Pengantar Geofisik
Pengantar Geofisik
BAGIAN I
PENGANTAR PENGETAHUAN GEOLOGI
Secara tidak disadari pengetahuan geologi sudah diterapkan dari sejak zaman
prasejarah. Manusia purba sudah mengetahui macam batuan yang baik bagi bahan
baku senjatanya serta mengetahui pula dimana mereka bisa mendapatkannya atau
mencarinya. Kemudian bangsa Romawi mendirikan pyramid dan patung sphynks
bukan didataran banjir S.Nil tetapi disuatu dataran yang aman dari banjir serta
mempunyai fondasi yang kuat sehingga tidak terjadi amblesan (subsidence), akibat
beban yang sangat berat.
Selanjutnya rasa ingin tahu manusia tentang alam sekelilingnya, adanya gunung
api, bentang alam, perbukitan dan lembah-lembah. Terjadinya bencana gempabumi,
tanah longsor, gunung api dan bencana alam lainnya, mendorong manusia untuk
mempetajarinya. Dan kemudian keinginan untuk hidup lebih nyaman, dengan mencari
sumber energi. Minyak bumi dan batubara, yang sangat diperlukan sebagai bahan
bakar. Baik untuk keperluan industri maupun untuk pemanas ruangan selama musim
dingin.
Juga keperluan akan logam sebagai bahan baku industri dan logam mulia untuk
perhiasan dan pelapis yang tahan karat, serta beberapa mineral yang diperlukan
sebagai bahan baku semi konduktor dalam industri elektronika.
Bertambahnya penduduk bumi yang sangat pesat memerlukan selain pemukiman juga
kebutuhannya makin banyak ragamnya, termasuk masalah air dan lingkungan. Untuk
memenuhi semua ini, rasa ingin tahu berkembang menjadi suatu kebutuhan untuk
mengetahui lebih banyak serta memecahan masalah-masalah kebumian dan mendaya
gunakan kekayaan bumi kita ini.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan meningkatnya kebutuhan akan
sumber energi, makin berkembang pula ilmu geologi, berkat dukungan dari cabangcabang ilmu lainnya. Misalnya dengan geofisika, dapat dibuktikan bahwa teori
pengapungan benua yang dicetuskan oleh Alfred Wegener tahun 1912 an, yang
semula menjadi bahan tertawaan memang benar adanya, dan berkembanglah Teori
Tektonik Lempeng, sejak tahun 1960 an. Teori ini dapat menjelaskan banyak hal
mengenai gejala-gejala alam yang semula belum diketahui, letak gunung api yang
membentuk jalur jalur tertentu, adanya gempa bumi dan sebagainya. Selain itu juga
mengembangkan metoda eksplorasi bahan galian dan hidro-karbon. Dalam bab-bab
selanjutnya akan diuraikan planet bumi, baik material pembentuknya maupun
prosesproses alamiah yang telah dan tengah berlangsung.
GengQ File
GengQ File
BAGIAN II
GEOLOGI
Kata Geologi pertama kali dipergunakan pada tahun 1473 oleh Richard de Bury,
untuk hukum atau ilmu kebumian, sebagai kebalikan dari istilah teologi. Sebenamya
ada beberapa pendapat mengenai siapa yang pertama kali mempergunakan kata
geolagi ini. Antara lain seorang Inggris bernama Warms. pada tahun 1690
menerbitkan Geologia. Dan talum 1778 oleh Jean Andre de Luc penasehat ratu
Charlotte dan juga dalam karya seorang ahli kimia Saiss, S.B. de Saussure.
Kata geologi berasal dari kata Yunani, geos berarti bumi dan logos yang berarti ilmu.
Jadi geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, dan merupakan kelompok ilmu yang
mempelajari bumi secara menyeluruh, asal mula, struktur, komposisi, sejarahnya
(termasuk perkembangan kehidupan) dan proses proses alam yang telah dan sedang
berlangsung, menjadikan keadaan bumi seperti saat ini.
2.2. CABANG-CABANG GEOLOGI
A. Mineralogi, mempelajari mineral-mineral, komposisi, bagaimana terjadinya,
struktur kristal dan sifat-sifat fisiknya.
B. Petrologi, ilmu yang mempelijari batuan, asal mula kejadiannya, stnuktur dan
tekstur, klasifikasi atau pengelompokan bertiagai macam batuan yang terdapat
diatas permukaan bumi.
C. Stratigrafi, mendiskripsi dan mempelajari perlapisan batuan-batuan, mengenai
penyebaran, komposisi, ketebalan, umur, keragaman dan korelasi lapisan batuan.
