BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN
A.
B.
BAB 4 - 1
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
kebakaran. Tebal selimut beton sangat berpengaruh pada dua besaran yang
mempunyai peranan penting dalam perencanaan balok yaitu h dan d. Hubungan
kedua besaran tersebut dalam sebuah balok secara umum ditentukan oleh :
h = d + tul utama + tul sengkang + P
dimana :
d = Tinggi efektif (jarak dari serat tekan ke titik berat tulangan tekan )
p = Tebal penutup beton untuk menutup tulangan terluar
tul utama = Diameter tulangan utama
tul sengkang = Diameter tulangan sengkang
C.
pada penampang yang ditinjau harus direncanakan sehingga V u < Vn. Bila nilainilai Vc yang didapat lebih kecil daripada Vu, maka penampang beton saja tidak
kuat untuk menahan tegangan geser. Jadi bila Vu > Vc perlu diberi tulangan
tambahan, baik berupa sengkang vertikal atau tulangan rangkap dikombinasikan
dengan batang yang dibengkok (Gideon DDPBB hal 125).
Rumus umum yang digunakan : Vc > Vu , apabila rumus diatas terpenuhi, maka
tidak perlu adanya tulangan geser.
dimana : Vu = Vu/bd ,
Vc = 0,6x
1
f' c xbwxd , Vu = Gaya lintang
6
by
efy
Y = (Vu - Vc) / W u
Vc = Vc bd
BAB 4 - 2
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
AS sengkang
D.
Dimana :
ly
ly
lx
Gambar 4.1.
= Koefisien
(diambil dari buku Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang, W.C.Vis dan
Gideon H.Kusuma, tabel 4.2.b).
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 - 3
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
E.
Penulangan Pelat
Beton bertulang direncanakan untuk runtuh secara perlahan dan bertahap,
hal ini dimungkinkan apabila tulangan tarik beton terlebih dahulu meleleh
sebelum regangan beton mencapai maksimum (under reinforced). Dengan dasar
perencanaan tersebut, jumlah tulangan yang akan digunakan pada penampang
beton dibatasi menurut SKSNI-1991 pasal 3.3.3. Anggapan pembatasan jumlah
tulangan tersebut berkaitan dengan rasio penulangan (), yaitu perbandingan
antara jumlah luas penampang tulangan baja tarik (As) terhadap luas efektif
penampang.
As
b.d
BAB 4 - 4
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
0,85. f ' c.
2.Rn
1 1
fy
0,85. f ' c
dimana :
Mn = Kuat momen nominal pada suatu penampang
Mu = kuat momen perlu terfaktor pada penampang
= faktor reduksi kekuatan diambil 0,8
Rn = Mu/bd2
Jika yang diperoleh < min, maka yang diambil adalah
min
sehingga
= tinggi efektif
As
dy
= tinggi penampang
BAB 4 - 5
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Gambar 4.2.
Hitung beban-beban
Ya
Hitung Tulangan
Tidak
> maks
maks
Pilih tulangan
S Smaks
Ya
Tidak
S > Smaks
BAB 4 - 6
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Rumus umum : Mn > Mu, Apabila ketentuan ini terpenuhi maka pelat telah
memenuhi persyaratan dimana : Mn = As . fy . (d - a/2), a =
As. fy
0,85 f ' c.h
= 19 cm
Antrede
= 30 cm
Lebar bordes
= 1,8 m
BAB 4 - 7
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
A.
total, tinggi efektif, lebar balok dan selimut beton. Penentuan dimensi balok
dilakukan dengan dengan pendekatan terhadap kemampuan balok tersebut
menahan beban kerja, sehingga pengaruh dari beban kerja seperti lendutan
dapat dibatasi sesuai dengan ketentuan dalam SKSNI T-15-1991-03 pasal
3.2.5.2. Ketentuan tersebut berlaku untuk mutu baja f y = 400 MPa, sedangkan
untuk mutu baja yang lain harus dikalikan dengan faktor pengalii yaitu :
fy
0,4
700
Untuk menentukan tinggi balok (h) yang berada pada dua tumpuan, dapat
digunakan rumus :
h = l untuk fy = 240 Mpa,
dimana : h = Tinggi total balok, l = Bentang teoritis balok
Untuk menentukan tinggi total balok (h) yang salahsatu ujungnya menerus,
dapat digunakan rumus :
h = l / 24,5 untuk fy = 240 MPa
Jika kedua ujungnya menerus maka tinggi total balok menggunakan rumus :
h = l / 28 untuk fy = 240 MPa
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 - 8
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Untuk menentukan tinggi total balok (h) kantilever dapat digunakan rumus :
h = l / 11 untuk fy = 240 MPa
B.
