Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan mempunyai visi Indonesia / masyarakat
sehat. Visi ini diwujudkan dengan dilaksanakan pelayanan kesehatan oleh
puskesmas dan rumah sakit, dimana puskesmas menjadi pelayanan
tingkat pertama yang terdekat dengan masyarakat. Selama ini pemerintah
telah membangun puskesmas dan jaringannya diseluruh indonesia. setiap
puskesmas pusat bertanggung jawab terhadap 5 kelurahan. Rata rata
setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1
puskesmas pembantu.
Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan rapat
KERJA NASIONAL ( Rakernas ) di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya
mengorganisasi sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena
pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang
menguntungkan.
Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata,
status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin
menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi
masyarakat dan usia harapan hidup. Akan tetapi dari berbagai kegiatan
pokok dan kegiatan perkembangan puskesmas ada kegiatan yang belum
terlakasana.
Kegiatan yang belum terlaksana ini, akan berpengaruh

besar

terhadap perkembangan perwujudan visi Indonesia sehat jika tidak segera


diperhatikan. Khususnya kegiatan yang berada di komunitas atau yang
berhubungan

dengan

masyarakat

langsung.

Tidak

terlaksananya

beberapa kegiatan tersebut karena adanya beberapa kendala yang


harusnya segera dikaji dan dicoba untuk dicari solusinya.
Oleh karena itu, penyusun melakukan wawancara kepada petugas
puskesmas khususnya perawat komunitas, agar mengetahui kendalakendala yang dihadapi puskesmas dalam pelaksanaan kegiatannya
khususnya

pada

kegiatan

komunitasnya,

dan

melaporkan

hasil

wawancara.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari puskesmas?
2. Apakah visi dan misi dari puskesmas secara umum?
1

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Apakah tujuan puskesmas?


Apakah fungsi puskesmas?
Apakah azas pokok puskesmas?
Apakah yang menjadi status penunjang puskesmas?
Apa sajakah kegiatan puskesmas?
Apa sajakah jenis pelayanan puskesmas?
Bagaimanakah hasil wawancara terhadap perawat puskesmas?

C. Tujuan
Tujuan Umum
Melaporkan kegiatan puskesmas dan kendala-kendala yang dihadapi.
Tujuan Khusus
1. Menjelaskan definisi dari puskesmas.
2. Menjelaskan visi dan misi dari puskesmas secara umum.
3. Menjelaskan tujuan puskesmas.
4. Menjelaskan fungsi puskesmas.
5. Menjelaskan azas pokok puskesmas.
6. Menjelaskan yang menjadi status penunjang puskesmas.
7. Menjeaskan kegiatan puskesmas.
8. Menjelaskan jenis pelayanan puskesmas.
9. Menjabarkan hasil wawancara dengan perawat puskesmas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/
kota

yang

bertanggung

jawab

menyelenggarakan

pengembangan

kesehatan di suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan RI, 2004).

Pusat Kesehatan Masyarakat

: adalah suatu keseatuan organisasi

fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh


kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentukbentuk usaha kesehatan pokok Dr AZRUL AZWAR, MPH ( 1990 ).
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991 dalam Effendy,
1998).
B. Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas
a. Visi pembangunan

kesehatan

puskesmas

tercapainya

adalah

yang

diselenggarakan

Kecamatan

Sehat

oleh

menuju

terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran


masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator
utama yakni: Lingkungan sehat, Perilaku sehat, Cakupan pelayanan
kesehatan yang

bermutu, dan

Derajat kesehatan penduduk

kecamatan.
b. Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus sesuai dengan situasi
dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
2. Misi Puskesmas
a. Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan

oleh

puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan


kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
Puskesmas

akan

selalu

menggerakkan

dan

memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh


masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga

dan

masyarakat di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan


masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin
berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan
dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan

dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.


Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan
serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat berserta lingkungannya.
Puskesmas
akan
selalu
berupaya
meningkatkan

kesehatan,

mencegah

memelihara
dan

dan

menyembuhkan

penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan


masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di
wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dilakukan
puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutan.
C. Tujuan Puskesmas
Puskesmas bertujuan

untuk

meningkatkan

kesadaran,

dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang tinggal di wilayah kerja
puskesmas (Hatmoko, 2006).
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselengggarakan puskemas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional yaitu
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud

derajat

kesehatan

yang

setingg-tingginya

dalam rangka

mewujudkan Indonesia sehat 2010 (Depkes RI. 1999).


Selain itu puskesmas menyelenggarakan pembangunan kesehatan
yang merupakan pusat pelayanan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Hal ini meliputi pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat pribadi dengan tujuan untuk menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan
publik dengan tujuan utamanya memelihara dan meningkatkan kesehatan
4

serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit


(Effendi, 1998).
D. Fungsi Puskesmas
Puskesmas memiliki tiga fungsi, yaitu
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan

yang

berwawasan

kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan
masyarakat

pembangunan

lintas

sektor

dan dunia usaha di wilayah

termasuk

oleh

kerjanya, sehingga

berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping


itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan
dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang
dilakukan

puskesmas

kesehatan

dan

adalah

pencegahan

mengutamakan
penyakit

tanpa

pemeliharaan
mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.


2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan

kesehatan

menetapkan,

termasuk

menyelenggarakan

pembiayaannya,
dan

serta

memantau

ikut

pelaksanaan

program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan


masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan
situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan
kesehatan

tingkat

pertama

secara

menyeluruh,

pelayanan

terpadu

dan

berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang


menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
a.Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat


publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan

kesehatan

serta

mencegah

penyakit

tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.


Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan,
perbaikan

pemberantasan
gizi,

penyakit,

peningkatan

penyehatan

kesehatan

lingkungan,

keluarga,

keluarga

berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan


masyarakat lainnya.
Sebagai langkah awal dari program keperawatan kesehatan
masyarakat, fungsi dan peran puskesmas bukan saja persoalan
teknis medis tetapi juga berbagai keterampilan sumber daya
manusia yang mampu mengorganisir model sosial yang ada di
masyarakat, juga sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau
masyarakat di wilayah terkecil dan membutuhkan strategi dalam hal
pengorganisasian masyarakat untuk terlibat dalam penyelenggaraan
kesehatan secara mandiri (Mubarak dan Chayatin, 2009).
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas melakukan
beberapa cara, yaitu merangsang masyarakat untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri, memberikan
petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien, memberikan
bantuan yang bersifat bimbingan dan rujukan medis kesehatan
kepada

masyarakat

ketergantungan,
kepada

dengan

memberikan

msyarakat,

ketentuan
pelayanan

bekerjasama

dengan

tidak

menimbulkan

kesehatan

langsung

sektor-sektor

yang

bersangkutan dalam melaksanakan program kesehatan.


E. Asaz Pokok Puskesmas
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,
pengelolaan program kerja puskesmas berpedoman pada 4 asas pokok
yaitu, asas pertanggungjawaban wilayah, asas peran serta masyarakat,
asas keterpaduan dan azas rujukan.
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Dalam azas pertanggungjawaban wilayah, puskesmas bertanggung
jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggal
di wilayah kerjanya. Merupakan upaya peningkatan kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari berjalannya program Posyandu dan
kunjungan petugas-petugas kesehatan ke pemukiman penduduk.
6

Petugas kesehatan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan


sedekat mungkin kepada masyarakat dan melakukan berbagai
program pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit yang
merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
2. Asas Peran Serta Masyarakat
Asas peran serta masyarakat merupakan upaya-upaya yang dilakukan
petugas

kesehatan

memberdayakan
menyelenggarakan

di

puskesmas

masyarakat
program

agar

kerja

untuk

sebisa

berperan

puskesmas.

mungkin

aktif

dalam

Contohnya

yaitu

pelatihan kader-kader posyandu.


3. Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan sumber
daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap
upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu. Upaya ini
memadukan

kegiatan-

kegiatan

masyarakat

dengan

program

kesehatan lain (lintas program dan lintas sektoral).


1. Lintas Program :
- Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
- Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
- Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
- Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
Upaya lintas program antara lain :
-

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA


dengan P2M, Gizi,

Promosi Kesehatan, Pengobatan.

Upaya

Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan

lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan


gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.
2. Lintas Sektor :
-

Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral, untuk


membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan.

Mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahkan masalah yang


terjadi serta menyusun rencana kerjasama upaya alternatif
pemecahan masalahnya

Upaya lintas sektor antara lain :


-

Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.


Upaya Promosi Kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian
7

4. Asas Rujukan
Asas rujukan menjelaskan bahwa puskesmas sebagai sarana
kesehatan tingkat pertama memiliki kemampuan yang terbatas. Dalam
membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan
dan untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya
puskesmas harus ditopang oleh asas rujukan. Untuk pelayanan
kedokteran, jalur rujukannya adalah rumah sakit, dan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat jalurnya adalah kantor kesehatan/bagian
kesehatan masyarakat.
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan internal
dan rujukan eksternal.
1. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring
puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk
2. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal

(dari puskesmas

rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari


puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan
Medik dan rujukan Kesehatan.
1. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi
upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya,
merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner,
hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah.
2. Rujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya
berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif)
dan pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk pasien dengan
masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau
pasien

dengan

masalah

kesehatan

kerja

ke

klinik

sanitasi

puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).


F. Satuan Penunjang Puskesmas
1. Puskesmas Pembantu
Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan
yang

sederhana

dan

berfungsi

menunjang

dan

membantu

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam


rung lingkup wilayah yang lebih keciL
2. Puskesmas Keliling

Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan


keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal
dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan
kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport
rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.
3. Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan
ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut
dan

bertanggung

jawab

kepada

kepala

puskesmas.Wilayah

kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas


utama bidan desa yaitu :
a. Membina PSM
b. Memberikan pelayanan
c. Menerima rujukan dari masyarakat
G. Kegiatan Puskesmas
1. Kegiatan Pokok Puskesmas
Berdasrkan diagnosa komunitas yang dilakukan puskesmas, maka
dapat dirumuskann kegiatan pokok puskesmas yang merupakan
upaya wajib puskesmas yang dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat
dan juga disesuaikan dengan fungsi puskesmas dan kemampuan
sumber daya yang tersedia (Depkes RI, 2004). Kegiatan pokok
tersebut antara lain:
a. Promosi Kesehatan
Upaya promosi kesehatan

bertujuan

untuk

meningkatkan

kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar


mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Sasarannya
yaitu

masyarakat

yang

beresiko

tertular

penyakit

maupun

masyarakat umum. Upaya ini dilakukan melalui penyuluhan, baik di


klinik, rumah penduduk, balai pertemuan melalui ceramah maupun
dengan menggunakan alat peraga.
b. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berncana (KB)
Upaya KIA bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian
sakit pada

ibu dan

meningkatkan derajat kesehatan anak.

Sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui dan balita, dukun


bersalin, dan kader kesehatan. Kegiatannya antara lain:
1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui.
2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan yang
sehat.
3) Mengamati perkembangan balita terkait dengan program gizi.
4) Memberikan pelayanan KB dan PUS.
9

5) Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama


masa nifas serta mengadakan pelatihan bagi dukun bersalin
dan kader kesehatan posyandu.
Menurut Muninjaya (2004), upaya KB bertujuan untuk menekan
angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam
keluarga akan berkembang norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera (NKKBS). Sasarannya yaitu pasangan usia subur (PUS)
dan dukun bersalin. Kegiatannya anatara lain:
1) Mengadakan penyuluhan tantang KB.
2) Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi serta
pelayanan pengobatan efek samping KB.
3) Mengadakan kursus keluarga berencana untuk dukun bersalin.
c. Perbaikan Gizi
Menurut Muninjaya (2004), upaya perbaikan gizi bertujuan
meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan
status gizi kelompok masyarakat beresiko tinggi, terutama ibu hamil
dan balita. Sasarannya yaitu ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan
penduduk yang tinggal di daerah rawan pangan. Kegiatannya antara
lain:
1) Memberikan penyuluhan tentang gizi.
2) Menimbang serta badan dan tinggi badan balita untuk
memantau pertumbuhannya.
3) Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita yang
kurang gizi.
4) Pemberian vitamin A untuk balita.
d. Kesehatan Lingkungan
Muninjaya (2004), menyebutkan upaya kesehatan lingkungan
bertujuan menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik
berbahaya pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang
kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit di
masyarakat. Sasarannya yaitu tempat-tempat umum seperti rumah
makan, pasar, sumber air minum, dan tempat pembuangan limbah.
Kegiatannya antara lain:
1) Memperbaiki sistem pembuangan kotoran.
2) Menyediakan air bersih
3) Memperbaiki pembuangan sampah.
4) Pengawasan sanitasi tempat umum.
10

e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)


Muninjaya

(2004)

menemukan

kasus

memberikan

proteksi

menyebutkan,

upaya

penyakit

menular

sedini

bagi

masyarakat

agar

P2M

bertujuan

mungkin

dan

terhindar dari

penularan penyakit. Sasarannya yaitu ibu hamil, balita, anak-anak


dan lingkungan pemukiman masyarakat. Untuk pemberantasan
penyakit menular tertentu, misalnya penyakit kelamin, kelompokkelompok tertentu masyarakat yang berperilaku resiko tinggi juga
perlu dijadikan sasaran kegiatan P2M. Kegiatannya antara lain:
1) Menemukan kasus sedini mungkin.
2) Mengumpulkan dan menganalisa penyakit.
3) Melaporkan kasus penyakit menular yang sedang berjangkit di
masyarakat.
4) Pemberantasan vektor yang dilakukan dengan penyemprotan
menggunakan insektisida.
5) Kegiatan imunisasi pada kelompok masyarakat tertentu.
f.

Pengobatan
Muninjaya

(2004)

menyebutkan,

pengobatan

bertujuan

memberikan pengobatan dan perawatan kepada masyarakat.


Program ini merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang
bersifat kuratif. Sasarannya yaitu seluruh masyarakat di wilayah
kerja

puskesmas

yang

mengunjungi

puskesmas

untuk

mendapatkan pengobatan. Kegiatannya antara lain:


1) Menegakkan diagnosa.
2) Memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan
atau

pelayanan

rawat

inap

khusus

untuk

puskesmas

perawatan,
3) Merujuk penderita ke pusat-pusat rujukan medis sesuai dengan
jenis penyakit yang tidak mampu ditangani oleh puskesmas.
4) Menyelenggarakan puskesmas keliling untuk menjangkau
wilayah kerja puskesmas yang belum mempunyai puskesmas
pembantu atau wilayah pemukiman penduduk yang masih sulit
sarana transportasi.

2. Kegiatan Pengembangan Puskesmas


11

Selain kegiatan pokok, puskesmas juga melakukan

upaya

kesehatan pengembangan antara lain:


a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
UKS bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak dan
lingkungan sekolah. Sasaran dari UKS adalah murid SD, SLTP,
SLTA, dan lingkungan sekolah. Kegiatannya antara lain:
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara berkala.
2) Mengupayakan

lingkungan

sekolah

yang

sehat

dengan

penyediaan air bersih dan tempat sampah.


3) Pendidikan

kesehatan

tentang

kebersihan

perorangan,

kesehatan gigi, kesehatan lingkungan.


