Refkas Disentri Setia Hilmi
Refkas Disentri Setia Hilmi
Setia Hilmi
Mustajabah
NB : Revisi bertanda BOLD
merah
IDENTITAS
NAMA : An. A
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Nama ortu : Tn. S
Alamat : Dimoro Toroh Grobogan
Tanggal dirawat : 13 Sepetember 2015
Ruang Perawatan : Cempaka
ANAMANESIS
Dilakukan di bangsal Cempaka pada
tanggal 14 september 2015
Keluhan Utama : Mencret
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dari IGD RSUD Purwodadi
dengan keluhan nyeri perut dan BAB Cair,
berlendir disertai darah lebih dari 10x sehari
dan muntah 2x, keluhan dirasakan sejak 2
hari yang lalu. Pasien juga mengeluh Badan
Panas sejak 3 hari yang lalu.
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
diare
: (+)
BAB berdarah : (-)
Demam
: (+)
Maag
: (-)
Kejang
: (-)
Alergi Obat : (-)
Alergi Makanan : (-)
DHF, typoid : (-)
Riwayat imunisasi
0-7 hari : Hb0
1 bulan : BCG dan Polio 1
2 bulan : DPT, HB, HIB, Polio 2
3 bulan : DPT, HB, HIB, Polio 3
4 bulan : DPT, HB, HIB, Polio 4
9 bulan : Campak
Kesan : imunisasi dasar lengkap
Status Gizi
Di nilai dari Z score BB/TB WHO usia
2-5 tahun
Staus gizi berada pada titik median
16 kg/ 105 cm : status gizi baik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tidak tampak dehidrasi
(lemas,kurang aktif )
Keasadaran
Tanda Vital :
: komposmentis
T : 38 C
HR : 128x/menit (irama teratur,
kualitas nadi
terba lemah)
RR : 25x/menit (torakoabdominal)
TD : 90/70 mmhg
BB : 16 Kg
TB : 105 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normochepal, rambut hitam tidak
mudah
rontok
Mata : Mata cekung (-), sklera ikterik (-),
Konjungtiva Anemis (-)
Telinga : discharge (-), kemerahan (-)
nyeri(-).
Hidung : discharge (-),mukosa kemerahan
(-),
concha pembesaran (-),
epistaksis (-)
Mulut : sianosis (-), bibir kering (+),
pecah-pecah
(+), trismus (-),
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Inspeksi : retraksi (-), masa(-), simetris
palpasi : stem fremitus Kanan = kiri, kreptasi(-), nyeri (-)
perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler (+/+) suara tambahan (-/-)
Jantung
inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS V linea midclavicula
sinistra
perkusi : konfigurasi jantung DBN
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
inspeksi : cembung, tidak tegang
Auskultasi : Suara peristaltik (+) meningkat
Perkusi : timpani , asites (-)
Palpasi : Muscle defence (-) nyeri (+) ,
hepatomegali (-) , splenomegali (-), ginjal
tidak teraba, massa
(-), Turgor (segera
< 2 detik)
Pemeriksaan Fisik
Extremitas : akral dingin (-), edema
(-), capilary refil < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Hb : 12,9 gr/dl
Leukosit : 6000 /mm3
Eosinofil, basofil , batang : 0
Segmen : 68
Limfosit : 24
Monosit : 8
Eritrosit : 5.070.000 /mm3
Trombosit : 202.000 /mm3
HT : 38,4 %
GDS : 116 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang
Feses
warna : coklat, lembek, lendir
Kista : (+)
Ankilostoma : (-)
Trichomonas : (-)
sisa makanan : (+)
Ascaris : (-)
Oxyuris : (-)
lemak : (+)
lekosit : 4-7
eritrosit : 2-5
Amuba : (-)
KESAN : Lendir ( iritasi saluran cerna ), kista ( protozoa parasit), luka
dan infeksi pada saluran pencernaan.
Kebutuhan Cairan
10 x 100 = 1000
6x 50 = 300
1300 cc/hari
Daftar Masalah
Mencret berlendir dan berdarah 10 kali
sejak 2 hari yang lalu
Nyeri perut ( seluruh lapang abdomen)
Muntah 2 kali dalam sehari
Panas 3 hari
Feses terdapat kista, leukosit > 5 LPB
(meningkat), eritosit > 5 LPB (meningkat)
Diagnosis Kerja
Disentri amuba
Diagnosis Banding
Disentri basiler
Diare
Prognosis
Dubia ad Bonam
Tirah baring
Cairan rehidrasi
16 x 5 = 80cc / jam
Pasien masih bisa minum, jadi diberikan
infus 50cc, minuman 30cc.