D. Paleontologi, merupakan studi mengenai fossilfossil, sisa-sisa dan jejak
kehidupan masa talu. Himpunan fossil-fossil dapat dipergunakan untuk membuat
korelasi lapisan lapisan yang berumur sama disuatu wilayah yang luas.
E. Geologi Struktur, mempelajari bentuk dan konfigurasi batuan di kerak bumi yang
terdeformasi dimana lapisan batuan terpatahkan, tergeser, atau terlipat menjadi
pegunungan lipatan. Pengetahuan struktur dapat membantu dalam pencarian
bahan galian.
F. Geomorfologi, mempelajari bentuk muka bumi dan proses-proses alam yang
membentuknya. Menganalisis dan menginterpretasi sejalah beatang alam.
Geofisika, adalah studi mengenai sifat-sifat fisik bumi secara keselutuhan,
termasuk kegempaan, gaya berat, kemagnitan, gradient suhu dsb. Geokimia, pada
dasarnya adalah studi mengenai komposisi (kimia) bumi. Mempelajari keberadaan
unsur-unsur, isotop di bumi dan penyebaran unsur_ unsur tertentu diberbagai
tempat.
G. Geologi Ekonomi, mempelajari adatrya, pemebaran dan terjadinya mineralmineral ekonomis. Menghitung cadangan serta nilai ekonomis cehakan mineral.
H. Geofogi teknik, penggunaan geologi pada kerekayasaan, erat hubungannya
dengan rekayasa sipil. Ilmu-ilmu ini merupakan pengetahuan dasar yang sangat
berguna dan diperlukan "am melakukan eksplorasi atau pencarian baik bahan
galian maupun hidro-karbon. Demikian pula bagi penentuan lokasi dan kondisi
geologi daerah perencanaan suatu bangunan besar.
Hubungan dengan ilmu lain yang berkaitan. Proses-proses yang bekerja
dipermukaan bumi sangat erat hubungannya dengan hukum-hukum fisika, kimia dan
biologi. Gambar 1.1 memperlihatkan diagram piramid hubungan antara geologi
dengan ilmu lain yang saling berkaitan. Dengan ilmu kimia, dipelajari geokimia, yang
berkaitan dengan fisika adalah geofisika dan yang berhubungan dengan biologi
GengQ File
dipelajari paleontologi. Sedangkan ilmu kimia dan biologi, biokimia; ilmu biologi dan
fisika, biofisika, dan ilmu kimia dan fisika adalah kimia fisik.
GEOLOGI
FISIKA
BIOLOGI
Gambar 1.1 Piramid hubungan geologi dengan ilmu lain yang erat kaitannya dengan sifatsifat bumi.
GengQ File
hanya di pusat awan gas. Sedangkan gas bertekanan rendah masih berputar dengan
oepat disekeliling matahari.
C
Gambar 2.1. Pembentukan Tatesurya model Nobular. A. Sistem Tata Surya diawali
dari awan gas yang berputar. B. Sebagian besar massa terkonsentrasi di pusat dan
membentuk Matahari, sisa material berakumulasi dan terkonsentrasi membentuk
planet-plsnei, C. Tata surya saat ini. Bumi menupakan planet ketiga dari Matahari,
sekitar 150 juta kilometer dan mempunyai komposisi khas yang memungkinkan
adanya kehidupan. (Carla W Montgomery, 1989)
Yupiter
Saturnus
Gambar 2.3. Erasthotenes menghitung keliling bumi dengan mengukur jarak antara
Alexandria (A) dan Syene (S), x - 5000 Std dan membandingkan besar sudut
pada gnomon di A,
a = I/50 lingkaran. Maka keliling lingksran adalah SO x
5000 std = 230 000 std atau = 40 000 km.
GengQ File
GengQ File
Kerak
Gambar 2.5 Bagian terluar bumi (tanpa skala). Kerak dan selubung mempunyai
pengertian komposisi. Litosfir dan astenosfir mencerminkan sifat fisiknya, litosfir
(termasuk kerak dan bagian atas mantel) padat dan kaku (rigid), astenosfir lelehan
parsial dan plastis. Astenosfir merupakan bagian atas mantel dan dibawahnya mantel
bersifat padaL (C.W. Montgomery,1989)
GengQ File
Episenter
o
Gambar 2.6 Petubahan sifat fisik antara selubung dan inti bumi menyebabkan
gelombang P dibiaskan dan membelok mengakibatkan terjadinya zona
bayaagan 350.
