Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS GINEKOLOGI

G1P0A0, 30 TAHUN, HAMIL 7 MINGGU DENGAN


KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DAN ANEMIA
RINGAN

Pembimbing :
Dr. Jaenudin, Sp.OG
Disusun Oleh :
Selpiani (030.06.239)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN & KANDUNGAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.SOESELO SLAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 9 DESEMBER 2013 15 FEBRUARI 2014

STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. R

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 30 tahun

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Kedung Wungu Rt 11/02

Suku Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Menikah

Tanggal Masuk RS

: 8 Februari 2014

II. ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis di Nusa Indah
Tanggal

: 9 Februari 2014

Jam

: 09.00

A. Keluhan Utama
Nyeri perut bawah sejak 2 hari SMRS
B. Keluhan Tambahan
Keluar darah dari jalan lahir sejak 2 hari SMRS
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien seorang wanita umur 30 tahun dengan G 1P0A0, usia kehamilan 7
minggu datang ke RSUD Dr. Soeselo Slawi dengan keluhan nyeri perut bawah
sejak 2 hari SMRS. Nyeri dirasakan terus-menerus dan dirasakan bertambah hebat.
Pasien menyangkal adanya penjalaran nyeri ke bagian tubuh yang lain. Pasien juga
mengaku keluar darah dari jalan lahir sejak 2 hari SMRS. Darah yang keluar
sedikit, berwarna merah kehitaman dan tidak disertai adanya gumpalan. Pasien

ganti pembalut 2x/hari. Pasien mengetahui dirinya hamil dan haid terakhir pada
tanggal 21 Desember 2013. Pasien menyangkal adanya mual, muntah, dan riwayat
trauma sebelumnya.
D. Riwayat Haid
HPHT

: 21 Desember 2013

Taksiran Partus

: 28 September 2014

Usia Kehamilan

: 7 minggu

Menarche

: 12 tahun

Siklus Haid

: Teratur (28 hari)

Lama Haid

: 5-7 hari

Banyaknya

: 2 pembalut per hari

Dismenore

: (-)

E. Riwayat Pernikahan
Pernikahan ini merupakan pernikahan pertama dan telah berlangsung
selama 6 bulan. Pasien menikah pada usia 29 tahun dan suami berusia 33 tahun.
F. Riwayat KB
Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi dalam bentuk apapun (pil
KB, suntik, susuk maupun spiral).
G. Riwayat Kehamilan
Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama pasien.
Usia kehamilan

: 7 minggu

H. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien menyangkal adanya penyakit darah tinggi, asma, kencing manis,
maupun alergi obat dan makanan. Pasien juga tidak pernah operasi ataupun dirawat
sebelumnya.

I. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi, asma,
penyakit jantung, kencing manis, penyakit ginjal, maupun alergi obat dan makanan.
J. Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien juga tidak
pernah mengkonsumsi jamu-jamuan maupun obat-obatan selama hamil. Konsumsi
makan sehari 3-4 kali dengan lauk pauk sayuran yang bergizi.
III.PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda Vital
-

Tekanan Darah

: 110/80 mmHg

Nadi

: 88 x/menit

Pernapasan

: 20 x/menit

Suhu

: 37oC

Kepala

: Normochepali, rambut hitam, tidak rontok

Mata

: Conjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-)

Mulut

: Faring hiperemis (-), tonsil T1 T1 tenang

Leher

: KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar

Thorax
o Cor :
-

Inspeksi : Tampak pulsasi iktus cordis 2 cm medial lnea midklavikula kiri.


Palpasi : Teraba pulsasi iktus cordis 2 cm medial linea midklavikula kiri.
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)

o Pulmo :
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis saat
inspirasi maupun ekspirasi.
- Palpasi : ICS tidak melebar, tidak menyempit, vocal fremitus simetris sama
kuat kiri kanan depan belakang.

- Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru


- Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-), krepitasi (-/-).
Mammae

: Simetris, hiperpigmentasi pada areola, benjolan (-), retraksi puting

(-)
Abdomen :
o
o
o
o

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: datar, striae (-)


: nyeri tekan (+) di abdomen bagian bawah, defense muscular (-)
: timpani keempat kuadran, shifting dullness (-), nyeri ketuk (-)
: bising usus (+) 2x/menit

Ekstremitas :
o Superior : akral hangat (+/+), edema (-/-)
o Inferior : akral hangat (+/+), edema (-/-)
Status Ginekologis

Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi

: Defense muscular (-), TFU tidak teraba, nyeri tekan (+) di regio
bagian bawah, nyeri lepas tekan (+) di regio bagian bawah.

Perkusi

: nyeri ketuk (-),

Auskultasi: Bising usus (+) 2x/ menit

Genitalia
Inspeksi : v/u tak ada kelainan, perdarahan aktif (-)
Inspekulo : tidak dilakukan
VT
: Nyeri goyang portio (+), OUE tertutup, corpus uteri dalam batas
normal, antefleksi, adneksa dalam batas normal, cavum Douglas
menonjol.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Laboratorium tanggal 8/2/2014
Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

DARAH RUTIN

Leukosit

9.3

10^3/ul

3.6 - 11.0

Eritrosit

3.0

10^6/ul

3.8 - 5.20

Hemoglobin

8.8

g/dl

11.7 - 15.5

Hematokrit

25

35 47

Trombosit

214

10^3/ul

150 - 400

Eosinofil

0.70

2.00 - 4.00

Basofil

0.20

01

Netrofil

72.90

50 70

Limfosit

19.10

25 40

Monosit

7.10

28

Golongan Darah

DIFF COUNT

Rhesus Faktor

Positive

Urine
Tes Kehamilan

Positive

Sero Imunologi
HBsAg

Non reaktif

Non Reaktif

Kesan : Anemia ringan


Tes kehamilan (+)
V. RESUME
Wanita, 30 tahun, G1P0A0 hamil 7 minggu, datang ke RSUD Dr. Soeselo Slawi
dengan keluhan nyeri perut sebelah bawah sejak 2 hari SMRS. Nyeri dirasakan terus
menerus dan semakin memberat. Pasien juga mengeluh keluar darah dari jalan lahir
sedikit, berwarna merah kehitaman dan tidak disertai gumpalan darah sejak 2 hari
SMRS. Pasien mengetahui dirinya hamil dan haid terakhir pada tanggal 21 Desember
2013.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
:
o Tekanan darah
: 110/80 mmHg
5

o Nadi
: 88 x/menit
o Pernapasan
: 20 x/menit
o Suhu
: 37 oC
Status generalis :
o Mata
: Conjungtiva pucat +/+
o Abdomen
: datar , nyeri tekan (+) di regio abdomen bagian
bawah, nyeri lepas (+), defans muscular (-)
Status ginekologis:
Genitalia
Inspeksi
: v/u tak ada kelainan, perdarahan aktif (-)
VT
: nyeri goyang portio (+), OUE tertutup, corpus uteri dalam
batas normal, antefleksi, adneksa dalam batas normal, cavum
Douglas menonjol.

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan:


Pemeriksaan laboratorium : anemia sedang (Hb: 8.8 g/dl), tes kehamilan (+)

VI.

DIAGNOSIS
G1P0A0, 30 tahun, Hamil 7 minggu dengan Kehamilan Ektopik Terganggu dan
Anemia ringan

VII.

PENATALAKSANAAN
-

Observasi tanda vital, perdarahan, tanda-tanda perburukan

Resusitasi cairan: RL 1000cc 2 line

Rencana laparotomi eksplorasi cito

Laporan operasi 8/2/2014

Pasien terlentang di meja operasi dalam anestesi spinal


A dan antisepsis pada daerah operasi dan sekitarnya
Dilakukan insisi mediana, setelah peritoneum dibuka tampak darah dan

bekuan darah di kavum abdomen sebanyak 500 cc


Dilakukan eksplorasi lebih lanjut didapatkan tuba bentuk dan ukuran

normal.
Tuba kanan, ovarium kanan dan ovarium kiri dalam batas normal.
Pada tuba kiri pars ampularis didapatkan jaringan compang camping
Dilakukan salfingektomi sinistra, abdomen dicuci dengan NaCl 1000 cc.

