Anda di halaman 1dari 18

Aliefiah A Z

Najib Zamzami
Sandra Gani

MAQAMAT dalam TASAWUF

Apa itu Maqamat?


Maqamat maqam: tempat berdiri, stasiun,
tempat, lokasi posisi, atau tingkatan.
al-Qusyairi: tahapan etika seorang hamba dalam
rangka sampai kepada-Nya dengan berbagai
upaya, diwujudkan dengan suatu tujuan pencarian
dan ukuran tugas.
al-Hujwiri: keberadaan seseorang di jalan Allah,
yang dipenuhi olehnya kewajiban-kewajiban yang
berkaitan dengan maqam itu serta menjaganya
hingga ia mencapai kesempurnaannya, sejauh
berada dalam kekuatan manusia.

MAQAMAT DALAM TASAWUF


RIDHA
RIDHA
TAWAKAL
TAWAKAL
SABAR
SABAR
FAQR
FAQR
ZUHUD
ZUHUD
WARA
WARA
TAUBAT
TAUBAT

TAUBAT
Perspektif tasawuf kembali dari
perbuatan-perbuatan
yang
menyimpang, berjanji untuk tidak
mengulanginya kembali, kemudian
kembali kepada Allah.
Para ahli sufi sepakat taubat adalah
maqamat pertama. Karena taubat
adalah permulaan langkah orangorang yang berkehendak kepada Allah.

al-Junaid tobat memiliki tiga makna;


(1) menyesali kesalahan, (2)
berketetapan hati untuk tidak kembali
pada apa yang telah dilarang Allah, (3)
membela orang yang teraniaya.

WARA
Perspektif tasawuf menahan diri
dari hal-hal yang tidak pantas, sia-sia,
dan menjauhkan diri dari hal-hal yang
haram atau syubhat.
Wara berarti meninggalkan segala hal
yang
tidak
bermanfaat:
berupa
ucapan, penglihatan, pendengaran,
perbuatan, ide atau aktivitas lain yang
dilakukan seorang muslim.

Yahya ibn Muadz dua jenis wara: (1)


wara dlm pengertian zahir, (2) wara
dlm pengertian batin.

ZUHUD
Perspektif tasawuf kebencian hati
terhadap hal ihwal keduniaan dan
menjauhkan diri darinya karena taat
kepada
Allah,
padahal
terdapat
kesempatan untuk memperolehnya.
Dalam sejarah, sikap zuhud merupakan
praktik keseharian dan jalan hidup yang
ditempuh oleh Nabi Muhammad SAW
dan sahabat-sahabatnya.

al-Sarraj tiga kelompok kaum


zuhud: (1) kelompok pemula, (2)
kelompok ahli hakikat tentang zuhud,
(3) kelompok yang mengetahui dan
meyakini.

FAQR
Perspektif tasawuf senantiasa
merasa butuh kepada Allah
Sahl al-Asbihani mengatakan bahwa
haram atas tiap orang yang terkenal
menjadi sahabat kami, yakni kaum
fakir, karena mereka merupakan
sekaya-kayanya makhluk Allah.

al-Sarraj faqr terdiri dari tiga tingkatan:


(1) mereka yg tdk memiliki apa-apa, tdk
meminta apapun kpd seseorang, baik secara
lahir maupun batin, (2) tdk memiliki apa-apa,
tdk meminta kpd siapapun, tdk mencari tdk
berpaling, jika diberi sesuatu tanpa embelembel, ia terima, (3) tdk memiliki apa-apa,
namun jika ia butuh sesuatu ia mengadu
kepada sebagian saudaranya yg tahu bahwa
ia senang dg keluhan orang yg mengadu itu.

SABAR
Perspektif tasawuf menjaga adab dihadapan
musibah yang menimpanya, selalu tabah dalam
menjalani perintah Allah dan menjauhi laranganNya, serta tabah pula dalam menghadapi setiap
peristiwa tanpa memperlihatkan keputusasaan.

Allah memberikan berita gembira kepada


orang-orang yang sabar, karena dengan
kesabaran itu mereka akan mendapatkan
kedudukan yang tinggi di sisi-Nya (QS. AlMaidah:154-157).

Ibn Qayyim sabar terbagi tiga: (1)


sabar billahi, (2) sabar lillahi, (3) sabar
maa Allahi.

TAWAKAL
Perspektif tasawuf mempercayakan
menyerahkan segenap masalah kepada
Allah
sepenuhnya
dan
menyandarkan
kepada-Nya penanganan bernagai masalah
yang dihadapi.

Tawakal merupakan refleksi dari tawhid


yang murni, sebab jika masih ada ketakutan
atau ketergantungan pada sesuatu makhluk
berarti ia masuk dalam syirik khaf
(mempersekutukan Allah secara sembunyi).

Al-Sarraj 3 tingkatan: (1) tawakalnya


orang yg beriman, (2) tawakalnya
kaum khusus, (3) tawakalnya kaum
istimewa.

RIDHA
Perspektif tasawuf rela dan menerima
dengan senang dan lapang dada segala
keputusan dan perlakuan Allah kepada seorang
hamba, entah itu menyenangkan atau tidak.
Ridha kepada Allah muncul dari keyakinan
bahwa ketetapan Allah terhadap sang hamba
lebih baik daripada keputusan hamba itu bagi
dirinya sendiri.
Keridhaan sang hamba kepada Allah dan
perkenan Allah terhadap hamba-Nya hanya
dapat diraih melalui tahapan penyucian jiwa,
sehingga memperoleh ketentraman batin.

al-Sarraj terbagi atas 3 keadaan: (1)


mereka yang tetap beramal pada saatsaat susah, (2) mereka yang meloncat
dari pandangan keridhaannya terhadap
Allah menuju kepada pandangan ridha
Allah terhadap dirinya, (3) mereka yang
melewati kondisi ahli ridha kedua di
atas.

SEKIAN...

...Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai