Najib Zamzami
Sandra Gani
TAUBAT
Perspektif tasawuf kembali dari
perbuatan-perbuatan
yang
menyimpang, berjanji untuk tidak
mengulanginya kembali, kemudian
kembali kepada Allah.
Para ahli sufi sepakat taubat adalah
maqamat pertama. Karena taubat
adalah permulaan langkah orangorang yang berkehendak kepada Allah.
WARA
Perspektif tasawuf menahan diri
dari hal-hal yang tidak pantas, sia-sia,
dan menjauhkan diri dari hal-hal yang
haram atau syubhat.
Wara berarti meninggalkan segala hal
yang
tidak
bermanfaat:
berupa
ucapan, penglihatan, pendengaran,
perbuatan, ide atau aktivitas lain yang
dilakukan seorang muslim.
ZUHUD
Perspektif tasawuf kebencian hati
terhadap hal ihwal keduniaan dan
menjauhkan diri darinya karena taat
kepada
Allah,
padahal
terdapat
kesempatan untuk memperolehnya.
Dalam sejarah, sikap zuhud merupakan
praktik keseharian dan jalan hidup yang
ditempuh oleh Nabi Muhammad SAW
dan sahabat-sahabatnya.
FAQR
Perspektif tasawuf senantiasa
merasa butuh kepada Allah
Sahl al-Asbihani mengatakan bahwa
haram atas tiap orang yang terkenal
menjadi sahabat kami, yakni kaum
fakir, karena mereka merupakan
sekaya-kayanya makhluk Allah.
SABAR
Perspektif tasawuf menjaga adab dihadapan
musibah yang menimpanya, selalu tabah dalam
menjalani perintah Allah dan menjauhi laranganNya, serta tabah pula dalam menghadapi setiap
peristiwa tanpa memperlihatkan keputusasaan.
TAWAKAL
Perspektif tasawuf mempercayakan
menyerahkan segenap masalah kepada
Allah
sepenuhnya
dan
menyandarkan
kepada-Nya penanganan bernagai masalah
yang dihadapi.
RIDHA
Perspektif tasawuf rela dan menerima
dengan senang dan lapang dada segala
keputusan dan perlakuan Allah kepada seorang
hamba, entah itu menyenangkan atau tidak.
Ridha kepada Allah muncul dari keyakinan
bahwa ketetapan Allah terhadap sang hamba
lebih baik daripada keputusan hamba itu bagi
dirinya sendiri.
Keridhaan sang hamba kepada Allah dan
perkenan Allah terhadap hamba-Nya hanya
dapat diraih melalui tahapan penyucian jiwa,
sehingga memperoleh ketentraman batin.
SEKIAN...
...Terimakasih...