Dan bagian yang permukaannya berelief rendah, beberapa ratus meter dari
permukaan laut, mempunyai struktur dan batuan yang kompleks, disebut Perisai
(Shield) Kebanyakan batuan kristalin dalam perisai semula cair dan terbentuk
dibawah permukaan. Yang kemudian muncul kepermukaan akibat erosi atau
pengangkatan dan telah mengalami deformasi akibat tekanan. Daerah yang luas dari
kraton maupun perisai yang terdiri dari batuan beku dan metamorfosa yang telah
mengalami deformasi kuat, disebut kompleksbasement.
Dahulu kerak samudra dapat juga dianggap termasuk sebagai kraton, yang
dikenal sebagai Thalassocraton, akan tatapi akhir-akhir disepakati bahwa kraton
hanyalah pada benua.
Sebelum 1947, orang mengira bahwa dasar samudra merupakan dataran
abissal yang datar dan tertutup oleh lapisan sedimen. Kemudian, dari profil-profil
dasar samudra dapat diketahui bahwa dasar samudra juga mempunyai relief seperti
halnya dengan permukaan benua. Penelitian pada kerak samudra menyatakan bahwa
kerak samudra terdiri terutama dari basalt, suatu batuan volkanik yang padat.
GengQ File
10
Berumur relatif muda, kurang dari 150 juta tahun (umur batuan pada perisai lebih dari
700 juta tahun), dan tidak mengalami defomiasi tekanan.
Bentuk-bentuk pada dasar samudra umumnya adalah :
A. Punggungan samudra (oceanic ridge), merupakan tonjolan atau punggungan
lebar pada rekahan didasar samudra. Pada umummya lebih dari 1400 km. lebarnya
dan tingginya sampai 3000 m. diatas dasar samudra.
B. Lantai abissal (abyssal floor), adalah daerah yang sangat luas, berelief lebih
halus dibandingkan dengan punggungan samudra. Terdapat 3000 m. dibawah
permukaan laut dan membentang antara punggungan samudra dan batas benua.
Bagian yang menonjol disebut perbukitan abissal, tinggima sampai 900 m.
diatas dasar samudra. Sedangkan didekat batas benua ia tertutup oleh endapan
sehingga membentuk dataran abissal.
C. Gunung laut (sea mount), benbentuk puncak-puncak gunung api bawah laut
yang terisolir. Bila mencapai permukaan membentuk pulau, seperti kepulauan
Hawaii.
D. Palung (trench), merupakan bagian terendah di bumi, rata-rata sedalam lebih
dari 8000 m. Palung terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik, sedalam
11.000m.
E. Batas benua (continental margin) adalah daerah transisi antara massa benua
dan cekungan samudra.
2.8. GRADIENT SUHU BUMI
Sejak mulai bumi terbentuk, teoritis suhunya menurun. Dan gumpalan awan gas
yang pijar menjadi batuan yang padat, seperti yang kini kita jumpai dipermukaan.
Namun bagaimanakah keadaan suhu kebawah permukaan bumi kita ini. Dari
pemboran dalam diketahui bahwa makin kedalam suhunya naik. Kenaikkan suhu atau
gradient temperatur ini tidaklah sama pada setiap tempat. Rata-rata setiap turun 1
km. suhu naik 15 derajat C. Di daerah dekat gunung api tentunya harga gradient ini
lebih besar.
GengQ File
11
sitem aliran gaya berat (sungai, air tanah, sirkulasi air di atmosfir,
sedimentasi dsb.).
2.10. KEMAGNETAN BUMI
Bila kita hendak mengetahui arah dengan tepat, maka kita melihat kompas,
tanpa menyadari mengapa jarum kompas selalu menunjuk Utara - Selatan. Yang
terjadi adalah jarum kompas yang bermuatan magnet terinduksi oleh medan magnet
bumi, yang kutub-kutubnya "sama" dengan kutub bumi. Dan yang menjadi pertanyaan
adalah apakah di dalam bumi teradapat magnet raksasa yang dapat menimbulkan
medan manget di bumi ? Jawabnya "ya" dan "tidak". Ya, karena didalam bumi
terdapat sumber medan magnet tersebut, dan tidak, sebab sumber tersebut tidak
berbentuk batang atau tapal kuda (sebagai lazimnya magnet yang kita kenal).
Terjadirrya kemagnetan di bumi disebabkan oleh : Inti bumi yang terdiri dari logam
(Nife), perbedaan sifat fisik inti bumi bagian dalam yang padat dan bagian luar yang
cair serta perputaran bumi. Perbedaan fasa inti menimbulkan perbedaan kecepatan
antara inti dalam dan luar, yang menimbulkan prases magneto hydrodinamis. Proses
inilah yang menimbulkan adanya medan magnet bumi.