4) Mengembangkan

pelayanan

kesehatan

primer

(P3K)

di

sekolah.
b. Upaya Kesehatan Olahraga
Upaya kesehatan olahraga meliputi: melakukan pemeriksaan
kesehatan berkala, penentuan takaran latihan, pengobatan dengan
latihan dan rehabilitasi, pengobatan akibat cedera latihan dan
pengawasan selama pemusatan latihan.
c. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya kesehatan masyarakat bertujuan memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada pasien dan keluarganya, memberikan
konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan
kesehatannya

sendiri

dan

cara-cara

penanggulangannya

disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka, menunjang


program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.
Sasarannya yaitu kelompok masyarakat dengan resiko tinggi.
Kegiatannya

yaitu

melaksanakan

perawatan

kesehatan

perorangan, keluarga dan kelompok masyarakat lainnya, memberi


asuhan keperawatan kepada individu di puskesmas ataupun di luar
puskesmas dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan,
tumbuh kembang dan jenis kelamin, dan diarahkan kepada
keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat.

d. Upaya Peningkatan Kesehatan Kerja


12

Upaya peningkatan usaha kerja bertujuan untuk meningkatkan


derajat kesehatan para pekerja di berbagai sektor. Kegiatannya
antara lain:
1) Identifikasi masalah meliputi pemeriksaan awal dan berkala untuk
para pekerja.
2) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke
puskesmas.
3) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja.
4) Peningkatan kesehatan kerja melalui peningkatan gizi, lingkungan
kerja dan kegiatan peningkatan kesejahteraan.
5) Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja.
6) Pengobatan kasus akibat kerja.
7) Pemulihan kesehatan dan rujukan medik terhadap pekerja yang
sakit.
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya kesehatan gigi dan mulut bertujuan menghilangkan atau
mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut dan mempertinggi
kesadaran kelompok-kelompok masyarakat tentang pentingnya
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Sasarannya adalah ibu
hamil, murid SD dan masyarakat yang datang ke puskesmas dengan
keluhan gangguan gigi dan mulut. Kegiatannya antara lain:
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan, perawatan gigi dan mulut
secara rutin untuk anak-anak sekolah serta ibu hamil.
2) Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut secara individu
atau kelompok.
3) Pengobatan pada klien yang mengalami gangguan kesehatan gigi
dan mulut yang berobat maupun yang dirujuk.
f. Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya kesehatan jiwa bertujuan untuk mencapai tingkat
kesehatan jiwa masyarakat secara optimal. Sasarannya yaitu
penderita gangguan jiwa dan keluarganya yang datang ke
puskesmas termasuk pasien yang dirujuk oleh RSJ untuk rehabilitasi
sosial. Kegiatannya antara lain:
1) Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan
psikiatri.
2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau
merujuk pasien ke rumah sakit jiwa.
13

3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada kelompok


penduduk di wilayah kerja puskesmas.
g. Upaya Kesehatan Mata
Berupa anamnesa, pemeriksaan visus, tes buta warna,
pengobatan dan pemeriksaan kacamata, operasi katarak dan
glaukoma akut yang dilakukan oleh tim rujrukan rumah sakit, dan
pengembangan kesehatan masyarakat.
h. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Upaya kesehatan lanjut usia bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang berusia lanjut. Kegiatannya
antara lain pemeriksaan kesehatan warga lanjut usia, pemberian
pengobatan bagi lansia yang mengalami gangguan kesehatan,
menyelenggarakan posyandu lansia setiap bulan di wilayah kerja
puskesmas.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Kegiatannya adalah melestarikan bahan-bahan tanaman yang
dapat

digunakan

untuk

pengobatan

tradisional,

melakukan

pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.


