Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik tegangan arus pada Gambar 13-24 (b) menunjukan bahwa penurunan

tegangan sebuah termistor bertambah terhadap kenaikan arus sampai dia mencapai suatu nilai
puncak setelah mana penurunan tegangan berukuran jika arus bertambah. Dalam bagian
kurva ini, termistor memiliki suatu karakteristik tahanan yang negatif. Jika kepada resistor
dihubungkan tegangan yang sangat kecil, arus kecil yang dihasilkannya tidak menghasilkan
panas yang cukup untuk menaikan temperatur termistor diatas termperatur sekililing. Dalam
kondisi ini, hukum ohm dipenuhi dan arus sebanding dengan tegangan yang dimasukkan.
Arus yang lebih besar dari pada pemberian tegangan tegangan yang lebih besar,
menghasilkan panas yang cukup untuk menaikan temperatur termistor diatas temperatur
sekililing berarti tahananya berkurang. Kemudian sebagai akibatnya arus yang dialirkan lebih
banyak, dan tahanan berkurang lebih lanjut. Arus terus bertambah sampai dispasi panas dari
termistor sama dengan daya yang disalurkan kepadanya. Dengan demikian pada setiap
kondisi sekeliling yang tetap, tahanan sebuah termistor sebagian besar adalah fungsi dari
daya didispasi di dalam dia sendiri dengan syarat bahwa terdapat cukup daya yang tersedia
untuk menaikan temperaturnya diatas temperatur sekililing. Pada kondisi operasi sedemikian,
temperatur termistor bisa bertambah 1000 C atau 2000 C, dan tahanannya bisa turun menjadi
seperseribu nilai tahanan pada arus rendah.dan
Karateristik pemanasan sendiri ( self-heat ), memberikan suatu bidang pemakaian
yang sama sekali baru bagi termistor. Dalam keadaan yang memanas sendiri, termistor adalah
sensitif terhadap apa saja yang mengubah laju pada mana panas dihantarkan keluar dari
padanya. Dengan begitu, dia dapat digunakan untuk mengukur aliran, tekanan, tinggi
permukaan cairan, komposisi gas dan lain lain, akan tetapi jika laju panas adalah tetap,
termistor sensitif terhadap masukkan daya dan dapat digunakan untuk mengontrol level
tegangan atau level daya.
Kurva karakteristik arus waktu pada Gambar 13-24 (c) menunjukan keterlambatan
waktu untuk mencapai arus paling besar sebagai fungsi dari tegangan yang dimasukkan. Bila
efek pemanasan sendiri yang baru saja dijelaskan terjadi didalam sebuha jaringan termistor,
sejumlah waktu tertentu diperlukan oleh termistor untuk memanasi dan arus untuk menaikkan
ke nilai mantap yang paling besar. Walaupun waktu ini tetap untuk suatu kumpulan parameter
yang diketahui dia dapat diolah dengan mudah dengan mengubah tegangan masukkan atau
tahanan seri dari rangkain, efek arus waktu ini memberikan suatu cara yang sederhana dan
teliti untuk mencapai keterlambatan keterlambatan waktu dari milisekon sampai beberapa
menit.

Anda mungkin juga menyukai