Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGENDALIAN VEKTOR

BIONOMIK LALAT RUMAH


(MUSCA DOMESTICA)
Dosen Mata Kuliah :
Indah Werdiningsih, SKM, M.Kes

Disusun oleh :
Nahyaturrofiah

(P07133114067)

Kelas Reguler B (HAKLI II)


JURUSAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN YOGYAKARTA
2014

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah
ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengendalian Vektor dengan judul Bionomik Lalat Rumah (Musca
domestica).
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan
memberikan materi demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.
Yogyakarta, 13 Juni 2015

Penulis

Pengendalian Vektor Lalat rumah (Musca Domestica)

iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................


B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................

1
1
2

BAB II LALAT RUMAH (Musca domestica)................................................

A. Klasifikasi...........................................................................................
B. Karakteristik.......................................................................................
C. Siklus Hidup.......................................................................................
D. Kebiasaan dan Cara Hidup.................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................

3
3
4
6
7

A. Kesimpulan.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

Pengendalian Vektor Lalat rumah (Musca Domestica)

iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Insecta (serangga) merupakan anggota dari filum Arthropoda yang
memiliki jumlah spesies terbanyak. Insecta bisa ditemukan di berbagai
habitat baik di darat maupun di laut. Ada banyak jenis hewan yang masuk ke
dalam kelas ini, salah satunya adalah lalat.
Lalat merupakan salah satu serangga yang termasuk ke dalam ordo
Diptera. Beberapa spesies lalat merupakan spesies yang paling berperan
dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan
ppenyakit. Peranan lalat dalam meyebarkan penyakit adalah sebagai vektor
mekanik dan vektor biologis. Sebagai vektor mekanis lalat membawa bibitbibit penyakit melalui anggota tubuhnya. Tubuh lalat mempunyai banyak
bulu-bulu terutama pada kakinya. Bulu-bulu yang terdapat pada kaki
mengandung

semacam cairan perekat sehingga benda-benda yang kecil

mudah melekat (Suraini, 2011: 1).


Lalat

adalah

insekta

yang

lebih

banyak

bergerak

dengan

mempergunakan sayap (terbang). Hanya sesekali bergerak dengan kakinya.


Ada berbagai jenis lalat yang berada di sekitar kita. Cara membedakannya
dapat dilihat dari morfologi yang dimiliki lalat tersebut. Salah satu contoh
lalat yang sering kita temukan adalah lalat rumah (Musca domestica). Lalat
ini tersebar merata di berbagai daerah. Kebiasaan lalat ini adalah berpindahpindah tempat dari tempat-tempat yang kotor seperti tempat pembuangan
sampah, bangkai, bahkan kotoran. Tidak heran apabila pada tubuh lalat ini
menempel banyak mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.

Bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica)?


Bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica)?
Bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica)?
Apa kebiasaaan (cara hidup) lalat rumah (Musca domestica)?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1.
2.
3.
4.

Mengetahui bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica).


Mengetahui bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica).
Mengetahui bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica).
Mengetahui apa kebiasaaan dan cara hidup lalat rumah (Musca
domestica).

BAB II
LALAT RUMAH (Musca domestica)

A. Klasifikasi
Klasifikasi lalat rumah adalah sebagai berikut (Anonim, 2008):
Kingdom

: Animalia

Phylum : Arthropoda
Class

: Insecta

Ordo

: Diptera

Famili

: Muscidae

Genus

: Musca

Spesiess : Musca domestica


Lalat masuk ke dalam ordo Diptera yaitu memiliki dua pasang sayap
(Di- = dua dan ptera = sayap). Mata biasanya berukuran besar. Antena
memiliki jumlah segmen yang bervariasi dari 3 40 buah. Metamorfosis
sempurna dengan larva yang tidak berkaki (Saadah, 2013: 146).
Ordo ini memiliki tipe alat mulut untuk mengunyah dan menghisap atau
menjilat dan menghisap membentuk alat mulut yang sepeti belalai disebut
probosis. Probosis ini dapat ditarik ke dalam atau dijulurkan sesuai dengan
keperluan hewan tersebut. Sesuai dengan namanya, hewan dari ordo ini
mempunyai 2 pasang sayap depan, sedangkan sayap belakang berubah
bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere. Haltere ini
digunakan sebagai alat keseimbangan dan alat untuk mengetahui keadaan
angin (Rusyana, 2011: 154).
B. Karakteristik
Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam
keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Mata
lalat betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan.
Antenanya terdiri atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder
dan memiliki bulu pada bagian atas dan bawah Bagian mulut atau probosis
lalat seperti paruh yang menjulur digunakan untuk menusuk dan menghisap
makanan berupa cairan atau sedikit lembek. Bagian ujung probosis terdiri
atas sepasang labella berbentuk oval yang dilengkapi dengan saluran halus
disebut pseudotrakhea tempat cairan makanan diserap. Sayapnya mempunyai

empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati


garis ketiga. Garis (strep) pada sayap merupakan ciri pada lalat rumah dan
merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya. Pada ketiga pasang kaki
lalat ini ujungnya mempunyai sepasang kuku dan sepasang bantalan disebut
pulvilus yang berisi kelenjar rambut. Pulvilus tersebut memungkinkan lalat
menempel atau mengambil kotoran pada permukaan halus kotoran ketika
hinggap di sampah dan tempat kotor lainnya (Anonim, 2012).
C. Siklus Hidup
Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari
telur, larva, pupa dan dewasa.
1. Fase Telur
Telur lalat berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm
panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120130 telur
dan menetas dalam waktu 816 jam. Pada suhu rendah telur ini tidak
akan menetas (dibawah 12 13 C) (Depkes, diakses 2013).
2. Fase Larva
Tingkat I: telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran
panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif
dan ganas terhadap makanan, setelah 1 4 hari melepas kulit dan keluar
menjadi instar II.
Tingkat II: ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah satu
sampai beberapa hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III.
Tingkat III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini
memerlukan waktu 3 sampai 9 hari. Larva mencari tempat

dengan

temperatur yang disenangi, dengan berpindah-pindah tempat (Anonim,


2008).
3. Fase Pupa atau Kepompong
Jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa.
Stadium ini berlangsung 3 sampai 9 hari, setelah stadium ini selesai
maka melalui celah lingkaran bagian anterior akan keluar lalat muda
(Anonim, 2008).
4. Lalat Dewasa

Proses pematangan menjadi lalat dewassa kurang lebih dari 15 jam


dan setelah itu siap mengadakan perkawinan. Umur lalat dewasa dapat
mencapai 2 4 minggu (Anonim, 2008).
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat
dewasa panjangnya lebih kurang inci, dan mempunyai 4 garis yang agak
gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk
berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai
5 (lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi
pada kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan. Lalat tidak
kuat terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang
jauh mencapai 1 kilometer (Depkes, diakses 2013).
D. Kebiasaan dan Cara Hidup
Lalat rumah merupakan pemakan makanan yang berbau busuk biasa
dia memakan bahan berbentuk cairan seperti: sirup, susu, buah-buahan
dan sayuran yang basah dan membusuk, sputum, kotoran, air dia juga
mencemari makanan pada kulit/tubuh yang basah seperti mulut, lubang
hidung, mata pada luka serta pada daging kemudian lalat hinggap pada
keju, gula, dan makanan lain lalat memakan makanan kering dengan
bantuan dia mengeluarkan

air liurnya yang mengandung

penyakit

kemudian dihisapnya kembali makanan tadi hingga lalat sudah dikenal


sejak lama sebagai pembawa penyakit (Dinata, 2011).
Lalat membawa bakteri pada tubuh dan kaki-kakinya, sewaktu lalat
menikmati makanan ia akan mencemari makanan melalui cairan yang
dikeluarkan oleh makanan yang dicerna dan masuk kembali kedalam
permukaan makanan. Bila lalat terlampau banyak maka lalat dapat
membuang kotoran diatas makanan, sehingga makanan menjadi tercemar
oleh telur atau larva lalat (Depkes, diakses 2013).
Tempat yang disenangi lalat untuk perindukan atau berkembang biak
adalah tempat yang basah, pada benda-benda organik, tinja, sampah basah,
kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk. Sedangkan lalat akan
beristirahat pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran pakaian, rumput-

rumput, kawat listrik, serta lalat menyukai tempat-tempat dengan tepi yang
tajam dan permukaannya vertikal. Biasanya tempat beristirahatnya terletak
berdekatan dengan tempat makanannya atau tempat berbiaknya dan biasanya
yang terlindung dari angin. Tempat istirahat tersebut biasanya tidak lebih dari
4,5 meter di atas permukaan tanah. (Anonim, 2008).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lalat rumah masuk ke dalam ordo diptera, yaitu yang memeiliki dua
sayap. Sepasang sayap depan dan sayap belakang yang berubah bentuknya
menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere.

Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam


keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Memiliki
sepasang mata, sepasang antena, dan tiga pasang kaki. Lalat rumah memiliki bulu
pada bagian atas dan bawah. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang
melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis ini menjadi
ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya.
Siklus hidup pada lalat rumah (Musca domestica) ada 4 fase, yaitu: telur,
larva, pupa, dan dewasa. Metamorfosis yang dilakukan oleh lalat adalah
metamorfosis sempurna.
Lalat rumah menyukai makanan yang berbau busuk d a n biasa memakan
makanan yang berbentuk cairan. Tempat yang disenangi lalat untuk perindukan
atau berkembang biak adalah tempat yang basah, pada benda-benda organik,
tinja, sampah basah, kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk.

DAFTAR PUSTAKA
http://mrifkira.blogspot.com/2014/03/lalat-rumah-musca-domestica.html
http://www.katsanakes.com/2014/10/klasifikasi-lalat-rumah.html
http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/gambar-morfologi-lalat-rumahmusca.html

Anda mungkin juga menyukai