H. Jenis Pelayanan Puskesmas
1. Pelayanan didalam Gedung Puskesmas (Rawat Jalan)
1) Ruang Kartu/Loket
2) Poli Umum
3) Poli Gigi
4) Poli KIA-KB
5) Pojok Gizi
6) Ruang Tindakan/IGD
7) Apotik
8) Gudang Obat
9) Gudang Inventaris
10)Ruangan Tata Usaha
11) Ruangan Imunisasi
12)Ruangan Laboratorium Sederhana
13)Ruangan Kepala Puskesmas
2. Pelayanan Puskesmas diluar gedung
a. Posyandu Balita
b. Posyandu Lansia
c. Penyuluhan Kesehatan
d. Pelacakan Kasus
e. Survey PHBS
f. Rapat Koordinasi

14

BAB III
LAPORAN WAWANCARA
Dilakukan dengan Ibu Eko Handayani AMK selaku perawat komunitas
puskesmas Bulu Lor Semrang Utara.
Tanggal 7 september 2013 jam 10:00-10:30
Rangkuman hasil Interview:
Puskesmas Bulu Lor adalah puskesmas pusat yang ada di wilayah
keacamatan Semarang utara. Puskesmas bertanggung jawab terhadap 5
kelurahan.
1. Visi Puskesmas Bulu Lor:
Menuju masyarakat mandiri dalam kesehatan.
2. Misi Puskesmas Bulu Lor:
a. Mewujudkan Semarang sehat 2013
b. Meningkatkan kualitas lingkungan
c. Menjadikan puskesmas Bulu Lor rujukan bagi masyarakat yang
membutuhkan pelayanan dan perlindungan kesehatan.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di puskesmas Bulu Lor
agar memiliki kinerja yang tinggi, professional, dan bertanggung jawab
dalam bidang kesehatan
e. Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada
f. Melibatkan peran aktif masyarakat dan lintas

sektor

menuju

masyarakat yang mandiri dibidang kesehatan.


15

3. Motto Puskesmas Bulu Lor:


Masyarakat sehat kebanggaan kami.
4. Didalam puskesmas Bulu Lor, setiap pelaksanaan kegiatan memiliki
masing-masing penanggung jawab
5. Ruangan yang ada di Puskesmas Bulu Lor :
a. Pelayanan didalam Gedung Puskesmas (Rawat Jalan)
1) Ruang Kartu/Loket
2) Poli Umum
3) Poli Gigi
4) Poli KIA-KB
5) Pojok Gizi
6) Ruang Tindakan/IGD
7) Apotik
8) Gudang Obat
9) Gudang Inventaris
10)Ruangan Tata Usaha
11) Ruangan Imunisasi
12)Ruangan Laboratorium Sederhana
13)Ruangan Kepala Puskesmas
b. Pelayanan Puskesmas diluar gedung
1) Posyandu Balita
2) Posyandu Lansia
3) Penyuluhan Kesehatan
6. Kegiatan Pokok Puskesmas:
a. Promosi kesehatan
Dilakukan rutin baik di puskesmas ataupun di lingkungan masyarakat
secara bergilir. Promosi kesehatan juga dilakukan disetiap sekolah
mulai dari SD, SMP, SMA minimal satu tahun sekali untuk tiap angkatan
pendidikan.
b. KIA dan KB
Adalah program yang menjadi fokus utama dari puskesmas Bulu Lor.
Hal ini dikarenakan di lingkungan puskesmas Bulu Lor tinggi angka
kehamilan dan juga banyak ibu hamil dengan tingkat pendidikan
rendah.
c. Perbaikan Gizi
d. Kesehatan Lingkungan
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Adalah salah satu kegiatan yang juga dilakukan oleh perawat
komunitas. Salah satu contoh tindakan yang dilakukan adalah injeksi
terapi untuk TBC, perawat komunitas akan mendatangi pasien di
rumahnya dan melakukan injeksi antibiotik setiap saat sesuai jadwal
penyuntikan injeksi masing-masing paisen.
f. Pengobatan
16

