3. Industri pariwisata
Elemen ketiga dalam sistem pariwisata adalah industri pariwisata. Industri yang
menyediakan jasa, daya tank, dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit usaha
atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi tersebut.Sebagai
contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di daerah asal wisatawan, Penerbangan bisa
ditemukan balk di daerah asal wisatawan maupun di daerah transit, dan akomodasi bisa
ditemukan di daerah tujuan wisata.
Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan. Dalam Undangundang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa:
a.
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tank wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu sementara.
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.
d.
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat
multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujudkebutuhan setiap orang dan
negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
e.
Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
f.
Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha
pariwisata.
g.
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata.
yang
dijadikan
sebagai
tujuan
wisata
disebut
objek
wisata.
3.
Objek wisata budaya, antara lain benteng kuno, masjid kuno, gereja kuno, museum,
keraton,
monumen,
candi,
kesenian
daerah,
rumah
adat,
dan
upacara
adat.
Jenis-jenis Pariwisata
1. Pariwisata budaya, seperti kunjungan ke candi, masjid agung, museum, dan keraton.
2. Pariwisata olahraga, seperti mendaki gunung, berenang di pantai, dan mendayung di telaga.
3.
4.
Pariwisata yang hanya untuk tujuan rekreasi, seperti kunjungan ke taman rekreasi dan
pantai.
5.
Pariwisata sambil mengadakan pertemuan atau konferensi, seperti konferensi PATA dan
KTT ASEAN yang dilaksanakan di Bali.
Meningkatkan penghasilan bagi masyarakat, baik dari pelayanan jasa maupun dari
penjualan barang cinderamata.
Meningkatnya kesempatan berusaha bagi penduduk area masyarakat yang linggal di sekitar
objek wisata.
b. Sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja yang dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan penduduk.
c.
Pendapatan negara meningkat berupa pajak baik dari para wisatawan yang datang maupun
pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, serta keuntungan dari pertukaran mata
uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.
d.
Macam-Macam Pariwisata
Tujuan pariwisata ternyata tidak hanya untuk berlibur atau rekreasi, melainkan berhubungan
dengan olah raga, pekerjaan, dan tujuan pendidikan. Berdasarkan batasan tersebut, secara
umum sektor pariwisata dapat dibedakan menjadi tiga mecam, yaitu sebagai berikut.
1.
Darmawisata, yaitu berbagai jenis pariwisata yang bertujuan untuk mencari kesenangan
yang biasa berhubungan dengan:
a.
b.
rekreasi, misalnya kunjungan ke objek wisata taman-taman wisata, pantai, gunung, dan
danau.;
c.
wisata budaya, misalnya kunjungan ke objek candi, keraton, upacara keagaman area
upacara tradisi setempat, dan kesenian daerah;
2. Widyawisata, yaitu jenis pariwisata yang bertujuan memperdalam ilmu pengetahuan, baik
untuk belajar misalnya kunjungan ke museum, Taman Mini untuk mempelajari budaya
Indonesia,
planetarium,
ataupun
untuk
tujuan
penelitian,
misalnya
meneliti
Karyawisata, yaitu jenis pariwisata yang berhubungan dengan tugas pekerjaan, misalnya
pariwisata sambil menghadiri tugas dari tempat pekerjaan (rapat, seminar), atau pariwisata
sambil berdagang (niaga).
Fasilitas pemandu wisata, yang senantiasa siap untuk mengantar dan memberikan
penjelasan kepada para wisatawan.
wisatawan.
Dapat meningkatkan kesempatan kerja. Dengan dibangunnya hotel atau restoran, akan
3.
Industri Pariwisata
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/pengantar-industri-pariwisata-definisi.html
Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai kumpulan dari
macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
(goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada
umumnya, selama dalam perjalanannya. (Yoeti, 1985, p.9).
Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik
pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran
produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian.
(Kusudianto, 1996, p.11)
Kepariwisataan dan Pariwisata
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata
(Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan
wisata. Tourism is an integrated system and can be viewed in terms of demand and
supply. The demand is made up of domestic and international tourist market. The supply is
comprised of transportations, tourist attractions and activities, tourist facilities, services and
related infrastructure, and information and promotion. Visitors are defined as tourist and
the remainder as same-day visitors.
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti
keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan.
Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara.
Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan
aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi.
Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung,
yaitu :
1. Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di lihat
atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus
mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk
berkunjung di obyek tersebut.
2. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa melakukan
sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax berupa fasilitas
rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat
tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.
3. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah
ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti,
1985, p.164).
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah dan terpadu
terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik.
Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis
dan proporsional.
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka
faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata
tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari
pengembangan obyek wisata. Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata (1985,
p.181), mengatakan : Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan
agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan
untuk
memuaskan
kebutuhan
wisatawan
yang
beraneka
ragam.
Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal.
Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos
Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi
tersebut.
d. Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene mendapat
e.