Anda di halaman 1dari 3

Pengantar Homeostasis

Cahaya, Zat yang menjadi awal alam semesta, hampir selalu rumit untuk
dipahami akal manusia. Guna memahami Sesuatu yang teramat jauh dari
akal logis kita, dibutuhkan waktu yang teramat panjang. Bukan urusan
mudah untuk hidup dalam jangka waktu yang panjang. Disinilah dibutuhkan
pengelolaan hidup yang profesional supaya mampu bertahan hidup dengan
kualitas tinggi, tidak sekedar bertahan hidup. Maka keseimbangan setiap
detik, setiap waktu, menjadi sebuah keharusan sebagai syarat utama untuk
menapai ketahanan hidup yang berkualitas. Keseimbangan tubuh makhluk
hidup yang salah satunya bernama MANUSIA sering disebut HOMEOSTASIS.
"Tanpa makan manusia mungkin bisa bertahan 1 bulan, tanpa minum
manusia mungkin dapat bertahan 1 minggu, tanpa BAB manusia mungkin
masih mampu bertahan 3 hari, tanpa BAK hanya sedikit manusia yang
mampu bertahan 1 hari, tanpa KESEIMBANGAN amat jarang manusia yang
mampu bertahan 1 jam, tanpa tujuan hidup tidak lebih dari 1 detik manusia
dapat bertahan hidup."
Tanpa keseimbangan atau homeostasis maka akan sulit buat manusia untuk
melanjutkan kehidupan. Faktanya tidak sedetik pun tubuh manusia berhenti
beraktifitas. Hampir 60% energi yang dimiliki tubuh manusia rutin digunakan
untuk menjaga tubuh agar tetap seimbang. Hal tersebut bisa kita lihat dari
basal metabolisme rate (BMR). BMR adalah metabolisme minimal yang selalu
terjadi guna hanya sekedar tubuh agar tetap seimbang.
Seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem organ-organ tubuh harus selalu
dalam keadaan seimbang agar tetap berfungsi normal. Sebagai contoh
sistem pernafasan. Tubuh tidak akan mampu bertahan hidup bila hanya
memasukkan udara tanpa mengeluarkannya, pun sebaliknya. Demikian pula
dengan perut, tubuh tidak akan mampu bertahan hidup bila hanya
memasukkan makanan tanpa pernah mau membuangnya. Juga pada otak,
apabila hanya menyerap informasi atau stimulasi atau dengan kata lain
hanya sistem sensor saja yang bekerja yang artinya hanya melihat dan
mendengar saja maka otak juga akan mengalami gangguan yang berakibat
gangguan berpikir, tidak akurat dalam membuat prediksi dan kesulitan dalam
membuat keputusan yang benar. Sayangnya kapasitas otak sangat besar
sehingga gangguan dini seringkali tidak terdeteksi. Tetapi justru disinilah
tantangan hidup, bagaimana mengelola sistem kerja otak, bagaimana
menyeimbangkan informasi yang masuk dan informasi yang keluar. Maka
sesungguhnya tidak bisa seseorang hanya melihat dan mendengar saja
(komponen sensoris atau input) tetapi ia harus mengimbangi dengan bicara
dan berbuat tangan sebagai komponen motoris atau output. Disinilah perlu
dibangunkan kesadaran betapa pentingnya keseimbangan pada seluruh
organ tubuh agar tubuh dapat bertahan hidup lama dengan kualitas tertinggi.

