Pertemuan Ix
Pertemuan Ix
OLEH:
Kelompok 2
1. Ni Made Rai Juniarini
1491661008 / 8
1491661009 / 9
1491661019 / 19
1491661023 / 23
1491661025 / 25
PENDAHULUAN
Bab ini membahas penggunaan informasi laporan keuangan dalam penentuan harga
ekuitas sekuritas. Area dimana topik ini adalah penting diantaranya:
1. Pendekatan investasi aktif.
2. Pembuatan keputusan manajer.
3. Penilaian dari perusahaan dengan kepemilikan pribadi.
4. Penelitian akademis.
SUMBER NILAI DAN MODEL PENILAIAN EKUITAS
Model penilaian ekuitas bisa berfokus pada setidaknya satu atau lebih empat atribut
berikut: aliran pendapatan dimasa depan, aliran cash flows dimasa depan, aliran dividen
dimasa depan, dan nilai dari aset individual dan liabilitas yang dimiliki atau dikontrol oleh
perusahaan.
1. Pendekatan Aliran Pendapatan di Masa Depan
Bentuk yang paling sederhana dari model penilaian untuk kasus yang pasti dimana
semua aset menghasilkan aliran pendapatan yang seragam. Berdasarkan asumsi yang
tepat tentang pasar modal, nilai pasar ekuilibrium dari (semua ekuitas) perusahaan adalah
Vi.t
Xi
r
Dimana:
Vi.t = nilai pasar dari persuhaan i pada akhir periode t
Xi = aliran pendapatan pasti uniform dari perusahaan i
r = suku bungan pasar dari keuntungan untuk investasi yang tidak beresiko
Pengembangan dari rumus di atas berupa:
1) Earning yang seragam dari periode yang diasumsikan;
2) Asumsi yang sudah pasti.
Pengembangan lainnya dari model diatas:
1) Untuk mengakui resiko yang dihubungkan dengan ketidakpastian, resiko ini dapat
diakui
a. via penggunaan discount rate;
b. dengan memasukkan suatu variabel yang terpisah dalam persamaan penilaian;
2) Pendekatan yang kedua untuk mengakui resiko adalah untuk meliputi suatu bentuk
resiko yang terpisah dalam penilaian persamaan.
Penelitian Litzenberg dan Rao (1971) melakukan riset dengan pendekatan ini.
Model penilaian yang diteliti meliputi suatu earning yang terpisah dan suatu bentuk resiko
yang terpisah pula. Koefisien resiko diprediksi menjadi negatif, semakin besar resiko dari
stream earning maka semakin negatif adjustment yang dibuat untuk resiko dalam
penilaian model.
2. Pendekatan yang Berdasarkan Cash Flow
Literatur selalu menyatakan bahwa manajemen harus menggunakan pendekatan
Discounted Cash Flow (DCF) untuk pemilihan proyek dari pada menggunakan
pendekatan eranings akuntansi maksimal. Rasionalitas untuk lebih memilih DCF
meliputi:
1)
2)
penilaian ekuitas.
3. Pendekatan yang Berdasarkan Dividen
Dengan mengasumsikan periode kepemilikan tidak terbatas dalam seting yang
pasti, rumus untuk nilai pasar dari sebuah ekuitas sekuritas yang didasarkan pada aliran
dividen di masa depan adalah:
Vi.t
d t 1
d t 2
d t n
....
1 rt 1 1 rt 1 1 rt 2 1 rt 1 1 rt 2 ....1 rt n
Dimana:
Vi.t =
nilai pasar dari persuhaan i pada akhir periode t
dt =
dividen yang dibayar dalam periode t
r1 =
tingkat suku bungan pasar dalam periode t untuk investasi yang tidak beresiko
Salah satu isu yang timbul dengan rumus di atas adalah memperkirakan rt+1,
rt+2,.........,rt+n (disebut struktur tingkat suku bunga). Sebagian besar institusi yang
menggunakan model penilaian didasarkan dividen menduga struktur mendatar (yaitu, r1
= r2 = r3 ......= rn). Dengan asumsi ini, rumus tadi menjadi
d
d
d
Vi.t t 1 t 2 2 ......... t n n
1 r 1 r
1 r
Rasionalitas umum yang diberikan untuk asumsi struktur mendatar ini adalah
kesulitan untuk memperkirakan pola dari tingakat suku bunga di atas n tahun.
