Anda di halaman 1dari 31

BAHAYA POTENSIAL FISIK

DI BIDANG AGROMEDICINE
Fitria Saftarina

KEBISINGAN
Penyebab: kebisingan > 85dB, trauma
kepala, ledakan, luka bakar spt slag
burns, papaparan zat ototoxic
Pertanian: penggunaan traktor,
harvester, gergaji, dan mesin tanpa
perlindungan second order
consequence of technology
Frekuensi : 20-20.000 Hz
Gergaji: 110 dB, traktor : 80-100 dB

Attention: tingkat kebisingan dan


lama terpapar

Kebisingan Pendengaran
NIHL penurunan nilai ambang
pendengaran 25 dB atau lebih
Kronik tidak disadari ;
pembicaraan terganggu
Pemaparan: singkat, frekuensi tinggi
temporary hearing loss =
temporary treshold shift . Gejala:
tinitus dan kesulitan mendengar

Pemaparan: kronis (bulan-tahun)


Permanent Treshold sshift (PTS) : no recovery
Patofisiliogi: Trauma pada sel sensoris di
koklea
epitel sensoris koklea terdiri dari lapisan 1
dalam : 1 sel rambut stereosilia
3 lapisan luar sel rambut stereosilia
Sel ini dapat rusak karena vaskular, zat kimia
dan perubahan metaolisme, organ corti
rusak

Gejala Klinis
Kesulitan mendengar pada
pembicaraann biasa
Perhatikan:
- umur: presbiakustik
- Otosklerosis
- Meniere disease, tumor, DM, infeksi
- Hobi: Pemburu
- Lingkungan tempat tinggal

Pengobatan: No medical/surgical
Fokus: pencegahan/pengendalian
okupasi
Kompensasi: ???

Tinitus

Kehilangan pendengaran karena


Trauma atau zat toksik
Trauma kepala blunt fraktur os
temporal trauma koklea
Etiologi: ledakan, kebakaran, piece of
welders slag, kerusakan anatomi
Zat toksik: aminoglikosid, antibiotik,
diuretik, antineoplastikc, OP koklea
Teixeira, 2003: Pestisida + kebisingan
hazardeous

Non auditory
Sloan, 1991: peningkatan tekanan
darah diastolik
Performa kerja
Peningkatan risiko kecelakaan (Choi,
2005)

Pencegahan: Hearing Conservation


Program
1. Identifikasi kebisingan: personal noise
dosimeter, noise map sulit di lingkungan
pertanian
2. Pengendalian teknis: maintenance peralatan
3. Pengurangan sumber kebisingan: peredam
kebisingan
4. Pengendalian administratif
5. Pendidikan pekerja
6. Penggunaan APD

Getaran
Hand arm Vibration
Whole body vibration

Whole body vibration


Muskulskeltal, neruologi, kerusakan
sirkulasi
Organ reproduksi: gangguan
menstruasi, aborsi, still birth
Gangguan gastrointestinal, visual,

Vibration white finger


Gejala: patchy, sharply delienated
balnching of the skin, pada baian jari
yang sering terpapar (gemme)
Jari berubah warna menjadi putih krn
lingkungan dingin with decrease
manipualted dexterity, kemerahan,
membengkak, nyeri, paresthesia

Gangguan
pada
mata
dan
penglihatan terjadi pada frekuensi 2 27 Hz.
Getaran pada tangan dan lengan:
fenomena Raynaud dan peningkatan
ambang rasa getar. Keadaan ini
dapat bersifat permanen.

1/3/16

FS/Unila

15

Klasifikasi Stockholm Cold-Induced


Raynauds Phenomenon
Stage

Grade

Description

No attacks

Mild

Serangan pada 1 atau


lebih jari

Moderate

1 atau lebih phalang


Dsital dan pertenghan

Severe

Phalang Seluruh jari


terkena

Very severe

Perubahan warna kulit

Patofisiologi: spasme arteri digital


mengurangi aliran darah
imbalance 1 dan 2 adrenergic
reseptor

Neuropathy diffuse
Nyeri tangan dan lengan
Carpat tunnel syndrome

Treatment
Pemanasan
Nifedipin, calsium antagonis
Surgical

Pencegahan
Redesign peralatan
Mempersingkat waktu paparan
Glove

Suhu Kerja (Panas)


Konveksi
Radiasi
Vasodilatasi / Vasokonstriksi
Berkeringat --- evaporasi
Menggigil --- panas metabolik
Aklimatisasi : proses fisiologis
penyesuaian tubuh terhadap pajanan
panas berulang.
1/3/16

FS/Unila

21

Faktor yang berpengaruh


Determinan internal:
Umur, jenis kelamin dan genetik

Determinan eksternal:
Hidrasi dan nutrisi

1/3/16

FS/Unila

22

Panas
Temperatur tinggi dan kelembaban
ekstrim
Heat stroke:
- Suhu tubuh meningkat
- Kehilangan daya berkeringat
- Gejala: gangguan mental, koma,
konvulsi, keseimbangan asam basa
terganggu, trombositopenia,
fibrinolysis dan koagulopathy

Perawatan: penurunan suhu tubuh


sampai 390 c, monitoring
hipovolemic dan cardiogenis shock

Gangguan kesehatan
Heat stroke
Heat exhaustion

Heat cramps
Konsumsi air tanpa penggantian
garam di lingkungan panas
Gejala: keleahan, kontraksi otot
melemah, spasme otot, dizziness,
malaise dan muntah
Penatalaksanaan: pemberian tablet
garam/cairan garam, suhu dingin

Heat syncope
Vasodilatasi pembuluh darah
penurunan tekanan sistolik
hipotensi cerebral kehilangan
kesadaran
Penatalaksanaan: posisi recumbent,
tempat dingin

Gangguan kulit
Intertrigo: lipatan tubuh, aksilla
menjadi erithemataous dan maserasi
Miliaria
Heat uticaria

Nephrolithiasis
Infertility kualitas semen, kanker
testis

Dingin
Hipotermi
Childblains atau pernio
Immersion foot

Ultra violet
mengakibatkan
iritasi
pada
permukaan tubuh
dalam bentuk peradangan, terbakar
dan melepuh.
mengenai mata
menyebabkan
konjungtivitis dan katarak.
Sumber: sinar matahari.
Perlindungan: kaca mata kobal (???).
1/3/16

FS/Unila

31

Anda mungkin juga menyukai