lebar balok (b), untuk mencari lebar balok dapat digunakan pendekatan :
b = h s/d 2/3 h (Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang W.C. Vis dan
Gideon Kusuma).
C.
BAB 4 - 9
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Fy
Vu , b 0,7
SKSNI 3.14.7.1-1
BAB 4 -10
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
SKSNI 3.14.7.1-1
dimana :
Mkap
VD,b
VL,b
VE,b
D.
cu = 0,003
0,85 fc
a = c
c
d
Cc
T 1c
s = fy/Es
fy
As. fy
dan diperoleh letak garis
0,85. f ' c.b
BAB 4 -11
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
( d c)
dan diketahui : y = fy dimana :
c
Es
D
M garis netral
h-y
T
a
n
b
Gambar 4.4. Penampang Bertulang Rangkap, Diagram Tegangan dan Regangan
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 -12
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
0,588. maks . fy
dan
Rnmaks = maks . fy 1
f
'
c
Mnmaks = . b . d2 . Rnmaks
Dalam menganalisa balok bertulang rangkap, diasumsikan gaya tekan
beton dan gaya tekan baja sama dengan gaya tarik baja.
Ts = Cc + Cs dengan menganggap fs = fy, maka : a =
( As A' s), fy
b.0,85. f ' c
s c d s
c d s
dimana ' s 0,003
c
cu
c
Apabila hasil regangan tekan lebih besar dari tegangan luluhnya (s > y),
perhitungan dilanjutkan dengan mencari momen nominalnya yang diperoleh dari
analisa berikut :
-
Momen nominal yang dihasilkan dari momen dalam baja tekan dan baja
tarik : Mn1 = As . fy . (d-ds)
Momen nominal yang dihasilkan dari momen dalam beton tekan dan baja
tarik : Mn2 = (As As) . fy . (d a)
BAB 4 -13
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
E.
terjadi interaksi sebagai satu kesatuan dalam menahan momen lentur positif
sehingga pelat akan bereaksi sebagai sayap desak dan balok sebagai
badannya. Interaksi antara flens dan balok yang menjadi satu kesatuan dengan
penampangnya berbentuk hurup T dan L.
b
ln
bw
Gambar 4.5.
bw
b < Ln
b < bw + Ln
b < bw +16t
b < bw + 6t
b < bw +Ln
b < bw + Ln
BAB 4 -14
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
(1)
Analisa Balok T
As
0,85.fc
Cc
0,003
Cc
d
Ts
As
bw
(da/2)
d d
Ts
s=fy.E
s
Asumsi : Fs = fy
Cc = a . bf . 0,85 . fc
Cs = As (fy 0,85 fc)
Kontrol: Jika Ts < Cc + Cs, maka anggapan bahwa a < t benar dan hitungan
dapat dilanjutkan, jika salah maka hitungan dilanjutkan kehitungan balok T murni
dengan tulangan rangkap.
Ts = Cc + Cs
As . fy = a . bf . 0,85 . fc + As (fy - 0,85 . fc)
a=
c = a/1
Kontrol : s =
(c d ' s )
x0,003
c
Jika s > y = fy/Es, berarti asumsi semula salah, maka hitungan dilanjutkan ke
bagian a.1.
Jika s < y = fy/Es, berarti asumsi semula salah, maka hitungan dilanjutkan ke
bagian a.2.