Diyakini tidak ada perdarahan, alat dan kassa lengkap


Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis
Perdarahan 200cc, urine jernih 300cc

Operasi selesai.

Instruksi post-op :

Observasi tanda vital, perdarahan, nyeri abdomen


Lakukan pemeriksaan darah rutin post operasi, 1 jam pertama tiap 15 menit,
1 jam kedua tiap 30 menit.
Medikamentosa:
Ceftriaksone 1 x 2 gr (iv)
Cairan 2000 cc/24 jam
Ketorolac 3 x 1 amp
GVH3
Diet bertahap
Mobilisasi bertahap

VIII. PROGNOSIS
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
FOLLOW UP
Tgl
9/2/14
00.30

Subjective

Objective
KU : tampak sakit

Assesment
P0A1, 30 tahun,

sedang

Post laparotomi

Flatus (-)

Kesadaran : CM

salphingektomi

- IVFD RL 20 tts/mnt

BAB (-),

TD : 90/60 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 360C
RR: 20 x/menit

sinistra a/i KET

- Ceftriaxone inj 1 x 2

Nyeri pada luka


operasi (+)

BAK on DC
Perdarahan (-)

Mata : CP +/+, SI -/Thorax:


Cor dan pulmo: dbn

Anemia ringan

Plan
- Observasi TTV,
perdarahan

gr (iv)
- Ketorolac 3 x 1 amp
(iv)
- Rencana Transfusi 2
kolf PRC

Abdomen:
Luka operasi tertutup
verban, rembesan (-),
pus (-), Nyeri tekan (+)
Ekstremitas:
7

Akral hangat +/+


9/2/14
06.00

Lemas (+)

Oedem -/KU : tampak sakit

P0A1, 30 tahun,

Nyeri luka

sedang

Post laparotomi

Kesadaran : CM

salphingektomi

- IVFD RL 20 tts/mnt

TD : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,60C
RR: 20 x/menit

sinistra a/i KET

- Ceftriaxone inj 1 x 2

operasi (+)
BAK (+) on
DC
Flatus (-),
BAB (-)
Pusing (-)
Mob : mikamiki (-)

H+1
Anemia ringan

Mata : CP -/-, SI -/-

- Observasi TTV,
perdarahan

gr (iv)
- Ketorolac 3 x 1 amp
(iv)

Thorax:

- Transfusi 2 kolf

Cor dan pulmo: dbn

PRC

Abdomen:
Luka operasi tertutup
verban, rembesan (-),
pus (-), Nyeri tekan (+)
Ekstremitas:
Akral hangat +/+

10/2/14

Lemas (+)

Oedem -/KU : tampak sakit

06.00

Nyeri luka

sedang

Post laparotomi

Kesadaran : CM

salphingektomi

- IVFD RL 20 tts/mnt

TD : 100/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,50C
RR: 20 x/menit

sinistra a/i KET

- Cefadroxil 3x500

operasi (+)
BAK (+) on
DC
Flatus (+),
BAB (-)
Pusing (-)
Mob : mikamiki (+)
Demam (-)

Mata : CP -/-, SI -/-

P0A1, 30 tahun,

H+2
Anemia ringan

- Observasi TTV,
perdarahan

mg
- Asam mefenamat
3x500 mg

Thorax:

- Transfusi PRC

Cor dan pulmo: dbn

- Mobilisasi aktif, diet

Abdomen:

