PENGERJAAN PANAS
pendahuluan
Penempaan(forging) sendiri adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan
mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk atau ukuran dari logam yang dikerjakan.
Proses tempa bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu pengerjaan panas(hot working) dan
pengerjaan dingin(cold working). Penempaan(forging) bisa dilakukan dengan manual atau
dengan mesin hidrolis karena bisa membuat tekanan yang tinggi dan membutuhkan tenaga
yang besar pula. Tetapi jika menggunakan tenaga pneumatik, tenaga yang dihasilkan lebih
kecil.
Dua jenis pengerjaan mekanik dimana logam mengalami deformasi plastik dan perubahan
bentuk adalah pengerjaan panas dan pengerjaan dingin. Pada pengerjaan panas, gaya deformasi yang
diperlukan adalah lebih rendah dan perubahan sifat mekanik tidak seberapa. Pada pengerjaan dingin,
diperlukan gaya yang lebih besar, akan tetapi kekuatan logam tersebut akan meningkat dengan cukup
berarti .
Suhu rekristalisasi logam menentukan batas antara pengerjaan panas dan dingin
.Pengerjaan panas logam dilakukan di atas suhu rekristalisasi atau di atas daerah pengerasan
kerja. Pengerjaan dingin dilakukan di bawah suhu rekristalisasi dan kadang-kadang
berlangsung pada suhu ruang. Suhu rekristalisasi baja berkisar antara 500 OC dan 700 OC.
Selama operasi pengerjaan panas, logam berada dalam keadaan plastik dan muda dibentuk
oleh tekanan . pengerjaan panas mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Porositas dalam logam dapat dikurangi. Batangan [ingot] setelah dicor umumnya
mengandung
banyak lubang-lubang tersebut tertekan dan dapat hilang oleh karena pengaruh tekanan kerja yang
tinggi
2. Ketidakmurnianan dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam.
3. Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum diperhalus. Hal ini berlangsung di daerah rekristalisasi.
4. Sifat-sifat fisik meningkat, disebabkan oleh karena penghalusan butir. Keuletan dalam logam
meningkat.
5. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk baja dalam keadaan panas jauh lebih rendah
dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan untuk pengerjaan dingin.
Proses utama pengerjaan panas logam adalah :
A. Pengerolan [rolling]
B. Penempaan [forging]
1. Penempaan palu
2. Penempaan timpa
3. penempaan umset
4. penempaan tekan penempaan pres
5. penempaan rol
6. Penempaan dingin
C. Ekstrusi
D. Pembuatan pipa dan tabung
E. Penarikan
F. Pemutaran panas
G. Cara khusus
PENEMPAAN
Penempaan palu
Pada proses penempaan logam yang dipanaskan ditimpa dengan mesin tempa uap diantara
perkakas tangan atau die datar. Penempaan tangan yang dilakukan oleh pandai besi merupakan cara
penempaan tertua yang dikenal. Pada proses ii tidak dapat diperoleh ketelitian yang tinggi dan tidak
dapat pula dikerjakan pada benda kerja yang rumit. Berat benda tempa berkisar antara beberapa
kilogram sampai 90 Mg
.
Gambar 3. Diagram yang menggambarkan jumlah pas dan urutan mereduksi penampang bilet 100 x
100 mm menjadi batang bulat.
Penempaan Timpa
Perbedaan penempaan palu dan penempaan timpa terletak pada jenis die yang digunakan.
Penempaan timpa menggunakan die tertutup, dan benda kerja terbentuk akibat impak atau tekanan,
memaksa logam panas yang plastis, dan mengisi bentuk die. Prinsip kerjanya dapat dilihat pada
gambar 5. Pada operasi ini ada aliran logam dalam die yang disebabkan oleh timpaan yang bertubitubi. Untuk mengatur aliran logam selama timpaan, operasi ini dibagi atas beberapa langkah. Setiap
langkah merubah bentuk kerja secara bertahap, dengan demikian aliran logam dapat diatur sampai
terbentuk benda kerja.
piston dibuat dengan kapasitas mulai dari berat palu 225 Kg sampai 4500 kg. Palu piston banyak
digunakan di industri perkakas tangan, gunting, sendok, garpu, suku cadang, dan bagian pesawat
terbang.
