Anda di halaman 1dari 17

Asuhan keperawatan Pada

Pasien Dengan Leukimia

Pengertian Leukemia
Leukemia adalah proliferasi sel darah
putih
yang
imatur
dalam
jaringan
pembentuk darah . ( Suriadi, & Rita Yulisni,
2001 : 175

Leukemia adalah proliferasi tak teratur


atau akumulasisel darah putih dalam sumsum tulang menggantikan elemen-elemen
tulang normal ( Smeltzer, S C and Bare<
B.G, 2002:248 )

Etimologi

Faktor yang mempengaruhi terjadinya


leukemia adalah:
GENETIK, biasanya terlihat pada kembar indentik dimana
akan berseriko tinggi bila kembaran lain mengalami leukemia,
saudara kandung dari individu yang leukemia dan individu
dengan sindrom down juga beresiko terhadap terjadinya
leukemia

PENYAKIT YANG DI DAPAT, dengan resiko terkena leukemia


mencakup mielofibrosis, polisitemia vera dan anemia
sideroblastik.
AGEN KIMIA DAN FISIK, merupakan resiko yang signifikan
terhadap leukemia mancakup radiasi dan pemajanan jangka
lama terhadap benzene.

KLASIFIKASI
1. Akut Myeloid Leukemia ( AML )
Terjadi kerusakan atau gangguan pada sistm sel
hematopoetik yang berdiferensiasi menjadi semua
sel myeloid: monosit, granulosit ( Basofil, Neutrofil,
Eosinofil ) Eritrosit, Platelet.
2. Kronik Myeloid Leukemia ( AML )
. Menyerang semua kelompok umur
insiden
meningkat sejalan dengan dengan umur terbanyak
pada umur 60 tahun.
. Merupakan bentuk paling sering dari leukemianon
limfositik
. Prognosis bervariasi
. Penyebab Kematian: Infeksi, Pendarahan

3.

Akut Limfositik Leukimia ( ALL )

.Terjadi klarena proliferasi tidak terkontrol dari limfoblast


dari limfoid stemsel.
. Terjadi pada anak anak- laki laki lebih sering, terbanyak
pada usia 4 tahun
. Jarang terjadi setelah 15 tahun
. Setelah terapi, dapat bertahan 5 tahun. Bila kambuh, terapi
induksi berhasil baik
. Dapat dilakukan transpalasi sumsun tulang
4. Kronik Limfositik Leukemia ( KLL )
. Merupakan akibat dari mutasi stem sel myeloid sehingga
selmyeloid normal dan immature di produksi.
. Terjadinya infiltrasi sel ke tulang panjang ( Femur ) dan
organ lain ( hati dan limpa ) yang menyebabkan nyeri
karena pembengkakan.
. Ditemuksan kromoson Philadelphia: translokasi material
genenitk kromoson 9 dan 22

Manifestasi klinik
Leukemia akut memperlihatkan gejala klinis yang mencolok.
Kepucatan dan rasa.lelah akibat anemia
Infeksi berulang akibat penurunan sel darah putih ditandai
dengan demam mengigil, radang
Perdarahan dan memar akibat trombositopenia dan gangguan
koagulasi
Nyeri tulang akibat penumpukan sel di sumsum tulang yang
menyebabkan peningkatan tekanan dan kematian sel. Tidak
seperti nyeri yang semakin meningkat, nyeri tulang
berhubungan dengan leukemia biasanya bersifat progresift
Penurunan berat badan karena berkurangnya nafsu makan
dan peningkatan konsumsi kalori oleh sel -sel neoplastik
Limfadenopati, splenomegali, dan hepatomegali akibat
infiltrasi sel leukemik ke organ - organ limfoid dapat terjadi
Karena meninges terkena, maka timbul sakit kepala,
gangguan penglihatan, mual, muntah

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan platelet


Total leukosit dapat /n/ , tapi % dari sel normal
Bone marrow analysis: kelebihan sel tidak matang (>30 %)
Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan
derajat keterlibatan

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis Akut Mieloma Leukemia

Terapi Induksi dan Terapi konsolidasi


Terapi Induksi (kemoterapi): untuk membunuh sel leukemia
- Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin (Daunomycin. cerubidine)
atau mitoxantrone atau idarubicin
- Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid normal
anemia, trombositopenia

neutropenia

- Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi, pendarahan, mukosistis,


diare
- Granulocyte growth faktor
Terapi konsolidasi/post remisi : untuk menghilangkan sisa sel leukemia
yang tidak terdeteksi secara klinis
- Cytarabine
Transplantasi Sumsum Tulang
Kemoterapi dan radiasi untuk menghancurkan sumsum tulang pasien
Donor sumsum tulang menggantikan produksi sel darah
Resiko penolakan dan infeksi
Suportive terapi dan transfusi darah