Dengan infus RL makro drip :
50x15:60 = 12 tpm
Jika muntah : ondansentron 2x 4mg
Diet
makan lunak dan tinggi protein
kurangi serat
Terapi
Infus RL 12 tpm
Inj. Ampisilin 400 mg / 6jam
Sanmol 3x 180 mg
L bio 2x1 sach
Zinc 1x 20 mg (1 cth)
Promuba syr 3x 250mg (1 cth)
( Cuma sehari stop ganti
inj.metronidazole 160mg/ 8jam)
Promuba
Untuk Giardiasis.
Dewasa : 250 mg sampai 500 mg, 3 kali per hari selama
5 sampai 7 hari.
Atau 2 gram sehari sebagai dosis tunggal, selama 3 hari.
Anak-anak : 5 mg/kg berat badan 3 kali sehari, selama 5
sampai 7 hari.
Untuk infeksi bakteri anaerob :
Untuk infeksi yang cukup serius, Metronidazole infus
harus diberikan sebagai pengobatan awal.
Dewasa : 7,5 mg/kg berat badan setiap 6 jam, (kira-kira
500 mg untuk berat badan dewasa 70 kg) maksimal
4000 mg sehari selama 7 sampai 10 hari.
Pembahasan
Disentri adalah diare yang disertai
darah. Sebagian episode disebabkan
oleh shigella dan hampir semuanya
memerlukan pengobatan antibiotik.
Etiologi
Disentri basiler ( shigellosis)
disebabkan oleh kuman genus
shigella, basil non motil, gram
negatif.
4 spesies shigella :
S.dysentriae
S.flexneri
S.bondii
S.sonnei
Etiologi
Disentri Amoeba( amobeasis)
disebabkan oleh parasit protozoa
yang dikenal Entamoba histolityca.
Faktor Predisposisi
Makanan, buah , sayuran yang
terkontaminasi
Air minum terkontaminasi
Tinja yang digunakan sebagai pupuk
Berenang di air yang terkontaminasi
Imunitas tubuh berkurang
Tinggal ditempat yang tidak bersih
dan padat penduduk
Patofisiologi
Kolonisasi kuman di usus
invasi ke
sel epitel mukosa usus dan lamina
propria
infiltrasi sel radang,
prduksi enterotoksin
invasi ke
plak payeri
hipertrofi, penurunan
aliran darah ke mukosa
nekrosis
mukosa-, terjadi ulkus
eritrosit
dan plasma keluar ke lumen usus
tinja berlendir dan bercampur darahluka nyeri daerah anus
Gejala Klinis
Basiler
Lemas
Demam
Diare darah berlendir ( pada shegellosis biasanya diare encer tanpa
darah 6-24 jam pertama,setelah 12-72 jam di dapatkan diare lendir
dan berdarah
Tenesmus
Biasanya terjadi pada anak < 6 tahun
Amuba
Diare disertai lendir dan darah
Frekuensi BAB umumnya lebih sedkit dari pada basiler < 10x hari
Panas 1/3 kasus
Biasanya terjadi pada anak > 6 tahun
Pemeriksaan Penunjang
Makroskopis dan Mikroskopik tinja
(ditemukan leukosit dan eritosit >5
LPB pada disentri basiler)dan pada
disentri amuba di temukan parasit.
Gold standart dilakukan kultur dan
hapusan rectal
Pemeriksaan sigmoidoskopi
DIAGNOSIS
BAB cair sering disertai dengan
darah yang dapat dilihat dengan
jelas.
Di rumah sakit diharuskan
pemeriksaan feses untuk untuk
mengidentifikasi amuba dan giardia.
SHIGELLOSIS : nyeri perut, demam,
kejang, letargis, prolaps rektum
Penatalaksanaan
Pada tingkat pelayanan primer semua diare berdarah dianjurkan
diobati sebagai shigellosis dan diberi antibiotik kotrimoksazol. Jika
dalam 2 hari tidak ada perbaikan di anjurkan untuk mengganti
antibiotiknya.
Paling baik pengobatan didasarkan dari hasil pemeriksaan tinja,
apakah ada amuba vegetatif. Jika positif maka diberikan
metronidazole 50mg/kg/BB dibagi 3 dosis selama 5 hari.
Jika tidak ada amuba , maka dapat di berikan pengobatan untuk
shigella, beri antibiotik oral selama 5 hari, misalnya ceftriaxon
dan cefixim
Beri tablet zinc sebagai mana pada anak dengan diare selama 10
hari
Jangan diberikan obat yang meghilangkan geajal simptomatis dari
nyeri perut atau mengurangi frekuensi BAB, karena dapat
memperparah penyakit
Komplikasi
Prolaps rektum, kejang, kekurangan kalium,
sindroma hemolitik uremik, dehidrasi,perforasi
usus, sepsis, malnutrisi.
Daftar Pustaka
Ilmu kesehatan anak FK UI jilid 2
Buku saku Pelayanan kesehatan
anak dirumah sakit WHO