Di puskesmas ini terdapat ruang balai pengobatan umum, yang


melayani pengobatan yang buka setiap hari senin sampai sabtu.
7. Kegiatan Pengembangan Puskesmas:
a. Di puskesmas Bulu Lor ada seorang perawat gigi dan di puskesmas
Bulu Lor ada klinik khusus untuk gigi dan mulut.
b. Di puskesmas Bulu Lor ada ruang pemeriksaan khusus untuk mata.
c. Upaya kesehatan lanjut usia, kegiatan ini diwujudkan dengan
diadakannnya posyandu lanjut usia yang menjadi lingkup tanggung
jawab puskesmas Bulu Lor sebanyak 33 posyandu. Dalam posyandu
ini

kegiatan

yang

dilakukan

adalah

melakukan

penimbangan,

pengukuran tensi darah, pengukuran GDS (pengukuran GDS dilakukan


dengan kerjasama bersama RS Pantiwilasa dr. Cipto Semarang untuk
penyediaan alatnya). Pada kegiatan posyandu ini, perawat yang terlibat
hanya

berusaha

memandirikan

kedernya

dan

untuk

kegiatan

selanjutnya perawat hanya akan membimbing dan membantu pada


tiap pelakasanaan kegiatannya.
8. Kendala yang Dihadapi
Salah satu kegiatan yang muncul kendala adalah dalam pemberian
promosi kesehatan masalah utama yang sering dihadapi adalah:
a. karena masalah lingkungan tempat tinggal penduduk. Contohnya,
ketika dianjurkan untuk membuka jendela untuk ventilasi, karena jarak
antara rumah penduduk sangat berdekatan, banyak rumah-rumah
yang tidak dapat memanfatkan jendela rumahnya dengan baik.
b. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sekitar.
9. Perawat Komunitas
Perawat komunitas mengatakan, kegiatan yang selalu dilakukan adalah:
a. Tindakan keperawatan di rumah pasien. Perawat komunitas melakukan
kunjungan

dimasing-masing

rumah

pasien

yang

membutuhkan

perawatan tetapi sudah tidak mampu datang ke puskesmas lagi.


Perawat bisa melakukan pemberian obat, pemeriksan fisik, ataupun
melakukan bimbingan untuk keluarganya

agar bisa membantu

kebutuhan sehari-hari pasien. Didaerah puskesmas Bulu Lor angka


kejadian yang tertinggi yang membutuhkan perawatan adalah pasien
stroke. Untuk melakukan perawatan pada pasien stroke perawat
biasanya melakukan kunjungan kurang lebih 3x dalam satu bulan.
Perawat komunitas memutuskan merawat pasien stroke di rumah
apabila ada perminataan dari keluarga atau dengan melihat keadaan
pasien yang sudah tidak mungkin untuk datang ke puskesmas secara
mandiri.
17

b. Posyandu Lansia
Kegiatan ini diwujudkan dengan diadakannnya posyandu lanjut usia
yang menjadi lingkup tanggung jawab puskesmas Bulu Lor sebanyak
33 posyandu. Dalam posyandu ini kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan penimbangan, pengukuran tensi darah, pengukuran GDS
(pengukuran

GDS

dilakukan

dengan

kerjasama

bersama

RS

Pantiwilasa dr. Cipto Semarang untuk penyediaan alatnya). Pada


kegiatan posyandu ini, perawat yang terlibat hanya berusaha
memandirikan kedernya dan untuk kegiatan selanjutnya perawat hanya
akan