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 -15
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
(c d ' s )
x0,003.Es 0,85. f ' c
c
A = 1 . bf . 0,85 fc,
B = 600 . As As . fy 0,85 . fc . As
C = -(600 . As . ds)
Nilai C dapat dihitung dengan rumus ABC :
B B 2 4 AC
C1.2 =
2A
a = 1 . c , Cc = a . bf . 0,85 . fc, Cs = As
(c d ' s )
. 0,003 Es 0,85 . fc
c
Cc
0,003
t
c
Cc
d
Ts
(da/2)
Ts
d d
As
bw
s=fy.E
s
Gambar 4.7. Tampang balok
T tulangan rangkap dengan a > t
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 -16
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Cc1 = a . bw . 0,85 . fc
Cc2 = t . (bf bw) . 0,85 fc
Cs = As . (fy 0,85 fc), anggapan bahwa fs = fy
Ts = As . fy
As . fy = a . bw . 0,85 fc + t. (bf bw) . 0,85 fc + As . (fy - 0,85fc)
a =
c = a/1
Kontrol : s =
(c d ' s )
x0,003
c
Jika s > y = fy/Es, berarti asumsi semula salah, maka hitungan dilanjutkan ke
bagian b.1.
Jika s < y = fy/Es, berarti asumsi semula salah, maka hitungan dilanjutkan ke
bagian b.2.
b.1. Jika s > y =fy/Es atau fs > fy
Cc1 = a . bw . 0,85 . fc
Cc2 = t . (bf bw) . 0,85 fc
Cs = As . (fy 0,85 fc), anggapan bahwa fs = fy
0,003 Es . As . d
b.2. Jika s < y atau fs > fy
Cc1 = a . bw . 0,85 . fc
Cc2 = t . (bf bw) . 0,85 fc
Cs = As
(c d ' s )
x0,003Es 0,85. fc
c
Ts = As . fy
Ts = Cc1 + Cc2 + Cs
BAB 4 -17
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
B B 2 4 AC
C1,2
2A
a = 1 . c
Cc1 = a . bw . 0,85 . fc
Cc2 = t . (bf bw) . 0,85 . fc
Cs = As .
(c d ' s )
. 0,003 Es 0,85 . fc
c
(2)
Perancangan Balok T
Cara menentukan As maks untuk balok T berdasarkan pada hubungan
berikut :
cb
600.d
fy 600
ab = 1 . cb
Cc = 0,85 . fc [bf.t + bw(ab t)]
Ts = Asb . fy
Ts = Cc
0,85 . fc [bf.t + bw (ab t)] = Asb . fy
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 -18
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Asb
F.
(1)
Rnmaks = maks . fy 1
f 'c
Mu
dimana :
b.d 2
Rn = Koefisien tahanan
Mu = Momen yang terjadi pada balok
= Koefisien reduksi sebesar 0,8
b = Lebar balok
d = Tinggi efektif balok
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 -19
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
0,85 f ' c
2.Rn
Mn
1 1
dengan Rn
fy
(0,85. f ' c)
b.d 2
Nd 2
M R2
(d d ' )
BAB 4 -20
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
(2)
Mu
.b.d 2
0,85 f ' c
2 Rn
1 1
fy
(0,85. f ' c)
BAB 4 -21
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
As maks
1 600.d
0,638. f ' c.hf
b bw
fy
hf 600 fy
As
Mu
. fy.z
G.
fm
5(ln2 )
1
x Mm (Ma Mb)
48EI
10
dimana :
ln
Mm
BAB 4 -22
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
n.As
b
2bd
x 1
1
n.As
dimana :
Mcr
fr
= 0,7
yt
= tebal balok = h
Ig
Icr
f 'c
tetapi juga gaya normal (gaya aksial) P, maka distribusi tegangan internal
menjadi lebih kompleks.
Dari teori elastisitas diketahui bahwa tegangan-tegangan yang ditimbulkan
oleh M dan P boleh dijumlahkan sehingga memperoleh tegangan resultan,
tegangan yang ditimbulkan gaya normal adalah :
Prodi Teknik Sipil Diploma III
BAB 4 -23
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
p
b.h
sehingga apabila kita ingin mendapatkan harga b dan h dapat digunakan rumus :
b.h
B.
p
p
maupun sentris. Biasanya kolom dibebani oleh gaya aksial dan momen lentur
secara bersamaan, sehingga kolom harus direncanakan mampu untuk menahan
gaya aksial dan momen maksimum dari beban berfaktor yang bekerja pada
elemennya.
