Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN DI LABORATORIUM
Lili Muslihat1
literan.
69
Kedalaman gambut
(cm)
Kematangan
gambut
0 - 400
100- 760
0 - 100
100- 780
0-75
7 5- 740
0-50
5 0- 450
0-50
5 0- 550
0 - 100
100- 650
Fibrik
Fibrik
Hemik
Hemik
Hemik
Hemik
Hemik
Hemik
Fibrik
Fibrik
Fibrik
Fibrik
Hemik
Hemik
Hemik
Hemik
Saprik
Saprik
Kabupaten Katingan/Sebangau
TR 1 - I I
0-60
-II
8 0- 900
TR 2 - I
0-70
-II
7 0- 1100
AK 2 - I
0-50
-II
5 0- 500
AK 3 - I
0-75
-II
7 5- 600
MB 1- I
0-50
-II
5 0- 600
MB 2- I
0-40
-II
4 0- 900
Hemik
Hemik
Hemik
Hemik
Saprik
Saprik
Hemik
Hemik
Fibrik
Fibrik
Hemik
Hemik
Kedalaman
gambut
(m)
Basah
Kabupaten Buntok
MP-1
7,6
MP-2
7,8
MP-3
7,4
BTP 1
4,5
BTP 2
5,5
BTP 3
6,5
Rata-rata
6,6
0,91
0,87
0,86
0,79
0,83
0,81
0,85
Literan
0,38
0,39
0,29
0,29
0,34
0,38
0,35
0,12
0,14
0,16
0,14
0,13
0,13
0,14
Fibrik
Hemik
Hemik
Hemik
Fibrik
Fibrik
0,29
0,26
0,27
0,27
0,20
0,22
0,24
0,22
Hemik
Hemik
Saprik
Kabupaten Katingan/Sebangau
TR-1
9,0
0,85
TR-2
11,0
0,93
AK-2
5,0
0,96
AK-3
6,0
0,96
MB-1
6,0
0,98
MB-2
9,0
0,93
Rata-rata
7,7
0,94
0,3
0,28
0,38
0,40
0,24
0,37
0,33
0,23
0,22
0,20
0,23
0,11
0,17
0,19
Hemik
Hemik
Saprik
Hemik
Fibrik
Hemik
0,48
0,52
0,50
0,49
0,47
0,46
0,49
KESIMPULAN
Hasil pengukuran bobot isi terhadap jenis gambut saprik,
hemik, dan fibrik dengan menggunakan literan menghasilkan
angka-angka yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan ring sampel. Penetapan bobot isi tanah gambut
pada kondisi lembap akan lebih mendekati kebenaran
dibandingkan dengan pada kondisi kering oven 150C.
Penetapan dengan ring sampel hanya cocok untuk jenis
gambut saprik atau tanah mineral yang mempunyai variasi
sebaran homogen.
DAFTAR PUSTAKA
Lucas, R.E. 1982. Organic soil (Histosols), formation, distribution,
physical and chemichal and management for crop production.
Farm Sci. p. 435.
Muljadi, D. dan Soepraptohardjo. 1975. Masalah Data Luas dan
Penyebaran Tanah-tanah Kritis. Kertas Kerja untuk Simposium
Tanah Kritis. Lembaga Penelitian Tanah, Bogor.
Muslihat, L., I.T. Wibisono, dan R. Santoso B.W. 2003. Karakteristik Tanah dan Hidrologi pada Lokasi-lokasi Percontohan
CCFPI di Kalimantan Tengah. CCFPI Technical Report
320.04. Wetlands International - Indonesia Programme,
Wildlie Habitat Canada, Bogor.
Soepraptohardjo, M. and P.M. Dreissen. 1976. The lowland and
peat of Indonesia, a challenge for the future. In Peat and
Podsolic Soils and Their Potential for Agriculture in Indonesia.
Bull. Soil Res. Inst., Bogor, 3: 11-19.
Subagjo, H., D. Suharta, dan A.B. Siswanto. 2000. Sumberdaya Lahan
Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Subagjo, H. 2002. Penyebaran dan Potensi Tanah Gambut di
Indonesia untuk Pengembangan Pertanian. Technical Report
410.02. Wetlands International-Indonesia Programme, Wildlie
Habitat Canada, Bogor.
Widjaja-Adhi, I P.G. 1984. Masalah tanaman di tanah gambut.
Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian Pola Usahatani Menunjang Transmigrasi. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Jakarta.
71