Upaya untuk menenangkan asumsi seperti itu umumnya dilakukan lewat
penyesuaian terhadap discount rate. Discount rate mencerminkan kedua preferensi waktu
investor ditambah risiko yang dikaitkan dengan rangkaian dividen dari perusahaan i.
4. Pendekatan yang Didasarkan Aset dan Kewajiban Individu
Asset dan liability individual yang melandasi suatu sekuritas berperan penting
dalam penilaian pasar sekuritas. Nilai pasar saham didasarkan pada nilai pasar sekuritas
individual diselenggarakan oleh suatu fund. Suatu analisis investasi memberikan beberapa
perbedaan perspektif atas bagaimana menilai aset dan memberikan beberapa perbedaan
perspektif atas bagaimana menilai aset dan liabilitas perusahaan. Satu perpektif adalah
dari sudut pandang replacement. Prespekftif yang lain adalah untuk mengadopsi market
selling price (realization).
MODEL PENILAIAN EKUITAS KOMUNITAS INVESTASI
Komunitas investasi telah mengembangkan banyak model penilaian yang berbeda
untuk digunakan dalam keputusan pemilihan sekuritas. Gambaran umum dari hampir semua
model ini adalah penggunaan data laporan keuangan. Salah satu asumsi pokok dari
penggunaan model ini adalah bahwa sekuritas yang dihargai salah pada pasar modal dan
dimana model ini bisa digunakan untuk mendeteksi kesalahan penentuan harga.
Perubahan Berkelanjutan dalam Model atau Input Mereka
Ketika menguji model dari institusi investasi, adalah penting untuk mengenali bahwa
perubahan berkelanjutan baik dalam struktur model, atau inputnya, merupakan norma dari
pada penerimaan. Sumber dari perubahan ini meliputi
1)
Wawasan analitik baru. Perkembangan seperti CAPM (Sharpe, 1964), option pricing
model (Black dan Scholes, 1973), dan arbitrage pricing model (Ross, 1976) telah
2)
mengarah kepada perubahan dalam model yang digunakan dalam komunitas investasi.
Wawasan empiris baru. Penelitian empiris secara berkelanjutan melaporkan hasil baru
contoh, peluasan cakupan dari opsi put dan call serta pengenalan gambaran indeks pasar.
Alat statistik terbaru. Penelitian tentang teknik seperti analisis faktor dan regresi
nonlinier memiliki potensi untuk memberikan institusi dengan cara statistik baru dari
analisis data.
7)
Perkembangan baru dalam teknologi komputer. Perkembangan disini bisa menjadi
banyak; sebagai contoh, penurunan biaya hardware bisa membuat analisis data berskala
besar lebih efektif biaya, dan adanya komputer personal bisa merubah secara dramatis
persepsi dari beberapa analis tentang kemampuan komputer.
Tekanan untuk perubahan terus-menerus dalam model yang digunakan oleh institusi
investasi juga datang dari tekanan marketing. Ketika satu institusi mengembangkan suatu
3
produk baru, terdapat tekanan terhadap kompetitor mereka juga untuk menyediakan produk
ini kepada klien mereka. Dua sub bab berikutnya menjelaskan penilaian produk ekuitas yang
telah tersedia yakni perencanaan pasar sekuritas Wells Fargo dan survei investasi Value Line.
1. Model Wells Fargo
Model digunakan oleh Wells Fargo Investment Advisor menggabungkan kedua
teori penilaian tradisional dengan perkembangan dalam teori penetapan harga aset.
Terdapat dua langkah dalam menerapkan model:
1) Perkiraan internal rate of return yang diharapkan dari masing-masing sekuritas
E(IRRi). Perkiraan ini didasarkan pada model penilaian ekuitas diskon dividen:
Pi.t
Dimana:
Pi.t
di.t
IRRi
d i.t 1
d i .t 2
d i .t 3
d i .t n
.....