membimbing

dan

membantu

pada

tiap

pelakasanaan

kegiatannya.
c. Posyandu Balita
Dilakukan setiap satu bulan sekali. Pada kegiatan ini hampir sama
dengan kegiatan posyandu lansia, perawat hanya menjadi Pembina
dan memandirikan kader-kader. Kegiatan yang diakukan di posyandu
balita antara lain; penimbangan balita, pemberian imunisasi (vitamin),
dan penyuluhan gizi.
d. Pengendalian penyakit menular
Selama ini kegiatan yang sering adalah melakukan pengobatan kepada
pasien yang mempunyai penyakit menular jika memang sangat
perawat akan melakukan pengobatan dengan mendatangi rumahnya
contohnya pada penderita TBC. Kegiatan lainnya, misalnya ada
kejadian luar biasa perawat komunitas akan segera mengkaji secara
lengkap, melakukan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan
melaporkan kepada pemerintah contohnya, kejadian luar biasa yang
akhir-akhir ini terjadi di lingkungan puskesmas Bulu Lor adalah penyakit
Leptosphira.
10. Kendala yang dihadapi Oleh Perawat Komunitas:
a. Karena faktor lingkungan tempat tinggal penduduk. Dimana yang
sering menjadi malasalah karena tempat tinggalnya terlalu berdekatan
dan rapat sehingga kebersihan jadi kurang terjaga sirkulasi udara juga
menjadi masalah, padahal banyak kuman dan bakteri yang hidup
ditempat lembab.
b. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk.
c. Kurangnya jumlah perawat yang ada sehingga perawat tidak bisa
secara

maksimal

melakukan

kunjungan

kepada

setiap

pasien

terkadang ada pasien yang dikunjungi kurang dari 3 kali kunjungan


dalam waktu satu bulan. Di puskesmas Bulu Lor sendiri hanya ada 2
perawat komunitas.
18

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Dilihat dari semua jenis kegiatan yang dilakukan puskesmas Bulu Lor
sudah baik. Puskesmas Bulu Lor sudah melakukan kegiatan pokoknya.
Puskesmas juga sudah menjalankan kegiatan pengembangannya.

19

Tetapi dari segi komunitas, mungkin lebih baik lagi jika perawat komunitas
ikut terlibat dengan bagian yang melakukan promosi kesehatan, karena
sebelumnya perawat komunitas mengatakan untuk promosi kesehatan ada
bagian tersendiri dan perawat komunitas tidak terlibat. Padahal perawat
komunitas yang juga berhubungan langsung dengan pasien jadi, alangkah
lebih baik jika perawat komunitas ikut terlibat.
Perawat

komunitas

mengatakan

ada

kendala

dalam

melakukan

kegiatannya, salah satunya adalah karena jumlah pegawai yang kurang,


menurut saya hal ini harus segera dilaporkan kepada pemerintah dan
seharusnya

menjadi

perhatian,

mengingat

sekarang

banyak

lulusan

kesehatan yang juga membutuhkan pekerjaan dan juga manfaat yang


banyak jika jumlah kebutuhan tenaga kerja di puskesmas tersebut terpenuhi.
Apabila kebutuhan tenaga tersebut terpenuhi, maka akan banyak pasien
yang dapat tertangani dengan baik dan proses penyembuhan semakin cepat
dan optimal sehingga secara perlahan dapat mencapai visi, misi puskesmas
dan dapat mencapai Indonesia sehat.
Kendala lain yang muncul adalah faktor lingkungan tempat tinggal
penduduk yang terlalu berdekatan. Masalah seperti ini bisa diusulkan kepada
pemerintah yang menangani perumahan. Untuk tindakan awal perawat bisa
menyarankan

agar

warga

selalu

menjaga

kebersihan,

mengurangi

penumpukkan barang-barang yang mungkin tidak terpakai lagi, dan selalu


membuka ventilasi yang ada sebisanya dan sering membuka pintu rumah
sehingga udara dapat selalu berganti.
Sedangkan

untuk

kendala

tingkat

pendidikan,

perawat

merasa

bermasalah karena banyak yang tidak diketahui warga secara mandiri dan
sulitnya memberikan persepsi yang benar saat penyuluhan. Masalah ini bisa
ditangani dengan lebih sering pemberian penyuluhan kepada penduduk
sekitar dari mulai pengetahuan tentang kesehatan yang ringan dan
menggunakan bahasa yang sederhana. Perawat dan petugas puskesmas
juga lebih baik jika menjadi terbuka dan menyediakan waktu atau sarana
yang memfasilitasi penduduk bertanya apapun tentang kesehatan setiap saat
atau setiap jam kerja puskesmas.

20

Anda mungkin juga menyukai