Palu tempa impak seperti gambar 7 terdiri dari dua silinder yang berhadapan dalam bidang
horisontal, yang menekan impeler dan die. Bahan diletakkan pada bidang impak dimana kedua bagian
die bertemu. Deformasi dalam bahan menyerap energi. Pada proses ini bahan mengalami deformasi
yang sama pada kedua sisinya; waktu kontak antara bahan dan die lebih singkat, energi yang
dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan proses tempa lainnya dan benda dipegang secara
mekanik.
Setelah selesai, semua benda tempa rata-rata tertutup oleh kerak harus dibersihkan. Hal ini
dapat dilakukan dengan mencelupkannya dalam asam, penumbuhan peluru atau tumbling, tergantung
pada ukuran dan komposisi benda tempa Bila selama penempaan terjadi distrosi, operasi pelurusan
atau menempatkan ukuran dapat dilakukan .
Keuntungan dari operasi penempaan ialah struktur kristal yang halus dari logam, tertutup
lubang-lubang, waktu pemesinan yang meningkatnya sifat-sifat fisis. Baja karbon, baja paduan besi
tempa, tembaga paduan aluminium dan paduan magnesium dapat ditempa. Kerugian ialah timbulnya
inklusi kerak dan mahalnya die sehingga tidak ekonomis untuk membentuk benda dalam jumlah yang
kecil.
Untuk mengerol roda, ban logam dan benda-benda serupa lainnya diperlukan mesin rol yang
agak berbeda. Pada gambar 11 terlihat proses untuk mengerol roda. Bila roda berputar diamer
berangsur-angsur bertambah sedang pelat dan rim makin tipis. Roda dirol sampai mencapai diameter
sesuai dengan ukuran kemudian dipindahkan ke mesin pres lainnya untuk proses pembentukan akhir.
a.
Penempaan cetakan terbuka adalah proses penempaan yang dilakukan diantara 2 cetakan
datar atau cetakan yang bentuknya sangat sederhana. Penempaan cetakan terbuka digunakan
pada pembentukan awal benda kerja untuk penempaan cetakan tertutup.
b. .Penempaam cetakan tertutup adalah proses penempaan yang benda kerja dibentuk diantara 2
pasangan cetakan yang akan menghasilkan bentuk akhir yang diinginkan. Benda kerja
dibentuk dibawah tekanan tinggi dalam suatu rongga tertutup, dan dengan demikian dapat
dihasilkan produk yang mempunyai dimensi yang ketat. Pada tempa cetakan tertutup, mulamula billet-billet tempa diatur pinggirannya agar dapat diletakkan ditempat yang tepat untuk
proses penempaan berikutnya.
PENUTUP
Forging atau Penempaan merupakan penekanan pada logam dengan mempunyai daya tekan
yang tinggi sehingga dapat dikatakan penempaan merupakan proses penumbukan pada benda kerja
sehingga membentuk suatu benda,karena penempaan merupakan proses merapatan bulir atau serat
pada bahan baku maka proses penempaan mempunyai kekuatan unutk ratio berat sehingga sangat baik
untuk digunakan sebagai komponen-komponen mesin.
Pada proses pengecoran juga dapat dikatakan sebagai penempaan karena pembentukan logam
cair tersebut dibentuk dalam cetakan dan cetakan tersebut mendapatkan tekanan atau tempaan dari
luar.
Meskipun penempaan terdapat berbagai masalah dalam prosesnya akan tetapi dapat diatasi
dengan berbagi cara, yakni manaikkan temperature tempa,dan menaikan tekanan tempa.
