Case Skizofrenia
Case Skizofrenia
SKIZOFRENIA
Disusun oleh :
Selpiani
030.06.239
Pembimbing :
Dr. Pramudya P, Sp.KJ
Dr. Agus Susanto, Sp.KJ
Dr. Eunice P. Najoan, Sp.KJ
Dr. Rudyhard E. Hutagalung, Sp.KJ
Dr. Feri Ikhwan, Sp.KJ
STATUS PSIKIATRI
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Agama
Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status Pernikahan
Alamat
Tanggal masuk RS
II.
: Ny. Y
: Perempuan
: 47 tahun
: Islam
: Indonesia
: S1
: Tidak bekerja
: Menikah
: Jl. Mawar Jati Komplek Hankam Blok G 3 Rt 01/15,
Pondok Gede
: 18 November 2013
RIWAYAT PSIKIATRI
Dilakukan Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 19 November 2013
pukul 13.00 WIB di Bangsal P. Bengkalis RSAL Dr. Mintohardjo dan
Alloanamnesis dengan suami pasien pada tanggal 20 November 2013 pukul 14.30
WIB.
A. Keluhan Utama
Pasien datang diantar suaminya ke bangsal P.Bengkalis pada tanggal 18
November 2013 dengan keluhan gelisah dan kehilangan minat untuk bekerja.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesis tanggal 19 November 2013 pukul 13.00 WIB
Pasien datang ke bangsal jiwa P. Bengkalis RSAL Dr. Mintohardjo diantar
oleh suaminya dengan keluhan gelisah dan kehilangan minat untuk bekerja.
Pasien merasa berdosa dan ingin meminta maaf kepada Tuhan karena pernah
melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan. Pasien mengatakan dia takut masuk
neraka.
Pasien juga mengeluh jantung berdebar-debar, merasa tidak tenang dan tidak
mau mandi. Pasien meyakini kalau semua ini akibat dari pengaruh ilmu sihir yang
dikirim oleh ibu kandungnya. Pasien mengatakan ibunya melakukan ini karena
dampak dari perbuatan ayahnya yang keras kepada ibunya. Pasien tidak mengerti
kenapa harus dia yang dijadikan korban. Pasien tidak mau dendam kepada ibunya,
dia malah selalu mendoakan ibunya. Pasien juga berdoa kepada ke-4 malaikat
Munkar, Nakir, Rakib, Atid agar selalu menjaganya dari segala perbuatan jahat.
Pasien mengaku keluhan ini sudah dia rasakan sejak masih gadis. Pasien
sering dirawat di bangsal jiwa P. Bengkalis RSAL Dr. Mintohardjo dengan
keluhan yang sama. Pasien sudah berobat ke kyai tetapi sakitnya tersebut tetap
sering kambuh. Pasien sampai pindah rumah karena dia merasa rumahnya
tersebut sudah dipenuhi oleh ilmu sihir dari ibunya, sehingga dia merasa panas di
dalam rumah. Pasien mengatakan suami dan anak-anaknya juga merasakan
pengaruh sihir dari ibunya.
Sebelum sakit pasien pernah mengajar bahasa Perancis di SMA dan
pariwisata, tetapi sekarang sudah tidak bekerja. Hubungan pasien dengan adikadiknya juga kurang baik, karena menurut pasien mereka sudah terpengaruh oleh
ibunya. Pasien terakhir kali bertemu ibunya 3 bulan yang lalu untuk menjenguk
ibunya yang terkena kanker rahim. Tetapi pasien beranggapan walaupun ibunya
sudah sakit, dia masih tetap bisa mengirim pengaruh sihir kepadanya dengan
menyuruh pengikutnya.
Pasien berobat ke Poliklinik Psikiatri RSAL Dr. Mintohardjo hanya jika
sakitnya kambuh. Pasien mendapatkan pengobatan dengan tablet Stelazine,
Trihexyphenidyl dan Chlorpromazine.