KOMPLIKASI

Pendarahan karena trombositopenia. terutama bila <


10.000/mm3
Pendarahan GI, paru, intrakranial
Infeksi karena kurangnya granulosit normal dan matang. Neutrofil
< 100/mm3 resiko infeksi sistemik

Komplikasi terapi AML

Peningkatan asam urat: batu ginjal, kolik renal


Masalah Gastro Intestinal : anoreksia, mual, muntah. diare.
mukositis

ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian pada leukemia meliputi:
a. Identitas
b. Riwayat penyakit
c. Kaji tanda - tanda anemia
Pucat
Kelemahan
Sesak
Napas cepat
d. Kaji tanda leucopenia
Demam
Infeksi
e. Kaji adanya trombositopenia
Ptechiae
Purpura
Perdarahan membran mukosa

f. Kaji adanya tanda - tanda invasi ekstra medulla


Limfadenopati
Hepatomegali
Splenomegali
g. Kaji adanya pembesaran testis
h. Kaji adanya:
Hematuri
Hipertaensi_

Gagal ginjal

Nyeri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Infeksi
2. Kurang volume cairan
3. Nyeri akut
4. Gangguan perfusi jaringan
5. Kurang volume cairan

INTERVENSI KEPERAWATAN

DX1.Resiko infeksi berhubungan dengan menururnnya sistem


pertahanan tubuh sekunder gangguan pematangan SDP,
peningkatan jumlah limfosit immatur, imunosupresi, peneknan sumsum
tulang
Tujuan : Tidak mengalami gejala-gejala infeksi

Kriteria Hasil
-

Normotermia

Hasil kultur negatif

Peningkatan penyembuhan

Intervensi
Pantau suhu dengan teliti
Tempatkan pasien di ruang khusus
Gunakan tehnik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasive
Evaluasi keadaaan terhadap tempat - tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum,
ulserasi mukosa
Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia
Berikan antibiotik sesuai ketentuan
Berikan periode istirahat tanpa gangguan

DX. 2. Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan : muntah,


perdarahan,diare ; penurunan pemasukan cairan : mual, anoreksia, demam, hipermetaboiik
Tujuan : Tidak terjadi kekurangan cairan, volume cairan terpenuhi
Kriteria Hasil
Volume cairan adekuat
Mukosa lembab
Tanda vital stabil: TD 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, RR 20 x/mnt
Nadi teraba kuat
Kapileri refill < 2detik

Intervensi:
Berikan antiemetik awal sebelura di mulainya kemoterapi
Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi
Kaji respon pasien terhadap antiemetik
Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat
Anjurkan makanan dalam porsi kecil tapi sering
Berikan cairan intravena sesuai ketentuan
DX. 3 . Nyeri Akut berhubungan dengan agen flsikal seperti pembesaran organ/nodus limfe.

Sumsum tulang yang dikemas dengan sel leukemia: agen kimia pengobatan antileukemik
Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun
Kriteria Hasil
o Pasien menyatakan nyeri hilang atau terkontrol _
o Menunjukkan perilaku penanganan nyeri
o Tampak rileks dan mampu istirahat
Intervensi:
Kaji keluhan nyeri, perhatikan perubahan pada derajat dan sisi (gunakan skala 0-10 )
Awasi tanda vitak_perhatikan petunjuk non-verbal misal tegangan otot, gelisah
Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stres.
Ubah posisi secara periodik dan bantu latihan rentang gerak lembut.
Evaluasi dan dukung mekanisme koping pasien.
Dorong menggunakan teknik menajemen nyeri contoh latihan relaksasi nafas dalam,
Kolaborasi untuk pemberian analgetik

DX. 4 Resiko Injuri: Perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit


Tujuan : Klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan
Kriteria Hasil
Tekanan darah normal
Nadi 100 x/mnt
Ht 40-54% (laki-laki), 37-47% ( permpuan)
Hbl4-!8 gr%
Intervensi
Laporkan setiap tanda-tanda pendarahan
Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar untuk mengontrol pendarahan hidung
Gunakan semua tindakan untuk mencegah pendarahan khususnya pada daerah ekimosis
Gunakan jarumyang kecil pada saat melakukan injeksi
DX.5. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan terhentinya aliran darah
sekunder adanya destruksi SDM
Tujuan : Tujuan : perfusi adekuat
Kriteria hasil :
Masukan dan haluaran seimbang
Kapiler refill < 2 delik
Tanda-vital stabiL
Nadi perifer buat terpalpasi
Kulit hangat dan tidak ada sianosis

Intervensi:
Awasi tanda vital
Kaji kulit untuk rasa dingin. pucat. kelambatan pengisian kapiler
Catat perubahan tingkat kesadaran
Pertahankan masukan cairan adekuat
Kolaborasi untuk pemberian cairan

Anda mungkin juga menyukai