Deklinasi dan inklinasi magnet Kutub magnet bumi tidak sama dengan
kutub geografi, perbedaannya dinyatakan dalam derajat sebagai deklinasi. Deklinasi
() untuk setiap tempat di bumi tidak sama, tergantung pada lokasinya. Sudut yang
dibentuk antara kuat medan magnet dengan permukaan bumi, yang dianggap
mendatar, disebut inklinasi ( ) seperti dalam gambar.2.7.
Isostasi Pengalamam juru ukur (surveyor) pada saat melakukan pengukuran
topografi di Peru dekat pegunungan Chimborazo (Andes) pada tahun 1735 dan
kemudian juru ukur lain dekat pegunungan Hinalaya pada tahun 1855, memberikan
hal yang sama. Yaitu unting-untingnya selalu tidak tepat, tertarik kearah massa
pegunungan, sehingga hasil pengukurannya lebih kecil dibandingkan dengan yang
diperhitungkan.
Pratt, seorang ahli geodesi dan Airy seorang ahh asironomi menyelesaikan
masalah ini dengan memperhitungkan adanya massa dibawah Pegunungan. Isostasi
dapat diartikan keseimbangan. Adanya tinggian atau pegunungan, oleh Pratt
diperhitungkan adanya perbedaan densitas. Untuk mencapai keseimbangan maka
densitas yang lebih kecil akan menonjol keatas. Sedangkan Airy, untuk mencapai
keseimbangan perlu adanya "akar" dibawah pegunungan (Gambar.2.8). Dapat
dibayangkan sebagai sebongkah es terapung di atas air. Besar es diatas permukaan
GengQ File
12
air sama dengan yang berada dibawah permukaan air. Demikian juga halnya lapisan
terluar bumi terapung diatas selubung, dan kerak benua lebih tebal dibandingkan
dengan kerak samudra.
2.11. SIKLUS MUKA BUMI
Bumi tidak diam. Maksud diam disini adalah tidak bergerak. Kita tahu bahwa
adanya siang dan malam akibat bumi berputar pada sumbunya. Dan adanya musim
karena "perpindahan matahari", dari Utara ke Selatan dan sebalikrrya secara teratur,
yang sebetulm-a bumi!ah yang mengorbit mengelilingi matahari. Tetapi bagaimana
dengan tubuh bumi ini sendiri ?
Gambar 2.8 Isolasi merupakan gejala universal kerak bumi untuk stabil pada
keseimbangan gravitasi. Perbadaan dansitas dan ketebalan dapat menyebabkan
kaseimbangm isostasi (isostatic adjustment) kerak bumi. (A) Pratt beranggapan
bahwa Pegunungan lebih tinggi karena komposisinya lebih ringan dari dataran
sekelilingnya (B) Airy berpendapat bahwa pegunungan mempunyai densitas
yang sama dengan sekitarnya. Dan lebih tinggi kerena lebih tebal. (W.K Hamblin,
1985)
Diawali dengan suatu hipotesa yang kemudian terbukti, bahwa permukaan bumi
kita ini memang selalu bergerak Sebenarnya permukaan bumi merupakan lempenglempeng (plates) benua dan samudra yang "terapung" dan selalu bergerak dengan
arah tertentu. Pada permukaan suatu bola yang permukaannya terdiri dari beberpa
lempeng yang bergerak, tentunya akan saling bertemu dan ada yang terpisah. Pada
pertemuan lempeng, salah satu dapat menyusup dibawah lainnya, yang terjadi adalah
palung samudra, daerah subduksi, bila tidak, terjadi penebalan pada tepi
pertemuannya. Dan terbentuklah pegunungan.
Pada daerah terpisahnya lempeng magma naik dan membentuk lempeng baru
`mendorong' lempeng lama, yang terjadi didaerah pemekaran. Demikian siklus ini
berjalan sepanjang waktu, sehingga permukaan bumi tidak pernah berhenti bergerak,
meskipun tidak kita rasakan. Namun dapat dilihat hasilnya, sepertl deretan gunung-api,
pegunungan, lembah dan palung serta timbulnya gempa bumi, tanah longsor dsb,
yang dapat merupakan bencana nasional (teori Tektonik lempeng). Gambar 2.9
memperlihatkan aktivitas lapisan luar bumi dengan bentuk-bentuk yang dihasilkannya.