Produk penempaan memiliki kekuatan dan ketangguhan yang lebih baik dibanding produk
lain.sehingga sangat baik untuk komponen yang mepunyai tegangan tinggi.
Dalam penempaan menggunakan mesin kualitas penempaan, biaya produksi, dan
produktivitasnya tergantung pada keahlian dari operator mesin tersebut.
Untuk membentuk logam ada 2 cara yang bisa digunakan yaitu: dengan proses pengerjaan
panas dan dingin. Yang dalam penggunaannya disesuaikan dengan jenis bahan/logam. Dan prosesnya
dapat dikelompokkan menjadi 6 yaitu: dengan cara hammer forging, drop forging, press forging, upset
forging, swaging forging, roll forging. Dalam prosesnya dingin dan panas mempunyai keuntungan
dan kerungian masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hu, B.H., et al, Journal of Processing and Fabrication of Advanced Materials VI:
squeeze casting of Al-Si-Cu-Fe-Mn-Mg Alloy, Vol. 1, 1998.
2. Yue, T.M., Chadwick, G.A., Journal of Material Processing Technology: squeeze
casting of light alloys and their composites, Vol. 58 No. 2 3 , 1996.
3. N.A. El Mahllawy, et al., Journal of Material Processing Technology: on the
microstructure and mechanical properties of squeeze-cast Al-7wt% Si alloy, Vol 40, 1994.
4. Kalpakjian, Serope, Manufacturing Engi- neering and Technology, 3 rd edition, New York : Addison
Wesley, 1995.
5. _______, Metal Handbook Ninth Edition, Vol. 15, ASM, p. 323 326, 1993.
6. Mondolfo, L. F. Aluminium Alloys Structure and Properties, Butterworths & Co. Ltd., London, 1979.
7. Duskiardi, Pengaruh Parameter Proses Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Produk Squeeze
Casting", Tesis: Universitas Indonesia, Jakarta, 2001.
Proses Bending
Pengerollan
(Rolling).
Dalam prinsipnya pengerolan itu adalah gabungan dari dua buah roll
yang diataranya untuk merubah bentuk dari baja sesuai dengan yang diinginkan.
Tempa
(Forging).
Penekanan
(Extruding).
Penarikan
(Drawing).
Penarikan
adalah
proses
pengerjaan
dingin
yang
khas,
karena
dibutuhkan ductility dari bahan yang akan ditarik. Batangan kawat dihasilkan
dengan tarikan melalui cetakan.
Pembengkokan
(Bending).
Forging dapat dikerjakan dengan cara manual atau dengan cara auto ( dengan mesin
hidrolis yang menghasilkan tekanan tinggi ).jika menggunakan tenaga pneumatik
tenaga yang dihasilkan relative kecil,maka hasil yang akan dicapai pun tidak akan
sempurna oleh karena itu proses forging membutuhkan tenaga yang besar.
Pencapaian produksi yang dituntut semaksimal mungkin serta mengurangi loss time
seminimal mungkin merupakan tuntutan dari pengusaha sehingga untuk mensupport
proses forging maka dibutuhkan proses-proses sebelumnya seperti cutting ,karena
untuk produk masspro tersedianya material yang banyak merupakan salah satu syarat
supaya proses forging berlangsung secara continue,untuk itulah proses cutting sangat
diperlukan sehingga dimensi material yang dipakai harus sesuai dengan dimensi
produk yang dibuat,inilah salah satu tantangan bagi para engineer dewasa ini yaitu
pemanfaatan material yang seefisien mungkin guna untuk mereduce cost produksi .