1. Kekuatan Nominal Kolom
Kuat tekan rencana .Pn dari komponen tekan menurut SKSNI T-15-1991-03
pasal 3.3.3, tidak boleh diambil lebih besar dari ketentuan berikut :
a. Untuk kompenen struktur non pratekan dengan tulangan spiral :
.Pnmaks = 0,85 . [0,85 . fc(Ag Ast) + fy . Ast]
b. Untuk komponen struktur non pratekan denagn sengkang pengikat :
.Pnmaks = 0,80 . [0,85 . fc(Ag Ast) + fy . Ast]
dimana :
Ag
BAB 4 -24
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
cb
a
fy
0,003
600.d
xd atau cb
600 fy
Es 0,003
= 1 . Cb
Cc
= ab .b . 0,85 . fc
Ts = As . fy
Cs
Apabila :
s > sy, maka digunakan fs = s . Es
s < sy, maka digunakan fs = fy
Kuat tekan nominal :
Pnb = Cc + Cs Ts
Pnb rancang = . Pnb
Kuat momen nominal :
h ab
h
M nb Cc Cs d ' s Ts d ' s
2 2
2
BAB 4 -25
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
terletak lebih kanan dari regangan berimbang c < cb). Untuk mencari nilai Pn
rancang dan Mn rancang dilakukan tahap seperti yang dterapkan pada kolom
dalam keadaan regangan seimbang.
5. Diagram Interaksi
a. Kolom dalam keadaan regangan seimbang, untuk mencari Pn d dan Mn b
harus dikalikan faktor = 0,65.
b. Kolom dalam keadaan . Pa = 0, dimana analisa penampang kolom
sama dengan analisis penampang komponen struktur lentur balok.
a
=.c
Cc = a . b . 0,85 . fc
Ts = As . fy
Ts = Cc + Cs
c d's
c d's
= 1 . b . 0,85 . fc
C = -0,003 . Es . As . d
Dengan rumus ABC didapatkan nilai C;
B B 2 4. A.C
C12 =
2A
; a = 1 . c
BAB 4 -26
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
=b.h
K .Lu
22
r
BAB 4 -27
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
dimana :
K = Faktor panjang efektif kolom
Lu = Panjang bebas kolom
R = Jari-jari inertia penampang kolom
(1 / A)
20 m
. 1 m , untuk m < 2
m
EI
K
I
A K untuk ujung bawah kolom
EI
B
IB
EI
K
I
B K untuk ujung atas kolom
EI
A
IA
EI K
( Ec.Ig ) / 2,5
1 .d
EI b
( Ec.Ig ) / 5
1 .d
1,2 D
1,2 D 1,6 L
BAB 4 -28
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Ig
= Momen Inersia
Ik
Ib
= Beban mati
= Beban hidup
kolom
yang
dipengaruhi
oleh
faktor
kelagsingan,harus
M2b = Nilai yang lebih besar dari momen ujung berfaktor pada komponen
struktur tekan akibat beban yang tidak menimbulkan goyangan,
dengan catatan jika M2B < Pu (15 + 0,003h), maka M2B harus
dianggap sebesar M2B = Pu(15 + 0,003h)
M2B = Nilai yang lebih besar dari momen ujung berfaktor pada komponen
struktur
tekan
akibat
beban
yang
menimbulkan
goyangan
kesamping
Faktor pembesar momen ditentukan berdasarkan ada tidaknya
goyangan pada struktur :
BAB 4 -29
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Cm
Pu
1
.Pc
s = 1
Pu adalah beban aksial berfaktor dan Pc adalah beban kritis yang
dihitung dengan rumus Euleur :
Pc
2 .EI
( K .Lu) 2
Cm
1 Pu
.Ps
s =
1
1 Pu
.Pc
BAB 4 -30
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
sendi
plastis
pada
struktur
rencana
secara
NE,K
VUK
BAB 4 -31
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
dengan :
Mu,katas = Momen rencana kolom pada ujung atas dihitung pada muka
balok
Mu,kbawah = Momen rencana kolom pada ujung bawah muka balok
Mkap,kbawah = Kapasitas lentur uung kolom lantai dasar = o .
Mnak,kbawah
Mnak,kbawah = Kuat lentur nominal aktual ujung dasar kolom lantai dasar
berdasarkan luas tulangan aktual yang terpasang.
