Kelompok E9
Priscillia Hilary 102013023
Ferry Roverdi 102013097
Gabriella Franly T 102013120
Sisca Natalia 102013221
Grevonds Austen 102013223
Kezia Joselyn 102013310
Nanang Agung P 102013354
Thena Artika A 102013422
Gebby Aresta 102013538
Maryanto Anmama 102012014
Pendahuluan
Tulang punggung dan sendi bahu pada manusia merupakan bagian dari komponen
tubuh yang membentuk postur tubuh dan alat gerak bagian atas. Dalam kehidupan sehari-hari
tulang punggung dan sendi bahu banyak sekali kita gunakan untuk melakukan banyak
aktifitas seperti menahan beban saat membawa task e sekolah, menggendong anak, menahan
beban saat olahraga melompat dan lain sebagainya. Tetapi semua itu sulit untuk kita lakukan
jika tulang punggung tersebut mengalami kelainan yang bahkan terkadang menimbulkan rasa
nyeri yang mengganggu aktifitas kita sehari-hari. Makalah ini akan membahas mengenai
tulang punggung dan bahu serta gangguan skoliosis.
Struktur Tulang Belakang (Columna Vertebralis)
Tulang-tulang yang terdapat pada punggung atau yang biasa kita sebut sebagai tulang
belakang atau kolumna vertebralis adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah
tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Jumlah dari seluruhnya terdapat 33
ruas tulang belakang, dan kemudian dibagi menjadi 5 bagian, yaitu 7 vertebra cervical (ruas
tulang leher), 12 vertebra thoracal (ruas tulang punggung), 5 vertebra lumbalis (ruas tulang
pinggang), 5 vertebra sacralis (ruas tulang kelangkang) dan 4 vertebra koksigeus (ruas tulang
ekor).
Struktur columna tersebut fleksibel, karena columna bersegmen-segmen dan tersusun
atas vertebrae, sendi-sendi, dan bantalan fibrocartilago yang disebut discus intervertebralis
membentuk kurang lebih seperempat panjang columna.1
a. Vertebra cervicales
Ke tujuh vertebrae cervicales ditandai dengan ukuran yang kecil dan adanya
foramen pada setiap processus transverusnya. Vertebra cervical terdiri atas
cervical pertama (atlas) dan cervical kedua (axis) dikhususkan untuk
mengakomodasi gerakan kepala.1
- Atlas dan axis
Vertebra C1 (atlas) bersendi dengan kepala dimana yang
membedakannya adalah tidak adanya corpus vertebrae pada atlas.
Faktanya pada masa perkembangan C1 melebur ke dalam corpus
C2 untuk menjadi dens C2. Sehingga, tidak ada discus
intervetebralis antara C1 dan C2. Bila dilihat dari atlas berbentuk
cincin dan tersusun atas dua masa lateralis yang saling terhubung
oleh arcus anterior dan arcus posterior. Di atas setiap masa lateralis
bersendi dengan condilus occipitalis cranium dan dibawahnya
dengan processus articularis superior vertebra C2 (axis). Facies
articularis superior berbentuk seperti kacang dan cekung, dan
facies articularis inferior hampir bulat dan datar. Sendi atlantooccipitalis memungkinkan kepala mengangguk ke atas dan ke
bawah pada columna vertebralis. Permukaan posterior arcus
anterior memiliki facies untuk bersendi dengan dens yang
menonjol dari corpus vertebrae C2 kearah superior. Dens
dipertahankan oleh ligamentum transversum atlantis yang kuat di
posteriornya dan membentang di sepanjang jarak facies ovalis yang
menjadi perlekatannya pada permukaan medial dari masa lateralis
atlas. Dens bertindak sebagai poros yang memungkinkan atlas
beserta kepala yang melekat padanya berputar pada axis dari sisi ke
sisi. Processus transversus atlas besar dan menonjol jauh ke lateral
dibanding processus transversus vertebrae cervicales lainnya.