Pasien tidak merasa ada bisikan-bisikan ke telinga yang berasal dari luar,
tetapi pasien meyakini semua itu berasal dari hatinya. Pasien juga tidak memiliki
kemampuan luar biasa yang tidak dimiliki orang lain. Pasien tidak pernah
melakukan percobaan bunuh diri atau menyakiti orang lain. Selama wawancara
pembicaraan pasien tidak langsung ke masalah yang dirasakannya, pasien sering
berputar-putar membicarakan hal yang lain, seperti membicarakan anak
pertamanya yang akan menikah tahun depan.
Hubungan dengan keluarga juga kurang baik, terutama dengan ibu dan adikadiknya. Semenjak pasien meyakini kalau ibunya yang membuat dia sakit seperti
ini, pasien jadi jarang silaturahmi dengan ibunya. Pasien juga lebih banyak
berdiam diri di rumah dan kurang bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien sudah sering dirawat di bangsal jiwa P. Bengkalis RSAL Dr.
Mintohardjo. Pertama kali pasien dirawat pada 28 tahun yang lalu (tahun
1985), saat berusia 19 tahun. Saat itu pasien dirawat karena sulit tidur dan
sering berbicara sendiri. Saat itu pasien sedang banyak pikiran akibat lelah
kuliah. Saat itu pasien dirawat selama 1 minggu dan dipulangkan setelah
kondisinya membaik. Semenjak itu pasien tidak mengalami serangan lagi.
Tahun 2010 pasien berobat ke Poliklinik Psikiatri RSAL Dr. Mintohardjo
dengan keluhan gelisah dan sulit tidur. Lalu pasien diberi obat tablet Stelazine,
Trihexyphenidyl, dan Chlorpromazine. Tetapi pasien tidak teratur minum
obat.
Pada tanggal 10 Juli 2011 pasien dirawat lagi di bangsal jiwa RSAL Dr.
Mintohardjo dengan keluhan bicaranya ngelantur, sering berbicara sendiri,
sulit tidur, dan pasien tidak mau minum obat. Pasien tidak merasa sakit jiwa.
Dia yakin tetangganya sering menabur semacam sihir di halaman rumahnya
dan melalui makanan, sehingga pasien sering merasa sakit yang tidak sembuh
dengan obat, melainkan hanya bisa sembuh dengan membaca Al-Quran.
Pasien mendapat perawatan selama 5 hari, lalu dipulangkan karena kondisinya
sudah tenang.
Tanggal 18 Oktober 2011 pasien dirawat di P. Bengkalis RSAL Dr.
Mintohardjo dengan keluhan lemas, gelisah, tiba-tiba mengambil posisi sujud
tanpa sebab, dan tidak mau merawat diri. Pasien menjadi lebih pendiam dan
jarang bersosialisasi dengan tetangga. Pasien dirawat selama 1 minggu.
Tahun 2012 pasien berobat ke Poliklinik Psikiatri RSAL Dr. Mintohardjo
untuk kontrol.
Tanggal 18 November 2013 pasien dirawat kembali dengan keluhan
gelisah, kehilangan minat untuk bekerja, tidak tenang, dan tidak mau mandi.
Pasien meyakini kalau ibunya mengirim ilmu sihir kepadanya sehingga
menyebabkan pasien seperti ini. Pasien juga mengatakan takut masuk neraka
dan dia ingin meminta maaf kepada Tuhan. Pasien tidak merasa ada bisikan-
bisikan ke telinga yang berasal dari luar, tetapi pasien meyakini semua itu
berasal dari hatinya. Pasien jarang silaturahmi dengan ibu dan adik-adiknya.
10 Juli 2011
2010
18 Oktober
2011
Dirawatjiwa
di P.Bengkalis
Dirawat di bangsal
RSAL Dr. Mintohardjo karena bicaranya ngelantur, s
RSAL Dr. Mintohardjo
karena lemas, gelisah,
tiba-tiba mengambil
posisi sujud tanpa
2. Riwayat Gangguan Medik
sebab, dan tidak mau
penyakit lain.
Riwayat kejang disangkal.
Riwayat penyakit lainnya disangkal.
Riwayat kecelakaan disangkal.
Saat SLTA pasien bersekolah dengan baik, tidak pernah tinggal kelas,
memiliki teman, namun tidak ada yang sangat dekat, dan tidak pernah
bermasalah dengan obat-obatan terlarang.
