Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
WULAN SARI
NIM : 1251.0.15
KELAS 1B
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari hitung-menghitung. Di
segala macam sosialisasinya pastilah manusia menggunakan hal tersebut.
Dalam dunia pendidikan, hal tersebut dinamakan ilmu hitung atau yang lebih
populer dengan sebutan matematika yang identik dengan hitung-hitungan.
Ilmu hitung adalah ilmu pasti yang tidak dapat diterka jawabannya
hanya menggunakan angan-angan atau pendapat, semua harus berdasarkan
pada dalil dan rumus. Oleh karena itulah matematika dinamakan ilmu eksat
atau ilmu pasti. Karena matematika berhubungan dengan hal yang pasti saja.
Hampir semua manusia yang pernah belajar mengenal ilmu ini
karena diseluruh dunia ilmu ini dipelajari. Dalam perkuliahan kali ini, kami
mahasiswa mendapat tugas untuk membuat makalah tentang materi
pembelajaran matematika, maka judul ini kami pilih guna memenuhi tugas
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan sejarah matematika?
2. Bagaimana karakteristik matematika ?
3. Bagaimana hakikat pembelajaran matematikan di sekolah ?
4. Bagaimana penyajian pembelajaran matematika di sekolah ?
C. Tujuan Pembahasan
Makalah matematika ini secara khusus disusun untuk memenuhi salah
satu tugas Mata Kuliah Matematika. Namun selain daripada itu makalah ini
disusun untuk :
1. Mengetahui pengertian dan sejarah matematika.
2. Mengetahui karakteristik matematika.
3. Memahami hakikat pembelajaran matematikan di sekolah.
BAB II
HAKIKAT MATEMATIKA
A. Pengertian Matematika
Secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Kuno
(mthma), yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang
lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika",
bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah
(mathmatiks), berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih
jauhnya berarti matematis. Secara khusus, (mathmatik
tkhn), di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni matematika.
Matematika (dari bahasa Yunani: - mathmatik) adalah
studi besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola,
bentuk, dan entitas. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan
antara
bilangan,
dan
prosedur
operasional
yang
digunakan
dalam
llmu Ukur,
Aljabar,
Trigonometri,
Goniometri.
Stereometri,
llmu Ukur Lukis
Sejarah matematika termasuk bagian dari matematika. Sejarah
manusia terdahulu,
paradigm
2. llmu tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri Euclid dan
trigonometri dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke
dimensi lainnya), kemudian belakangan juga digeneralisasi ke geometri
Noneuclid yang memainkan peran sentral dalam teori relativitas umum.
Bidang ilmu modern tentang geometri diferensial dan geometri aljabar
menggeneralisasikan geometri ke beberapa arah: geometri diferensial
menekankan pada konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness, dan
arah. Sementara itu, dalam geometri aljabar, objek-objek geometris
digambarkan dalam bentuk sekumpulan persamaan polinomial.
3. Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat
dihitung adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan
kalkulus dibangun sebagai alat untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang
digunakan untuk menjelaskan perubahan variabel adalah fungsi. Banyak
permasalahan yang berujung secara alamiah kepada hubungan antara
kuantitas dan laju perubahannya, dan metoda untuk memecahkan masalah
ini adalah topik dari persamaan differensial.
4. Untuk merepresentasikan kuantitas yang terus menerus digunakanlah
bilangan riil. Di sisi lain, studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat fungsi
nilai riil dikenal sebagai analisis riil. Agar dapat menjelaskan dan
menyelidiki dasar matematika, bidang pasti, logika matematika, dan teori
model dikembangkan. Bidang-bidang penting dalam matematika terapan
ialah statistik, yang menggunakan teori probabilitas sebagai alat dan
memberikan deskripsi itu, analisis dan perkiraan fenomena dan digunakan
dalam seluruh ilmu. Analisis bilangan menyelidiki teori yang secara tepat
BAB III
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Walau tidak dapat suatu pengertian tentang matematika yang tunggal dan
disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika namun dapat terlihat adanya
ciri-ciri khusus atau karakteristik yang merangkum pengertian matematika secara
umum. Beberapa karakteristik itu adalah:
1. Memiliki objek abstrak
2. Bertumpu pada kesepakatan
3. Berpola pikir deduktif
4. Memiliki simbol yang kosong dari arti
5. Memperhatikan semesta pembicaraan
6. Konsisten dalam sistemnya.
A. Memiliki Objek Abstrak
Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak dan
sering disebut objek mental. Objek-objek itu merupakan objek pikiran. Objek
dasar itu meliputi fakta, konsep, operasi ataupun relasi dan prinsip. Dari objek
itulah dapat disusun suatu pola dan struktur matematika.
