Anda di halaman 1dari 7

Energi Efisiensi Pada Motor Induksi

POSTED BY DIREKTORI LISTRIK POSTED ON 12:55 WITH NO COMMENTS

Motor merupakan suatu alat yang mengkonversi energi listrik ke energi mekanik (gerak) dengan
memanfaatkan interaksi mendan magnet yang timbul pada belitan stator dan rotor. Industrial
motor merupakan motor yang umum digunakan pada dunia industri yang dapat diklasifikasi
menjadi motor induksi, dc motor, motor sinkron.
Kecepatan Motor
Kecepatan motor dihitung berdasarkan jumlah banyaknya putaran dalam range waktu tertentu,
bisasanya dihitung berdasarkan banyaknya putaran dalam waktu satu menit. (RPM = Revolution
Per Minute).
Kecepatan sinkron (synchronus speed) sebuah motor dihitung berdasarkan rumus sbb :
ns = 120 x f / P
dimana :
ns : Synchronus speed (Kecepatan Sinkron) , RPM
f : Frekuensi tegangan supplay (Hz)
P : Poles (Jumlah kutub motor)
Dari persamaan diatas terlihat bahwa kecepatan sebuah motor AC dapat divariasikan dengan
merubah besarnya frekuensi tegagan supplay motor.
Kecepatan motor pada saat beroperasi lebih kecil bila dibanding dengan kecepatan sinkron.
Besarnya perbedaan antra kecepatan motor saat berputar dengan kecepatan sinkron (n s)
disebut sebagai slip yang dinyatakan dalam persentase (%). Perhitungannya adalah sbb :
Slip (%) : 100% x ( ns - Full Load Speed ) / ns
Hubungan Tegangan - Frekuensi
Nilai impedansi belitan pada sebuah motor sebanding dengan frekuensi supplay motor. Pada
frekuensi rendah, nilai impedansi tersebut mendekati nilai nol (0), sehingga cenderung
menimbulkan hubungan singkat pada belitan. Untuk menjaga nilai flux yang konstant pada
motor, tegangan motor haruslah ikut dirobah. Ratio antara flux dan tegangan pada motor selalu
tersebut konstant pada sepanjang range kecepatan motor.
Dengan menjaga ratio tersebut selalu kontant , kecepatan sebuah motor induksi dapat
divariabelkan sehingga nilai torsi motor akan selalu konstan.
Pada kecepatan rendah, karena motor memiliki nilai tahanana belitan, ratio tersebut harus
dirubah sehingga cukup untuk menghasilkan flux magnetik yang membuat motor berputar.
Hubungan Beban Motor - Power Factor
Ketika beban motor dikurangi, maka arus yang kemotorpun ikut berkurang. Namun dengan
pengurangan beban tersebut, tidak ada hubungannya dengan pengurangan yang terjadi pada
arus magnetisasi yang menimbulkan penurunan pada faktor daya motor.
Hubungan Beban Motor - Efisiensi Motor
Persamaan effiseini motor adalah sbb :

Effisiensi = (Power Input - Power Losses) x 100% / Power Input


Motor listrik merupakan suatu peralatan perubah energi elektomagnetik yang fungsinya didasari
atas gaya yang diberikan antra arus listrik yang masuk dengan medan magnet yang ditimbulkan.
Karena prinsip fungsi tersebut, maka umumnya motor listrik memiliki effisiensi yang sangat
tinggi.
Patut dicatat, efisiensi tertinggi pada sebuah motor tercapai pada pembebanan sekitar 75% dan
turun secara dratis pada pembebanan dibawah 30%.
Kurva Pembebanan Motor dan Daya

enghitung Daya Transmisi dan Efisiensi

5 Votes

Sebuah metode yang umum dan sederhana dari transmisi daya dari satu
poros ke poros yang lain adalah dengan menggunakan sabuk (belt)
melewati roda katrol (puli) yang terpasang pada shaft (poros), seperti
yang ditunjukkan pada Gambar dibawah. Aplikasi khas ini termasuk
diantaranya motor listrik penggerak mesin bubut atau bor, dan mesin
penggerak
pompa
atau
generator.

Untuk sabuk yang mentransmisikan daya antara dua puli harus ada
perbedaan dalam ketegangan di sabuk pada kedua sisi dari puli
penggerak dan puli yang digerakkan. Untuk arah rotasi yang ditunjukkan
pada
Gambar
diatas
, F2
>
F1
Torsi yang tersedia di roda penggerak untuk melakukan kerja diberikan
oleh:

.
Dan daya yang tersedia diberikan oleh:

..
Kita tahu bahwa kecepatan linier pada roda penggerak, Vx = rx x .
Demikian pula, kecepatan linier pada roda yang digerakkan , Vy =
ryy .Dengan
mengganggap
tidak
ada
slip,
maka

Vx = Vy rx x = ryy
Dengan demikian: rx (2nx) = ry(2ny)

..

..

Contoh soal 1: Sebuah motor listrik punya efisiensi 75% ketika running
pada putaran 1450 rpm. Tentukan torsi keluaran saat daya yang
dimasukkan
adalah
3
kW.
Jawab:

..

Sehingga:

..

..

Sebagaimana kita tahu bahwa: P = 2n T

Maka Torsi (T) adalah :


Dimana:
n = 1450 rpm = (1450/60) rps
Oleh Karenanya:

Jadi Torsi keluaran dari motor listrik tersebut adalah 14,82 Nm (Jawab)

Contoh Soal 2: Sebuah motor berdaya 15 kW menggerakkan poros pada


1150 rpm dengan roda puli dan belt. Tegangan sabuk pada masingmasing sisi puli penggerak adalah 400 N dan 50 N. Diameter puli
penggerak dan puli yang digerakkan berturut-turut adalah 500mm dan
750 mm.
Tentukan:

[a] Efisiensi motor


[b] Kecepatan roda puli yang digerakkan.

Penyelesaian:

Diketahui:
F2 = 400 N
F1 = 50 N
n = 1150 rpm
rx = dx/2 = 500mm/2 = 250mm = 0,25 m
[a] Efisiensi motor?

..
Berdasarkan referensi diatas daya
keluaran motor adalah:
Dimana: Kecepatan sudut (x) adalah:

Maka Daya keluaran motor adalah:

Daya Masukan diketahui = 15 kW

Maka Efisiensi motor adalah:

..

[b] Kecepatan roda puli yang digerakkan?

Menggunakan persamaan berikut:

Maka Kecepatan roda puli yang digerakkan adalah:

..

Jadi, Kecepatan roda puli yang


digerakkan adalah sebesar 767
rev/min atau 767 rpm (jawab).

Anda mungkin juga menyukai