5. Masa Dewasa
Pasien kuliah pendidikan di perguruan tinggi dengan baik. Pasien pernah
bekerja sebagai guru SMA. Pasien menikah pada tahun 1988. Pasien tidak
pernah melakukan pelanggaran hukum yang serius yang mengakibatkan
pasien berurusan dengan polisi.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Hubungan dengan
orangtua dan saudara kurang baik. Ayah pasien sudah meninggal, ibu pasien tidak
bekerja. Saudara kandung pasien semuanya perempuan, dan sudah bekerja. Pasien
menikah dan memiliki 4 orang anak. Tidak ada anggota keluarga pasien yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
F. Situasi Sekarang
Pasien tinggal di rumah miliknya, tinggal bersama suami dan 4 orang
anaknya. Pasien sudah tidak bekerja. Interaksi dengan tetangga tidak ada, bahkan
pasien terkesan menarik diri dengan selalu berdiam diri di rumah. Pasien sekarang
menjalani pengobatan rawat inap di bangsal jiwa P. Bengkalis RSAL Dr.
Mintohardjo.
G. Persepsi (tanggapan) pasien tentang dirinya dan kehidupannya
Pasien mengetahui dirinya sakit dan sedang dirawat di RSAL Dr. Mintohardjo.
Pasien mengerti tujuan pasien dirawat dan pasien ingin sembuh.
III.
2. Daya Konsentrasi
Selama wawancara pasien berespon baik terhadap pertanyaan yang
diajukan pemeriksa.
3. Orientasi
Waktu
: Baik, pasien mengetahui hari saat dilakukan wawancara.
Tempat
: Baik, pasien mengetahui keberadaannya di RSAL.
Orang
: Baik, pasien mengetahui orang sekitarnya.
4. Daya Ingat
Jangka panjang
: Baik, pasien masih mengingat masa sekolahnya.
Jangka pendek
: Baik, pasien masih mengingat menu sarapan tadi pagi.
Segera
: Baik, pasien dapat menyebutkan nama pemeriksa
yang baru saja disebutkan.
5. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengetahui arti dari peribahasa tong kosong nyaring
bunyinya.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
2. Ilusi
3. Depersonalisasi
4. Derealisasi
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
E. Proses Berfikir
1. Arus Pikiran
a. Produktivitas
: isi pembicaraannya sedikit
b. Kontinuitas
: pembicaraannya berputar-putar (sirkumstansial)
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi Pikiran
a. Preokupasi
: selalu merasa ibunya melakukan ilmu sihir
kepada dirinya.
b. Gangguan isi fikiran
: waham persekusi
F. Pengendalian Impuls
Pada pasien tampak mengendalikan impuls untuk berpikir maupun bertindak.
G. Daya nilai
1. Daya nilai sosial
2. Uji daya nilai
3. Daya nilai realitas
PEMERIKSAAN LAINNYA
A. Interna
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36C
Status generalis : Normal
B. Neurologi
Tidak dilakukan
V.
DIAGNOSIS
Skizofrenia Multiple Episodes Currently in Partial Remission
DAFTAR PROBLEMA
1. Problema fisik
2. Problema Psikologik / perilaku
: tidak ada
: pasien menjadi pendiam dan merasa diguna-
IX.
Quo ad Sanationam
: Dubia ad malam
PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmakoterapi
Risperidone
2. Psikoedukasi
- Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit pasien, gejala
penyakit, penyebab, proses pengobatan serta resiko kekambuhan kepada
-
keluarga pasien.
Membangun relasi dengan pasien dan membuat pasien merasa nyaman
sehingga pasien merasa diperhatikan dan dipedulikan sesuai dengan prinsip
3. Sosioterapi
- Edukasi kepada seluruh keluarga inti pasien mengenai keadaan pasien
sesungguhnya dan bagaimana menyikapi pasien dalam keseharian serta
-
X.
SARAN
- Teratur minum obat dan rajin kontrol ke dokter.
- Keluarga ikut dalam proses penyembuhan dan terus memberikan perhatian
dan dukungan untuk pasien.