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Forging
Forging atau penempaan merupakan penekanan pada logam dengan daya tekan yang
tinggi sehingga dapat dikatakan penempaan merupakan proses penumbukan pada
benda kerja sehingga membentuk produk,karena penempaan merupakan proses
merapatkan butir atau serat pada bahan baku (material),maka proses penempaan
mempunyai kekuatan untuk ratio berat sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai
komponen-komponen mesin (pesawat angkat).dapat diartikan juga forging adalah
suatu proses deformasi yang dilakukan dengan menekan benda kerja diantara dua
cetakan (die),baik menggunakan beban tiba-tiba (impact) atau ditekan secara gradual
hingga diperoleh bentuk akhir benda kerja yang diinginkan.
Secara umum metode forging dapat dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu:
A.forging hammer adalah metode atau cara pembentukan produk dengan cara
menumbuk secara berulang,proses yang digunakan secara open die,sehingga produk
yang dihasilkan mempunyai toleransi yang kurang baik
B.forging press adalah metode forging dengan menggunakan mesin press yang
mempunyai daya tekan tinggi,secara umum proses forging dengan mesin press dapat
digunakan secara open die maupun close die.
Open die
Close die
Kekurangan
Laju produksi rendah
Mempunyai toleransi
kurang baik
Cetakan mahal
kelebihan
Tersedia berbagai ukuran
yang Cetakan yang relative murah
Proses
pengerjaan
yang
simple
Toleransi dan kepresisian yang
relative baik
Dihasilkan sifat yang baik
Produktivitas yang baik
Hot working adalah proses pembentukan dengan cara memanaskan benda kerja
sampai diatas suhu rekristalisasi,kemudian diberikan gaya luar sehingga terjadi
perubahan bentuk yang diinginkan.
Rekristalisasi adalah suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi digantikan
oleh butiran baru yang tidak terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli
termasuk didalamnya .atau perubahan struktur Kristal akibat pemanasan pada suhu
krisis sehingga terbentuknya struktur butiran baru melalui tumbuhnya inti dengan
pemanasan .
Terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan benda kerja sehingga
Hasil permukaan lebih halus karena tidak ada proses oksidasi terhadap material
Dibutuhkan gaya yang besar untuk membuat suatu produk yang berukuran kecil.
Keuletan menurun
untuk
Produk penempaan memiliki kekuatan dan ketangguhan yang lebih baik dibanding
produk lain.sehingga sangat baik untuk komponen yang mempunyai tegangan tinggi
BAB I
PENDAHULUAN
I. KATA PENGANTAR
A. PROSES PEMBENTUKAN DINGIN
Logam pada umumnya mengalami pengerjaan dingin pada suhu ruang, meskipun
perlakuan tersebut mengakibatkan kenaikan suhu. Pengerjaan dingin mengakibatkan
timbulnya distorsi pada butir. Pengerjaan dingin dapat meningkatkan kekuatan,
memperbaiki kemampuan permesinan, meningkatkan ketelitian dimensi, dan
menghaluskan permukaan logam.
Secara umum, proses pengerjaan dingin berakibat :
1. Terjadinya tegangan dalam logam, tegangan tersebut dapat dihilangkan denagn suatu
perlakuan panas.
2. Struktur butir mengalami distorsi atau perpecahan.
3. Kekerasan dan kekuatan meningkat, hal ini seiring dengan kemunduran dalam
keuletan.
4. Suhu rekristalisasi baja meningkat.
5. Penyelesaian permukaan lebih baik.
6. Dapat diperoleh toleransi dimensi yang lebih ketat.
B. PROSES PENGERJAAN DINGIN
Secara umum, yang dimaksudkan dengan proses pengerjaan dingin adalah :
penggilingan, penarikan, dan ekstruksi.