Fakta merupakan konvensi-konvensi yang diungkapkan dengan
simbol tertentu. Simbol bilangan 3 secara umum sudah dipahami sebagai
bilangan tiga. Jika disajikan angka 3 orang sudah dengan sendirinya
menangkap maksudnya yaitu tiga. Sebaliknya kalau seseorang mengucapkan
kata tiga dengan sendirinya dapat disimbolkan dengan 3. Fakta lain dapat
terdiri atas rangkaian simbol, misalnya 3+4 yang dipahami tiga ditambah
empat. Demikian juga 3x5 = 15 adalah fakta yang dipahami sebagai tiga
kali lima adalah lima belas. Fakta yang lebih komplek adalah
3x5=5+5+5=15. Dalam geometri juga terdapat simbol-simbol tertentu yang
untuk
berbagai macam operasi yaitu operasi unair, operasi biner, operasi terner dan
sebagainya. Tergantung dari banyak elemen yang dioperasikan. Penjumlahan
adalah operasi biner karena elemen yang dioperasikan ada dua. Tetapi
tambah lima adalah operasi unair karena elemen yang dioperasikan hanya
satu. Dalam himpunan operasi gabungan adalah operasi biner tetapi
komplemen adalah operasi unair. Seringkali operasi juga disebut skill bila
yang ditekankan adalah keterampilannya.
Prinsip adalah objek matematika yang kompleks. Prinsip dapat terdiri
dari beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun
operasi. Secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan
antara berbagai objek dasar matematika. Prinsip dapat berupa aksioma,
teorema, sifat, dan sebagainya.
yang
ditemukan
harus
dibuktikan
secara
deduktif
dengan
semestanya
akan
diperoleh
hasil
x=2,5.
Jika
diperhatikan
semesta
BAB IV
HAKIKAT MATEMATIKA DI SEKOLAH
atau
pembalajarannya dapat digunakan pola pikir induktif. Pola pikir induktif yang
digunakan sebagai bentuk penyesuaian
intelektual siswa-siswi. Namun, untuk
bangun
geometri
atau gambar
datar
kepada
dalam
membuat
generalisasi,
menyusun
bukti,
atau
konsep
matematika. Untuk
banyak
diterapkan
dalam
teknologi
informasi
sebagai
teorema Pytagoras) yang diperoleh dengan cara induktif itu bila kondisi kelas
memungkinkan, dapat dibuktikan kebenarannya secara deduktif. Namun jika
pembuktian tersebut dipandang berat bagi siswa MTs, pola deduktif dapat
diperkenalkan melalui penggunaan definisi atapun teorema tersebut dalam
penyelesaian masalah. Pada jenjang MTs untuk menyajikan topik-topik
tertentu tidak harus menggunakan pola pikir Induktif. Pengenalan pola pikir
deduktif sudah dapat dimulai secara terbatas dan selektif, sedangkan pada
jenjang sekolah menegah khususnya MA, tentunya penggunaan pola pikir
induktif dalam penyajian sesuatu topik sudah semakin dikurangi.
F. Matematika Informal
Pada saat sekarang ini telah dikenal istilah "Pendidikan Formal" dan
Pendidikan non-Formal", Makna dari "Pendidikan formal" adalah pendidikan
yang dilaksanakan di sekolah, sedangkan makna
dari "pendidikan
non-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matematika adalah ilmu yang terorganisir sebagai alat berpikir
deduktif dan cara bernalar untuk memahami bahasa artifisial dan sebagai seni
kreastif yang pembahasannya meliputi studi besaran, struktur, ruang,
relasi, perubahan, dan beraneka topik pola, bentuk, dan entitas.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasakan sulit oleh
banyak siswa. Hal ini dikarenakan objek matematika yang abstrak, sehingga
siswa sulit memahaminya. Dengan demikian pembelajaran matematika perlu
diusahakan sesuai dengan kemampuan kognitif siswa, mengkongkritkan
objek matematika yang abstrak sehingga muda difahami siswa.
Adapun penerapan pembelajaran matematika menurut KTSP itu
sebenarnya tidak dibatasi, tergantung sejauh mana guru kreatif dalam
penyampaiannya saja. Jika guru tidak kreatif, maka pembelajaran matematika
tidak lah akan berbeda dengan pembelajaran model dulu.
B. Saran
Adapun saran yang dapat Penulis berikan yaitu :
1. Untuk para mahasiswa agar dapat lebih memahami tentang ilmu
matematika khususnya untuk pembelajaran di sekolah.
2. Untuk mahasiswa agar lebih mengembangkan teori ilmu matematika yang
didapat dan dikorelasikan dengan proses pembelajaran di sekolah.