atau endometrium belum

kuat

benar, peluruhan dinding

rahimsetiap periode menstruasi masih belum sempurna. Ini kurang kondusif bagi proses
nidasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim. Risiko yang mengintai adalah: janin
mudah keguguran, kemungkinannya 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang hamil di
usia usia 25 tahun. Risiko berikutnya adalah pertumbuhan janin yang kurang sehat
atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR).

Sel telur yang dihasilkan indung telur belum sempurna. Indung telur milik
perempuan muda juga masih belajar memproduksi sel telur berkualitas. Apabila sel telur
hasil belajar itu dibuahi, dan menjadi bakal manusia, tidak ada yang bisa menjamin
kualitas embrio yang dihasilkan!

Rahim dan organ panggul belum kuat menampung janin. Organ reproduksi
seperti rahim, mulut rahim dan otot-otot ligamen di panggul, belum matang dan belum
kuat, sehingga belum siap untuk berfungsi semestinya dalam menunjangkehamilan dan
persalinan. Bahaya yang mengintai adalah: keguguran, perdarahan, persalinan prematur,
prolaps organ panggul, bahkan ruptur atau melorotnya organ panggul. Bunda muda juga
terancam luka serius saat melahirkan, 4 kali lebih tinggi.

Risiko tekanan darah tinggi dan pre eklampsia. Penyebabnya, tubuh ibu muda
belum kuat menanggung proses kehamilan sehingga metabolisme tubuh mudah
terganggu. Gejala tekanan darah tinggi umumnya belum terdeteksi pada awal kehamilan.
Namun, di tengah masa kehamilan, bisa tiba-tiba mengalami kejang, perdarahan, bahkan
berkembang menjadi eklampsia yang mengancam jiwa ibu dan janin.

Bahaya anemia. Mengintai dan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan


perkembangan janin. Penyebabnya adalah metabolisme tubuh ibu yang belum sempurna
saat mendapat tambahan volume darah akibat kehamilan, juga akibat pola makan minim
zat besi karena wanita muda cenderung sering berdiet. Ini alasan mengapa ibu muda
yang hamil wajib menjalani tes darah guna mendeteksi anemia dan thalassemia.

Kehamilan tidak disadari. Pada banyak kasus kehamilan muda, calon ibu terlambat
menyadari kehamilan, lantaran sebelum hamil siklus haidnya memang belum teratur,
sehingga diterjemahkan sebagai kondisi biasa. Karena kehamilan tidak disadari, calon
ibu muda mungkin saja tetap melakoni gaya hidup kurang sehat seperti: diet ketat,
konsumsi alkohol, paparan rokok,yang dapat mengganggu kehamilan dan pertumbuhan
janin, sehingga memicu persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah
(BBLR).

Risiko kanker leher rahim dan penyakit kelamin. Wanita yang melakukan
hubungan seksual secara aktif pada usia di bawah 20 tahun, memiliki risiko lebih tinggi
untuk terjangkit infeksi virus yang pada organ reproduksi, seperti Human Papilloma
Virus penyebab kanker leher rahim, juga serangan penyakit kelamin seksual, di
antaranya Chlamydia yang dapat menyebabkan infeksi mata dan pneumonia pada bayi,
atau sifilis yang bisa mengakibatkan kebutaan pada bayi, dan kematian ibu serta janin.
(me)

Di Indonesia batas ambang LILA normal adalah 23,5 cm sebelum kehamilan berisiko
menderita Kekurangan Energi Kalori. Ibu hamil dengan ukuran LILA kurang 23,5 cm
berisiko menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang dapat menyebabkan
prematuritas dan risiko Berat Badan Bayi Rendah. KEK berdampak negatif terhadap ibu
hamil dan janin yang dikandung berupa peningkatan kematian ibu, sedangkan bayi
BBLR berisiko kematian dan gangguan tumbuh kembang. Kematian bayi merupakan
indikator status kesehatan masyarakat yang penting berhubungan dengan anak sebagai
investasi bangsa. Ibu hamil yang KEK sebaiknya mendapatkan makanan tambahan dan
peyuluhan yang berkualitas.

Kadar HB ibu hamil normal adalah 11

Anda mungkin juga menyukai