Operasi pengerjaan dingin secara menyeluruh, yaitu:
1. Penarikan
a. bahan tebuk (blanks)
b. tabung
c. cetak-timbul
d. kawat
e. putar-tekan
f. putar-tekan-gunting
g.pembentukan-tarik
h.pembentukan-tarik-tekan
2. Penekanan
a. koin
b. pengerolan dingin
c. membuat ukuran dengan tepat
d. pemukulan atau tempa dingin
e. pembentukan intra
f. pembuatan ulir dan alur
g. pengelingan
h. staking
3. Pelengkungan
a. pelengkungan sudut
b. pengerolan
c. pelengkungan pelat
d. curling
e. kampuh
4. Pengguntingan
a. bahan tebuk
b. pons
c. pemotongan
d. pemangkasan
e. perlubangan
f. takik
g belah
h. tusuk
i. serut
5. Berenergi tinggi
a. ledakan
b. hidroelektrik
c. magnetic
6. Hobb
7. Ekstruksi
a. dingin
b. impak
8. Penumbukan peluru
BAB II
ISI
I. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROSES PEMBENTUKAN DINGIN
Proses pembentukan logam secara plastis dengan temperatur pengerjaan di bawah
temperatur rekristalisasi. Logam pada umumnya mengalami pengerjaan dingin pada
suhu ruang, meskipun perlakuan tersebut mengakibatkan kenaikan suhu. Pengerjaan
dingin mengakibatkan timbulnya distorsi pada butir. Pengerjaan dingin dapat
meningkatkan kekuatan, memperbaiki kemampuan permesinan, meningkatkan ketelitian
dimensi, dan menghaluskan permukaan logam. Pada proses pembetukan logam dengan
menggunakan pembentuka dingin tedapat keuntungan dan kerugian antara lain.
Keuntungan menggunakan proses pembentukan dingin pada pembuatan logam :
-tidak memerlukan pemanas
-hasil permukaan akhir lebih baik
F. ROLL EXTRUSION
Digunakan untuk membentuk dinding silinder yang tipis dari dinding silinder tebal
denganmenggunakanrol.Prinsip : memaksakan logam mengalir keluar dari daerah antara
rol dan die akibat penekanan dari rol yang berputar.
2. SHEARING
SHEARINGadalah proses pemotongan bahan tanpa pembentukan chip atau tanpa
menggunakan burning atau melting.
Jika cutting blade lurus dinamakan shearing sedangkan jika cutting blade berbentuk
lengkungan, bisa dinamakan blanding, piercing, notching dan trimming
Proses shearing dapat dibagi 2 kelompok besar, yaitu shear forming dan shearing
A. SHEAR FORMING
Bentuk-bentuk seperti kerucut, setengah bola sering kali dibentuk dengan shear forming
atau flow turning, yaitu merupakan modifikasi dari proses spinning dimana tool
formernya berputar dan bergerak maju.
B. SHEARING
Sewaktu punch turun mengenai benda kerja, logam terdeformasi plastis didalam die.
Karena kelonggaran diantara punch dan die hanya 5-10% dari tebal benda kerja maka
deformasi terlokalisir di daerah itu saja
1. SLITTING
Proses shearing yang menggunakan rol pemotong asepanjang benda kerja dengan lebar
pemotongan sama dengan jarak antar rol.
Proses slitting ini merupakan proses kontinu dan dapat melakukan operasi secara cepat
dan ekonomis
2. PIERCING DAN BLANKING
Piercing dan blanking adalah operasi shearing dimana benatuk pisau merupakan
lengkungan yang tertutup.
Perbedaan blanking dan piercing dapat ditinjau dari benda kerja dan skrapnya.
Bila hasil yang dipunch adalah benda kerja sedangkan bentuk yang tidak diinginkan
tertinggal pada plat sisa adalah skrapny, ini dinamakan proses blanking.
Bila hasil yang dipunch adalah skrapnya sedangkan bentuk yang tertinggal pada plat sisa
adalah benda kerja, ini dinamakan proses piercing.
SKEMATIK PERBEDAAN BLANKING & PIERCING
Piercing dan blanking biasanya dikerjakan dengan menggunakan mesin press mekanis.
Secara teoritis, punch seharusnya dapat masuk dengan tepat ke dalam die dengan
kelonggaran merata hampir mendekati nol dan punch tidak perlu masuk ke dalam die.