Dengan kondisi yang selalu sadar maka seseorang akan selalu ingat bahwa
ketika ia mendapat masukan atau input maka ia harus segera berhitung
untuk mengeluarkannya atau menghasilkan output. Tujuan utamanya bukan
menyelematkan orang lain tetapi menyelamatkan dirinya sendiri lebih
dahulu. Sangatlah beresiko bila seorang mahasiswa hanya mendengar dan
melihat saat kuliah tanpa mau berbicara atau berbuat dengan tangannya.
Sangatlah berbahaya buat kesehatan otak dan tubuhnya bila seorang
mahasiswa hanya mau menerima kiriman uang tetapi enggan berbagi.
Bagaimanapun, hampir seluruh sistem organ tubuh memiliki otomatisitas.
Setiap kelebihan muatan karena masukan atau input yang berlebih secara
otomatis alarm tubuh akan segera memberi tanda untuk mengeluarkannya
agar segera kembali dalam keadaan seimbang. sebagai contoh, bila kita
kelebihan makanan maka segera perut mengaktifkan alarm berupa rasa
kenyang sehingga kita berhenti makan dan rasa mules agar segera
mengeluarkan kelebihan muatan. Sayangnya iutu tidak berlaku pada organ
otak. Kelebihan muatan informasi pada otak tidak segera direspon oleh otak.
Otak hanya merespon ketika telah terjadi akumulasi atau overload informasi
yang sangat-sangat berlebih dan hasil akhirnya seringkali tidak terprediksi
bisa berupa stress, distress, cemas, psikosa dan yang terberat adalah
schizophrenia dengan bentuk terberat adalah tentamen suicide (usaha bunuh
diri). Karena itulah mengapa kesadaran akan fungsi otak, bagaimana otak
bekerja, bagaimana karakter sel-sel otak menjadi sangat penting untuk tetap
terjaga. Walaupun disisi lain hal tersebut bermakna positif yakni sebagai
pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Hanya manusia satusatunya makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi kesadaran. Secara
sederhana, kesadaran dapat diartikan kemampuan untuk menentukan
pilihan. Sedng makhluk-makhluk lain hanyalah bangun tetapi tidak diberi
kesadaran. Malaikat pun hanya bisa berbuat baik dan tidak punya pilihan
untuk berbuat jahat. Demikian sebaliknya dengan iblis, hanya bisa berbuat
jahat tetapi tidak punya pilihan untuk berbuat baik. Binatang hanya makan
disaat lapar, tidak punya pilihan umpamanya makan disaat tidak lapar.
Dalam lingkup fisiologi atau faal tubuh keseimbangan terbagi menjadi dua
yakni variabel yang perlu keseimbangan segera dan variabel yang
keseimbangannya bisa ditunda atau lambat laun. Dalam pembahasan
homeostasis maka yang dimaksud adalah variabel keseimbangan segera.
Variabel-variabel homeostasis ini harus dalam keadaan seimbang tiap
detiknya, sekali lagi tiap detiknya. Sehingga setiap rangsangan luar tubuh
maupun kondisi dalam tubuh yang berpotensi mengganggu variabel ini harus
segera dieliminasi atau dihilangkan saat itu juga karena membahayakan
kelangsungan hidup. Variabel-variabel tersebut adalah :
1. Keseimbangan Suhu atau temperatur

2. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit


3. Keseimbangan Asam dan Basa
Ibarat orang memasak telor ceplok maka dibutuhkan suhu yang pas, garam
yang pas, bukan telor busuk (asam), dan yang diceplok adalah telor mentah
atau masih kental. Itu sebagai syarat membuat telor ceplok yang lezat.
Demikian pula dengan tubuh manusia, dibutuhkan keseimbangan suhu,
cairan dan garam, kadar asam agar tubuh berfungsi optimal.
SUHU
Berbeda dengan ikan ataupun ular yang suhu tubuhnya mengikuti suhu
lingkungan, manusia mempunyai kemandirian dalam pengaturan suhu. Suhu
manusia cenderung konstan pada kisaran 36-37C sebagai syarat
metabolisme tubuh berlangsung normal. Bila suhu lingkungan dingin maka
manusia cenderung banyak makan agar bisa menghasilkan panas tubuh.
Saat lingkungan panas manusia cenderung mengurangi paparan lingkungan
salah satunya dengan mandi.
Demikian pula pemilihan mode pakaian apakah itu jaket, tanktop, hotpants,
jilbab dan lain-lain, sesungguhnya berdasar pada pengaturan suhu tubuh.
Adalah wajar bila di wilayah padang pasir yang jarang pepohonan, yang
berarti tidak ada yang menahan angin dan terik matahari orang-orangnya
memilih mode pakaian yang menutup hampir seluruh tubuhnya kecuali
matanya (karena bila matanya tertutup bisa menabrak onta saat berjalan).
Disinilah sebenarnya peran psikologi faal yakni bisa menjelaskan secara
rasional bahwa perilaku, karakter individu ditiap-tiap wilayah berbeda-beda
sesuai kebutuhan, bukan keinginan.

Anda mungkin juga menyukai