TKTP, GV hari ke 3

Luka operasi tertutup


verban, rembesan (-),
pus (-), Nyeri tekan (+)
Ekstremitas:
Akral hangat +/+

Oedem -/-

ANALISA KASUS
a. Analisis Kasus Diagnosis
Diagnosis kehamilan ektopik tidak selalu mudah ditegakkan karena spektrum
gejalanya yang luas dari bentuk asimptomatik sampai bentuk yang jelas gawat akut
abdomen dan disertai syok. Pada kasus ini diagnosis kehamilan ektopik terganggu
pertama ditegakkan melalui anamnesis pasien. Berdasarkan hasil anamnesis
didapatkan gejala klasik yang merupakan trias kehamilan ektopik yaitu nyeri perut,
amenorrhea yaitu pada kasus ini pasien tidak menstruasi sejak 2 bulan yang lalu dan
perdarahan melalui jalan lahir. Rasa nyeri pada kehamilan ektopik dapat beragam,
baik sifat berat dan lokasinya. Pada pasien ini didapatkan tanda akut abdomen berupa
nyeri perut yang dirasakan pada abdomen sebelah bawah dan semakin memberat sejak
2 hari SMRS. Nyeri perut pada pasien ini diakibatkan oleh rangsangan peritoneum
karena adanya perdarahan dalam kavum abdomen. Didapatkan juga riwayat keluar
darah dari vagina berwarna merah kehitaman, sedikit tanpa disertai gumpalangumpalan.
Pada pemeriksaan fisik obstetri didapatkan OUE tertutup, darah (+), corpus
uteri dalam batas normal, nyeri goyang portio (+), cavum Douglas menonjol yang
menunjukkan adanya hematokel retrouterina dan pada pemeriksaan USG biasanya
didapatkan kavum uteri kosong dan terdapat cairan bebas di luar kavum uteri yang
menyokong gambaran kehamilan ektopik terganggu. Pada pemeriksaan laboratorium
9

didapatkan tes kehamilan positif yang menunjang adanya kehamilan. Tetapi tes
kehamilan negatif tidak menyingkirkan kemungkinan KET karena kematian hasil
konsepsi dan degenerasi trofoblas menyebabkan produksi HCG menurun sehingga
mengakibatkan tes kehamilan negatif. Pada pemeriksaan laboratorium juga didapatkan
kadar Hb 8,8 g/dl yang menunjukkan adanya anemia ringan pada pasien, juga pada
klinisnya terdapat conjungtiva pucat di kedua mata.
b. Analisa Kasus Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dalam kehamilan ektopik terganggu tergantung pada beratnya
gejala yang telah terjadi. Tindakan penanganan yang dilakukan bisa radikal atau
konservatif. Umumnya dilakukan melalui laparotomi pada pasien dengan gejala yang
berat dan secara hemodinamik keadanya tidak stabil. Tindakan pembedahan radikal
adalah salpingektomi untuk kehamilan dalam saluran telur, histerektomi pada
kehamilan servikal dan interstisial atau kornual, dan pada kehamilan di ovarium
dilakukan ooforektomi. Pada pasien ini dilakukan dilakukan salphingektomi tuba
kiri melalui laparotomi eksplorasi cito. Penatalaksaan pada pasien dengan kehamilan
ektopik terganggu adalah dengan laparotomi eksplorasi cito oleh karena pada pasien
ini didapatkan tanda akut abdomen, selain itu laparotomi eksplorasi ini bertujuan
untuk mengetahui letak kehamilan ektopiknya sehingga dapat ditentukan prognosis
untuk kehamilan yang berikutnya.
c. Analisa Kasus Etiologi
Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik.
Namun kehamilan ektopik juga dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Lebih
dari setengah kehamilan ektopik yang berhasil diidentifikasi ditemukan pada wanita
tanpa ada faktor resiko.
Faktor risiko kehamilan ektopik adalah:
1. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
2. Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progestrone
3. Infeksi saluran telur (salpingitis), dapat menimbulkan gangguan pada motilitas
4.
5.
6.
7.

saluran telur.
Riwayat operasi tuba.
Cacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang.
Aborsi tuba dan pemakaian IUD.
Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom.

10

Pada pasien ini, etiologi dari KET tidak diketahui namun penyebab yang paling
memungkinkan adalah infeksi, pasien tidak memiliki riwayat kehamilan ektopik
sebelumnya, tidak pernah dioperasi, tidak memakai IUD dan KB.

11

Anda mungkin juga menyukai