Pada prakteknya kelonggaran ini diperlukan berkisar antara 5-12% dari ketebalan
bahan, sedang yang umum dipakai sekitar 5-7% dan punch masuk sedikit ke dalam die.
Syarat-syarat piercing dan blanking :
1.Sudut benda kerja pada blanking harus merupakan radius yang tepat
2.Lebar dari slot yang dibentuk >= 1.5 tebal
3.Diameter piercing >= tebal sheet dan minimum 0.025 inch.
4. Jarak kedua lubang atau lubang dengan tepi >= tebal logam
Dalam pengertian piercing dapat dijumpai istilah seperti lancing, perforating, nibbling,
F. FLANGING
Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja ditunjukkan untuk melipat dan
membentuk suatu permukaan yang lebih besar
5. HIGH ENERGY RATE FORMING
PRINSIP: Proses pembentukan logam secara plastis dengan menggunakan energy yang
tinggi dalam interval yang singkat . Seringkali High Energy Rate Forming disingkat
dengan Herf.
Keuntungan dari Herf:
1. Memungkinkan membuat benda kerja besar dan sulit untuk dibentuk dengan
peralatan yang lebih murah daripada yang lain
2. Hampir tidak ada Spring Back
Herf dapat dilaksanakan dengan 5 metoda:
1. Underwater Explosions
2. Teknik Electrohydraulic
3. Pneumatic - Mechanical Mean
4. Internal Combustion of Gaseous Mixtures
5. Teknik Electromagnetik
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang kita lakukan di atas kita dapat memperoleh beberapa kesimpulan
diantaranya :
1. Pada proses pembentukan dingin kita dapat melakukannya dengan lima cara yaitu :
a. squeezing
b. shearing
c. drawing
d. bending
e. high energy rate forming
2. pada proses squeezing kita dapat melakukannya dengan enam cara yaitu :
a. swaging
b. reveting
c. staking
d. coining
e. cold extrusion (impactextrusion)
f. roll extrusion
3. pada proses shearing data dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. shear forming
b. shearing
4. Pada proses drawing dapat dilakukan dengan lima cara yaitu :
a.bar and tube drawing
b.wire drawing
c.stretch forming
d.deep drawing
e.forming with rubber
5. pada proses bending dapat dikerjakan dengan menggunakan enam cara yaitu :
a. angle bending
b. roll bending
c. roll forming
d. seaming
e. straightening
f. flanging
6. Pada proses pengerjaan dengan High Energy Rate Forming biasanya disingkat dengan
Herf dapat dikerjakan dengan menggunakan lima cara :
a. Underwater Explosions
b. Teknik Electrohydraulic
c. Pneumatic - Mechanical Mean
d. Internal Combustion of Gaseous Mixtures
e. Teknik Electromagnetik
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Kata pengantar 1
1. Proses pembentukan dingin 1
2. proses pengerjaan dingin 1
BAB II ISI..3
B. Pembahasan 3
1.Pengertian proses pembentukan dingin 3
2.macam-macam proses pembentukan 3
BAB III PENUTUP 19
A. Kesimpulan 19
JURNAL 21
DAFTAR PUSTAKA 22
Disusun oleh :
1. Iman Nuvi A. B. U (080421100054)
2. Andy dwi rahman. H (0804211000540)
3. Ogy Ahmad (080421100054)
4. Khoiri Hasyim (080421100004)
5. Abdul Waris (080421100064)
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
2009
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh kami memuji, minta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Dan
kami berlindungan kepada Alloh dari kejahatan dari kami dan dari keburukan amal
perbuatan kami. Siapa yang Alloh tunjuki maka tidak ada yang bisa menyesatkannya.
Dan siapa yang Alloh sesatkan maka tidak akan ada yang bisa menunjukinya. Saya
bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak untuk disembah melainkan Allloh dan saya
bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya. Semoga Alloh melimpahkan
sholawat dan salam yang banyak atas beliau.