Dalam geologi, aktivitas tersebut dinamakan proses indogen yang diakibatkan
oleh energi panas dari dalam bumi. Dan sebaliknya, hasil proses indogen
di"hancurkan" dan ditransport ketempat yang lebih rendah oleh proses eksogen yang
dimotori oleh energi matahari. Proses eksogen yang berusaha meratakan" permukaan
bumi ini diantaranya Proses-Proses Pelapukan, erosi dan gerak tanah. Hasilnya
diendapkan dan membentuk lapisan baru.
GengQ File
13
Muka laut
Pusat
pemekaran
Gambar 2.9 Diagram memperlihatkan siklus lapisan terluar bumi; magma bergerak
naik dari astenosfir pada pusat pemekaran di lantai samudra, mendingin dan
membentu litosfir baru yang ditutupi oleh kerak sanmdra. Adanya materiel baru,
mendorong litosfir menjauhi pusat pemekaran (arah panah) dan kemudian tenggelam
kembali kedalam astenosfir (zona subduksi) dimana dipanaskan kembali dan
bercampur kembali dengan selubung. Terjadinya lelehan parsial terjadi magma dan
membentuk busur volkanik sejajar palung samudra (B.J. Skinner, 1992).
GengQ File
14
BAGIAN III
ATMOSFIR DAN HIDROSFIR
3.1. LAPISAN ATMOSFIR
Atmosfir merupakan lapisan terluar bumi, berfase gas yang mengelilingi
permukaan bumi. Tetdapat mulai dari permukaan laut terus keatas. Batas atasnya
tidaklah jelas, sehingga tidak dapat ditentukan batas antara atmosfir dan ruang
angkasa dengan tegas. Berdasarkan pengamatan suhunya, atmosfir dibagi menjadi 4
bagian atau lapisan, seperti terlihat dalam gambar 3.1. Lapisan terbawah, atau
lapisan terdekat dengan permukaan bumi, dimana suhunya menurun dengan kenaikan
elevasi disebut Troposfir, yang Berarti daerah dimana udara berbalik. Pada lapisan
inilah terjadi awan, presipitasi, badai dan sebagainya. Sehingga lapisan ini dinamakan
juga lapisan cuaca, ketebalannya tidak merata, rata-rata sampai ketinggian 12 km.
Lapisan diatasnya adalah Stratosfir, dan daerah perpindahan lapisan ini
disebut tropopause. Suhu stratosfir konstan, rata-rata -55 C sampai ketinggian 20
km, kemudian menaik menurut elevasi, sampai ketinggian 54 km. Kenaikan suhu pada
ketinggian ini disebabkan daerah ini merupakan konsentrasi ozon. Seperti telah kita
ketahui bahwa ozon menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan matahari.
Penyerapan ini menyebabkan kenaikkan suhu pada lapisan ini.
Kemudian diatasnya dijumpai lapisan Mesosfir, yang diawali dengan zona
peralihan disebut stratopause. Dan Termosfer, setelah mesopause.
Gambar 3.1
GengQ File
15
16
juga sisa pembakaran bahan bakar pesawat yang tinggi (concord). Masalah lapisan
ozon ini dikenal sebagai masalah rumah kaca.
KONDENSASI
PRESIPITAS
EVAPORASI
EVAPOTRANSPIRASI
INFILTRASI
GengQ File
17
3.5. HIDROSFIR
Yang dimaksud dengan hidrosfir bukanlah hanya air yang tampak di permukaan
saja, melainkan juga yang terdapat di bawah permukaan. Baik yang terdapat dalam
pori-pori batuan maupun dalam rekahan-rekahan di bawah permukaan bumi.
Air di permukaan dinamakan air permukaan, terdapat dalam lautan atau samudra,
danau dan aliran sungai. Dan yang terdapat di bawah permukaan dinamakan air
bawah permukaan (sub suface water). Jumlah air di bumi tak terhitung besarnya,
namun dapat diperkirakan sebanyak 1.36 x 1012 km3 . Dari sejumlah ini 97.2 % berada
di lautan, 2.15 % sebagai es / salju dan sisanya hanya sekitar 0.65 % terdapat dalam
danau, sungai, air tanah dan atmosfir.
A. Air laut
Air laut terasa asin karena merupakan larutan berbagai garam yang kompleks
sebesar 3,5% berat. Tampaknya sangat kecil, namun bila air laut diuapkan semua
maka akan tertinggal endapan garam setebal 60 meter. Garam NaCI merupakan yang
terbanyak, lainnya terdiri dari garam-garam chlorida, sulfat, bikarfionat, bromida dan
fluorida. Unsur Ca dalam air laut merupakan bahan pembuat rumah organisme di laut.