2
3
1 IRRi 1 IRRi 1 IRRi
1 IRRi n
= harga pasar dari sekuritas i pada akhir periode t
= dividen yang dibayar oleh perusahaan i dalam periode t
= penerapan internal peningkatan dari pengembalian perusahaan i
sebagaimana
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
equilibrium return sekuritas. Model yang pertama menerapkan single factor (beta atau
resiko negatif), yang kedua menambahkan suatu faktor tambahan yang berhubungan
dengan likuiditas, yang ketiga dimotivasi oleh Wells Fargo dengan mengadopsi suatu
versi setelah pajak dari CAPM. Dengan model ini, penyesuaian-penyesuaian dibuat untuk
beta dan dividend yield. Yang keempat adalah menggunakan faktor likuiditas.
Wells Fargo merupakan pendukung awal dari teori penilaian kombinasi tradisional
dengan teori penetapan harga aset dalam suatu upaya untuk mendeteksi kesalahan
penetapan harga sekuritas.
2. Model Value Line
Model value line merupakan pertimbangan yang menarik karena beberapa bukti
dari keberhasilannya dalam mendeteksi under dan over-value sekuritas. Masing-masing
saham ditempatkan dalam salah satu dari lima kategori yang didasarkan pada perkiraan
kinerja harganya dalam 12 bulan kedepan. Pendekatan mendasar adalah untuk mengukur
masing-masing karakteristik harga dan pendapatan terhadap karakteristik dibandingkan
garis nilai saham lainnya. Ada 3 kriteria mengenai value line;
1) Posisi non parametrik value;
2) Momentum earnings;
3) Faktor earning surprise.
3. Model Penilaian Ekuitas dan Analisis Laporan Keuangan
Dasar pemikiran yang melandasi perkembangan dari model penilaian ekuitas oleh
komunitas investasi adalah dimana mereka bisa digunakan untuk memperoleh return
abnormal. Terdapat beberapa langkah dalam mengamati jika terdapat hubungan antara
analisis laporan keuangan dan return abnormal.
1) Membagi sistem investasi menjadi bagian-bagian konstituennya yakni: input, model
penilaian, dan keputusan untuk tetap membeli-menjual menggunakan prediksi dari
model penilaian.
2) Estimasi kemungkinan dimana return abnormal saat ini sedang diperoleh dengan
sistem investasi.
3) Jika terdapat kemungkinan tinggi dimana return abnormal sedang diperoleh, mencoba
untuk menentukan jika sumber dari sistem investasi berhubungan dengan return
abnormal tersebut.
Mengasumsikan bahwa return abnormal diperoleh oleh sistem investasi
menggunakan input ramalan earnings. Setidaknya terdapat dua pendekatan untuk
mengamati jika ramalan pendapatan menyebabkan return abnormal:
1) Mengamati pengaruh dari penggunaan ramalan earnings alternatif.
2) Mengamati komponen ramalan non-eranings individu dalam sistem untuk melihat
jika salah satu merupakan sumber dari return abnormal.
PRICE TO EARNINGS RATIOS (PER)
Salah satu indikator keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan yang
dipublikasikan adalah perbandingan harga (P) terhadap earnings (E). Perbandingan ini
umumnya dihitung menggunakan data berbasis saham :
Perbandingan PE = harga pasar tiap ekuitas saham : earnings tiap ekuitas saham
Perbandingan PE dalam rumus tadi bisa dihasilkan teoritis lewat sebuah model penilaian
ekuitas dengan bentuk :
Ei
r
Asumsi kunci yang menggarisbawahi pondasi teori ini meliputi
1)
Perbedaan antar perusahaan dalam risiko mereka yang tidak relevan dalam penentuan
Pi
bisa salah antara perbandingan E/P dari 500 indeks saham Standard & Poor, berdasarkan
pada pendapatan yang dilaporkan, dan tingkat inflasi.
4) Bukti yang diamati dalam bab ini konsisten dengan pasar modal yang menggunakan
informasi luas ketika menetapkan harga ekuitas sekuritas. Salah satu dari area penelitian
yang paling menarik adalah menjelajahi basis luas dari informasi ini secara implisit dalam
harga pada ramalan earnings dimasa depan. Beaver, Lambert, dan Morse (1980)
merupakan studi inovatif dalam area ini. Periode waktu yang diamati adalah 1957 sampai
1954.