Adapun setelah itu;
Sesungguhnya ilmu yang paling mulia derajatnya dan paling tinggi sebutannya di sisi
Alloh adalah membaca kitabulloh dan mengkajinya. Inilah seutama-utamanya waktu
DAFTAR PUSTAKA
1. www.metal forming proses.com, diakses tgl 19/5/2009
2. www.psoses pembentukan dingin.com diakses tgl 19/5/2009
3. www.jurnal proses pembentukan dingin pada logam, diakses tgl 24/5/2009
Pengecoran Squeeze
Soejono Tjitro
Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra
Firdaus
Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Abstrak
Pengecoran squeeze, yang juga dikenal dengan istilah penempaan logam cair,
merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu proses dimana
logam cair didinginkan di dalam cetakan tertutup sambil diberi tekanan luar yang
biasanya berasal dari tenaga hidrolik. Tekanan yang diberikan serta kontak langsung
antara logam cair dengan dinding cetakan akan menyebabkan terjadi perpindahan panas
secara cepat yang memungkinkan untuk menghasilkan produk cor dengan porositas
rendah serta memiliki ukuran butir yang halus dengan sifat mekanik yang mendekati
produk tempa umumnya. Karya tulis ini mencoba mengkaji perkembangan terkini dari
pengecoran squeeze serta keunggulan dan keterbatasan proses ini dibandingkan prosesproses lainnya. Kata kunci: pengecoran squeeze langsung, pengecoran squeeze tak
langsung
Abstract
Squeeze casting, also known as liquid metal forging, is a term commonly used to
describe a process by which molten metal solidifies under pressure within closed dies
position between the plates of a hydraulic press. The applied pressure and instant
contact of the molten metal with the die surface produce a rapid heat transfer condition
that yields a pore-free fine grain casting with mechanical properties. Which is similar to
those of wrought products. This papers reviews aspect of recent progress in the
development of current squeeze casting techniques, and address both the advantages
and limitations of the various processes.Keywords: direct squeeze casting, indirect
squeeze casting
1. Pendahuluan
Pengecoran squeeze pertama kali diperkenalkan di negara Russia oleh Chernov pada
tahun 1878. Pengecoran squeeze sering digambarkan sebagai suatu proses dimana
logam cair dibekukan di bawah tekanan eksternal yang
relatif tinggi. Proses ini pada dasarnya mengkombinasikan keuntungan-keuntungan pada
proses forging dan casting. Pengecoran squeeze sering disebut juga penempaan logam
cair
(liquid metal forging). Proses pemadatan logam cair dilaksanakan di dalam cetakan yang
ditekan dengan tenaga hidrolis. Penekanan logam cair oleh ermukaan cetakan akan
menghasilkan perpindahan panas yang cepat dan menghasilkan penurunan porositas
seperti sering terjadi pada produk cor besi tempa (wrought iron). Hasil proses
penempaan logam cair adalah
produk yang mendekati ukuran standarnya (near-net shape ) dengan kualitas yang baik.
Sedangkan struktur- mikro hasil pengecoran squeeze tampak lebih padat dibandingkan
dengan hasil pengecoran dengan cara gravity
(Yue, 1996). Hal ini terjadi karena kontak logam cair dengan permukaan die
memungkinkan terjadinya perpindahan panas yang cukup cepat sehingga menghasilkan
struktur-mikro yang homogen dengan sifat mekanik yang baik.
solidification serta cold shuts (Hu, 1998). Oleh karena itu perlu menentukan kecepatan
pengisian yang optimal, sehingga aliran pengisian menjadi laminer dan tidak terjadi
aliran turbulensi. Cara yang paling efisien untuk mendapatkan kecepatan pengisian
optimal ialah dengan menggunakan simulasi numerik yang dapat mengeliminasi kerja
trial and error serta menghemat pemakaian bahan dan tenaga kerja. Salah satu
perangkat lunak yang dapat dipakai untuk keperluan tersebut adalah perangkat lunak
CAE Casting MAGMASOFT.