Ha
VD,k
VL,K
VE,K
MD,L
ME,K
Mnak,b
Beban aksial rencana NU,K yang bekerja pada kolom portal dengan
daktilitas penuh dihitung dari :
NU , K
0,7.Rn.M Kap,b
Ib
1,05 N gk
BAB 4 -32
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
dengan :
Mkap,b = Momen
kapsitas
balok
pada
pusat
join
dengan
Ib
Ng,k
T-15-1991-03
pasal
3.14.4.4,
ditetapkan
bahwa
tulangan
k1
Pu
et
x
. Agr . f ' c h
k2
Pu
. Agr . f ' c
BAB 4 -33
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Muy Mux(1 )
Muy Mux(1 )
BAB 4 -34
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Penulangan Geser
Menurut C.K.Wang dan C.G. Salmon dalam buku Design Beton Bertulang
jilid I, tulangan geser mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
a. Memiliki sebagian besar gaya geser yang bekerja,
b. Melawan retak miring dan ikut menjaga terpeliharanya lekatan antar
agregat,
c. Mengikat batang tulangan memanjang agar tetap berada pada tempatnya.
Dalam SKSNI T-15-1991-03 pasal 3.4.1, dinyatakan bahwa komponen
struktur yang menerima gaya geser harus direncanakan menurut ketentuan
sebagai berikut :
Vu = . Vn
Vn = Vc + Vs
Vu = Gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau
Vn = C . (q rancang . 1a)
dimana :
C = Koefisien sebesar 0,5 untuk pelat dalam keadaan dua tumpuan terjepit
dan dua tumpuan bebas, juga untuk pelat dalam keadaan tumpuan
sekelilingnya terjepit penuh. Koefisien sebesar 0,67 untuk pelat dalam
keadaan tiga tumpuan terjepit dan satu tumpuan bebas.
Vn = Gaya geser nominal
Vc = gaya geser nominal beton
Vs = Gaya gesesr nominal tulangan geser
= Untuk geser dan torsi diambil sebesar 0,6.
Kuat geser nominal beton (Vc) untuk struktur yang hanya dibebani oleh lentur
dan geser saja (SKSNI T-17-1991-03 pasal 3.4.3) adalah :
Vc = 1/6 .
fc . bw . d
BAB 4 -35
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Untuk struktur yang dibebani oleh tekan aksial, lentur dan geser :
Nu 1
x 1 6 .
Vc 2.
14. Ag
f ' c bw.d
Dimana :
bw = Lebar badan pelat yang ditinjau
d
Av. fy.d
s
dimana :
Av = Luas tulangan geser dalam jarak s
fy
f ' c fc . bw . d
f ' c . bw . d,
BAB 4 -36
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
Interaksi Kolom
Jarak tulangan atas dengan permukaan atas penampang.
Dc = P + sengkang + tul.ult
1. Mencari luas tulangan total :
Luas tulangan lajur 1
As1
mm2
As2
mm2
As3
mm2
Astot
mm2
l 1h dc
n 1
= As1 . fs1
Cs2
= As2 . fs2
Csn
= Asn . fsn
BAB 4 -37
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
l 1h 2dc
n 1
c d
s = 0,003.
c
Tegangan pada lapis ke-I dapat dirumuskan menjadi :
c d
fs = 0,003.
.s
c
Bila :
es fy/Es, maka fs = fy
fy/Es es fy/Es, maka fs = es . Es
es fy/Es, maka fs = fy
gaya tulangan ke-i menjadi :
Cs = fs . As
BAB 4 -38
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
qc
SF
, dimana :
BAB 4 -39
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
5. Kontrol pondasi
Beban
Fsumuran
BAB 4 -40
BAHAN KULIAH
Struktur Beton II (TC305)
min = 1,4 / fy
maks = 0,75 .b
k = Rn = Mu/b . d2
. f ' c
2.Rn
1 1
fy
. f ' c
As = . . d
d. Kontrol kapasitas
As. fy
0,85. f ' cb
Mn = As . fy (d - a/2)
Mn > Mu
e. Penulangan geser lintang
Vc = 1/6 .
f ' c . bo . d
Vs = (Vu/) - Vc
BAB 4 -41