Processus transverus ini bertindak sebagai tuas untuk gerakan
musculus, khususnya musculi yang menggerakan kepala pada sendi
atlanto-axialis. Axis ditandai dengan dens yang besar seperti gigi
yang memanjang kearah superior dari corpus vertebrae. Permukaan
anterior dens memiliki facies ovalis untuk bersendi dengan arcus
atlas. Dua permukaan superolateral dens memiliki impresio
sirkularis yang berperan sebagai tempat ligamenta alaria yang kuat,
jumlahnya satu pada tiap sisi, yang menghubungkan dens dengan
permukaan medial dari condilus occipitalis. Ligamenta lalaria ini
menjaga rotasi yang berlebihan dari kepala dan atlas relative
terhadap poros tubuh.1
b. Vertebra thoracicus
Dua belas vertebrae thoracicae ditandai oleh adanya persendiaan dengan
costae. Memiliki dua facies parsial, yang pada tiap sisi corpus vertebrae
bersendi dengan caput costae padanya dan caput costae di bawahnya. Facies
costalis superior lebih besar daripada facies costalis inferior. Setiap processus
transversus juga memiliki facies untuk bersendi dengan tuberculum costae
dimana corpus vertebrae ini berbentuk seperti jantung bila dilihat dari atas
dengan foramen vertebrale yang bulat.1
c. Vertebra lumbalis
Dapat dibedakan dengan vertebra di daerah lain oleh ukurannya yang besar
dan tidak memiliki facies costalis. Biasanya processus transversus tipis dan
panjang dengan pengecualian pada vertebra LV yang sangat besar dan agak
berbentuk kerucut, sebagai tempat perlekatan bagi ligamentum illio lumbale
yang menghubungkan processus transversus dengan pelvis.1
d. Vertebra sacralis
Sacrum merupakan tulang tunggal yang memiliki lima vertebrae sacralis yang
menyatu berbentuk segitiga dengan apex mengarah ke inferior dan melekuk
sehingga memiliki permukaan anterior yang cekung dan permukaan posterior
yang cembung. Sacrum bersendi di atasnya dengan vertebra LV dan di
bawahnya coccyx. Sacrum memiliki dua facies berbentuk huruf L dimana satu
pada tiap sisi lateralnya untuk bersendi dengan tulang pelvis. Permukaan
posterior sacrum memiliki empat pasang foramina sacralia posteora dan di
permukaan anteriornya memiliki empat pasang foramina sacralia anterior
untuk lewatnya secara berturut-turut, rami posteriourus dan anteriorus
nervispinales S1-S4.1
e. Vertebra coccygis
Merupakan tulang segitiga kecil yang bersendi dengan ujung inferior sacrum
dan mewakili tiga atau empat vertebrae coccygeae yang menyatu dan ditandai
dengan ukurannya yang kecil dan tidak adanya arcus vertebrae serta canalis
vertebralis.1
Sendi pada Columna Vertebralis
Agar bagian-bagian dari kolumna vertebra dapat terhubung maka perlu adanya sebuah
sendi yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Selain sendi, ada
ligament yang memperkuat hubungan antar tulang agar tulang tidak mudah lepas. Pada
kolumna vertebra, ada beberapa sendi dan ligament yang terdapat didalamnya, yaitu:
1. Articulation Atlanto-Occipitalis
Persendian di antara condylus occipitalis dengan facies articularis superior dari
atlantis atau ruas leher pertama yang merupakan persendian synovial. Selain itu, ada
dua ligament diantaranya yaitu, membrane atlanto-occipitalis anterior dan membara
Pada orang dewasa normal yang sedang berdiri, kolumna vertebra membentuk
lengkungan-lengkungan. Diantaranya adalah cekung posterior cervical, cembung posterior
thoracal, cekung posterior lumbalis dan cembung posterior sacralis.2
Kolumna vertebra berfungsi sebagai penyangga tubuh dan lengkungannya yang
fleksibel berkat adanya persendian diantara vertebranya membuat kita dapat membungkuk
tanpa takut patah. Persendiannya juga membantu menyerap goncangan berat tubuh saat
melompat atau berlari.2
Gelang Bahu
Tulang gelang bahu terdiri dari dua tulang yaitu tulang scapula dan tulang clavicula.
Sedangkan sendi pada gelang bahu terdapat empat sendi. Yang pertama adalah sendi sternoclavicular yang menghubungkan ujung sterni clavicula dengan manubrium sterni. Yang kedua
adalah sendi acromio clavicula yang menghubungkan ujung acromion clavicula dengan
acromion
scapula
yang
didalamnya
terdapat
ligament
cchoraco-clavicular
dan