3. Parameter Proses Pengecoran Squeeze
Untuk memperoleh produk cor yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi suatu sound
cast, ada beberapa variabel yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Volume Cairan Logam (Melt Volume) Diperlukan kontrol yang akurat ketika logam cair
dituangkan ke dalam rongga cetak (die cavity).
2. Temperatur Tuang (Casting Temperature) Temperatur ini tergantung pada jenis
paduan dan bentuk oran/komponen. Biasanya temperatur tuang diambil 655oC di atas
temperatur liquidus.
3. Temperatur Perkakas (Tooling Temperature) Temperatur normal adalah 190315oC.
Untuk produk cor yang mempunyai penampang relatif tebal, rentang temperatur ini
dapat diturunkan. Biasanya temperature punch diatur 1530oC di bawah temperature
die terendah untuk memungkinkan adanya kelonggaran atau ventilasi yang memadai di
antara keduanya. Kelonggaran yang berlebihan antara punch dan die mengakibatkan
erosi pada permukaan keduanya.
4. Waktu Tunggu (Time Delay) Waktu Tunggu adalah lamanya waktu yang diukur dari
saat pertama penuangan logam cair ke dalam rongga cetak hingga saat permukaan
punch menyentuh dan mulai menekan permukaan logam cair. Bentuk penampang yang
komplek memerlukan waktu yang cukup bagi logam cair mengisi
keseluruhan rongga cetakan; untuk itu perlu adanya tenggang waktu yang cukup
sebelum punch menyentuh dan menekan logam cair. Hal ini untuk menghindari
terjadinya porositas akibat penyusutan (shrink porosity).
5. Batas Tekanan (Pressure Level) Rentang tekanan normal adalah 50140 MPa,
tergantung pada bentuk geometri komponen serta sifat mekanis yang dibutuhkan. Tetapi
dimungkinkan tekanan minimum adalah 40 Mpa [Hu, 1998]. Tekanan yang sering
digunakan 70 MPa.
6. Durasi Penekanan (Pressure Duration) Durasi penekanan dihitung dari saat punch di
titik terendah sampai saat punch diangkat (penekanan dilepaskan). Produk cor dengan
berat 9 kg, durasi penekanannya bervariasi
antara 30120 detik. Akan tetapi biasanya durasi ini juga tergantung pada bentuk
geometri coran yang iinginkan. Untuk material komposit pemberian tekanan setelah
pembekuan (solidification) tidak memperbaiki sifat, tetapi hanya menambah waktu siklus
saja.
7. Pelumasan (Lubrication) Pengecoran squeeze membutuhkan pelumas pada
permukaan dies untuk memudahkan proses pengeluaran produk cor dari cetakannya.
Akan tetapi sistem pelumasan ini diusahakan jangan sampai menutupi lubang ventilasi
yang ada pada dies. Untuk paduan aluminium, magnesium, dan
tembaga, permukaan dies biasanya disemprot dengan pelumas colloidal
graphite.Sedangkan ferrous casting, permukaan dies biasanya dilapisi dengan sejenis
bahan keramik untuk mencegah efek pengelasan antara produk cor dengan permukaan
dies.
8. Kecepatan Pengisian (Filling Rate) (Hu, 1998). Makin rendah kecepatan pengisian
akan menyebabkan makin tingginya kemungkinan untuk mendapatkan aliran laminer.
Akan tetapi kecepatan pengisian yang terlalu rendah dapat menyebabkan kehilangan
panas (heat loss) yang besar dan berakibat pada terjadinya premature solidification
serta cold shuts. Oleh karena itu perlu ditentukan kecepatan pengisian yang
optimal,sehingga aliran pengisian menjadi laminer dan tidak terjadi turbulensi.