Air sungai meskipun dianggap tawar, sesunguhnya mengandung garam, hanya
berkadar sangat rendah, tergantung pada daerah yang dilalui oleh sungai tersebut.
B. Sungai dan Danau
Aliran air daIam alur kecil atau besar searah lereng ketempat yang lebih rendah,
dinamakan sungai. Cekungan dimana sungai-sungai mengalir disebut daerah aliran
sungai (drainage basin). Besar aliran air tergantung pada jumlah sir yang datang dari
hulu dan pengaruh iklim, vegetasi dan kondisi geologi setempat.
Kuat arus (discharge) dinyatakan sebagai jumlah (volume) air yang melalui
suatu tempat tiap satuan waktu (m3 /detik). Diukur atau dihitung dengan mengalikan
kecepatan arus dengan penampang sungai. Kecepatan arus tergantung dari beberapa
faktor, diantaranya adalah jumlah air, gradient sungai dan kondisi salurannya.
Gradient sungai adalah : beda elevasi ( d ) per panjang sungai yang diukur (l) (Gmb.
3.3).
d
GengQ File
18
BAGIAN IV
BATUAN dan MINERAL
Dalam materi sebelumnya telah diuraikan bahwa litosfir atau kerak bumi terdiri
dari batuan. Batuan (rock) yang luas dan berbeda mempunyai pengertian dengan batu
(stone). Batuan mencakup material yang membentuk litosfir atau kerak bumi, terdiri
dari mineral-mineral pembentuk batuan.
Mempelajari batuan merupakan pengetahuan dasar untuk mempelajari geologi.
Dengan mempelajari batuan dapat kita ketahui sifat dan sejarah bumi kita. Kita jumpai
disekeliling kita berbagai macam batuan. Dilihat dari sifat fisiknya mereka sangat
beragam. baik warna, kekerasan, kekompakan, maupun material pembentuknya.
Untuk membedakannya dibuatlah pengelompokan. Pengelompokan yang paling
sederhana adalah berdasarkan kejadiannya atau cara terbentuknya, atau genesanya
menjadi tiga kelompok utama :
1.
2.
3.
19
batuan metamorf pada kondisi tekanan dan suhu yang tinggi akan melebur menjadi
magma. Demikian daur ini akan berulang sepanjang masa, dalam satuan waktu jutaan
tahun.
GengQ File
20
4.2. MAGMA
Telah diuraikan bahwa batuan beku terbentuk dari magma yang mendingin dan
membeku; proses ini disebut kristalisasi. Magma merupakan lelehan material (seperti
"pasta") yang sangat panas terbentuk di bawah kerak bumi atau bagian atas selubung,
pada kedalaman sekitar 200 Km. Terdiri dari campuran sistem silikat yang kompleks,
air dan material lain berbentuk gas-gas dalam larutan. Unsur-unsur utama magma
adalah oksigen (O2), silikon (Si). aluminium (Al), kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium
(K). besi (Fe) dan magnesium (Mg). Dari analisis kimia berbagai batuan beku, secara
umum dapat dibedakan magma basa, magma asam dan magma intermedier.
A. Magma basa (basaltic magma) mengandung 50% Si O2 , bersuhu tinggi antara
900 - 1200 C dan viskositasnya rendah, mudah mengalir. Salah satu contoh
batuannya adalah basalt.
B. Magma asam (rhyolitic magma) berkomposisi Si 02 anrtara 60 hingga 70 %,
bersuhu rendah, dibawah 800 C dan viskositasnya tinggi. Lebih kental dan
mobilitasnya rendah, contoh batuannya riolit.
C. magma intermedier yang berkomposisi Si02 diantaranya, termasuk dalam,
andesit misalnya (gambar 4.2)
Selain komposisi magma induk (parent magma) yang menjadikan batuan beku
beragam, juga proses-proses differensiasi dan assimilasi magma. Differensiasi magma
terjadi pada saat magma mulai mendingin, terjadilah kristal-kristal mineral pada suhu
yang masih tinggi. Akibat gaya gravtasi, kristal-kristal ini mengendap. Dan demikian
seterusnya sehingga terjadilah pemisahan kristal, yang mengakibatkan komposisi
magma induknya berubah.
Gambar 4.2 Diagram memperlihatkan lokasi-lokasi jenis gunung-api utama dimana hasil
erupsinya mencerminken jenis magna asalnya, yang berkaitan dengan
tatanan tektonik lempeng (B.J. Skinner, 1992)
Assimilasi magma terjadi bila ada material asing, batuan disekitar magma,
masuk dan bereaksi dengan magma induk. Adanya penambahan material asing ini
menjadikan komposisi magma induk berubah. Kemudian yang menjadi pertanyaan
adalah dimana dan bagaimana magma terbentuk serta mengapa terdapat lebih dari
satu jenis magma. Dari penyebaran gunung api, batolit atau bahuan beku yang
tersingkap di permukaan dan jalur pegunungan, dapat diketahui bahwa aktivitas
GengQ File
21
Magma Basaltis
Magma Basaltis terbentuk oleh lelehan atau peleburan parsial (partial melting)
selubung (mantle) yang mendesak keatas sepanjang pusat pemekaran, dimana
lempeng-lempeng bergerak saling menjauh. Volkanisme basaltis mendominasi aktifitas
magmatis cekungan samudra.
Peleburan Parsial (partial melting) Batuan terdiri dari mineral-mineral pembentuk
batuan yang mempunyai titik lebur (leleh) berbeda-beda. Oleh karena itu batuan tidak
melebur pada suhu tertentu, melainkan pada satu interval suhu. Mineral dengan titik
lebur terendah akan melebur lebih dulu, lelehannya melarutkan sedikit mineral yang
belum melebur, namun demikian lelehan mineral dan larutannya mempunyai
komposisi berbeda. Sebagai contoh, misalkan batuan yang terdiri dari mineral-mineral
piroksen, plagioklas (berkomposisi antara albit dan anortit) dan olivin, pada awal
peleburan, piroksen dan komponen plagioklas, albit, `meleleh' sedangkan olivin dan
plagioklas yang kaya anortit tetap tidak meleleh. Bila magma dari lelehan parsial
batuan ini terdesak keluar terpisah dari mineral tidak meleleh maka komposisi
batuannya berbeda dengan batuan residual atau dengan batuan asal. Proses
pembentukan magma berkomposisi berbeda-beda dengan pelelehan parsial yang tidak
sempurna disebut diferensi magma oleh lelehan parsial.
B.
Magna granitis
Magma Granitis terjadi di daerah penunjaman akibat lelehan parsial dari kerak
samudra dan kerak benua bagian bawah di bagian lebih dalam dari dasar (akar) jalur
Pegunungan aktif ( Pada daerah-daerah tumbukan lempeng dan dimana suhu dan
tekanan sangat tinggi), sebagai terlihat dalam Gambar 4.3.
Gamber 4.3
4.4. KRISTALISASI
Dalam magma panas dan cair, ion-ion bergerak bebas tidak beraturan. Pada saat
magma mendingin, pergerakannva lambat dan mengatur dalam pola tertentu. Peristiwa
ini disebut kristalisasi. Biasanya magma tidak membeku seketika, mula-mula terbentuk
sejumlah kristal kecil-kecil. Secara sistimatis bertambah ion-ion dan berkembanglah
GengQ File
22
kristal menjadi lebih besar. Pada suatu saat kristal-kristal yang tumbuh saling
bersentuhan dan berhenti tumbuh. Dan tumbuhlah kristal-kristal baru ditempat lain.
Demikian proses ini berlanjut hingga akhirnya jadilah suatu massa padat yang terdiri
dari kristal-kristal yang saling mengunci. Kecepatan pendinginan magma sangat
mempengaruhi pertumbuhan kristal. Bila ia mendingin perlahan-lahan, memungkinkan
kristal tumbuh dengan sempurna dan besar-bcsar. Sebaliknva bila ia mendingin dengan
cepat, maka yang tejadipun sebaliknya. Ion-ion kehilangan daya geraknva dengan cepat
dan terbentuklah kristal-kristal kecil. Apabila pendinginanmya sangat cepat sehingga
ion-ion tidak sempat membentuk kristal dan hasilnya adalah massa yang terdiri dari ionion yang acak. Batuan yang terdiri dari atom-atom yang tidak beraturan ini dinamakan
gelas (glass), sama dengan gelas yang dibuat di pabrik.
4.5. MINERAL
Ion-ion dalam magma yang mendingin, mengatur diri menurut pola tertentu dan
membentuk kristal dinamakan mineral. Mineral adalah senvawa anorganik terbentuk
secara alamiah, padat dan mempunyai struktur dalam tertentu. Mineral mempunvai
sifat fisik tertentu pula: warna, kekerasan. belahan, bentuk kristal dan demikian juga
dengan sifat optiknva. Komposisinya dapat terdiri dari hanya satu elemen, seperti emas
(Au), perak (Ag), tembaga (Cu), intan (C) clan bclerang (S).
Perlu diingat bahwa intan sintetis (buatan) tidaklah termasuk mineral, karena
tidak terjadi di alam. Dan demikian pula minyak bumi serta batu bara juga tidak
termasuk mineral, sebab terdiri dari bahan organik.
Pada saat magma mulai mendingin, mengkristalah mineral-mineral yang titik
hablurnya sesuai dengan kondisi saat itu (pada suhu yang masih sangat tinggi).
Kemudian suhu makin turun dan mengkristal mineral lainnya. Demikian seterusnya
sampai semua ion-ion menjadi kristal. Urutan pengkristalan mineral ini disusun oleh
Bowen, dan terkenal dengan Deret Reaksi Bowen seperti pada Gambar 4.4. Proses
disebelah kiri dikatakan diskontinu karena setiap "langkah" terjadi mineral dengan
komposisi kimia yang berbeda. Sedangkan disebelah kanan umumnya terdiri dari
plagioklas-felspar. Dimulai dengan yang kaya akan calsium dan diakhiri dengan yang
kaya akan natrium/kalium. Oleh karena itu prosesnya dikatakan kontinu.
23
Diskontinu
Kontinu
olivin
Ca plagioklas
Ortopiroksen
CaNa plagioklas
Klinapiroksen
NaCa plagioklas
Amfibol
Na plagioklas
biotit
K felspar
Muskovit
Kuarsa
GengQ File
24
KEKERASAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
d. Warna, merupakan sifat yang lebih nyata pada mineral. Namun tidak baik dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral, karena umumnya mineral mempunyai corak
warna beragam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
komposisi kimia, inklusi dan pengotoran dalam kristal mineral tersebut. Contohnya
kwarsa, dapat dijumpai sebagai kristal bening (tidak berwarna), putih, ungu, merah,
kuning, abu-abu atau hitam.
e. Streak atau warna serbuk, lebih khas dibandingkan warna mineral keseluruhan,
sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral. Mineral pyrit, misalnya,
secara keseluruhan ia berwarna ke emasan tetapi warna serbuknya hitam.
f. Kilap (luster), merupakan kenampakan atau cahaya Yang dipantulkan dari
permukaan mineral. Mineral dengan penampilan logam mempunyai kilap logam
(metalik). Sedangkan mineral yang mempunyai kilap non logam dikatakan sebagai
kilap kaca (vitreous). pearly, siiky, resinous dan dull.
g. Berat jenis (specific gravity) adalah perbandingan berat suatu material dengan
air pada volume yang sama. Ivlakin besar jumlah atom dan makin kompak maka
makin besar pula berat jenisnya. Berat jenis rata-rata mineral pembentuk batuan
berkisar antar 2,65 (kwarsa) dan 3,37 (olivn).
4.6. MINERAL SILIKAT
Hampir tiga perempat bagian dari unsur-unsur pembentuk kerak bumi adalah
silika (Si) dan oksigen (O). sehingga wajarlah bila 95% volume kerak bumi terdiri dari
kelompok mineral silikat. Mineral-mineral silikat sangat kompleks, baik susunan kimia
maupun struktur kristalnya. Namun mereka mempunyai dasar struktur yang sama,
yaitu tetrahedron silika-oksigen [ (SiO4)-4 ]. Ion-ion oksigen (besar) tersusun
membentuk pyramid segi empat dan ion ( Si4- ) terletak ditengah, gambar 4.5.
Perbedaan dalam kelompok mineral-mineral silikat utama adalah pada kombinasi
susunan tetrahedra dalam struktur kristalnya. Pada pembentukan mineral dengan
komposisi tetrahedra sederhana, ion-ion oksigen mengikat elemen lain, seperti besi
(Fe) dan magnesium (Mg), contohnya olivin.
GengQ File
25
piroksen
amfibol
mika, chlorit dan mineral lempung
feldspar dan kw
oksida - hematit (Fe2 03), magnetit (Fe-04) dan korundum (Al2 03)
sulfida - galena (PbS), sfalerit (ZnS), pyrit (FeSz) dan kalkopyrit (CuFe S2)
sulfat - gypsum (CaSO4. 2H20), anhidrit (Ca S04)
karbanat - kalsit (CaC03 ), dolomit [CaMg. (C03)2], malachit Cu2(OH)2 C03.
khlorida - halit (NaCI), fluorida (Ca F2 ) Dan unsur-unsur asli (native elements),
seperti emas, perak, tembaga, intan dll.
GengQ File
26
GengQ File
27